Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Asal Usul Makanan Di Bumi

Asal Usul Makanan Di Bumi

Matahari merupakan pusat tata surya yang dikelilingi oleh planet-planet termasuk planet bumi. Matahari merupakan sumber cahaya, panas dan energi yang dipancarkannya ke semua planet itu. Dia bersinar karena sumber cahaya yang ada dalam matahari itu sendiri. Planet-planet termasuk bumi tidak memiliki sumber cahaya sendiri, tetapi bersinar karena memantulkan cahaya matahari yang diterimanya. Bumi menerima cahaya, panas dan energi matahari yang diperlukan untuk kelangsungan hidup semua makhluk di bumi. 

Sesuai llmu Biologi yang telah kita pelajari di SMA, rumput dan daun-daun tumbuhan yang berwama hijau merupakan bagian tumbuhan yang penting karena dalam daun itulah terdapat sel-sel jaringan yang paling banyak mengandung "zat hijau daun" yang juga disebut "klorofil" (chlorophyll). Lagi pula daun mempunyai permukaan yang paling luas, sehingga dapat menyerap cahaya matahari sebanyak-banyaknya. Sebagai- mana kita ketahui, zat hijau daun mampu menyerap cahaya matahari. 


Zat hijau daun adalah suatu senyawa yang terdiri atas unsur-unsur: karbon (C), hidrogen (H), oksigen (0), nitrogen (N) dan magnesium (Mg). dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam memproduksi bahan makanan dengan bantuan cahaya matahari melalui proses yang disebut fotosintesis (photosynthesis). Bagaimana berlangsungnya proses fotosintesis itu? 

Menarik sekali untuk disimak bahwa Al-Quran mengisyaratkan tentang klorofil dari tumbuhan itu di surat Yaasin (36) ayat yang ke-80, sebagaimana dijelaskan oleh M.Quraish Shihab dalam bukunya Mukjizat Al-Quran (1997). Kutipan selengkapnya adalah sebagai berikut:

Baca juga: Ruang Lingkup Ilmu Gizi

"Asy-syajar al-akhdhar" (الشجر الأخضر) menurut sementara mereka maksudnya adalah "zat hijau daun" atau yang dikenal dengan nama chlorophyll (klorofil). Allah menjadikan dari pohon yang hijau suatu energi Begitu pemahaman mereka dari firman Allah dalam surat Yaasin (36) ayat yang ke-80 yaitu:(Allah) yang menjadikan untuk kamu api dari kayu yang hijau, maka kamu (dapat) meyalakan (api) darinya (kayu hijau itu). 

Bagaimana tumbuh-tumbuhan dapat mengandung tenaga yang muncul sebagai api atau tenaga kalori ketika bahan tersebut dibakar? 

Jawabannya diisyaratkan oleh ayat di atas. Dalam plasma sel tumbuh-tumbuhan terdapat zat yang dinamai chromatophore (pembawa zat wama). Bentuk dan warnanya adalah kuning, merah, jingga dan hijau. Yang terpenting adalah yang hijau yang dikenal dengan nama "chlorophyll" (dari bahasa Yunani yang berarti "zat hijau daun"). Istilah tersebut sebenamya tidak terlalu tepat, karena zat di atas tidak hanya terdapat pada daun, tetapi juga pada ranting-ranting yang muda, tegasnya pada semua bagian pohon yang hijau. Dari sini terbukti bahwa istilah yang digunakan Al-Quran lebih tepat, yaitu "asy-syajar al-akhdhar" yang terjemahan harfiahnya adalah "pohon hijau".

Chlorophyll terdiri dari ikatan zat-zat karbon, hidrogen, nitrogen dan magnesium. Aktivitas utama chlorophyll adalah menjelmakan zat organik dari zat anorganik sederhana dengan bantuan sinar matahari. Proses ini disebut photosynthesis (fotosintesis) yakni mengadakan sintesis dengan photon (cahaya). Jelasnya chlorophyll mengubah tenaga radiasi matahari menjadi tenaga kimiawi melalui proses photosynthesis atau dengan kata lain menyimpan tenaga matahari dalam tumbuh-tumbuhan berupa makanan dan bahan bakar yang nantinya akan muncul sebagai api atau tenaga kalori sewaktu terjadi pembakaran. Proses ini disebut respirasi atau menurut istilah Al-Quran surat Yasin ayat yang ke-80:

الَّذِي جَعَلَ لَكُم 
(Allah) yang menjadikan untuk kamu
مِّنَ الشَّجَرِ الْأَخْضَرِ نَاراً 
 api dari kayu yang hijau,
فَإِذَا أَنتُم مِّنْهُ تُوقِدُونَ 
 maka kamu (dapat) meyalakan (api) darinya (kayu hijau itu). 

Baca juga: Pentingnya Makanan Halal dan Bergizi

Proses photosynthesis ini ditemukan oleh seorang sarjana Belanda J. Ingenhousz, pada akhir abad ke 18 M. dan disyaratkan oleh Al-Quran pada abad ke 7. Dari mana Nabi Muhammad Saw. Mengetahui hal itu? 

Tiada jawaban yang tepat kecuali berkata bahwa itulah informasi Allah antara lain untuk menjadi bukti kebenaran Al-Quran. (M.Quraish Shihab, 1997).

Ditinjau dari segi ilmiah, para pakar ilmu Biologi mengungkapkan bahwa klorofil mampu mengikat karbon dioksida (CO,) dari udara dan menyerap air (H,0) dari akar tumbuhan untuk kemudian dengan bantuan cahaya matahari disintesa menjadi senyawa organik yang mengandung energi. Adapun senyawa organik yang berenergi ini disebut zat pati atau hidrat arang atau karbohidrat. 

Proses pembentukan senyawa organik yang berenergi ini terjadi dengan bantuan cahaya matahari dan disebut fotosintesis (photosynthesis), yakni mengadakan sintesis dari photon (cahaya). Dalam proses fotosintesis ini, klorofil mengubah energi radiasi matahari menjadi energi kimiawi. 

fotosintesis

Hasil dari fotosintesis adalah karbohidrat, oksigen dan air. Karbohidrat dengan rumus kimiawi CnH2nOn merupakan senyawa kimia organik yang kaya energi. Unit paling sederhana dari karbohidrat adalah glukosa atau gula dengan rumus C6H1206. Sedangkan oksigen yang terbentuk dilepaskan ke udara dan bermanfaat untuk pernafasan manusia dan makhluk lainnya. 

Oleh tanaman, karbohidrat hasil fotosintesis itu disebarkan ke sel- sel seluruh bagian tanaman untuk digunakan dalam berbagai keperluan- nya, untuk respirasi menghasilkan energi, untuk pertumbuhannya dan sebagian lagi diubah menjadi senyawa lain yaitu protein, lemak dan senyawa organik lainnya. Selanjutnya sebagian dari energi hasil respirasi, di- simpan di sel-sel akar, batang, dahan, ranting, daun, bunga dan buahnya. 

Dapat disimpulkan di sini keajaiban zat hijau daun adalah, tumbuhan yang mempunyai zat hijau daun dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Karena mampu membentuk makanannya sendiri, tumbuhan disebut hidup secara autotrof (autos = sendiri, trofein = makanan). 

Sebagaimana disebutkan di atas, karbohidrat hasil fotosintesis itu dapat diubah menjadi senyawa lain yaitu protein, lemak dan vitamin. Dengan demikian tumbuhan merupakan pula produsen atau penghasil bahan makanan bagi makhluk hidup lainnya. Bila tidak ada zat hijau daun, niscaya tidak ada kehidupan di bumi ini.