Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Proses Transformasi Energi di Alam

transpormasi energi

Matahari sebagai sumber energi pertama mengalirkan energi ke tumbuhan melalui proses fotosintesis. Kemudian dalam rantai makanan, tumbuhan dimakan oleh herbivor, lalu oleh kanivor dan akhirnya oleh omnivor, termasuk manusia.

Jadi bersamaan dengan berlangsungnya rantai makanan, terjadi pula aliran energi, dari golongan hewan tingkat trofik I, Il dan IIl sampai terus ke tingkat trofik IV. Dalam setiap tingkat trofik itu terjadi kehilangan atau pemborosan energi karena sebagian besar energi yaitu sekitar 90% dilepaskan ke lingkungan dalam bentuk panas dan respirasi yang tidak dapat dimanfaatkan kembali.

Energi yang dapat dimanfaatkan oleh hewan dalam setiap trofik itu hanya sekitar 10% yang digunakan untuk metabolisme dan berbagai aktivitas hidup. Walaupun hanya 10% energi yang dapat digunakan, namun tiap golongan hewan, termasuk manusia, dapat memanfaat- kannya seefisien mungkin dengan cara mengubah-ubah energi yang diperolehnya sesuai dengan keperluannya.

Menurut hukum termodinamika, energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, tetapi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Perubahan bentuk energi itu dikenal sebagai transformasi energi. Tumbuhan dengan pertolongan klorofilnya dapat melakukan transformasi energi yaitu mampu mengubah energi matahari menjadi energi kimia dalam bentuk karbohidrat. Makhluk hidup termasuk manusia dapat melakukan transformasi energi dalam tubuhnya, misalnya:
  1. energi kimia (karbohidrat) menjadi energi kimia lain yaitu lemak, protein dan senyawa organik lainnya.
  2. energi kimia menjadi energi cadangan dalam bentuk glikogen dan lemak. energi kimia menjadi energi untuk metabolisme pembentukan sel-sel baru dan pertumbuhan.
  3. energi kimia menjadi energi listrik yang berfungsi untuk menerima dan menghantarkan rangsangan saraf ke otot.
  4. energi kimia menjadi energi gerak / mekanik untuk aktivitas sehari- hari, termasuk untuk berkembang biak / reproduksi.
  5. energi kimia menjadi panas untuk mempertahankan suhu tubuh dan metabolisme basal.
Setelah membahas asal-usul bahan makanan, rantai makange aliran energi dan daur makanan serta transformasi energi, mak kesimpulannya adalah sebagai berikut:

Matahari merupakaan sumber energi pertama. Energi matahas mengalir melalui tumbuhan berklorofil dan membentuk karbohidrat dengan proses fotosintesis. Tumbuh-tumbuhan menimbun karbohidrat di akar dan batangnya. juga sebagai buah dan biji-bijian, yang merupakan bahan makanan manusia. Karbohidrat yang ditimbun di akar sebagai umbi yang merupa- kan bahan makanan bagi manusia adalah singkong, talas, ubi, kentang dan sejenisnya. Yang disimpan di batangnya adalah sago dan tebu Contoh karbohidrat yang ditimbun sebagai buah adalah sukun, nangka, pisang, mangga dan sebagainya. Yang termasuk biji-bijian atau pad- padian adalah padi, gandum, jagung dan kacang-kacangan. Tumbuhan menghasilkan pula berbagai macam sayur-mayur. Semuanya itu adalah bahan makanan yang dihasilkan oleh tumbuh-tumbuhan.

Bahan makanan yang dihasilkan oleh hewan adalah daging, lemak dan susu. Unggas termasuk ayam dan bebek menghasilkan daging dan telur. Disamping itu juga terdapat ikan laut dan sejenisnya serta ikan tawar. Lebah menghasilkan madu. Manusia menghasilkan air susu ibu (ASI), makanan pertama untuk bayi. Apabila manusia makan padi-padian, sayur-mayur dan buah-buahan hasil fotosintesis itu, disertai dengan daging dan telur, maka dia memper- oleh selain karbohidrat yang kaya energi itu, juga memperoleh protein dan lemak. Ketiga senyawa organik ini-yaitu karbohidrat protein dan lemak- di dalam tubuh manusia akan mengalami proses pencemaan, penyerap an dan metabolisme yang pada akhirnya akan menghasilkan energi.

Proses pencemaan makanan, penyerapan dan metabolisme tubun yang menghasilkan energi dan pertumbuhan badan itu berjalan terus- menerus siang malam tanpa berhenti, baik dalam keadaan terjaga maupun dalam istirahat ataupun tidur. Semuanya berjalan secara otomatis tanpa disadari, tanpa usaha dan tanpa campur tangan manusia. karena proses itu dikendalikan oleh susunan saraf otonom, yaitu sara simpatis dan saraf parasimpatis. Boleh jadi itulah yang dimaksudkan oleh surat Yasin (36) ayat yang ke-80 ". . . Fa idza antum minhu tuuqiduun . . . “maka secara serta merta tanpa campu tangan dari kamu, kamu dapat menyalakan api atau memperoleh energ dari kayu hijau itu”.





Sumber:

Buku Makanan Dalam Perspektif Al-Qur’an dan Ilmu Gizi oleh Dr. Hj. Tien Ch. Tirtawinata Sp.GK.