Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

SEJARAH PERADABAN EROPA MODERN

PERADABAN EROPA MODERN
Pada saat peradaban Arab-Islam mencapai puncak kejayaan dan kemajuannya, maka masyarakat Eropa menghadapi keterbelakangan kehidupan, stagnan, dan kemerosotan di seluruh aspek kehidupan, baik sosial, budaya, ekonomi, politik, maupun keagamaan. Periode ini lebih dikenal dengan sebutan zaman pertengahan. 

Para pakar sejarah menyebutkan bahwa periode tersebut dimulai sejak abad keempat Masehi hingga sebagian besar tanda-tandanya masih tersisa hingga sepuluh abad kemudian, sampai muncullah situasi dan kondisi yang lain dalam pemikiran manusia dan berupaya mengatasi berbagai permasalahan kehidupan mereka. 

Eropa pun memasuki masa kebangkitan kontemporer pada abad kelima belas (Sebab para pakar sejarah berbeda pendapat dalam menentukan sejarah permulaan masa kebangkitan) setelah masa transisi yang berlangsung selama kurang lebih dua abad lamanya. Selama itu pula, muncullah beberapa tokoh sastra, pemikiran, politik, dan keagamaan yang mendorong dan menghapuskan kemunduran dalam kehidupan masyarakat Eropa selama abad pertengahan.

Zaman kebangkitan adalah sebutan bagi masa tumbuhnya gerakan menghidupkan ilmu pengetahuan, sastra, dan seni klasik di Italia. Kemudian menjalar ke negara-negara Eropa lainnya. Di tengah semangat kaum intelektual dan cendekiawan, serta kolumnis di Italia, di kalangan mereka tersebar keyakinan yang keliru, yang intinya: Bahwasanya peradaban sejati yang telah hilang bersamaan dengan keruntuhan kekaisaran Romawi dapat dihidupkan kembali berkat kerja keras mereka.

Karena itu, mereka menyebutnya dengan sebutan Renaissance, yang berarti menghidupkan kembali. Berdasarkan keyakinan tersebut, kita melihat mereka mengesampingkan semua peradaban yang muncul sebelumnya dan menolak semua kemajuan seni ataupun sastra dan ilmu pengetahuan yang berhasil ditorehkan para ilmuwan Arab dan umat Islam selama zaman pertengahan tersebut.

Akan tetapi para pakar sejarah Barat yang berpikiran obyektif menegaskan bahwa tidak diragukan lagi bahwa di antara faktor-faktor yang membantu mendorong kebangkitan Eropa dan penyebarannya di seluruh penjuru Eropa adalah interaksi bangsa Eropa dengan pusat-pusat peradaban Arab-Islam, baik pada masa perang Salib, dimana di sana terjadi interaksi dengan peradaban Timur selama dua abad lamanya, ataupun masa pemerintahan Arab di Andalusia, dimana mereka berkuasa kurang lebih delapan abad, atau melalui kepulauan Shaqaliyyah yang tunduk kepada pemerintahan Arab antara pertengahan abad kesembilan dan akhir abad keselebas Masehi.

Bangsa Eropa sangat terpengaruh oleh peradaban Arab-Islam dan berupaya mencarinya pada sumber-sumber utamanya yang beragam. Karena itu, mereka lebih senang mempelajari kebudayaan Islam secara langsung dan mendapatkan banyak manfaat darinya. Terutama dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan alam.

Gerakan penerjemahan dari bahasa Arab dan bahasa-bahasa klasik ke bahasa Latin yang merupakan satu-satunya bahasa sastra, ilmu pengetahuan, dan agama digalakkan. Akan tetapi ketika perhatian bangsa Eropa semakin bertambah terhadap bahasa nasional mereka seperti Italia, Inggris, Prancis, Jerman, dan Spanyol, maka mereka mulai menulis berbagai studi dan riset, serta penulisan buku-buku dan artikel mereka menggunakan bahasa-bahasa ini. Karena itu, berbagai ilmu pengetahuan pun berpindah kepada bangsa-bangsa Eropa dengan mudah dan tidak mengalami kesulitan.

Studi dan riset mereka terhadap buku-buku berbahasa Arab yang diterjemahkan dari bangsa Greece memberikan pengaruh terbesar dalam menyadarkan mereka mengenai arti penting warisan budaya bangsa Greece dan menjadikannya sebagai referensi utama.

Di samping itu. mereka juga berupaya memanfaatkan berbagai warisan budaya peradaban- peradaban klasik dan ditambah dengan warisan peradaban Islam pada abad pertengahan. Mereka juga berupaya keras dalam melakukan sejumlah perubahan penting bersamaan dengan munculnya masa reformasi dan inovasi, memahami tentang hakikat segala sesuatu dalam alam ini, dan membebaskan din secara penuh dari berbagai belenggu yang memasung pemikiran kaum intelektal, para cendekiawan, dan ilmuwan pada zaman pertengahan.

Karena itu, jelaslah bahwa kebangkitan Eropa Modern pada dasamya merupakan revolusi terhadap semua bentuk kemerosotan pada zaman pertengahan, mengadopsi berbagai peradaban sebelumnya termasuk peradaban Arab-Islam, dan kemudian melakukan sejumlah perubahan. merekonstruksi pengetahuan yang baru dan sesuai dengan akal bebas manusia, dan membuka kemajuan peradaban di berbagai bidang kehidupan.

Dan merupakan keberuntungan periode ini adalah ditemukannya mesin percetakan di Jerman tahun 1450 M oleh Johannes Gutenberg "Injil merupakan buku pertama yang diterbitkan oleh percetakan ini dengan menggunakan bahasa Latin tahun 1456 M setelah melakukan riset intensif selama tiga tahun berturut-turut. Kemudian percetakan ini pun tersebar di seluruh penjuru Eropa. 

Di penghujung Abad kelima belas Maschi, sekitar sembilan juta buku berhasil dicetak. Penemuan mesin cetak ini sangat penting dalam mempermudah pencetakan dan penerbitan berbagai manuskrip dan buku-buku klasik, serta munculnya berbagai tulisan dan riset yang dilakukan sejumlah ilmuwan. Karena itu, hasil pemikiran mereka lebih banyak dan lebih mudah dipublikasikan dengan harga yang relatif murah.

Di samping itu, industri pembuatan kertas juga memainkan peran penting dalam membantu kebangkitannya Bangsa Eropa mengadopsinya dari bangsa Arab, yang mengadopsinya dari Cina Lalu mereka memindahkannya ke Spanyol Kemudian di sana mereka mendirikan pabrik kertas untuk pertama kalinya pada abad kedua belas Masehi.

Beginilah tulisan-tulisan dan perkataan yang tercetak memberikan pengaruh yang luar biasa dalam melakukan perubahan, tepatnya ketika manusia menggapai pengetahuan baru yang mengguncang sendi-sendi dan pondasi kerangka atau persepsi kuno tentang alam raya, mereka juga mendapatkan banyak informasi ter-update dari berbagai negara, memindahkan berbagai informasi terupdate meskipun jauh di seberang lautan dengan menggunakan perangkat komunikasi yang baru ditemukan dan berkontribusi dalam mempercepat proses terjadinya pertukaran pemikiran di antara para ilmuwan di dunia bersamaan dengan berbagai sarana komunikasi lainnya, serta mendorong percepatan kemajuan peradaban yang dapat hasilnya dapat dirasakan umat manusia pada masa sekarang ini hingga Hari Kiamat.

Berdasarkan Buku Sumbangan Keilmuan Islam Pada Dunia Karangan Prof. Dr. Ahmad Fuad Basya