Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hadits Larangan Mengumpat Orang Islam

Hadits Larangan Mengumpat Orang Islam
LARANGAN MENGUMPAT ORANG ISLAM

Allah SWT. Berfirman,

وَ الَّذِيْنَ يُؤْذُوْنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَ اْلُمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوْا فَقَدِ اْحتَمَلُوْا ُبْهَتاًنا وَ ِإْثَمًا مُبِيْنًا

“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka itu telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (Qs. Al Ahzab(33) : 58)

1567- وَعَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ  : (( سِبَابُ الْمُسْلِمُ فُسُوْقٌ، وَقِتَالُهُ كُفْرٌ)), مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1568. Dari Abdullah bin Mas’ud RA., ia berkata, “Rasulullah SAW. bersabda, ‘Mencaci-maki orang Islam adalah suatu kefasikan dan membunuh orang Islam adalah kekafiran.’” (HR. Bukhari dan Muslim)

1568- وَعَنْ أَبِي ذَرٍّ رضيَ اللهُ عنه، أَنَّهُ سَمِعَ رسولَ الله  يَقُوْلُ: (( لاَ يَرْمِي رَجُلٌ رَجُلاً بِالْفِسْقِ أَوِ الْكُفْرِ، إِلاَّ ارْتَدَّتْ عَلَيْهِ، إِنْ لَمْ يَكُنْ صَاحِبُهُ كَذََلِكَ)), رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ.

1568. Dari Abu Dzar RA., “Ia mendengar Rasulullah SAW. bersabda, ‘Seseorang yang melempar tuduhan (mengatakan) kepada orang lain dengan sebutan fasik atau kafir, pasti ucapan itu akan kembali kepadanya, apabila temannya (yang dituduh) tidaklah demikian (tidak fasik atau kafir).” (HR. Bukhari)

1569- وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُوْلَ اللهٍِْ  قَالَ: (( اَلْمُتَسَابَّانِ مَا قَالاَ فَعَلَى البَادِيْ مِنْهُمَا حَتَّي يَعْتَدِي الْمَظْلُوْمُ)), رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1569. Dari Abu Hurairah RA., “Nabi SAW. bersabda, ‘Dua orang yang saling mencaci-maki, dosa cacian yang mereka ucapkan ditimpakan kepada mereka berdua, sampai orang yang teraniaya (orang yang mulai dimaki) melampaui batas.” (HR. Muslim)

1570- وَعَنْهُ قَالَ: أُتِيَ الَنَِّبي  ، بِرَجُلٍ قَدْ شَرِبَ قاَلَ: ((أَضْرِبُوْهُ)) قاَلَ أَبُوْ هُرَيْرَةَ: فَمِنَّا الضَّارِبُ بِيَدِهِ وَالضَّارِبُ بِنَعْلِهِ، وَالضَّارِبُ بِثَوْبِهِ، فَلَمَّا انْصَرَفَ، قاَلَ بَعْضُ الْقَوْمِ: أَحْزَاكَ اللهُ ؛ قَالَ: (( لاَ تَقُوْلُوا هَذَا، لاَ تُعِيْنُوْا عَلَيْهِ الشَّيْطاَنَ )), رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ.

1570. Dari Abu Hurairah RA., ia berkata, “Ada seseorang yang menenggak minuman keras dibawa ke hadapan Nabi SAW, kemudian beliau bersabda, ‘Pukullah orang ini.’ Abu Hurairah berkata, ‘Di antara kami ada yang memukul dengan tangannya, ada yang memukul dengan sandalnya dan ada yang memukul dengan kainnya.’ Ketika ia beranjak untuk pergi, ada seseorang berkata, ‘Semoga Allah merendahkan harga dirimu.’ Kemudian beliau bersabda, ‘Janganlah kalian berkata seperti itu, janganlah kalian membantu setan dalam menjerumuskannya lebih jauh lagi.” (HR. Bukhari)

1571- وَعَنْهُ قاَلَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ  يَقُوْلُ: (( مَنْ قَذَفَ مَمْلُوْكَهُ باِلزِّنَى يُقَامُ عَلَيْهِ الْحَدُّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، إِلاَّ أَنْ يَكُوْنَ كَمَا قَالَ)), مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1571. Dari Abu Hurairah RA., “Saya mendengar Rasulullah SAW. bersabda, ‘Barangsiapa yang menuduh budaknya melakukan berzina, maka nanti pada hari kiamat ia akan dihukum dera, kecuali bila budaknya itu benar-benar berzina.” (HR. Bukhari dan Muslim)