Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pentingnya Ilmu Tentang Kehidupan Rumah Tangga (Bagian 2)

Pentingnya Ilmu Tentang Kehidupan Rumah Tangga (Bagian 2)

Jika kita melihat dan meneliti realita ini pada masyarakat Barat, niscaya akan terlihat jelas berbagai dampaknya yang menghancurkan dan sulit sekali untuk menghindarinya. Kita harus sangat memahami, bahwa masih banyak orang yang tidak terpuaskan dengan adanya bukti-bukti yang ada, kecuali apabila dinisbatkan kepada negeri Barat. Oleh karena itu, kita pun harus menyertakan keterangan untuk mereka (dani bukti yang telah ada), sehingga mereka tidak ragu lagi dengan cara yang digunakan oleh para ilmuwan Barat sebagai bahan rujukan. 

Baca juga: Pentingnya Ilmu Tentang Kehidupan Rumah Tangga (Bagian 1)

Salah satunya adalah buah karya Prof. Beytrim Saruken, seorang Direktur untuk bagian riset dari Universitas Harvard di dalam bukunya yang Revolusi Fisik" terakhir yang berjudul la menetapkan suatu teori yang menyatakan, bahwa Amerika Serikat bergerak menuju kehancuran rumah tangga dan dan anarkhisme kebangsaan mereka, sebagaimana sebagaimana kita ketahui tentang kehancuran terhadap kekaisaran Romawi dan kekaisaran Yunani pada masa lampau.

Untuk Maksud ini, ia berkata: Sesungguhnya kita terkepung dari segala penjuru dengan adanya kesombongan-kesombongan yang berlaku umum pada scbuah bangsa yang akan melumat habis bangunan kebudayaan kita dan setiap faktor kehidupan kita secara umum. Revolusi yang menghancurkan kita ini berperan di dalam merubah kehidupan kaum pria dan wanita di Amerika yang lebih besar dari pada revolusi lain di masa kini.

Di antara karya tulisnya yang lain juga termaktub di dalam majalah "AI Akbaar", edisi ke-26. Karya tulis ini berjudul  "Ilmuwan Amerika berpendapat, bahwa wanita Amerika itu lemah", yang menukal keterangan dan Dr John Kessler (salah seorang ilmuwan psikologi dan Chicago) la berpendapat, bahwa 90% wanita Amerika mengidap penyakit Frigid dan 40% pria di Amerika mengidap penyakit impotensi. Teori yang bendasarkan pada gambaran wanita yang tidak sehat merupakan sebab merosotnya derajat kemanusiaan bangsa Amenika (dinukil dan kitab yang berjudul "Hushununa Mahdidati min Daakhiliha", hal. 123-126)

Fenomena tersebut tampak jelas pada kaum yang menamakan diri mereka kelompok nudis, di mana mereka telah kehilangan hasrat seksual sebagai akihat dan terlalu seringmya menampakkan anggota tubuh yang seharusnya ditutupi dalam segala suasana. Di samping itu, di antara penyebab yang lain adalah terjadinya kejahatan yang dilakukan terhadap kaum wanita di negen-negeri tersebut, akibat mereka dengan sengaja mempertontonkan perhiasan dan kecantikan yang mereka miliki pada orang lain serta terlalu bebas di dalam penpaulan.

Kekacauan biologis dan tidak terkendalınya hawa nafsu yang ada di Barat, bagaikan momentum kehancuran yang ditunjang dengan pengakuan para ilmuwannya. Belakangan ini semua itu telah berpindah pada kehidupan kita (masyarakat Timur dan dunia Islam), dikarenakan kebodohan generasi baru (muda) akan hukum-hukum biologis yang telah dan akan menghancurkan masa depan mereka.

Oleh karena itu kita harus segera memberi pemahaman yang sebenarnya kepada generasi muda tentang perkawinan yang telah digariskan oleh lslam berupa syariat yang agung, yang mengutamakan keluarga dengan perhatiannya yang besar dan menggambarkan baginya segala apa yang menjamin terciptanya kelanggengan kebahagiaan keluarga dan mempermudahnya di dalam mempersiapkan generasi mukmin yang dinamis dan mandiri. Hal ini sebagaimana ditetapkan oleh syariat akan hak dan kewajiban bagi suami-istri, sehingga tidak akan terjadi pelanggaran salah satu pihak terhadap pihak lainnya dan tidak menyepelekan kewajibannya. Jika terjadi pertikaian, mereka berdua segera berpegang pada hukum (Kitab) Allah dan Sunnah Nabi-Nya sebagaimana firman-Nya, dalam surat An-Nisaa'(4) ayat yang ke 59.

Untuk itu, memahami isi kitab suci al-qur’an untuk memperoleh pemahaman yang lebih detail dan jelas tentang kehidupan berumah tangga. Karena Islam adalah agama kehidupan yang juga menghargai insting biologis (seks) yang merupakan bagian penting dan kehidupan ini. Sudah menjadi karakternya (Sunnatullah), bahwa Islam akan mampu menangani semua itu secara seimbang, menank dan obyektif, selama manusia masih menganggap perkawinan merupakan elemen penting dalam kehidupan ini.

Syariat yang telah ditentukan oleh Islam tidak akan pernah menenggelamkan pasangan suami-istri ke dalam lautan ilusi yang memabukkan, sehingga masing-masing pihak akan berusaha menemukan kebaikan, keteguhan dan perjuangan pasangannya di samping hanya sekedar kenikmatan berhubungan badan. Sebagian dari nasihat yang diberikan oleh agama Islam yang sangat mulia adalah jika terjadi sesuatu terhadap masalah biologis, maka ia akan menyandarkannya pada agama. Dan Juga orang yang bermasalah tersebut harus segera mengadukan (berkonsultasi) kepada orang yang mengerti. Dan juga harus kembali menuju ketaatan kepada Allah, dengan tetap selalu bertakwa kepada-Nya. Hal ini dilakukan dengan agar penyelesaian masalah yang tengah dihadapinya dapat terselesaikan dengan baik. Dan yang paling penting lagi adalah tidak mencoreng nama baik, wibawa dan agamanya.

Hal ini adalah salah satu dari kelebihan ushlub Al Qur'an. Banyak buku-buku seks yang melupakan segi ini, sehingga mengakibatkan para pembacanya tergelincir dalam ilusi yang memabukkan. Sebagai contoh, di dalam Al Qur'an Allah berbicara mengenai cara menggauh istri, sebagaimana firman Allah dalam surat Al Baqarah(2) ayat yang ke-223).

Sebagai contoh yang dijelaskan dalam Al-qur’an tentang perkawinan adalah dari surah Yuusuf dan dari perkawinan tumbuh-tumbuhan sebagai sarana untuk mendidik para pemuda tentang sebagian dari hukum-hukum manusia (sebagai makhluk) dengan tetap menjaga kewibawaan, kesucian dan objektivitas. Kita berharap bahwa pendidikan berumah tangga itu diajarkan di sekolah-sekolah menengah, karena kita khawatir para pelajar mendapatkan pendidikan tentang masalah ini dari jalanan dan orang-orang yang berbuat kerusaka di muka bumi.

Jika kita tidak mngajarkan kepada mereka (generasi muda) mengenai persoalan ini, maka mereka tidak akan mengerti akan hal yang sebenarnya dikarenakan kondisi mental mereka yang tengah berada pada masa-masa pubertas akan cenderung untuk selalu mencari rahasia-rahasia pendidikan seks tersebut dari jalanan. Akan lebih baik jika mereka mendapatinya dalam bentuk- bentuk yang bercirikan isyarat dalam bungkus bahasa yang halus serta sindiran- sindiran yang menyentuh, seperti perumpamaan yang digambarkan oleh Allah di dalam Al Qur'an.

Kita juga berharap, semoga saja ungkapan Al Qur'an dengan isyaratnya dapat mengarahkan pandangan mata setiap muslim pada pendidikan yang dikehendaki. Yaitu, yang mampu mendidik manusia dan memberikan petunjuk kepada suami-istri untuk melindungi hubungan kedua jenis manusia ini dengan pagar adab dan kasih sayang serta jauh dari keterbukaan yang nantinya akan membosankan. Akan tetapi, cukup dengan isyarat serta jauh dari menampakkan perhiasan, dandanan atau wewangian (kepada pihak lain) yang tidak diperlukan oleh salah satu pasangan suami istri. (Dinukil dari kitab yang berjudul "Al Islam wa Al Hayaat Al Jinsiyah" karangan Al Ustadz Mahmud bin Syarif, hal. 115-116).

                                                    Bersambung >>>>>>>>>>>

Sumber:
Buku Kado Perkawinan Oleh Mahmud Mahdi Al-Istanbuli