Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hadits Larangan Menjadikan Kulit Harimau Sebagai Alas Tidur

Hadits Larangan Menjadikan Kulit Harimau Sebagai Alas Tidur
125. LARANGAN MENJADIKAN KULIT HARIMAU SEBAGAI ALAS TIDUR

815- عَنْ مُعَاوِيَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ  : (( لاَ تَرْكَبُوْا الْخَزَّ وَلاَ النِّمَارَ )) حَدِيْثٌ حَسَنٌ، رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدُ وَغَيْرُهُ بِإِسْنَاٍد حَسَنٍ.

815. Dari Mu’awiyah RA., ia berkata: “Rasulullah SAW. Bersabda, “Janganlah kamu sekalian duduk di atas kain sutera dan jangan pula di atas kulit harimau.” (HR. Abu Dawud dan yang lainnya dengan sanad yang hasan)

816- وَعَنْ أَبِي الْمَلِيْحِ عَنْ أَبِيْهِ رَضِيَ الله عَنْهُ، أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ  ، نَهَى عَنْ جُلُوْدِ السِّبَاعِ. رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدُ ، والتِّرْمِذِي، وَالنَّسَائِي بِأَساَنِيْدٍ صِحَاحٍ. وَ فِي رِوَايَةٍ لِلتِّرْمِذِي: نَهَى عَنْ جُلُوْدِ السِّبَاعِ أَنْ تُفْتَرَشَ

816. Dari Abu Al Malih dari ayahnya RA., bahwasanya Rasulullah SAW melarang duduk pada kulit binatang buas.” (HR. Abu Dawud, Turrmudzi dan Nasa’i dengan sanad-sanad yang shahih)
Dan dalam riwayat Tirmidzi dikatakan: “Beliau melarang menghamparkan kulit binatang buas untuk diduduki.”