Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

RAHASIA PUASA DAN HIKMAHNYA

RAHASIA-RAHASIA PUASA

RAHASIA-RAHASIA PUASA

Seyogianya benar bagi seseorang yang berpuasa, berusaha dengan sepenuh-penuh tenaga dan jiwa supaya puasanya diterima Allah, yaitu dengan menjaga adab puasa dengan seteliti-telitinya.

Kemudian apabila kita periksa dengan teliti benar apa yang terkandung dalam puasa, niscaya ternyatalah bagi kita dengan senyata-nyatanya, bahwa puasa itu, mengandung rahasia-rahasia yang tersebut di bawah ini:

  1. Mengurangkan kekuatan badaniah, mengurangkan makan dan minum, supaya dengannya tinggilah jiwa keikhlasan dan supaya bertambahlah jiwa malakiyah yang bersifat dengan aneka macam sifat keutamaan dan kesempurnaan.
  2. Bersifat dalam sebahagian waktu dengan salah satu sifat Allah, yaitu: tidak makan dan minum dan menyerupakan diri dengan orang-orang muqarrabin, yaitu orang-orang yang menahankan diri dari menuruti keinginan syahawat keduniaan.
  3. Membiasakan diri dengan bersabar dan tetap menahan kesukaran serta menguatkan iradat dan cita-cita. Orang yang sedang berpuasa memberatkan diri untuk menjauhkan nafsu dari segala yang diinginkan olehnya, seperti makan, minum dan mendekati isteri, serta menolak segala bencana-bencana nafsu murka dengan penuh keteguhan hati, kesabaran dan kemauan.
  4. Memperingatkan diri kita, bahwa kita adalah hamba Allah yang sangat hina. Dalam kita berpuasa, terasa benar oleh kita kehajatan kita kepada makan dan minum. Orang yang sedang berhajat kepada sesuatu itu, tunduk dan menghambakan diri kepadaNya.
  5. Menjaga diri dari jatuh ke dalam jurang dosa dan maksiat. 
  6. Menggerakkan orang yang berpunya atau orang yang kaya untuk menolong orang-orang yang papa dan miskin, mengurus keperluan dan kebutuhan mereka dan menolak kelaparan dari mereka yang papa miskin itu. 
  7. Menghidupkan kekuatan fikiran dan kekuatan bashirah (penghhatan mata hati).
Berkata Luqman kepada anaknya:

يَا بُنَيَّ إِِذَا امْتَلَأَتِ المَعِدَةُ ، نَامَتِ الفِكْرَةُ وَخَرَسَتِ الحِكْمَةُ وَقَعَدَتِ الأَعْضَاءُ عَنِ الْعِبَادَةِ وَنَالَ صَفَاءُ الْقَلْبِ وَرِقَّةُ المُدْرَكِ بِهِمَا لَذَّةُ الْمُنَاجَاةِ وَالتَّأَثُّرُ بِالذِّكْرِ 

"Hai anakku, apabila perutmu telah penuh sesak dengan makanan, tidurlah pikiranmu, kelulah hikmah dan berhentilah (malasiah) segala anggotamu dari beribadat kepada Allah dan hilanglah kebersihan hati (jiwa) dan kehalusan pengertian, yang dengan keduanyalah diperoleh kelezatan munajat dan berbekasnya dzikir pada jiwa."

HIKMAT-HIKMAT PUASA

Sebenarnya hikmat puasa itu telah diterangkan Allah dalam Al Qur'an-Nya, yaitu untuk menjadi tangga taqwa, menjadi tangga yang menyampaikan kita kepada derajat Muttaqin. Allah menjelaskan yang demikian adalah karena orang watsani (orang yang menyembah patung) berpuasa untuk menghilangkan kemarahan tuhan-Nya, bila mereka mengerjakan sesuatu yang menjadi amarah tuhannya, karenanya, atau menarik keridlaan tuhannya, supaya memberikan pertolongan. Mereka berpendapat bahwa jalan mencari keridlaan tuhan, ialah dengan mengazabkan diri, dengan menghilangkan kelezatan. Kepercayaan yang seperti ini, tersebar di kalangan ahli-ahli kitab.

Adapun hikmah berpuasa dalam Islam, adalah untuk menyiapkan kita buat memperoleh kebahagiaan taqwa, bukan untuk sesuatu kepentingan Tuhan. Allah terkaya dari puasa kita.

Kemudian dengan memperhatikan dan mempelajari rahasia-rahasia puasa, kita mendapat pengertian, bahwa Allah memfardlukan puasa atas kita adalah:

  1. Untuk menanam rasa sayang dan rahmah kepada para fakir miskin, kepada anak yatim dan kepada orang yang melarat hidupnya. 
  2. Untuk membiasakan diri dan jiwa memelihara amanah. Kita mengetahui, bahwa puasa itu suatu amanah Allah yang berat dan sukar kita memeliharanya. Maka apabila kita dapat memelihara amanah Allah dengan sempurna, terdidiklah kita untuk memelihara segala amanah yang dipertaruhkan kepada kita.
  3. Untuk menyuburkan dalam jiwa kita kekuatan menderita bila kita terpaksa menderita dan untuk menguatkan iradat, atau kehendak kita dan untuk meneguhkan azimah atau keinginan dan kemauan.
Referensi berdasarkan buku Pedoman Puasa Karangan Hasbi Ash-Shoddieqy