Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Manfaat Kacang Tanah Perspektif Ilmu Gizi

Manfaat Kacang Tanah Perspektif Ilmu Gizi

Dibandingkan dengan kacang lainnya, kacang tanah mengandung energi tertinggi, karena kandungan lemaknya yang tinggi. Menurut penelitian dalam 100 gram kacang tanah terdapat 42,8 g lemak (lemak kacang kedele hany: 18,1 g), 25,3 g protein dan 21,1 g karbohidrat serta kandungan energi 452 Kalori, Kandungan mineral dan vitaminnya lebih rendah daripada kedele.

Lemak kacang tanah terutama terdiri atas asam lemak tidak jenuh atau asam lemak esensial. Kadar protein kacang tanah lebih rendah daripada kedele. Asan amino esensial yang terdapat dalam protein kacang tanah kekurangan metionin ialah asam amino esensial yang mengandung zat belerang Protein scorenya rendah yaitu 55, sedangkan derajat cernanya 96, sama dengan beras.

Kacang tanah dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan Karena kadar lemaknya yang tinggi, maka dapat diolah menjadi minyal kacang tanah untuk memasak dan menggoreng. Nilai gizinya lebih bail daripada minyak kelapa karena lebih banyak mengandung asam lemal esensial. Produk sampingan dalam pembuatan minyak kacang adalah ampas nya yang disebut bungkil. Bungkil masih mengandung protein, lemak mineral dan vitamin yang tinggi.

Oleh karena itu dapat dimanfaatkar sebagai bahan baku pembuatan oncom. Pembuatan oncom hampir sama dengan tempe yaitu menggunakan proses peragian dengan jamu tertentu. Oncom merupakan lauk-pauk sumber protein nabati, terutama di daerah Jawa Barat. Dapat pula diolah menjadi kripik oncom yang bisa tahan lama.

Selain itu, bungkil dapat pula digunakan sebagai bahan baku untuk pakan ternak. Kacang tanah dapat dijadikan makanan selingan misalnya direbus atau digoreng dan diolah menjadi jajanan dan bumbu, antara lain enting enting, ampiang, noga, bumbu pecel, keju kacang tanah (peanut butter pinda kaas) dan lain-lain.

Agar dapat disimpan lama dan diperdagangkan, kacang tanah yang tua dan masih berselaput harus dikeringkan. Dari segi pertanian, cara penanaman hampir sama dengan kacang kedele, yakni dapat ditumpang-sarikan dengan tanaman palawija lainnya.



Sumber:

Kutipan dari Buku Makanan Dalam Perspektif Al-Qur’an dan Ilmu Gizi yang ditulis oleh Dr. Hj. Tien Ch. Tirtawinata Sp.GK