Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sedekah Dan Niat baik

Sedekah Dan Niat baik

SEDEKAH HARUS DILAKUKAN DENGAN NIAT YANG BAIK

Surah Al-Baqarah ayat ke-270 mengisyaratkan pentingnya memperhatikan pelaksanaan sedekah dan nazar. Ayat tersebut ditafsirkan sebagai berikut.

Wahai kaum muslim, Allah SWT melimpahkan karunia dan magfirah-Nya karena perbuatan baik yang kalian lakukan. Sedekah apa saja yang kalian berikan kepada fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan, baik sedikit maupun banyak, secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, melalui zakat maupun sedekah, apa pun yang kalian belanjakan atau nazarkan, tidak ada keraguan sedikit pun bahwa Allah SWT mengetahui sedekah yang kalian berikan ataupun nazar yang kalian ucapkan. 

Maksudnya, apakah sedekah atau nazar yang akan kalian lakukan itu di jalan Allah atau hanya sebatas menuruti hawa nafsu belaka, apakah itu dilakukan dengan niat baik atau untuk riya (pamer), atau apakah itu untuk tujuan yang tidak dibenarkan, Allah SWT mengetahui semua itu. Alhasil, kebaikan akan dibalas pahala dan keburukan akan dibalas hukuman. 

Oleh karena itu, kita tidak boleh berpikir bahwa ada sesuatu yang bisa disembunyikan dari Allah SWT. Jika apa yang kalian lakukan bukan karena Allah SWT, tetapi hanya mengikuti hawa nafsu kalian saja, itu berarti kalian telah menzalimi diri kalian sendiri dan menghalangi diri kalian dari mendapatkan pahala.

Infak yang seharusnya digunakan untuk menabur benih kebaikan tidak boleh kita gunakan untuk menabur benih keburukan dengan menyalurkannya pada hal-hal yang buruk dan mendatangkan dosa. Selain itu, orang-orang yang berbuat zalim dengan mengeluarkan sedekah atau nazar, yang seharusnya dia keluarkan untuk ketaatan di jalan Allah SWT, ke tempat-tempat maksiat, menyembunyikan harta dan tidak membayar zakat yang menjadi kewajibannya, tidak melaksanakan nazarnya, menyedekahkan sesuatu yang jelek dan rusak, menginfakkan harta dengan disertai riya dan menyakiti penerima infak, atau menyembunyikan dan mengubah hak-hak Allah SWT atau hamba-Nya dengan cara lainnya, pada akhirnya semua yang mereka lakukan itu akan mencelakai diri mereka sendiri.

Keadilan dan kebijaksanaan Allah SWT suatu saat pasti akan menghukum mereka. Pada hari itu, tidak akan ada seorang pun yang akan datang untuk menolong mereka. Karena tidak ada satu pun niat atau perbuatan mereka yang luput dari pengetahuan Allah SWT, mereka akan mendapatkan hukuman yang pantas mereka terima.

Maksudnya, pada hari ketika azab Allah SWT menimpa orang-orang yang zalim itu, tidak ada seorang pun yang bisa datang dan membantu mereka. Maka dari itu, orang-orang yang bertabiat setan dan dianggap sebagai teman di dunia itu tidak akan dapat membantu mereka di akhirat. Kini, seseorang seharusnya tidak boleh lagi terlibat dalam perilaku-perilaku yang tidak benar dengan memercayai orang-orang seperti itu.