Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Rasulullah mengerjakan shalat malam

 tata cara sholat tahajud sesuai sunnah

Cara Rasulullah mengerjakan shalat malam

Rasulullah SAW. mengerjakan shalat malamnya dengan tiga macam cara:

  1. Sambil berdiri.
  2. Sambil duduk dan
  3. Duduk di ketika membaca Al Fatihah dan surat. Apabila beliau hampir selesai membaca surat, baharulah beliau berdiri tegak, lalu beliau ruku' dari berdiri itu.
Ketiga macam cara ini shah dan dikerjakan oleh Rasulullah SAW.

Beberapa sunat di sekitar tahajjud

Di antara sunat-sunat di sekitar tahajjud, ialah berdzikir menyebut nama Allah sesudah bangun dari tidur, sebelum berwudu'.

Di antara lafadh yang diterima dari Rasulullah SAW. dan kita boleh memilih salah satu di antaranya, ialah:

1. Membaca:

 اَلَّلهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ . وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ وَلَكَ الْحَمدُ أَنتَ الْحَقِّ وَوَعْدُكَ الْحَقِّ وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ. وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُحَقٌّ ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ . وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَبِكَ أمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ. وَبِكَ خَاصَمْتُ وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّى أَنتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنتَ الْمُؤَخِّرُ لَا اِلَهَ اِلَّا أَنْتَ وَلَا إِلَهَ غَيْرَكَ 

"Wahai Tuhanku, untuk Engkaulah segala puji, Engkaulah yang mengendalikan segala langit dan bumi dan segala isinya. Dan untuk Engkaulah segala puji. Engkaulah cahaya segala langit dan bumi dan segala isinya. Dan untuk Engkaulah segala puji, Engkaulah yang memerintah segala langit dan bumi dan segala isinya. Dan untuk Engkau- lah segala puji, Engkaulah Tuhan yang hak, janji Engkaulah yang hak, menjumpai Engkau itu hak, perkataan Engkau itu hak, sorga Engkau itu hak, neraka Engkau itu hak, segala Nabi itu hak, Muhammad itu hak dan saat itu hak. Wahai Tuhanku, kepada Engkau saya menye rahkan diri, dan dengan Engkau saya beriman, kepada Engkau saya bertawakkal, kepada Engkau saya kembali, karena Engkau saya ber- tengkar dan kepada Engkau saya bertahkim. Karena itu ampunilah daku apa yang telah aku dahulukan, apa yang aku kemudiankan, apa yang aku rahasiakan, apa yang aku nyatakan, dan apa yang Engkau lebih mengetahui dengannya dari padaku. Engkaulah yang mendahu- lukan dan Engkaulah yang mengemudiankan. Tak ada Tuhan melainkan Engkau dan tak ada Tuhan selain dari Engkau."

2. Membaca :

اللهُ أَكْبَرُ ( ١٠ ) 
. الحَمدُ لِلَّهِ ( ١٠ ) 
 سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ ( ١٠
سُبْحَانَ المَلِكِ الْقُدُّوْسِ (١٠) 
 أَسْتَغْفِرُ الله العظيم (١٠) 
 لَا إِلهَ إِلَّا الله (۱۰) 
 اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ ضِيْقِ الْمَقَامِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ (١٠)

Masing-masing sepuluh kali.

3. Membaca:

لَا اِلَهَ اِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ الَّلهُمَّ وَبِحَمْدِكَ اسْتَغْفِرُكَ لِذَنْبِي وَأَسْأَلُكَ رَحْمَتَكَ. اَلَّلهُمَّ زِدْنِي عِلْمًا وَلَا تُزِغْ قَلْبِي بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنِي وَهَبْ لِي مِنْ لَدُنكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ 

"Tak ada Tuhan melainkan Engkau, saya akui kesucian Engkau wahai Tuhanku dan dengan memuji Engkau. Aku memohonkan ampunan kepada Engkau terhadap dosa-dosaku dan aku memohon ke hadirat Engkau akan Rahmat Engkau. Wahai Tuhanku, tambahlah untukku akan ilmu dan janganlah Engkau serongkan hatiku sesudah Engkau berikan petunjuk kepadaku dan berikanlah kepadaku akan Rahmat Engkau. Sesungguhnya Engkaulah Tuhan Yang Maha pemberi"

4. Membaca akhir surat Ali Imran, yaitu: Ayat 189 s/d 199.

Kemudian dari itu:

5. Menggosok Gigi

6, berwudhu'

7. Terus menerus membaca dzikir-dzikir yang ada dibaca Rasulullah SAW. dalam rukun-rukun shalat itu dan 

8. Berdo'a sesudah salam.

Sesudah salam hendaklah kita bermohon dengan sehabis-ha- bis tadlarru', seraya mengucapkan: "Ya Rabbi ya Rabbi." Lalu kita memohonkan sesuatu yang kita kehendaki.

اللهُمَّ اجْعَل فِي قَلبي نُورًا وَفي بَصَرِى نُورًا وَفِي سَمْعِي نُورًا ، وَعَنْ يَمِينِي نُوراً . وَعَنْ يَسَارِى نُورًا . وَفَوقِي نُورًا ، وَتَحتِي نُورًا وَأَمَامِي نُورًا وَخَلْفِي نُوراً ، وَاجْعَلْ لِى نُورًا 

"Wahai Tuhanku, jadikanlah dalam hatiku cahaya yang cemerlang, pada pandanganku cahaya yang cemerlang, pada pendengaranku caha- ya yang cemerlang, di sebelah kanan cahaya yang cemerlang, di sebelah kiri cahaya yang cemerlang, di atasku cahaya yang cemerlang dan di bawah cahaya yang cemerlang, dan jadikanlah untukku cahaya yang cemerlang."

Dzikir-dzikir yang dibaca Rasulullah SAW. dalam shalat tahajjud dan shalat witir

1. Dzikir iftitah (dzikir sesudah Takbiratul ihram). Dzikir iftitah yang dibawa Rasulullah SAW. dalam shalat ma- lam, ialah do'a Tawajjuh, yaitu:

وَجَهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ المشركين . إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَاشَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ . اللَّهم أَنتَ المَلِكُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنتَ أنتَ رَبِّي وَأَنا عَبْدُكَ . ظَلَمْتُ نَفْسِي وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي جَمِيعًا. فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنتَ وَاهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ فَإِنَّهُ لَا يَهْدِى لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ . وَاصْرِفْ عَنِّى سَيِّئَهَا ، لَا يَصْرِفُ عَنِّي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنتَ. لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ كُلُّه فِي يَدَيْكَ . وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ . أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ اسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إلَيْكَ 

"Aku hadapkan diriku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi, sedang aku seorang yang condong benar kepada kebenaran lagi seorang yang menyerahkan diri tunduk dan patuh, dan sekali-kali aku bukanlah seorang yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah. Bahwa- sanya shalatku, ibadatku, hidup dan matiku adalah untuk Allah Tuhan yang memelihara alam, tak ada sekutu bagiNya. Demikianlah aku diperintahkan Allah, dan aku adalah orang yang mula-mula menyerahkan diri jiwa dan raga untuk Allah (untuk berjihad di jalanNya). Wahai Tuhanku, Engkaulah Raja yang memerintah, berkuasa. Tak ada Tuhan melainkan Engkau, Engkau Tuhanku dan aku hamba- Mu, aku telah mendhalimkan diriku, aku mengaku dosaku, maka am- punilah segala dosaku. Sesungguhnya, tak ada yang sanggup mengampu ni dosaku melainkan Engkau. Dan tunjukilah akan daku kepada sebaik- baik perangai, tak ada yang sanggup menunjukkan kepadaku sebaik perangai, selain dari Engkau sendiri. Jauhkanlah dari padaku pekerti-pekerti yang buruk, tak ada yang sang- gup memalingkan daku dari pekerti-pekerti yang buruk itu, selain dari Engkau sendiri. Aku sambut seruan Engkau, aku tunduk patuh di bawah perintah Engkau, segala rupa kebajikan di tangan Engkau, segala rupa kejahatan tak ada pada Engkau. Maha Bahagia Engkau dan Maha Tinggi. Aku mohon ampun kepada Engkau, dan aku bertaubat kepada Engkau." (H.R. Ahmad dari Ali).

Dzikir dalam ruku':

اَللَّهُمَّ لَكَ رَكَعْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَلَكَ أَسْلَمْتُ خَشَعَ لَكَ سَمْعِي وَبَصَرِى وَمُخِّى وَعَظْمْى وَعَصْبِي 

"Wahai Tuhanku, kepada Engkau aku ruku'kan jiwaku dan hatiku, akan Engkau aku beriman, dan kepada Engkau aku menyerahkan diriku. Kepada Engkau tunduk pendengaranku, penglihatanku, otakku, tulangku dan nadiku."

Dzikir dalam berdiri i'tidal:

ُلِرَبِّى الْحَمْدُ لِِرَبِّے الْحَمْد

"Bagi Tuhanku segala puji, bagi Tuhanku segala puji."

Rasulullah mengulang-ulangi sekedar lama ruku'..

Dzikir dalam sujud :

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ ، وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوْبَتِكَ ، وَأَعُوْدُ بكَ مِنْكَ لَا أُحْصِي ثَنَاءٌ عَلَيْكَ أنتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ 

"Wahai Tuhanku, bahwasanya aku, aku berlindung dengan keridlaan Engkau dari kemarahan Engkau dan dengan kema'afan Engkau dari siksa Engkau, dan aku berlindung dengan Engkau dari Engkau. Tidak dapat aku hinggakan pujaan dan sanjungan atas diri Engkau, sebagai- mana telah Engkau sanjungkan diri Engkau."

Dzikir duduk antara dua sujud: 

Rasulullah SAW. mengulang-ulangi dalam duduknya

رَبِّ اغْفِرْلِي رَبِّ اغْفِرْلِي

"Wahai Tuhanku, ampunilah akan daku, wahai Tuhanku, ampunilah akan daku."

Referensi dari buku Pedoman Puasa Tulisan Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy