Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hadits Larangan Menyambung Rambut Dan Meratakan Gigi

Hadits Larangan Menyambung Rambut Dan Meratakan Gigi
296-LARANGAN MENYAMBUNG RAMBUT, MEMBUAT TAHI LALAT DAN MERATAKAN GIGI

Allah SWT berfirman:

قَالَ الله تَعَالَى: ) إِنْ يَدْعُونَ مِنْ دُوْنِهِ إِلاَّ إِنَاثًا وَإِنْ يَدْعُوْنَ إِلاَّ شَيْطَانًا مَرِيدًا (117) لَعَنَهُ اللَّهُ وَقَالَ لأََََتَّخِذَنَّ مِنْ عِبَادِكَ نَصِيْبًا مَفْرُوْضًا (118) وَلَأُضِلَّنَّهُمْ وَلأُمَنِّيَنَّهُمْ وَلآمُرَنَّهُمْ فَلَيُبَتِّكُنَّ ءَاذَانَ الْأَنْعَامِ وَلَآمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللَّهِ( [سورة النساء الآية : 117-119].

“Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan menyembah berhala itu) mreka tidak lain hanyalah menyembah setan yang durhaka, yang dilaknati Allah dan setan itu mengatakan: aku benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bagian yang sudah ditentukan (untukku) dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan menyuruh mereka (memotong telinga-telingan binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (merubah ciptaan Allah), lalu mereka benar-benar merubahnya.” (Qs. An Nisaa (4): 117 119)

1650- وَعَنْ أَسْمَاءَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا، أََنَّ أمْرَأَةً سَأَلَتِ النَّبِيَّ ، فَقَالَتْ: يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنَّ ابْنَتِي أَصَابَتْهَا الْحَصْبَةُ، فَتَمَرَّقَ شَعْرُهَا، وَإِنِّي زَوَّجْتُهَا، أَفَأَصِلُ فِيْهِ؟ فَقَالَ: ((لَعَنَ اللهُ الْوَاصِلَةَ وَالْمَوصُولَةَ)) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1650. Dari Asma RA, “Ada seorang perempuan bertanya kepada Nabi SAW, “Wahai Rasulullah, sesuNgguhnya putriku tertimpa sakiT panas hingga rambutnya rontok dan aku akan segera menikahkannya, maka apakah aku boleh menyambung rambutnya?” Beliau menjawab, “Allah melaknat wanita yang menyambung rambut dan wanita yang disambung rambutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam sebuah riwayat dikatakan, “Orang yang menyambung rambut dan yang minta disambung rambutnya.”

1651- وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا نَحْوَهُ، مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1651. Dari Aisyah RA. dengan isi hadis seperti di atas, dan diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.

1652- وَعَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمنِ، أَنَّهُ سَمِعَ مُعَاوِيَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَامَ حَجَّ عَلَى الْمِنْبَرِ وَتَنَاوَلَ قُصَّةً مِنْ شَعْرٍ كَانَتْ فِي يَدِ حَرَسِيٍّ فَقَالَ : يَا أَهْلَ المَدِيْنَةِ أَيْنَ عُلَمَاؤُكُمْ؟ ! سَمِعْتُ النَّبِيَّ  ، يَنْهَى عَنْ مِثْلِ هَذِهِ، وَيَقُوْلُ: ((إنَّمَا هَلَكَتْ بَنُو إِسْرَائِيلَ حِينَ اتَّخَذَهَا نِسَاؤُهُمْ)) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1652. Dari Humaid bin Abdurrahman RA, “Pada musim haji, ia mendengar Mu’awiyah berkhutbah di atas mimbar, dimana ia menerima ikatan rambut dari tangan pengawalnya,[i] lalu ia berkata, “Wahai ahli Madinah, dimanakah ulama-ulama kalian? Aku mendengar Nabi SAW. melarang ikatan rambut semacam ini. Aku juga mendengar beliau bersabda, “Sesungguhnya kebiasaan Bani Israil adalah ketika para wanitanya mempergunakan ikatan rambut.” (HR. Bukhari dan Muslim)

1653- وَعَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ، لَعَنَ الَْوَاصِلَةَ وَالْمُسْتَوْصِلَةَ، والْوَاشِمَةَ وَالْمُسْتَوْشِمَةِ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1653. Dari Ibnu Umar RA, “Nabi SAW. mengutuk wanita yang menyambung rambut dan wanita yang minta disambung rambutnya, serta wanita yang membuat tahi lalat dan wanita yang minta dibuatkan lalat.“ (HR. Bukhari dan Muslim)

1654- وَعَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: لَعَنَ اللهُ الْوَاشِمَاتِ وَالْمُسْتَوْشِمَاتِ وَالْمُتَنَمِّصَاتِ، وَالْمُتَفَلِّجَاتِ لِلْحُسْنِ، الْمُغَيِّرَاتِ خَلْقَ اللهِ، فَقَالَتْ لَهُ أمْرَأَةٌ فِي ذَلِكَ فَقَالَ: وَمَالِي لاَ أَلْعَنُ مَنْ لَعَنَهُ رَسُوْلُ اللهِ  ، وَهُوَ فِي كِتَابِ اللهِ ؟ قَالَ اللهُ تعالى: )وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُوْلُ فَخُذُوْهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوْا( [سورة الححشر : 7] مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1654. Dari Ibnu Mas’ud RA, ia berkata, “Allah mengutuk wanita yang membuat tahi lalat dan wanita yang minta dibuatkan tahi lalat, wanita yang mengerok alisnya dan orang yang memangkur giginya dengan maksud untuk memperindah dengan merubah ciptaan Allah.” Kemudian ada seorang perempuan menegurnya, maka Ibnu Mas’ud berkata, “Mengapa aku tidak mengutuk orang yang dikutuk oleh Rasulullah SAW. sedangkan di dalam kitab Allah, Allah Ta’ala telah berfirman, “Apapun yang disampaikan oleh Rasul kepadamu, maka laksanakanlah dan apa pun yang dilarangnya, maka jauhilah.“ (HR. Bukhari dan Muslim)

[i] . Dia adalah salah satu pengawal penguasa. Saya berkata: bahwasanya kejelakan menyambung rambut pada wanita masa kini adalah mereka meletakkan rambut palsu yang disebut konde, berbeda dengan para ulama yang tidak mengetahui hadits ini.