Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hadits Larangan Menghina Orang Islam

Hadits Larangan Menghina Orang IslamLARANGAN MENGHINA ORANG ISLAM

Allah SWT. Berfirman,

يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوْا لاَ يَسْخَرُ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ, عَسَى أَنْ يَكُوْنُوْا خَيْرًا مِنْهُمْ وَ لاَ نِسًاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَبْرًا مِنْهُنَّ وَ لاَ تَلْمِزُوْا أَنْفُسَكُمْ وَ لاَ تَنَابَزُوْا بِاْلأَلْقَابِ بِئْسَ اْلإِسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ اْلإِيْمَانِ, وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الظَّالِمُوْنَ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah satu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-ngolokkan) dan janganlah pula wanita-wanita (mengolok-ngolokkan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-ngolokkan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan jangalah kamu pangil-memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman, dan itulah orang yang zhalim.” (Qs. Al Hujuraat(49) : 11)

وَيْلٌ لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُمَزَة

“Celakalah bagi setiap pengumpat lagi pencela.” (Qs. Al Humazah(104) : 1)

1582- وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ, أَنَّ رَسُوْلَ اللهٍِْ  , قَالَ (( بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ )), رَوَاهُ مُسْلِمُ وَقَدْ سَبَقَ قَرِيْبًا بِطُوْلِهِ.

1582. Dari Abu Hurairah RA. “Nabi SAW. bersabda, ‘Seseorang sudah bisa dikatakan orang jahat (buruk perangai), apabila ia menghina saudaranya yang Islam. (HR. Muslim)

1583- وَعَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ, عَنِ النَِّبيِّ  , قَالَ : لاَيَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبَرٍ , فَقَالَ رجلٌ : إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُوْنَ ثَوْبُهُ حَسَنًا, وَنَعْلُهُ حَسَنَةً, فَقاَلَ : (( إِنَّ اللهَ جَمِيْلٌ يُحِبُّ الْجَمَالُ, اَلْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ, وَغَمْطُ النَّاسِ), رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1583. Dari Abdullah bin Mas’ud RA., dari Nabi SAW., “Beliau bersabda, ‘Tidak akan masuk surga, orang yang di dalam hatinya masih terdapat sifat sombong sebesar atom.’ Kemudian ada seseorang berkata, ‘Sesungguhnya seseorang itu suka memakai pakaian yang bagus dan sandal (sepatu) yang bagus.’ Beliau lantas bersabda, ‘Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong itu mengingkari kebenaran dan merendahkan sesama manusia.’” (HR. Muslim)

1584- وَعَنْ جُنْدُبِ بْنِ عَبْدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ  : قاَلَ رَجُلٌ وَاللهِ لاَيَغْفِرُ اللهُ لِفُلاَنٍ, فَقَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: (( مَنْ ذَا الَّذِي يَتَأَلَّى عَلَيَّ أَنْ لا َأَغْفِرَ لِفُلاَنٍ ! فَإِنِّي قَدْ غَفَرْتُ لَهُ, وأحْبَطْتُ عَمَلَكَ )), رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1584. Dari Jundub bin Abdullah RA., ia berkata, “Rasulullah SAW. bersabda, ‘Ada seseorang berkata, ‘Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni dosa si Fulan.’ Kemudian Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Mulia berfirman, ‘Siapakah yang bersumpah atas nama-Ku, bahwa Aku tidak berkenan mengampuni dosa si Fulan? Sesungguhnya Aku telah mengampuni dosa si Fulan, dan Aku telah menghapus amal kebaikanmu.” (HR. Muslim).