Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hadits Larangan Menyia-nyiakan Harta

Hadits Larangan Menyia-nyiakan Harta
356- LARANGAN MENYIA-NYIAKAN HARTA UNTUK HAL YANG TIDAK BERMANFAAT

1790- عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ  : ((إنَّ اللهَ تَعَالَى يَرْضَى لَكُمْ ثَلاَثًا، وَيَكْرَهُ لَكُمْ ثَلاَثاً. فَيَرْضَ لَكُمْ أَنْ تَعْبُدُوْهُ، وَلاَ تُشْرِكُوْا بِهِ شَيْئًا، وَأَنْ تَعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيْعًا وَلاَ تَفَرَّقُوْا، وَيَكْرَهُ لَكُمْ ثَلاَثًا : قِيْلَ وَقَالَ، وَكَثْرَةَ السُّؤَالِ، وإِضَاعَةَ الْمَالِ)) رَوَاهُ مُسْلِمٌ

1790. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT menyukai tiga macam perbuatan, dan membenci tiga macam perbuatan bagi kalian. Allah SWT suka jika kalian menyembah-Nya dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun, serta bila mana kalian selalu berpegang teguh pada tali (agama) Allah SWT dan tidak bercerai berai. Allah SWT membenci apabila kalian banyak bicara, banyak bertanya dan menyia-nyiakan harta.” (HR. Muslim)

1791- وَعَنْ وَرَّادٍ كَاتِبِ الْمُغِيْرَةِ قَالَ: أَمْلَى عَلَيَّ الْمُغِيرَةُبْنُ شُعْبَةَ فِي كِتَابٍ إِلَى مُعَاوِيَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ النَّبِيَّ  كَانَ يَقُوْلُ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُوبَةٍ: ((لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، اللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ)) وَكَتَبَ إِلَيْهِ أَنَّهُ كَانَ يَنْهَى عَنْ قِيْلَ وَقَالَ، وَإِضَاعَةِ الْمَالِ، وَكَثْرَةِ السُّؤَالِ، وَكاَنَ يَنْهَى عَنْ عُقُوْقِ الأُمَّهَاتِ، وَوَأْدِ الْبَنَاتِ، وَمَنْعٍ وَهَاتِ . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

1791. Dari Warrad, penulis al-Mughirrah berkata, “Al-Mughirah bin Syu’bah mendekatkan kepada saya di dalam menulis surat kepada Mu’awiyyah RA, bahwasannya Nabi SAW setiap selesai shalat fardhu senantiasa membaca: “LAA ILAAHA ILLALLAHU WAHDAHU LAA SYARIIKALAH, LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WA HUWA ALA KULLI SYAI-IN QADIIR. ALLAAHUMMA LAA MANI’A LIMAA A’THAITA WALAA MU’THIA LIMAA MANA’TA WALAA YANFA’UDZALJAD MINKAL JADDU (Tiada Tuhan melaikan Allah, Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nyalah semua kerajaan dan milik-Nya pula segala puji. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah SWT tidak ada orang yang dapat menghalang-halangi pada apa yang Engkau berikan dan tidak ada orang yang dapat memberikan apa yang engkau cegah, tidak pula manfaat terhadap orang yang mempunyai kekayaan, hanya kepada-Mulah segala kekayaan).” Di samping itu al-Mughirah juga menulis surat kepada Mu’awiyah bahwasanya Rasulullah SAW melarang pula menyia-nyiakan harta, banyak bertanya, serta melarang durhaka kepada ibu, mengubur anak perempuan hidup-hidup, suka menolak dan suka meminta tolong.” (HR. Bukhari dan Muslim)