Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hadits Tentang Taqwa

Hadits Tentang Taqwa
Imam Nawawi memulai bab tentang Taqwa  dalam kitab Riadhussalihin dengan mengutip beberapa firman Allah sebagai berikut:

Allah SWT berfirman,

يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَقُوا الله َحَقَّ تُقَاتِه.

“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa kepada-Nya.” (Aali Imraan(3) : 102)

فَّاتَقُوْا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ

“Maka bertakwalah kamu kepada Allah manurut kesanggupanmu.” (Qs. At-Taghaabuun(64) : 16)

Ayat ini menjelaskan makna ayat yang disebut di atas.

يَاأَيُّهَا الَذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا الله وقُوْلُوْا قَولاً سَدِيْدًا

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan berkatalah dengan perkataan yang benar.” (Qs. Al-Ahzaab(33) : 70)

وَمَنْ يَتَّقِ اللهَ يجَعَْلْ لَهُ َمخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يحتَسِبُ

“Siapa saja yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberinya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangka.” (Qs. Ath-Thalaq(65) :2-3)

إنْ تَتَّقُوا اللهَ يجَعَلْ لََْكُم فُرْقَانًا ويُكَفِّرُ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُم واللهُ ذُو الْفَضْلُ الْعَظِيْمِ

“Jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu Furqaana dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahan dan mengmapuni (dosa-dosa) mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (Al-Anfaal(8) : 29)

70- فاالأَوَّلُُ : عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : قِيْلَ : يَارَسُوْلَ اللهِ مَنْ أَكْرَمُ النَّاسِ؟ قَالَ : "أَتْقَاهُمْ". فقَالُوا : لَيْسَ عَنْ هَذَا نَسْأَلُكَ، قَالَ : "فَيُوْسُفُ َنِبيُّ اللهِِ بْنُ َنِبيِّ اللهِِ بْنُ نَبِيِّ اللهِ بْنِ خَلِيلِ اللهِ" قَالُوا : لَيْسَ عَنْ هذا نَسْأَلُكَ، قَالَ: "فَعَنْ مَعَادِنِ الْعَرَبِ تَسْأَلُون ي؟ خِيِارُهُمْ فيِ الْجَاهِلِيَّةِ خِيَارُهُمْ فِي اْلإسْلاَمِ إِذَا فَقُهُوْا". مُتَفَقٌ عَلَيْهِ

70. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, “Ada beberapa orang bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling mulia?”, Rasulullah SAW menjawab, “orang yang paling bertakwa.” Para sahabat berkata, “Bukan itu yang kami tanyakan.” Rasulullah bersabda, “ “Kalau begitu, Yusuf adalah Nabi Allah yang mempunyai silsilah bagus, yakni; Yusuf bin Yaqub bin Ishaq bin Ibrahim.” Para sahabat berkata, “Bukan hal itu yang kami tanyakan.” Rasulullah SAW balik bertanya, “Apakah yang kalian tanyakan itu berkenaan dengan keturunan Arab yang baik?. Kalau demikian, maka orang yang paling mulia adalah orang Arab yang baik budi pekertinya di zaman jahiliyah dan baik pula budi pekertinya ketika pada masa masuk Islam, dan mereka memahami agama Islam.” (HR. Bukhari dan Muslim).

71- الثَانِي : عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيُّ رَضِيَ الله عَنْهُ عَنِ النَِبيّ صَلىَّ الله عَلَيْهِ وسَلَّم قَالَ : "إِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ، وَإِنَّ اللهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُوْنَ، فاتَّقُوا الدُّنْيَا واتَقُوْا النِّسَاءَ، فَإِنَّ أوَلَ فِتْنَةٍ بَنِي إِسْرَائِيلَ كَانَتْ في النِّسَاءِ. رَوَاهُ مُسْلِم.

71. Dari Abu Said Al-Khudriy RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, ‘Sesungguhnya dunia itu manis dan indah, dan sesungguhnya Allah menguasakan kepada kalian untuk mengelola yang ada di dalamnya, kemudian Allah mengawasi apa yang kalian perbuat. Maka hati-hatilah kalian terhadap dunia dan wanita. Sesungguhnya bencana yang pertama kali timbul pada Bani Israil adalah karena wanita.’ (HR. Muslim)

72- الثَالِثُ : عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ الله عَنْهُ أَنَّ النَِبيَّ صَلىَّ الله عَلَيْهِ وسَلَّمَ كَانَ يَقُوْلُ :
(( اللََّهُمَّ إِنيِّ أَسْأَلُكَ الهُدَى والتُّقَى والْعَفَافَ والْغِنىَ )). رَوَاهُ مُسْلِم

72. Dari Abdullah bin Mas’ud RA, ia berkata, ‘Nabi SAW senantiasa ering berdoa, “Allaahumma Inni As’alukal Hudaa wal ‘Afaafa wat Tuqaa wal Ghinaa”. (Ya Allah, sungguh aku mohon kepada-Mu semoga Engkau berkenan memberikan petunjuk ketakwaan, kehati-hatian dan perasaan cukup).” (HR. Muslim)

73- الرَّابِعُ : عَنْ أَبِي طَرِيْفٍ عَدِيِّ بْنِ حَاِتمٍ الطَّائيِّ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلىَّ الله عَلَيْهِ وسَلَّمَ يَقُوْلُ : "مَنْ حَلَفَ عَلَى يمَينٍ ثُمَّ رَأَى أَتْقَى ِلله مِنْهَا فَلْيَأْتِ التَقْوَى". رَوَاهُ مُسْلِم

73. Dari Abu Tharif ‘Adiy bin Hatim Ath-Tha’i, berkata, ’Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Siapa saja yang bersumpah, kemudian dia beranggapan dengan sumpahnya itu dia telah bertakwa kepada Allah maka hendaknya dia melaksanakan sesuatu yang menunjang ketakwaannya itu.” (HR. Muslim)

74- الخَامِسُ : عَنْ أَبِي أُمَامَةَ صُدَيِّ بْنِ عَجْلاَنَ الْبَاهِلِيُّ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْل الله صَلىَّ الله عَلَيْهِ وسَلَّم يَخْطُبُ فِي حَجِّ الوَدَاعِ فقَالَ: "اتَقُوا الله َوَصَلُّوْا خَمْسَكُمْ، وصُوْمُوا شَهْرَكُمْ، وَأَدُّوْا زَكَاةَ أَمْوالِكُمْ، وَأَطِيْعُوا أُمَرَاءَكُم تَدْخُلُوا جَنَّةَ َربِّكُمْ". رَوَاهُ التِرْمِذِي . وقَالَ : حَدِيْث حَسَن صَحِيْح.

74. Dari Abu Umamah Shuday bin ‘Ajlan Al-Bahiliy RA, ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah SAW berkhutbah pada haji Wada’, “Bertakwalah kamu sekalian kepada Allah, salatlah kalian lima kali sehari semalam, berpuasalah pada bulan Ramadhan, tunaikanlah zakat harta kalian, maka kalian akan masuk surga. (HR. Tirmidzi)