Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

IDE DAN GAGASAN INOVASI MADRASAH

IDE DAN GAGASAN INOVASI MADRASAH
Adapun Konsep Dasar Inovasi pendidikan sebagaimana dikemukakan oleh beberapa pakar berikut ini:
  1. Pembaharuan, penemuan dan ada yang mengaitkan dengan modernisasi. (Zaltman dan Duncan (1973: 7)
  2. Inovasi adalah ide, produk, kejadian, atau metode yang dianggap baru bagi seseorang atau sekelompok orang atau unit adopsi yang lain, baik hasil invensi maupun hasil discovery. (Ibrahim, 1998: 1; Hanafi, 1986: 26; Rogers, 1983: 11).
  3. Perubahan, tetapi tidak semua perubahan merupakan inovasi (Idris, Lisma Jamal, 1992: 71).
Baca juga:
Tujuan inovasi dalam inovasi Madrasah dapat dilakukan melalui beberapa tahapan berikut ini:

A. TAHAP DEMI TAHAP

  1. Mengejar ketertinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan ilmu dan teknologi sehingga semakin lama pendidikan di Indonesia semakin berjalan sejajar dengan kemajuan tersebut;
  2. Mengusahakan terselenggarakannya pendidikan di Madrasah dan luar Madrasah bagi setiap warga negara. Misalnya, meningkatkan daya tampung usia MI, MTs, MA dan UIN/STAIN.
B. JANGKA PAANJANG
  1. Terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya.
  2. Untuk memecahkan masalah pendidikan dan menyongsong arah perkembangan dunia kependidikan yang lebih memberikan harapan kemajuan lebih pesat.
Masalah Inovasi Pendidikan 

Masalah-masalah yang mungkin timbul dalam melakukan inovasi pendidikan adalah sebagai berikut

  1. Kuantitas dan pemerataan kesempatan belajar. Penanganannya: Dengan menciptakan sistem pendidikan yang mampu menampung anak didik sebanyak mungkin di berbagai daerah;
  2. Kualitas; Kurangnya dana, kurangnya jumlah guru, dan kurangnya fasilitas pendidikan memengaruhi merosotnya mutu Pendidikan
  3. Relevansi; Kurang sesuainya materi pendidikan dengan menyusun kurikulum baru;
  4. Efisiensi dan keefektifan;pendidikan harus diusahakan agar memperoleh hasil yang baik dengan dana dan waktu yang sedikit.
IDE DAN GAGASAN INOVASI MADRASAH
Bentuk inovasi pendidikan

Adapun bentuk-bentuk inovasi pendidikan dapat dilakukan dengan dua cara berikut ini:

Top-down Model

Inovasi yang diciptakan oleh pihak tertentu sebagai pimpinan/atasan yang diterapkan kepada bawahan

Inovasi yg diterapkan kepada bawahan dengan cara mengajak, menganjurkan, bahkan memaksakan suatu perubahan untuk kepentingan bawahannya. Bawahan tidak punya otoritas utk menolak pelaksanaannya.

Bottom-Up Model

model inovasi dan hasil ciptaan dari bawah serta dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan penyelenggaraan dan mutu pendidikan.

Model inovasi yang diciptakan berdasarkan ide, pikiran, kreasi, dan inisiatif dari sekolah, guru atau masyarakat yang umumnya disebut model Bottom-Up Innovation.