Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Isyarat Al-Qur'an Pentingnya Buah-buahan Bagi Tubuh

Isyarat Al-Qur'an Pentingnya Buah-buahan Bagi Tubuh

Al-Quran terdapat beberapa ayat yang jelas-jelas menganjurkan kepada umat manusia agar mereka mengkonsumsi buah- buahan. Ayat pertama tercantum di surat Al -An'am (6) ayat yang ke-99 yang berbunyi:

Maka kami keluarkan di antaranya tanaman yang menghijau; dari tanaman itu kami keluarkan biji-bijian yang banyak. Dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai dan kebun-kebun anggur, zaitun, delima yang serupa dan tidak serupa. Perhatikan buahnya ketika berbuah dan menjadi masak.

Baca juga: Makanan Yang dibutuhkan oleh Tubuh

Ayat kedua yang menganjurkan untuk makan buah-buahan tersurat dalam surat AI Mu'minûn (23) ayat yang ke-19:

Dengan itu Kami tumbuhkan bagimu kebun-kebun kurma dan anggur; di dalamnya terdapat buah-buahan yang banyak untuk kamu, dan dari buah-buahan itu sebagian kamu makan.

Ayat berikutnya yang senada tertulis di surat Yasin (36) ayat yang ke-34 dan 35:

Dan Kami adakan disitu kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan di dalamnya mata air. Sura mereka dapat makan dari hasilnya; dan bukan hasil tangan-tangan meia. Tidakkah mereka mau bersyukur?

Dalam surat Ar-Rahman (55) ayat yang ke-11 tertulis pula tentang buah-buahan dan kurma untuk dinikmati:

Padanya (di bumi) ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyal kelopak (mayang).

Kemudian ayat-ayat terakhir yang menganjurkan manusia agar makan buah-buahan tertuang dalam surat Abasa (80) ayat yang ke-27 sampai dengan ayat yang ke-32:

Baca juga: Proses Transpormasi Energi di Alam

Dalam ayat-ayat tersbut di atas, jenis buah yang disebut hanya kurma, zaitun, delima dan anggur, namun menurut para mufasir, hal itu hanyalah sebagai contoh buah-buahan yang terdapat di negara Arab pada waktu itu ketika turunnya Al-Quran.

Sebenamya ke empat jenis buah itu mewakili semua jenis buah- buahan yang ada di bumi. Jadi dalam kelompok bahan makanan ini termasuk semua jenis buah-buahan yang ada, yaitu : alpukat, apel, anggur, blimbing, jambu biji, jambu bol, duku, durian, jeruk, kedondong. mangga, melon, nanas, nangka, pepaya, pisang, rambutan, salak, sawo, sirsak dan semangka.

Apabila ditinjau dari sudut pandang ilmiah tentang buah-buahan, maka buah-buahan itu merupakan salah satu bahan makanan sumber mineral dan vitamin. Sama halnya dengan sayuran, sebenamya buah mengandung makronutrien yang lengkap, yaitu protein, lemak dan karbohidrat, walaupun relatif dalam jumlah kecil bila dibandingkan dengan kandungan mineral dan vitaminnya. Kadar karbohidrat dalam buah umumnya lebih tinggi dari pada sayuran, terutama buah yang manis. Bahan makanan yang memberikan rasa manis pada buah bukan glukosa namanya. Melainkan namanya adalah fruktosa.

Mineral yang terdapat dalam buah serba lengkap yaitu kaisium, fosfor, zat besi, natrium, kalium dan magnesium. Kandungan zat besi dalam buah berkisar antara 0,2 mg sampai 2,8 mg. Salak mengandung zat besi yang tertinggi yaitu 4,2 mg dalam 100g salak dani bagian yang dapat dimakan.

Kadar zat kapur atau kalsium dalam buah mempunyai rentangan antara 4 mg sampai 33 mg per 100 g buah. Buah yang mempunyai kadar kalsium tertinggi adalah jeruk yaitu 33 mg per 100 g jeruk. Semua jenis pisang mengandung kadar kalium yang tinggi.

Vitamin yang terdapat dalam buah juga lengkap yakni vitamin A yang biasanya ditemukan sebagai provitamin A atau karotin, vitamin B komplex, vitamin C dan vitamin E. Yang mengandung vitamin A yang sangat tinggi adalah semua jenis mangga dan kesemek. Buah yang mengandung vitamin C tertinggi adalah jambu biji yaitu 87 mg, disusul oleh pepaya sebanyak 78 mg dan jeruk sebanyak 49 mg per 100 g masing-masing buah. Kadar lemak dalam buah sangat kecil sehingga dapat diabaikan, kecuali alpukat dengan kadar lemak 6.5 g dan durian dengan kadar lemak 3 g per 100 g masing-masing buah.

Demikian juga kandungan proteinnya sangat rendah sehingga dapat diabaikan. Apabila kita buat perbanding antara Buah dengan sayur maka kandungan energi buah lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan energi pada sayuran. Hal ini disebabkan karena kadar karbohidrat dalam buah lebih besar, yaitu berkisar antara 7,7 g sampai 38,2 g. Karbohidrat yang terdapat dalam buah adalah monosakarida dan disakarida, yang memberi rasa manis pada buah. Monosakarida yang terdapat dalam buah adalah fruktosa dan bukan glukosa. Jenis buah yang kaya energi seperti durian. durian memiliki kandungan energi 134 Kalori per 100 g durian. Kandung energi yang banyak selanjutnya adalah dari semua jenis pisang, cempedak, nangka, srikaya, sawo dan alpukat-dengan energi 85 Kalori per 100 g alpukat.

Pengetahuan tentang kandungan nutrien buah-buahan ini penting. terutama bagi mereka yang sedang melakukan diet rendah kalori, baik untuk menurunkan berat badan maupun bagi penderita diabetes mellitus yang harus mengurangi masukan energinya. Dengan pengetahuan ini mereka dapat menghitung jumlah kalori dari buah yang kaya energi itu dan dapat membatasinya serta memilih buah lainnya sebagai pengganti. Disamping kandungan nutrien yang serba lengkap itu, buah mengandung pula serat makanan.

Manfaat serat makanan adalah memberi isi atau volume di dalam lambung sehingga menimbulkan rasa kenyang. Disamping itu serat makanan memperfancar buang air besar, sehingga mencegah terjadinya sembelit.

Buah-buahan dapat dibagi menjadi dua sub kelompok. Pertama yang dapat berbuah sepanjang tahun misalnya pisang, pepaya, nanas, sirsak, salak, jambu biji, nangka dan alpukat. Buah-buahan ini dapat tumbuh di seluruh nusantara, mulai dari Sabang di Sumatera sampai ke Merauke di Irian Jaya. Sub kelompok kedua adalah buah musiman yang tergantung pada musim kemarau dan musim hujan, seperti misalnya jeruk, durian, duku, rambutan, mangga dan manggis.

Bila kita perhatikan peta Indonesia dari arah barat ke timur, maka terdapat sentra buah-buahan di Sumatra yaitu jeruk medan, rambutan binjai, markisa, durian, duku dan nanas palembang. Di Jawa terdapat sentra buah durian banten, manggis, nanas bogor, mangga indramayu, mangga gedong, lengkeng salatiga, salak pondoh, mangga golek, harumanis dan simanalagi. Di Kalimantan ada durian dan jeruk pontianak, sedangkan di Sulawesi terdapat berbagai jenis mangga. Di Bali, salak dan jeruk bali.

Berdasarkan keaneka-ragaman jenis buah yang dapat menghasilkan buah sepanjang tahun ditambah adanya sentra-sentra buah musiman di seluruh nusantara, maka seyogianya Indonesia dapat berdikari dalam buah-buahan untuk kebutuhan dalam negeri dan tidak perlu mengimpor dari negeri lain.

Buah tidak tahan lama dan cepat menjadi busuk. Pengawetan dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
  1. Pendinginan pada suhu 12°C dan menjaga kelembabannya.
  2. Pengeringan dengan menjemur di terik matahari, misalnya sale pisang, sale kesemek.
  3. Pengolahan menjadi makanan kecil misalnya lempok, dodol durian, dodol sirsak, manisan kedondong, manisan salak dan sebagainya.
  4. Kemasan dalam kaleng yang dilakukan di pabrik, namun harganya menjadi lebih mahal.
Dalam pola makanan Indonesia, buah disantap sebagai hidangan penutup atau sebagai pencuci mulut setelah makan utama, yaitu setelah makan pagi, makan siang dan makan malam atau kadang-kadang juga sebagai makanan selingan.

Umumnya, semua orang suka buah karena rasanya yang manis Untuk bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif, buah dapat diberikan saat umur 3 - 4 bulan, dengan cara dihaluskan misalnya pisang atau pepaya. Dapat pula dibuat jus yakni jus jeruk atau jus tomat. Khusus untuk bayi yang mendapat ASI eksklusif, yaitu yang semata-mata hanya mendapat ASI saja sampai umur 4 bulan, maka pemberian buah baru dilakukan setelah bayi berumur 5 bulan.

Sumber:

Dikutip dari Buku Makanan Dalam Perspektif Al-Qur’an dan Ilmu Gizi karangan Dr. Hj. Tien Ch. Tirtawinata Sp.GK