Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pentingnya Makanan Halal Dan Bergizi

Pentingnya Makanan Halal Dan Bergizi

Al-Quran menganggap makanan dan aktivitas makan sangat penting. Hal ini terbukti dari banyaknya ayat yang menyebutkan, baik yang merupakan petunjuk dan anjuran, maupun yang bersifat larangan. Semuanya itu bertujuan untuk kebaikan dan kemaslahatan manusia. Sebagian besar ayat-ayat itu mengandung makna yang global dan universal, kadang-kadang bersifat simbolik. Di samping apa yang tersurat tentang makanan dalam ayat-ayat itu, terdapat pula makna yang tersirat yang memerlukan pemahaman yang lebih mendalam dan rinci.

Syukurlah bahwa para mufasir terdahulu telah berhasil menjelaskan makna yang tersirat dalam sebagian dari ayat-ayat itu, sehingga bangsa Indonesia yang mayoritas terdiri dari umat Islam dapat memahami kandungan ayat-ayat itu. Anjuran yang jelas dari Al-Quran itu adalah: Hendaklah manusia memperhatikan makanan dan minuman- nya dalam jumlah secukupnya, tidak kekurangan dan tidak ber- lebihan, serta makanannya itu dipilih dari bahan makanan yang halal dan thayyib. (Al-Mu'minun; 51 Dan al-Baqarah: 172)

Apabila anjuran dari Al-Quran itu dijabarkan secara ilmiah, maka makanan yang dianjurkan itu adalah hidangan atau menu sehat dan seimbang, yaitu yang kualitasnya baik sesuai dengan pedoman empat sehat lima sempurna dan jumlahnya atau kuantitasnya cukup. Secara populer dianjurkan: janganlah makan asal kenyang saja, tapi harus diper- hatikan pula nilai gizinya. Pedoman menu sehat dan seimbang diperoleh berdasarkan hasil pengamatan, uji coba, penelitian dan pengalaman empiris serta disesuaikan dengan pola makanan Indonesia di berbagai daerah, yang telah terbukti kebenarannya.

Makanan sehari-hari yang dikonsumsi sesuai dengan menu sehat dan seimbang merupakan modal dasar yang menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu:

Untuk bayi dan anak-anak akan menghasilkan pertumbuhan badan dan perkembangan mental yang baik termasuk kecerdasan intelektual (IQ) yang tinggi. Bagi orang dewasa menghasilkan kesehatan yang optimal dan status gizi yang baik.

Daya pertahanan tubuh yang prima, sehingga tidak mudah diserang penyakit.
Produktivitas kerja meningkat.

Untuk jangka panjang, akan mengurangi risiko terjadinya penyakit degeneratif pada usia lanjut, antara lain penyakit gula, jantung koroner, osteoporosis.Manusia sehat akan membentuk keluarga yang sehat pula, sedangkan keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat suatu bangsa. Apabila setiap anggota dalam keluarga itu sehat dan dapat bekerja dengan baik, maka akan menghasilkan keluarga sejahtera. Suatu masyarakat yang terdiri atas keluarga-keluarga sejahtera secara keseluruhan akan membentuk bangsa yang sejahtera dan kuat. Atas dasar alasan-alasan tersebut di atas, maka tulisan ini mencoba memaparkan secara runtut, bertahap dan sistematis cara menyusun menu sehat dan seimbang.

Kita harus banyak mengkaji tentang ayat-ayat Al-Quran yang berhubungan dengan makan dan makanan serta anjuran agar manusia menuntut ilmu. Agama dan ilmu saling menunjang demi kesejahteraan umat manusia. Dipaparkan pula tentang ilmu-lmu yang mendasari limu Gizi serta ruang lingkup lmu Gizi.

Di samping dari pada itu juga banyak ayat Al-qur’an yang memerintahkan makan dan minum yang kemudian disertai perintah melakukan aktivitas tertentu, baik sebagai hamba Allah, maupun selaku khalifah Allah di bumi serta agar manusia kuat menghadapi godaan setan. Bab III membahas asal muasal bahan makanan. Cahaya matahari yang ditangkap oleh tanaman melalui zat hijau daun mampu membuat karbohidrat, suatu senyawa organik yang mengandung energi. Proses pembentukan karbohidrat ini secara ilmiah disebut proses fotosintesis. Keajaiban zat hijau daun ini dalam Al-Quran diisyaratkan melalui surat Yasin (36) ayat yang ke 80.

Kemudian secara ekosistem terjadi rantai makanan mulai dari tumbuhan yang dimakan oleh herbivora, kemudian herbivora dimakan oleh kamivora dan terakhir karnivora dan herbivora dimakan oleh omnivora termasuk manusia. Rantai makanan berlangsung bersamaan dengan aliran energi dan diakhiri dengan transformasi energi dalam tubuh manusia, yaitu dari energi kimia diubah menjadi energi gerak, suhu badan dan untuk kelangsungan hidupnya. Makanan diperlukan sejak embrio dalam kandungan ibu sampai selama hidup manusia. Selama dalam kandungan, embrio memperoleh makanan dari ibunya yang disalurkan melalui tali pusat, sebagaimana tergambar dalam Bab IV. 

Makanan selama dalam kandungan itu sangat dibutuhkan untuk pembentukan dan perkembangan organ-organ embrio, termasuk pembentukan otak beserta seluruh susunan sarafnya. Pembangungan dan perkembangan otak dan susunan saraf ini akan menentukan kecerdasan intelektual (intelligence quotient = /Q) anak untuk seterusnya. Setelah bayi lahir, makanan pertama dan yang utama adalah air susu Ibu (ASI). Betapa pentingnya ASI dapat ditilik antara lain dari surat Al Baqarah ayat 233 yang kini kebenarannya telah terbukti secara imiah. Mengenai cara menyusukan yang baik dan benar untuk para calon ibu.

Kita juga harus mengkaji mengenai zat-zat gizi esensial yaitu air karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral yang terdapat dalam bahan makanan berikut khasiatnya untuk kesehatan kita. Namun demikian, baik kekurangan maupun kelebihan mengonsumsi zat gizi itu akan mengganggu kesehatan. Oleh karena itu semua zat gizi itu harus dikonsumsi dalam jumlah yang seimbang, dengan cara menyantap menu sehat dan seimbang sebagai makanan sehari-hari. Kekurangan karbohidrat, lemak dan protein mengakibatkan pertumbuhan anak terhambat dan dalam tingkat yang parah anak menderita busung lapar (kwashiorkor atau honger oedeem), atau menjadi kurus kering (marasmus) serta kecerdasan intelektualnya rendah. 

Kekurangan zat besi menimbulkan gangguan kekurangan darah (anemia), sedangkan kekurangan iodium menimbulkan penyakit gondok atau gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI) dengan akibat kecerdasan intelektual rendah dan pertumbuhan badan terhambat sehingga menjadi kerdil (kretin). Ke iga gangguan kekurangan zat gizi inilah yang masih menjadi masalah nasional di Indonesia, yang harus kita tanggulangi bersama. Kelebihan zat gizi, misalnya kelebihan karbohidrat dan lemak akan mengakibatkan kegemukan atau obesitas. Dalam jangka panjang, dapat mengakibatkan penyakit degeneratif di kemudian hari, misalnya penyakit gula, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi. Bagaimana makanan yang kita santap itu dicerna oleh tubuh sehingga menghasilkan zat-zat gizi yang kemudian dapat dimanfaatkan oleh tubuh.

Kita juga harus pahami bahwa makanan akan dicerna oleh sistem pencernaan, diserap, mengalami metabolisme menjadi energi dan zat-zat gizi yang diperlukan akan dimanfaatkan oleh tubuh, sedangkan zat-zat yang tidak berguna akan dikeluarkan dari tubuh. Pada dasamya, semua bahan makanan yang terdapat di bumi ini disiapkan untuk keperluan manusia dan halal untuk dimakan, kecuali beberapa bahan makanan dan minuman yang secara khusus diharam- kan. Ayat-ayat Al-Quran dan beberapa hadis yang mengharamkan jenis makanan dan minuman tertentu

llmu yang berkenaan dengan bahan Makanan yang dibagi menjadi tujuh kelompok yaitu sumber karbohidrat, sumber protein hewani, protein nabati, sumber lemak dan minyak, sayur-mayur, buah- buahan, susu dan hasil olahannya. Dalam kelompok susu dibahas pula ASI; mengingat betapa pentingnya ASI sebagai makanan pertama dan utama untuk bayl, maka diperlihatkan gambar cara menyusukan yang baik dan benar untuk para calon ibu. Dalam setiap kelompok bahan makanan itu dilampirkan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) yaitu daftar yang memuat kandungan zat gizi dari masing-masing bahan makanan. Dengan itu kita dapat menyusun menu sehat dan seimbang untuk perorangan dan untuk keluarga serta cara pe- nilaiannya.

Kita harus mempunyai pengetahuan dasar yang diperlukan untuk dapat menyusun menu sehat dan seimbang. Secara umum dapat digunakan Daftar Angka Kecukupan Gizi (DAKG) yang dianjurkan, yang memuat angka kecukup- an gizi bagi tiap-tiap golongan umur dan jenis kelamin. Agar menu sehari-hari tidak membosankan, diperlukan variasi hidangan dengan menggunakan berbagai jenis bahan makanan dengan nilai gizi yang sama.

Di samping daripada itu juga kita harus memahami tentang beberapa penyakit degeneratif yaitu penyakit usia lanjut yang sering dijumpai, yang upaya penyembuhannya terutama berkaitan dengan pengaturan makanan atau yang disebut terapi nutrisi, di samping terapi obat-obatan dan terapi lainnya. Agar kita dapat menjaga kesehatan kita dengan sebaik mungkin sebagai rasa syukur kita kepada sang pencipta.