Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tafsir Surat Al-Baqarah ayat 4 dan 5

Tafsir Surat Al-Baqarah ayat 4 dan 5

Firman Allah surat Al-Baqarah ayat ke-4 adalah:

Tafsir Surat Al-Baqarah ayat 4

TAFSIR

والَّذِينَ يُؤْمِنُونَ = Dan orang-orang yang beriman

Orang-orang muttaqin adalah mereka yang beriman dengan keimanan yang kuat. Menurut riwayat Ibn Jabir dan Ibn Abbas, yang dimaksud dengan orang orang mukmin dalam ayat ini adalah ahlul Kitab yang telah beriman kepada Nabi, seperti Abdullah ibn Salam.

Yang dimaksud orang-orang mukmin dalam ayat sebelumnya adalah orang-orang beriman, yang berasal dari kaum musyrikin Arab.

بِمَا أُنزِلَ إِلَيْكَ = Kepada apa yang diturunkan kepadamu ( al-Qur'an ).


Mereka mengimani Kitab dan Wahyu yang diturunkan kepada engkau. Yang diturunkan kepada Nabi Muhammad meliputi wahyu yang dibaca, yaitu al-Qur'an, dan wahyu yang tidak dibaca, yaitu sunnah ( hadis ) Nabi yang menjelaskan jumlah rakaat shalat, kadar-kadar ( nishab ) zakat, hukum-hukum pidana, dan sebagainya.”Keterangan al-Qur'an yang global ( mujmal ), seperti masalah shalat dan sebagainya. harus diketahui oleh para mukmin dengan jelas, dan itu ditemukan dalam hadis.

“Unzila” bermakna diturunkan, diwahyukan. Dipakai kata”diturunkan”mengingat kemahatinggian Allah yang menciptakan alam semesta. Bisa juga bermakna Kitab itu diturunkan oleh malaikat Jibril kepada Nabi. Yang tujuannya adalah untuk disampaikan kepada umat manusia.

وَمَا أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ = Dan apa yang diturunkan kepada orang ( Nabi ) sebelummu

Mereka mengimani kitab-kitab yang diturunkan rasul-rasul sebelum engkau. Kitab-kitab yang diturunkan sebelum Muhammad adalah: Taurat, Injil dan kitab kitab terdahulu lainnya. Kita beriman kepada kitab-kitab itu secara umum ( ijmal ). Artinya, kita percaya bahwa Allah telah menurunkan Taurat kepada Nabi Musa, Injil kepada Isa, bukan mengimani dengan mengikuti isi kandungannya yang tersebar pada kitab-kitab itu pada masa sekarang.

وَبِالآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ = Dan mereka meyakini adanya hari akhirat.

Mereka meyakini pula adanya negeri akhirat, tempat orang menerima pembalasan atas amal-amal perbuatannya. Mengimani akhirat berarti mengimani segala sesuatu yang telah dinaskan secara mutawatir ( bisa dipercaya ). Yakni, surga ( jannah ), dan neraka ( naar ). mengimani adanya hari perhitungan ( hisab ), timbangan ( mizan ), titian ( shirath ), dari keraguan.

Yaqin maknanya Mengakui kebenaran sesuatu dengan pengakuan yang kukuh, bebas dari keraguan. Keyakinan terhadap adanya Allah dan negeri akhirat pada diri seseorang bisa dilihat dari pengaruhnya dalam amal perbuatan sehari-hari.


Iman yang benar dihasilkan oleh :
  1. Kajian dan perhatian yang mendalam terhadap sesuatu yang menuntut hal itu. Seperti adanya Allah dan kebenaran rasul yang diutus.
  2. Penjelasan Rasul mengenai sesuatu yang diterima dari Allah dengan didukung oleh dalil-dalil yang membenarkannya. 
Dalam hal-hal yang gaib, kita membatasi diri berdasarkan penjelasan Al-Qur'an. Dan juga penjelasan yang diterima dari Rasul saja. Tidak usah menambah dan mencampuradukkan dengan pendapat-pendapat yang diperoleh dari ahlul kitab atau dari sebagian orang salaf ( masa klasik ) tanpa diseleksi atau disaring terlebih dahulu. Keterangan-keterangan ahlul kitab telah banyak disisipkan dalam kitab-kitab tafsir al-Qur'an dan dijadikan inti agama, padahal sebenarnya sama sekali bukan dari agama.

KESIMPULAN

Dalam ayat ini Tuhan menjelaskan bahwa orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang percaya kepada al-Qur'an dan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya. serta meyakini adanya negeri akhirat.

Firman Allah Surat Al-baqarah ayat ke-5 Bunyinya:

Al-Baqarah ayat 5
TAFSIR

Mereka itu teguh atas petunjuk dari Tuhannya, dan merekalah orang-orang yang memperoleh kemenangan,

Mereka yang memiliki sifat-sifat sebagaimana telah diterangkan pada ayat ayat sebelumnya itulah, orang-orang yang senantiasa mendapat cahaya petunjuk ( nur hidayah ), dan merekalah orang-orang yang memperoleh kemenangan di dunia dan di akhirat.

Ulaa-ika = Itulah mereka. Mereka, yang dalam ayat ini disebut dua kali, maksudnya adalah para mukmin, baik yang berasal dari ahlul kitab maupun yang selainnya. Pengulangan kata ganti mereka ( ulaa-ika ) sampai dua kali juga menunjukkan bahwa memiliki sifat-sifat seperti telah disebutkan itu akan membawa mereka memperoleh dua keutamaan, yaitu: petunjuk Ilahi dan kemenangan ( keberuntungan ). Sebenarnya, satu keutamaan saja sudah cukup, apalagi jika bisa memiliki keduanya.

Firman Tuhan “Mereka tetap dalam petunjuk”, memberi pengertian bahwa mereka memperoleh dan memiliki petunjuk yang sempurna. Hal ini bisa dipahami dari frase ('alaa huudan) dalam petunjuk, yang kami interpretasikan tetap dalam petunjuk dan dapat mempergunakan dengan sebaik-baiknya.

KESIMPULAN

Dalam ayat ini Tuhan menjelaskan tentang sifat orang-orang bertakwa dan beriman kepada hal-hal yang gaib, iman kepada wahyu yang diturunkan kepada Rasul ( Muhammad ) dan kitab yang diturunkan sebelumnya. Selain itu Tuhan juga menjelaskan hasil yang didapatkan oleh orang-orang yang memiliki sifat-sifat orang bertakwa, yaitu: petunjuk dan kemenangan.

Referensi tulisan ini adalah Dari Tafsir An-NUUR yang ditulis oleh Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy