Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

HADITS LARANGAN MENDATANGI DUKUN DAN PARA NORMAL

HADITS LARANGAN MENDATANGI DUKUN DAN PARA NORMAL
303- LARANGAN MENDATANGI DUKUN DAN PARA NORMAL

1677- وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ : سَأَلَ رَسُوْلَ اللهِ  ، أُنَاسٌ عَنِ الْكُهَّانِ ، فَقَالَ : (( لَيْسُوْا بِشَيْءٍ )) فَقَالُوْا : يَا رَسُوْلَ اللهِ إنَّهُمْ يُحَدِّثُوْنَا أَحْيَانًا بِشَيْءٍ ، فَيَكُوْنُ حَقًّا؟ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ  : (( تِلْكَ الْكَلِمَةُ مِنَ الْحَقِّ يَخْطَفُهَا الْجِنِّيُّ فَيَقُرُّهَا فِي أُذُنِ وَلِيِّهِ، فَيَخْلِطُوْنَ مَعَهَا مَائَةَ كَذْبَةٍ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ .

وَ فِي رِوَايَةٍ لِلْبُخَارِي عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ : أَنَّهَا سَمِعَتْ رَسُوْلَ اللهِ  يِقُوْلُ إِنَّ الْمَلَائِكَةَ تَنْزِلُ فِي الْعَنَانِ –وَهُوَ السَّحَابُ-فَتَذْكُرُ الأَمْرَ قُضِيَ فِي السَّمَاءِ , فَيَسْتَرِقُ الشَّيْطَانُ السَّمْعَ , فَيَسْمَعُهُ فَيُوْحِيْهِ إِلَى الْكُهَّانِ, فَيَكْذِبُوْنَ مَعَهَا مِائَةَ كَذْبَةً مِنْ ِعْنِد أَنْفُسِهِمْ.

1677. Dari Aisyah RA, ia berkata, “Ada beberapa orang bertanya kepada Rasulullah SAW. tentang dukun. Kemudian belian menjawab, “Bukan apa-apa.” Mereka berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya, kadang-kadang dukun itu menceritakan sesuatu dan sesuatu itu benar-benar terjadi.” Rasulullah pun bersabda, “Kalimat itu memang termasuk hak (benar), dan dicuri oleh makhluk sebangsa jin, kemudian disampaikan kepada telinga dukun, kemudian dukun itu mencampur adukkannya dengan seratus kebohongan. (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat Bukhari yang lain, dari Aisyah RA, dikatakan: “Aisyah pernah mendengar Rasulullah SAW. bersabda, ‘Sesungguhnya malaikat itu turun di ‘Anan yaitu awan, kemudian menceritakan hal-hal yang diputuskan di langit (oleh Allah), dan setan sempat ikut mendengarkannya, lantas setan itu memberi tahu kepada para dukun, kemudian mereka membubuhinya dengan seratus kebohongan dari dir mereka sendiri.”

1678- وَعَنْ صَفِيَّةَ بِنْتِ أَبِي عُبَيْدٍ ، عَنْ بَعْضِِ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ  ، وَرَضِيَ اللهُ عَنْهَا ، عَنِ النَّبِيِّ  ، قَالَ : (( مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَيءٍِ فَصَدَّقُهُ ، لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلَاةٌ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا)) رَوَاهُ مُسْلِمٌ .

1678. Dari Shafiyyah bin Abu Ubaid dari salah seorang isteri Nabi SAW, beliau bersabda, “Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal, kemudian menanyakan sesuatu dan ia mempercayainya, maka shalatnya selama empat puluh hari tidak akan diterima.” (HR. Muslim)

1680- وَعَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ  : (( مَنِ اقْتَبَسَ عِلْمًا مِنَ النُّجُوْمِ ، إِقْتَبَسَ شُعْبَةً مِنَ السِّحْرِ زَادَ مَا زَادَ )) رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ بِإِسْنَادٍ صَحِيْحٍ .

1680. Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata, “Rasulullah SAW. bersabda, “Barangsiapa mempelajari dari sebagian ilmu nujum, berarti ia mempelajari sebagian dari pada sihir, selalu bertambah menurut banyaknya yang dipelajari.” (HR. Abu Dawud dengan sanad shahih)

1681- وَعَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ الْحَكَمِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنِّي حَدِيْثٌ عَهْدٍ بِالْجَاهِلِيَّةِ ، وَقَدْ جَاءَ اللهُ تَعَالَى بِالإِسْلاَمِ ، وإنَّ مِنَّا رِجَالاً يَأْتُوْنَ الْكُهَّانَ ؟ قَالَ : ((فَلاَ تَأْتِهِمْ )) قُلْتُ : وَمِنَّا رِجَالٌ يَتَطَيَّرُونَ ؟ قَالَ : ((ذَلِكَ شَيْءٌ يَجِدُوْنَهُ فِي صُدُوْرِهِمْ، فَلاَ يَصُدُّهُمْ)) قُلْتُ: وَمِنَّا رِجَالٌ يَخُطُّوْنَ؟ قَالَ: (( كَانَ نَبِيٌّ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ يَخُطُّ ، فَمَنْ وَافَقَ خَطَّهُ ، فَذَاكَ )) رَوَاهُ مُسْلِمٌ .

1681. Dari Mu’awiyah bin Hakam RA, ia berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya baru saja melewati masa jahiliyyah, dan Allah SWT datang membawa agama Islam. Di antara kami masih ada yang suka mendatangi para duku/tukang ramal.” Rasulullah bersabda, “Janganlah kamu mendatangi mereka.” Saya berkata, “Di antara kami masih ada yang percaya pada burung yang terbang.” Rasulullah bersabda, “Itu adalah kepercayaan yang berada di dalam dada mereka, maka biarkanlah mereka.” Saya berkata lagi, “Di antara kami masih ada yang suka corat-coret, barang siapa yang coretannya cocok, maka itu hanyalah kebetulan.” (HR. Muslim)

1682- وَعَنْ أَبِي مَسْعُوْدِِ الْبَدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : إِنَّ رَسُوْلَ اللهِ  ، نَهَى عَنْ ثَمَنِ الْكَلْبِ ، وَمَهْرِ الْبَغِيِّ وَحُلْوَانِ الْكاهِنِ . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ .

1682. Dari Ibnu Mas’ud RA, “Bahwasanya Rasulullah SAW. melarang (memakan) hasil penjualan anjing, hasil pelacuran dan perdukunan.” (HR. Bukhari dan Muslim)