Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hadits larangan Menghina Dan Menyakiti

Hadits larangan Menghina Dan Menyakiti
LARANGAN MENGHINA ORANG SUDAH MENINGGAL

1572- وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قاَلَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ  ((لاَتَسُبُّوا اْلاَمْوَاتَ, فَإِنَّهُمْ قَدْ أَفْضَوْا إِلَى ماَقَدَّمُوا)), رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ

1572. Dari Aisyah RA, ia berkata, “Rasulullah SAW. bersabda, ‘Janganlah kalian memaki orang-orang yabg sudah meninggal, karena mereka telah sampai pada amal mereka persembahkan (karena itu, tidak ada gunanya memaki mereka).” (HR. Bukhari)

LARANGAN MENYAKITI (MENGGANGGU)

Allah SWT. Berfirman,

وَ الَّذِيْنَ يُؤْذُوْنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَ اْلُمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوْا فَقَدِ اْحتَمَلُوْا ُبْهَتاًنا وَ ِإْثَمًا مُبِيْنًا

“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka itu telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (Qs. Al Ahzab(33) : 58)

1573- وَعَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ العَاصِ رَضِيَ الله عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ الله : (( اَلْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ, وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَي اللهُ عَنْهُ)), مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1573. Dari Abdullah bin ‘Amr bin Ash RA, ia berkata, “Rasulullah SAW. bersabda, ‘Orang Islam adalah orang yang kaum muslimin terhindar dari gangguan lidah dan tangannya, sedangkan orang yang hijrah adalah orang yang meninggalkan segala apa yang dilarang oleh Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

1574- وَعَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ  ((مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُزَحْزَحَ عَنِ النَّارِ, وَيَدْخُلَ الْجَنَّةَ, فَلْتَأْتِهِ مَنِيَّتُهُ وَهُوَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلاَخِرِ, وَلْيَأْتِ إِلىَ النَّاسِ الَّذِي يُحِبُّ أَنْ يُؤْتَي إِلَيْهِ)), رَوَاهُ مُسْلِمُ

1574. Dari Abdullah bin ‘Amr bin Ash RA, ia berkata, “Rasulullah SAW. bersabda, ‘Barangsiapa yang ingin dijauhkan dari api neraka dan dimasukkan ke dalam surga, hendaklah apa yang menjadi angan-angannya itu benar-benar diupayakan, dimana ia harus beriman kepada Allah dan hari akhir, serta berusaha menyenangkan orang lain, sebagaimana ia sendiri senang apabila diperbuat seperti itu.” (HR. Muslim)