Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hadits Tentang Puasa

Hadits Tentang Puasa
224- BEBERAPA HAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN PUASA

1250. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ , عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ : ( إِذَا نَسِيَ أَحَدُكُمْ , فَأَكَلَ, أَوْ شَرِبَ , فَلْيُتِمَّ صَوْمَهُ , فَإِنَّمَا أَطْعَمَهُ اللهُ وَ سَقَاهُ). مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1250. Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Apabila salah seorang diantara kalian terlupa, lalu makan dan minum, maka hendaklah ia melanjutkan puasanya. Karena sesungguhnya Allah-lah yang telah memberinya makan dan minum.” (HR. Bukhari dan Muslim)

1251. وَ عَنْ لَقِيْطِ بْنِ صَبِرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ , أَخْبِرْنِي عَنِ الوُضُوْءِ ؟ قَالَ : ( أَسْبِغِ الْوُضُوْءَ , وَخَلِّلِ بَيْنَ الْأَصَابِعِ , وَبَالِغْ فِي الْإِسْتِنْشَاقِ , إِلَّا أَنْ تَكُوْنَ صَائِمًا) رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدُ وَ التِّرْمِذِي وَ قَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ.

1251. Dari Laqith bin Shabrah RA, ia berkata, “Saya bertanya: “Wahai Rasulullah! beritahukanlah kepadaku tentang wudhu.” Beliau bersabda, “Sempurnakanlah wudhumu, basuhlah sela-sela jarimu dan perdalamlah di dalam menghirup air ke dalam hidung, kecuali kamu sedang berpuasa.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi. Dia berkata: “Hadis ini hasan-shahih)

1252. وَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ الله عَنْهَا , قَالَتْ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ , يُدْرِكُهُ الْفَجْرَ وَهُوَ جَنْبٌ مِنْ أَهْلِهِ , ثُمَّ يَغْتَسِلُ وَيَصُوْمُ . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1252. Dari ‘Aisyah RA, ia berkata, “Rasulullah SAW. ketika memasuki waktu fajar sering dalam keadaan junub karena bersetubuh dengan isterinya, kemudian beliau mandi dan berpuasa.” (HR. Bukhari dan Muslim)

1253. وَ عَنْ عَائِشَةَ وَ أُمِّ سَلَمَةَ رَضِيَ الله عَنْهُمَا قَالَتَا: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ , يَصْبَحُ جُنُبًا مِنْ غَيْرِ حُلُمٍ , ثُمَّ يَصُوْمُ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1253. Dari ‘Aisyah dan Ummu Salamah RA, mereka berkata: “Rasulullah SAW. ketika masuk waktu fajar, sering dalam keadaan junub, tapi bukan karena bermimpi, kemudian beliau berpuasa.” (HR. Bukhari dan Muslim)