Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Fungsi Pendidikan Keluarga Dalam Islam

Fungsi Pendidikan Keluarga Dalam Islam

Fungsi pendidikan bagi keluarga bukanlah satu-satunya fungsi, tetapi banyak lagi fungsi-fungsi lain, seperti fungsi melahirkan anak dan menyusukannya, fungsi pengeluaran (production) dan memberi sumbangan perekonomian untuk memenuhi keperluan anggota-anggota keluarga melalui kerja dan pengeluaran dalam berbagai bentuknya, fungsi pelayan an terhadap anggota-anggota keluarga seperti pekerjaan-pekerjaan yang diperlukan untuk kebutuhan-kebutuhan sehari-hari, termasuk memasak, membasuh pakaian, menjahit, membersihkan rumah dan mengatur dan lain- lain.

Disamping itu ada lagi fungsi sosial, agama, ekonomi, politik dan di mana anggota-anggota keluarga tidak membatasi aktivitasnya dalam rumah, tetapi keseluruh masyarakat di mana keluarga itu berada. 

Di antara fungsi-fungsi yang akan kekal itu adalah fungsi melahirkan anak dan segala yang berkaitan dengannya seperti menyusukan anak, pemeliharaan, pemakanan jasmani dan psikologikal. Begitu juga halnya dengan fungsi pendidikan dan segala yang berkaitan de- ngannya seperti proses sosialisasi (socialization), nasehat, bimbi- ngan, pengembangan penumbuhan bakat-bakat, kesediaan-kesediaan, minat dan sifat-sifat anggota-anggotanya yang diingini dan merobah potensi-potensi ini menjadi kenyataan, dari kesediaan menjadi pelaksanaan dan ekspoloitasi. 

Dan selanjutnya mematikan atau menghalang pertumbuhan minat, bakt-bakat dan kecendurungan-kecendurungan yang menyeleweng dan sifat-sifat buruk yang diwarisi serta sikap yang tak sesuai. Seperti telah dikatakan di atas fungsi yang akan kita bahas di sini adalah fungsi pendidikan yang akan kekal menjadi tang- gungjawab pokok bagi keluarga. 

Penting atau tidak akan berobah karena berobahnya konsep-konsep dan pemikiran-pemikiran pendidikan, juga tidak akan berobah karena bertambahnya jumlah institusi-institusi khas untuk pendidikan seperti taman kanak-kanak, sekolah-sekolah, Akademi-akademi, Universitas- universitas dan lain-lain. 

Begitu juga dengan bertambahnya lembaga-lembaga, pembudayaan, kesehatan, polotik, agama dan pengeluaran dalam bidang-bidang pengajaran, penyedaran, bimbingan dan lain-lain. 

Walaupun demikian tingginya tingkat perkembangan dan perobahan yang berlaku disebahagian besar masyarakat modern, termasuk masy ar akat Islam sendiri, tetapi keluarga tetap memelihara fungsi pendidikannya dan menganggap sebagian tugasnya dalam rangka fungsi umum ini adalah menyiapkan sifat cinta-mencintai dan keserasian di antara anggota-anggotanya. 

Begitu juga ia hanus memberi pemeliharaan kesehatan, psikologikal, spiritual, akhlak, jasmani, intelektual, emosional, sosial disamping menolong mereka menumbuhkan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan kebiasaan yang diingini yang berguna dalam segala lap angan hidup mereka serta sanggup mengambil manfaat dari pelajaran lembaga -lembaga lain. 

Peranan pendidikan yang sepatutnya dipegang oleh keluarga terhadap anggota-anggotanya secara umum adalah peranan yang paling pokok dibanding dengan peranan-peranan lain, Lembaga-lembaga lain dalam masyarakat misalnya politik, ekonomi, dan lain-lain, tidak dapat memegang peran an itu. 

Lembaga lain dapat menolong keluarga dalam tindakan pendidikan dan melaksanakan pembangunan atas dasar yang dipilihnya dalam bidang pendidikan. Akan tetapi dia tidak sang- gup menggantikan. seperti ketika ibu-bapak meninggal dalam perang atau dalam kecelakaan atau karena ibu-bapak rusak akhlak dan menyeleweng dari kebenaran. 

Oleh sebab itu adalah menjadi maslahat anak-nak itu sendiri kalau mereka dididik di luar keluarga mereka yang sudah menyeleweng, misalnya dalam insti- tusiinstitusi yang teratur yang memiliki pengelola-pengelola terlatih dan mempunyai rasa tanggungjawab. 

Walaupun institusi- institusi ini tidak dapat menghidupkan ciri-ciri individual bagian anak-anak, tetapi sekurang-kurangnya ia tidak mengajar anak- anak berbohong dan mencuri. Kalau ia tidak sanggup mengajarnya menjadi manusia yang suka menolong dan berkorban untuk kebaikan, sekurang-kurangnya ia tidak membuka matanya kepada keburukan dan maksiat. (Falsafi, 1969). 

Kalau kajian-kajian pendidikan dan psikologikal modern menekankan pentingnya peranan yang dipegang oleh keluarga dalam pendidikan anak-anak dan menyuapi jiwa mereka dengan us cinta, kasih-say ang dan ketenteraman, ahli-ahli ilmu jiwa dari kaum Muslimin telah menekankan perkara ini jauh sebelum itu dalam tulis an-tulisan mereka. 

Ulama-ulama Islam dahulu kala menekankan pentingnya peranan pendidikan memegang peranan itu pada umur anak-anak, adalah berdasar pada pengalaman-pengala- man mereka sendiri, juga pengalaman dan perhatian orang-orang dahulu diberbagai negara dan bangsa.

Di samping itu nas-nas Al- Qur'an, sunnah dan bekas-bekas peninggalan Assalalaf-Saleh yang banyak menekankan pentingnya peranan pendidikan bagi keluarga. bagi keluarga dan pentingnya keluarga terutama pada tahun-tahun pertama.

Di antara nas-nas dan bukti-bukti, disamping yang telah disebutkan di atas dan apa yang akan disebutkan ketika bercakap tentang bidang-bidang pendidikan di mana keluarga dapat memegang peranan padanya adalah sebagai berikut: Fiman Allah swt "Ibu-ibu menyusukan anak-anaknya dua tahun lengkap bagi barang siapa yang ingin menyempumakan penyusuan" (Al-Baqarah: 233).

Juga Fiman Allah s.w.t. "Perintahlah keluargamu bersembahyang dan hendaklah engkau tekun menunaikannya". Juga Sabda Rasulullah saw: "Tidak ada susu yang lebih besar berkatnya daripada susu ibu". (Ibnu Rusyd dalam Al-Muqaddimah). 

Juga ada riwayat dari Rasulullah saw yang melarang penyusuan seorang ibu susu yang bodoh yang memiliki tabiat yang buruk. Sabda Rasulullah saw : "Penyusuan itu membentuk tabiat". 

Kata Abd. Malik bin Marwan menekankan pentingnya penyusuan dirumah yang saleh: "Oleh sebab itu orang-orang Arab menyusukan anaknya di rumah orang-orang pemurah, orang setia, orang-orang berani, atau akhlak-akhlak mulia yang serupa dengan itu". (Ibnu Rusyd : 1966). 

Juga Sabda Rasulullah sa.w.: "Setiap bayi dilahirkan dengan fithrah. Hanya ibu-bapaknyalah yang menjadikan ia Yahudi, atau menjadikan ia Nasrani atau menjadikan Majusi". (H.R. Al-Thabrani dan Al-Baihaqi). Sabda Rasulullah s,a,w. juga: "Awasilah anak-anakmu dan perbaikilah adabnya". (H.R Ibnu Majah). 

Juga Rasulullah s.a.w. bersabda : "Tidaklah memberi seorang ayah kepada anaknya lebih baik dari adab yang baik". (H.R. Al-Turmuzi). Dari Abi Sa'id Al-Khuduri R.A. bahwa Rasulullah S.a.w. bersabda: "Jika seseorang mempuny ai tiga orang anak perempuan, atau tiga anak adik beradik dan memperbaiki pendidikan mereka, niscaya ia masuk syurga". (H.R. Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad dan Abu Daud dan Al-Turmuzi). 

Juga diriwayatkan dari Rasulullah s.a.w.: "Suruhlah anakmu bersembahyang pada waktu mereka berumur tujuh tahun dan pukul mereka kalau tidak mau sewaktu mereka berumur sepu- luh tahun". (H. R. Al-Bukhari dan Muslim). 

Bukti-bukti yang telah kita bawakan ini dan banyak lainnya tidak dapat disangkal lagi bahwa pendidikan anak-anak yang baik adalah kewajiban paling utama. Kewajiban ini tidak akan dapat ditinggalkannya kecuali karena keuzuran, juga tidak akan membebaskan ia dari tanggungjawab ini sebab adanya institusi-institusi pendidikan yang didirikan khusus untuk mendidik generasi muda. Sebab institusi-institusi ini tidak sanggup menggantikan keluarga dalam menanamkan rasa cinta kasih sayang anak-anak.

Juga Islam mewajibkan keluarga, di samping fungsi pendidikan tadi, untuk mendidik dan menumbuhkan segala aspek keperibadian anak-anak. Di samping ia mengharuskan pertumbuhan jasmani, akal, rasa seni, emosi, spiritual, akhlak dan tingkah.

Lingkungan sosial untuk menyiapkan generasi muda itu menghadapi hidup di masyarakat. Bidang-bidang pendidikan di mana keluarga dapat memainkan peranan penting adalah tujuh bidang pendidikan, yaitu pendidikan jasmani, keschatan, akal (intelektual), keindahan, emosi dan psikologikal, agama dan spritual, akhlak, sosial dan politik. 

Dalam kesemua bidang ini keluarga memegang peranan penting. Keluarga mempunyai tugas agama, moral, dan sosial yang harus ditunaikannya sebaik-baiknya untuk anggotanya memasuki kehidupan yang berhasil dan mulia sehat wal-afiat, penuh dengan bijaksana, akal, logika, rasa sosial yang sehat, penyesuai an psikologikal dengan diri sendiri dan orang lain mengenal Allah sebaik-baiknya setiap saat dan ketika, berpegang teguh kepada ajaran-ajaran agama, akhlak yang mulia, pergaulan yang baik dengan manusia dan cinta tanah air dan bangsa. menyiapkan angota-anggota keluarga yang berperadaban tinggi

Kutipan dari Buku yang ditulis oleh Hasan langgulung berjudul Manusia Dan Pendidikan (suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan)