Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hadits Kewajiban Berjihad Dan Keutamaannya

Hadits Kewajiban Berjihad Dan Keutamaannya
234- KEWAJIBAN BERJIHAD DAN KEUTAMAANNYA

قَالَ تعالى: (وَقَاتِلُوْا الْمُشْرِكِيْنَ كَافَةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَافَةً وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ) [التوبة: 36]

Allah Ta’ala berfirman: “Dan pergilah kaum musyirikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (Qs. At Taubah (09) : 36)

وَقَالَ تَعَالَى: (كُتِبَ عَلَيْكُمَ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوْا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوْا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌ لَكُمْ وَاللهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ) [البقرة: 216]

Allah Ta’ala berfirman: “Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membanci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Qs. Al Baqarah (02) : 216)

وَقَالَ تَعَالَى: (اِنْفِرُوْا خِفَافًا وَثِقَالًا وَجَاهِدُوْا بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسَكُمْ فِي سَبِيْلِ اللهِ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ) [التوبة: 41]

Allah Ta’ala berfirman: ”Berangkatlah kamu baik dalam keadaan ringan ataupun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah.” (Qs. At Taubah (09) : 41)

وَقَالَ تَعَالَى: (إِنَّ اللهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ أَنْفُسَهُمْ وَأْمَوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمْ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُوْنَ فِي سَبِيْلِ اللهِ فَيَقْتُلُوْنَ وَيُقْتَلُوْنَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيْلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللهِ فَاسْتَبْشِرُوْا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ ) [التوبة: 111].

Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al-Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah ? maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.” (Qs. At Taubah (09) : 111)

وَقَالَ تَعَالَى: (لَا يَسْتَوِي الْقَاعِدُوْنَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ غَيْرُ أَولِي الضَّرَرِ وَالْمُجَاهِدُوْنَ فِي سَبِيْلِ اللهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فَضَّلَ اللهُ الْمُجَاهِدِيْنَ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ عَلَى الْقَاعِدِيْنَ دَرَجَةً وَكُلَّا وَعَدَ اللهَ الْحُسْنَى وَفَضَّلَ اللهُ الْمُجَاهِدِيْنَ عَلَى الْقَاعِدِيْنَ أَجْرًا عَظِيْمًا, دَرَجَاتٍ مِنْهُ وَمَغْفِرُةٌُ وَرَحْمَةٌ وَكَانَ اللهُ غَفُوْرًا رَحِيْمًا) [النسـاء: 95-96]

Allah Ta’ala berfirman: “Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak turut berperang) yang tidak mempunyai uzur, dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah, dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka, Allah menjanjikan pahala yang baik (surga), dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar.” (Qs. An Nisa’ (04) : 95-96)

وَقَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنْجِيْكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيْمٍ, تُؤْمِنُوْنَ بِاللهِ وَرَسُوْلِهِِ وَتُجَاهِدُوْنَ فِي سَبِيْلِ اللهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ, يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَمَسَاكِنُ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ, وَأُخْرَى تُحِبُّوْنَهَا نَصْرٌ مِنَ اللهِ وَفَتْحٌ قَرِيْبٌ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِيْنَ. (الصف: 10-13)

Allah Ta’ala berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga ‘Adn. Itulah keberuntungan yang besar. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.” (Qs. Ash Shafaat (37): 10-13)

1293-عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: سُئِلَ رَسُوْلُ اللهِ  : أَىُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ؟ قَالَ: إِيْمَانٌ بِاللهِ وَرَسُوْلِهِ قِيْلَ: ثُمَّ مَاذَا؟ قَالَ: (( اَلْجِهَادُ فِى سَبِيْلِ اللهِ )) قِيْلَ: ثُمَّ مَاذَا؟ قَالَ: (( حَجٌ مَبْرُوْرٌ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

1293. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, “Rasulullah SAW. pernah ditanya: “Amal apakah yang paling utama?” Beliau bersabda, “Iman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Beliau ditanya lagi: “Kemudian apa?” Rasulullah menjawab: “Jihad di jalan Allah.” Beliau ditanya lagi: “Kemudian apa?” Rasulullah bersabda, “Haji yang mabrur.” (HR. Bukhari dan Muslim)

1294- وَ عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ  أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللهِ تَعَالَى؟ قَالَ: (( اَلصَّلَاةُ عَلَى وَقْتِهَا )) قُلْتُ: ثُمَّ أَيُّ ؟ قَالَ: (( بِرُّ الْوَالِدَيْنِ )) قُلْتُ: ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ: (( اَلْجِهَادُ فِى سَبِيْلِ اللهِ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1294. Dari Ibnu Mas’ud RA, ia berkata, “Saya bertanya: “Wahai Rasulullah, amal perbuatan apakah yang paling disukai oleh Allah Ta’ala?’ Beliau menjawab: “Shalat tepat waktunya.” Saya bertanya: ”Kemudian apa?” Beliau menjawab: “Berbakti kepada kedua orang tua.” Saya bertanya lagi: ”Kemudian apa?” beliau menjawab: “Jihad di jalan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

1295- وَ عَنْ أَبِى ذَرٍّ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ أَيُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ؟ قَالَ: (( اَلْإِيْمَانُ بِاللهِ وِالْجِهَادُ فِى سَبِيْلِ اللهِ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1295. Dari Abu Dzar RA, ia berkata, “saya bertanya: “Amal perbuatan apakah yang paling utama?” Beliau menjawab: “Iman kepada Allah, dan berjihad di jalan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

1296- وَ عَنْ أنَسٍ رَضِيَ الله عَنْهُ ، أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ  قَالَ: (( لَغَدْوَةٌ فِى سَبِيْلِ اللهِ أَوْ رَوْحَةٌ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1296. Dari Anas RA: “Rasulullah SAW. bersabda, “Perjuangan di jalan Allah pada waktu pagi atau pada waktu sore, jauh lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

1297- وَ عَنْ أَبِى سَعِيْدٍ اَلْخُدْرِي رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: أَتَى رَجُلٌ رَسُوْلَ اللهِ  فَقَالَ: أَيُّ النَّاسِ أَفْضَلُ؟ قَالَ: (( مُؤْمِنٌ يُجَاهِدُ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فِى سَبِيْلِ اللهِ )) قَالَ ثُمَّ مَنْ ؟ قَالَ: (( مُؤْمِنٌ فِى شِعْبٍ مِنَ الشِّعَابِ يَعْبُدُ اللهَ وَيَدَعُ النَّاسَ مِنْ شَرِّهِ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1297. Dari Abu Sa’id Al Khudriy RA, ia berkata, “Seseorang mendatangi Rasulullah SAW, lalu bertanya: ”Siapakah manusia yang paling utama?” Beliau menjawab: “Orang mukmin yang berjuang di jalan Allah dengan jiwa dan hartanya.” Ia bertanya lagi: “Kemudian siapa?” Beliau menjawab: “Kemudian orang mukmin yang menyendiri pada tempat yang sunyi untuk menyembah kepada Allah dan menjauhkan manusia dari kejahatannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

1298- وَ عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعِيْدٍ رَضِيَ الله عَنْهُ، أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ  قَالَ: (( رِبَاطُ يَوْمٍ فِى سَبِيْلِ اللهِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا عَلَيْهَا وَمَوْضِعُ سَوْطِ أَحَدِكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا عَلَيْهَا وَالرَّوْحَةُ يَرُوْحُهَا الْعَبْدُ فِى سَبِيْلِ اللهِ تَعَالَى، أَوْ الْغُدْوَةَ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا عَلَيْهَا )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1298. Dari Sahl bin Sa’ad RA: “Rasulullah SAW. bersabda, “Mengawal penjagaan sehari di jalan Allah adalah lebih baik daripada dunia seisinya. Tempat cambukan salah seorang diantara kalian di surga, adalah lebih baik daripada dunia seisinya. Istirahat yang dilakukan seseorang pada malam hari di jalan Allah Ta’ala atau istirahat di waktu pagi adalah lebih baik daripada dunia seisinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

1299- وَ عَنْ سَلْمَانَ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ  يَقُوْلُ: (( رِبَاطُ يَوْمٍ ولَيْلَةٍ خَيْرٌ مِنْ صِيَامِ شَهْرٍ وَقِيَامِهِ، وَإِنْ مَاتَ جَرَى عَلَيْهِ عَمَلُهُ الَّذِى كَانَ يَعْمَلُ وَأُجْرِىَ عَلَيْهِ رِزْقُـهُ، وَأَمِنَ الْفَتَّانَ )) رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1299. Dari Salman RA, ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah SAW. bersabda, “Mengawal penjagaan sehari semalam adalah lebih baik daripada puasa sebulan lengkap dengan shalat malamnya. Dan jika ia mati dalam penjagaan itu, maka amal yang telah ia kerjakan terus berlaku atasnya, begitu pula rezekinya dan ia aman dari fitnah-fitnah kubur.” (HR. Muslim)

1300- وَ عَنْ فَضَالَةِ بْنِ عُبَيْدٍ رَضِيَ الله عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ  قَالَ: (( كُلُّ مَيِّتٍ يُخْتَمُ عَلَى عَمَلِهِ إِلاَّ الْمَرَابِطِ فِى سَبِيْلِ اللهِ , فَإِنَّهَ يُنْمِى لَهُ عَمَلَهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَيُؤَمَّنُ فِتَنَةَ الْقَبْرِ )) رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدُ وَ التِّرْمِذِى وَ قَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ.

1300. Dari Fadhalah bin Ubaid RA: “Rasulullah SAW. bersabda, “Setiap orang yang meninggal, putuslah kesempatannya untuk beramal, kecuali orang yang berjaga di jalan Allah, karena sesungguhnya amalnya senantias bertambah sampai hari kiamat, dan ia selamat dari fitnah kubur.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi. Tirmidzi berkata: “Hadis ini hasan-shahih.”)

1301- وَ عَنْ عُثْمَانَ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ  يَقُوْلُ: (( رِبَاطِ يَوْمٍ فِى سَبِيْلِ اللهِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ يَوْم ٍفِيْمَا سِوَاهُ مِنَ الْمَنَازِلِ )) رَوَاهُ التِّرْمِذِى وَ قَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ.

1301. Dari Utsman RA, ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah SAW. Bersabda, “Mengawal penjagaan di jalan Allah sehari, jauh lebih baik daripada seribu hari ditempat-tempat lain.” (HR. Tirmidzi. Dia berkata: “Hadis ini hasan-shahih)

1302- وَ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: (( تَضَمَّنَ اللهُ لِمَنْ خَرَجَ فِى سَبِيْلِهِ، لاَ يَخْرُجُهُ إِلَى جِهَادٍ فِى سَبِيْلِى وَإِيْمَانٌ بِى, وَتَصْدِيْقٌ بِرُسُلِى فَهُوَ عَلَىَّ ضَامِنٌ أَنْ أُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ، أَوْ أُرْجِعَهُ إِلَى مَنْزِلِهِ الَّذِى خَرَجَ مِنْهُ بِمَا نَالَ مِنْ أَجْرٍ أَوْ غَنِيْمِةٍ. وَالَّذِى نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ مَا مِنْ كَلْمٍ يُكْلَمُ فِى سَبِيْلِ اللهِ إِلَّا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَهَيْئَةِ يَوْمَ كُلِمَ, لَوْنُهُ لَوْنُ دَمٍ وَرِيْحُهُ رِيْحُ مِسْكٍ. وَ الَّذِى نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَوْلَا أَنْ يَشُقَّ عَلَى الْمُسْلِمِيْنَ مَاقَعَدْتُ خِلَافَ سَرِيَّةٍ تَغْزُوْ فِى سَبِيْلِ اللهِ أَبَدًا. وَلَكِنْ لَا أَجِدُ سَعَةً فَأَحْمِلُهُمْ وَلَا يَجِدُوْنَ سَعَةً، و يَشُقُّ عَلَيْهِمْ أَنْ يَتَخَلَّفُوْا عَنِّى وَالَّذِى نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَوَدَدْتُ أَنْ أَغْزُوَ فِى سَبِيْلِ اللهِ فَأُقْتَلَ ثَمَّ أَغْزُوَ فَأَقْتُلَ، ثُمَّ أَغْزُوَ فَأَقْتُلَ )) رَوَاهُ مُسْلِمُ وَ رَوَى الْبُخَارِى بَعْضَهُ.

1302. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, “Rasululah bersabda, “Allah memberikan jaminan-Nya bagi orang yang keluar di jalan-Nya. (Allah berkata:) Tidak ada yang membuatnya keluar, selain niatan berjihad di jalan-Ku, iman kepada-Ku dan membenarkan utusan-Ku, karenanya, Aku bertanggungjawab untuk memasukannya ke dalam surga, atau Aku kembalikan dia ke tempatnya semula, hingga ia akan memperoleh pahala atau ghanimah (harta rampasan perang).” Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada dalam genggaman-Nya, tidak ada luka yang diderita ketika berjuang di jalan Allah, kecuali kelak pada hari kiamat, (orang yang terluka) akan dibangkitkan sebagaimana pada waktu terluka, warna lukanya merah darah, tapi baunya seperti minyak kasturi. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada dalam genggaman-Nya, sekiranya tidak akan memberatkan kaum muslimin, sungguh aku tidak akan pernah duduk untuk tidak turut serta dalam setiap sariyyah yang berjuang di jalan Allah, akan tetapi aku tidak mendapatkan apa yang bisa mencukupi persiapan mereka dan mereka juga tidak mendapatkannya, sedangkan mereka, pasti merasakan keberatan jika mereka tidak menyertaiku (dalam setiap peperangan). Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada dalam genggaman-Nya, sungguh aku akan merasa senang, jika dapat berjuang di jalan Allah, lalu aku terbunuh, kemudian berperang lagi lalu terbunuh, kemudian berperang lagi lalu terbunuh.” (HR. Muslim)

1303- وَ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ  : (( مَا مِنْ مَكْلُوْمٍ يُكْلَمُ فِى سَبِيْلِ اللهِ إِلَّا جَاءَ يَوْمِ الْقِيَامَةْ وَكَلْمُهُ يُدْمِى: اللَّوْنُ لَوْنُ دَمٍ وَالرِّيْحُ رِيْحُ مِسْكٍ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1303. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, “Rasulullah SAW. bersabda, “Tiada ada seorangpun yang terluka saat berjuang di jalan Allah, melainkan kelak pada hari kiamat, ia datang dalam keadaan sebagaimana waktu terluka, warna lukanya merah darah, tetapi baunya seperti minyak kasturi.” (HR. Bukhari dan Musli)

1304- وَ عَنْ مُعَاذٍ رَضِيَ الله عَنْهُ عَنِ النَّبِىِّ  قَالَ: (( مَنْ قَاتَلَ فِى سَبِيْلِ اللهِ مِنْ رَجُلٍ مُسْلِمٍ فُوَاقَ نَاقَةٍ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ، وَمَنْ جُرِجَ جُرْحًا فِى سَبِيْلِ اللهِ أَوْ نُكِبَ نُكْبَةً فَإِنَّهَا تَجِيْئُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَغْزَرِ مَا كَانَتْ، لَوْنُهَا الزَّعْفَرَانُ وَرِيْحُهَا كَالْمِسْكِ )) رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدُ وَ التِّرْمِذِى وقَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ.

1304. Dari Mua’dz RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Apabila seseorang dari salah seorang laki-laki Muslim berperang di jalan Allah selama orang memeras susu unta, maka ia berhak masuk surga. Dan barang siapa yang terluka dengan mengerluarkan darah, maka kelak pada hari kiamat luka itu datang sederas darah yang mengalir sewaktu terluka. Warnanya seperti warna Za’faran dan baunya seperti minyak kasturi.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi. Tirmidzi berkata: “Hadis ini hasan.”)

1305- وَ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: مَرَّ رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابِ رَسُوْل اللهِ  بِشَعْبٍ فِيْهِ عُيَيْنَةٌ مِنْ مَاءٍ عَذْبَةٍ فَأَعْجَبَتْهُ، فَقَالَ: لَوَ اعْتَزَلْتُ النَّاسَ فَأَقَمْتُ فِى هَذَا الشَّعْبِ وَ لَنْ أَفْعَلَ حَتَّى أَسْتَأْذِنَ رَسُوْلَ اللهِ ، فَذَكَرَ ذَلِكَ لِرَسُوْلِ اللهِ ، فَقَالَ: (( لَا تَفْعَلْ، فَإٍِنَّ مَقَامَ أَحَدِكُمْ فِى سَبِيْلِ اللهِ أَفْضَلُ مِنَ صَلَاتِهِ فِى بَيْتِهِ سَبْعِيْنَ عَامًا، أَلَا تُحِبُّوْنَ أَنْ يَغْفِرَ اللهُ لَكُمْ، وَ يُدْخِلَكُمْ الْجَنَّةَ؟ أُغْزُوْا فِى سَبِيْلِ اللهِ , مَنْ قَاتَلَ فِى سَبِيْلِ اللهِ فُوَاقَ نَاقَةٍ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةَ )) رَوَاهُ التِّرْمِذِى وَ قَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ.

1305. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, “Ada seorang sahabat Rasulullah SAW. berjalan di sebuah lembah, dimana di situ terdapat sebuah mata air yang segar, kemudian ia merasa kagum dan berkata: “Sekiranya aku meninggalkan manusia (menyendiri), untuk beribadah di lembah ini. Tapi, aku tidak boleh melakukannya sebelum meminta izin kepada Rasulullah SAW.” Kemudian ia pun menyampaikan keinginannya kepada Rasulullah. Beliau bersabda, “Jangan kau lakukan. Sesungguhnya keikutsertaan seseorang dalam berjuang di jalan Allah lebih utama dari pada shalatnya selama tujuh puluh tahun di rumahnya. Apakah kalian tidak senang apabila Allah mengampuni dosa kalian dan memasukkan kalian ke dalam surga?” Berperanglah di jalan Allah. Barangsiapa yang berperang di jalan Allah, sekedar selama seseorang memerah susu untanya, maka ia berhak masuk surga.” (HR. Tirmidzi. Dia berkata: “Hadis ini hasan.”)

1306- وَ عَنْهُ قَالَ: قِيْلَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ مَا يَعْدِلُ الْجِهَادَ فِى سَبِيْلِ اللهِ ؟ قَالَ: لَا تَسْتَطِيْعُوْنَهُ. فَأَعَادُوْا عَلَيْهِ مَرَّتَيْنِ اَوْ َثَلَاثًا كُلُّ ذَلِكَ يَقُوْلُ: (( لَا تَسْتَطِيْعُوْنَهُ! )) ثُمَّ قَالَ: (( مَثَلُ الْمُجَاهِدِيْنَ فِى سَبِيْلِ اللهِ كَمَثَلِ الصَّائِمِ الْقَائِمِ الْقَانِتِ بِآيَاتِ اللهِ لَا يَفْتُرُ مِنْ صِيَامٍ وَلَا صَلَاةٍ حَتَّى يَرْجِعَ الْمُجَاهِدُ فِى سَبِيْلِ اللهِ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1306. Dari Abu Hurairah RA. ia berkata, “Ditanyakan kepada Rasulullah: “Wahai Rasulullah, apakah amal yang bisa menyamai jihad di jalan Allah?” Beliau bersabda, “Kalian tidak akan mampu melakukannya.” Mereka mengulang pertanyaan itu dua atau tiga kali dan selalu dijawab oleh Rasulullah SAW. “Kalian tidak akan mampu melakukannya.” Kemudian beliau melanjutkan: “Persamaan orang-orang yang berjuang di jalan Allah itu seperti orang-orang yang berpuasa, lagi pula tekun beribadah, mentaati ayat-ayat Allah, tidak lalai shalat dan puasa, sampai kembalinya orang yang berjuang di jalan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)[1]

1307- وَ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ  قَالَ: (( مِنْ خَيْرِ مَعَاشِ النَّاسِ لَهُمْ، رَجُلٌ مُمْسِكُ عِنَانَ فَرَسِهِ فِى سَبِيْلِ اللهِ يَطِيْرُ عَلَى مَتْنِهِ كُلَّمَا سَمِعَ هَيْعَةً أَوْ فَزْعَةً طَارَ عَلَيْهِ يَبْتَغِى الْقَتْلَ وَالْمَوْتَ مَظَانَّهُ، أَوْ رَجُلٌ فِى غُنَيْمَةٍ فِى رَأْسِ شَعَفَةٍ مِنَ هَذَا الشَّعَفِ, أَوْ بَطْنِ وَادٍ مِنَ الْأَوْدِيَةِ يُقِيْمُ الصَّلَاةَ وَيُؤْتِى الزَّكَاةَ وَيَعْبُدُ رَبَّهُ حَتَّى يَأتِيَكَ الْيَقِيْنُ لَيْسَ مِنَ النَّاسِ إِلَّا فِى خَيْرٍ )) رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1307. Dari Abu Hurairah RA: “Rasulullah SAW. bersabda, “Diantara kehidupan manusia yang baik adalah, (kehidupan) orang yang memegangi tali kendali kudanya untuk berjuang di jalan Allah, dimana setiap mendengar panggilan untuk berjuang, ia segera melompat ke atas punggung kudanya, guna menghadapi peperangan, dimana kematian menjadi harapannya, atau seseorang yang tinggal bersama ternaknya di suatu tempat atau di lereng suatu lembah, dimana ia selalu mengerjakan shalat, menunaikan zakat dan beribadah kepada Tuhannya hingga ia meninggal dunia.” (HR. Muslim)

1308- وَ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ: (( إِنَّ فَى الْجَنَّةِ مِائَةَ دَرَجَةٍ أَعَدَّهَا اللهُ لِلْمُجَاهِدِيْنَ فِى سَبِيْلِ اللهِ مَا بَيْنَ الدَّرَجَتَيْنِ كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَ الْأَرْضِ )) رَوَاهُ الْبُخَارِى.

1308. Dari Abu Hurairah RA: “Rasulullah SAW. bersabda, “Sesungguhnya di dalam surga terdapat seratus derajat yang disediakan Allah bagi pejuang-pejuang di jalan-Nya. Jarak antara dua derajat sama dengan jarak antara langit dan bumi.” (HR. Bukhari)

1309- وَ عَنْ أَبِى سَعِيْدٍ اَلْخُدْرِى رَضِيَ الله عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ: (( مَنْ رَضِىَ بِاللهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِيْنًا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُوْلًا وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّة ))ُ. فَعَجِبَ لَهَا أَبُوْ سَعِيْدِ، فَقَالَ: أَعِدْهَا عَلَيَّ يَا رَسُْلَ اللهِ, فَأَعَادَهَا عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ: (( وَأُخْرَى يَرْفَعُ اللهُ بِهَا الْعَبْدَ مِائَةَ دَرَجَةٍ فِى الْجَنَّةِ، مَا بَيْنَ كُلِّ دَرَجَتَيْنِ كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ )) قَالَ: وَمَا هِىَ يَا رَسُوْلَ اللهِ ؟ قَالَ: الْجِهَادُ فِى سَبِيْلِ اللهِ الْجِهَادُ فِى سَبِيْلِ اللهِ )) رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1309. Dari Abu Sa’id Al Khurdiy RA: “Rasulullah SAW. bersabda, “Barangsiapa yang ridha (puas), Allah sebagai Tuhannya, Islam sebagai agamanya dan Muhammad sebagai Rasulnya, maka ia dipastikan masuk surga. (mendengar sabda Nabi), Abu Sa’id pun merasa kagum. Lantas ia berkata: “Mohon untuk diulangi, wahai Rasulullah.” Beliau pun mengulanginya, lalu bersabda, “Dan masih ada yang lain, dimana Allah akan mengangkat derajat hamba-Nya seratus derajat di dalam surga, dimana jarak antara derajat yang satu dengan derajat yang lain seperti jarak antara langit dan bumi.” Abu Sa’id bertanya: “Apakah itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Berjuang di jalan Allah, berjuang di jalan Allah.” (HR. Muslim)

1310- وَ عَنْ أَبِى بَكْرِ بْنِ أَبِى مُوْسَى اَلْأَشْعَرِى قَالَ: سَمِعْتُ أَبِى رَضِيَ الله عَنْهُ وَ هُوَ بِحَضْرَةِ الْعَدُوِّ، يَقُوْلُ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: (( إِنَّ أَبْواَبَ الْجَنَّةَ تَحْتَ ظِلَالِ السُّيُوْفِ. فَقَامَ رَجُلٌ رَثُّ الْهَيْئَةِ فَقَالَ: يَا أَبَا مُوْسَى أَأَنْتَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُوْلُ هَذَا؟ قَالَ: نَعَمْ، فَرَجَعَ إِلَى أَصْحَابِهِ، فَقَالَ: أَقْرَأُ عَلَيْكُمْ السَّلَامَ ثُمَّ كَسَرَ جَفْنَ سَيْفِهِ فَأَلْقَاهَ ثُمَّ مَشَى بِسَيْفِهِ إِلَى الْعَدُوِّ فَضَرَبَ بِهِ حَتَّى قُتِلَ. رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1310. Dari Abu Bakr bin Abu Musa Al Asy’ariy, ia berkata, “saya mendengar ayah saya RA -ketika berada di depan musuh berkata, “Rasulullah SAW. bersabda, “Sesungguhnya pintu-pintu surga itu berada di bawah ayunan pedang.” Kemudian ada seseorang yang berpakain kusut bangkit dan bertanya: “Wahai Abu Musa benarkah engkau mendengar Rasulullah SAW. bersabda seperti itu?” Abu Musa menjawab: “Benar.” Orang itu segera kembali ke teman-temannya dan berkata: “Saya ucapkan selamat kepada kalian.” Kemudian ia memecahkan sarung pedangnya dan membuangnya kemudian berangkat dengan pedang yang terhunus menuju ke tempat lawan dan berperanglah ia sampai terbunuh.” (HR Muslim)

1311- وَ عَنْ أَبِى عَبَّاسٍ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنِ جَبْرٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: (( مَا اغْبَرَّتْ قَدَمَا عَبْدٍ فِى سَبِيْلِ اللهِ فَتَمَسَّهُ النَّارُ )) رَوَاهُ الْبُخَارِى.

1311. Dari Abu Abs Abdurrahman bin Jabir RA, ia berkata, “Rasulullah SAW. bersabda, “Tidaklah kaki seorang hamba yang berjuang di jalan Allah, akan terkena debu hingga ia tersentuh api neraka.” (HR. Bukhari)

1312- وَ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: (( لَايَلِجُ النّارَ رَجُلٌ بَكَى مِنْ خَشْيَةِ اللهِ حَتَّى يَعُوْدُ اللَّبَـنُ فِى الضَّرْعِ وَلَا يَجْتَمِعُ عَلَى عَبْدٍ غُبَارٌ فِى سَبِيْلِ اللهِ وَدُخَانُ جَهَنَّمَ )) رَوَاهُ التِّرْمذِى وَ قَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ.

1312. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, “Rasulullah SAW. bersabda, “Tidak akan masuk neraka orang yang menangis karena takut kepada Allah, sehingga air susu kembali ke teteknya. Dan tidak akan berkumpul debu yang menempel pada seorang hamba waktu berjuang di jalan Allah dengan asap neraka Jahannam.” (HR. Tirmidzi. Dia berkata: “hadis ini hasan-shahih.”)

1313- وَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ الله عَنْهُمَا قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُوْلُ: عَيْنَانِ لَا تَمَـسُّهُمَا النَّارُ: عَيْنٌ بَكَتْ مِنْ خَشْيَةِ اللهِ وَعَيْنٌ بَاتَتْ تَحْرُسُ فِى سَبِيْلِ اللهِ . رَوَاهُ التِّرْمِذِى وَ قَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ.

1313. Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata, “saya mendengar Rasulullah SAW. bersabda, “Ada dua mata yang tidak akan tersentuh oleh api neraka; mata yang menangis karena takut kepada Allah, dan mata yang berjaga di jalan Allah.” (HR. Tirmidzi. Dia berkata: “hadis ini hasan.”)

1314- وَ عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ رَضِيَ الله عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ: (( مَنْ جَهَّزَ غَازِيًا فِى سَبِيْلِ اللهِ فَقَدْ غَزَا، وَمَنْ خَلَفَ غَازِيًا فِى أَهْلِهِ بِخَيْرٍ فَقَدْ غَزَا )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1314. Dari Zaid bin Khalid RA: “Rasulullah SAW. bersabda, “Barangsiapa mempersiapkan diri berperang di jalan Allah, maka benar-benar ia telah berperang. Dan barangsiapa menggantikan salah seorang pejuang di keluarganya dengan baik, benar-benar ia telah berperang.” (HR. Bukhari dan Muslim)

1315- وَ عَنْ أَبِى أُمَامَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ  : (( أَفْضَلُ الصَّدَقَاتِ ظِلُّ فُسْطَاطٍ فِى سَبِيْلِ اللهِ وَمَنِيْحَةُ خَادِمٍ فِى سَبِيْلِ اللهِ أَوْ طَرُوْقَـةُ فَحْلٍ فِى سَبِيْلِ اللهِ )) رَوَاهُ التِّرْمِذِى وَ قَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ.

1315. Dari Abu Umamah RA, ia berkata, “Rasulullah SAW. bersabda, “Sedekah yang paling utama adalah mempersiapkan tenda yang dapat dipergunakan sebagai naungan sewaktu berperang di jalan Allah, atau memberikan kendaraan yang kuat untuk berperang di jalan Allah.” (HR. Tirmidzi. Dia berkata: “Hadis ini hasan.”)

1316- وَ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ الله عَنْهُ أَنَّ فَتًى مِنْ أَسْلَمَ قَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنِّى أُرِيْدَ الغَزْوَى وَلَيْسَ مَعِى مَا أَتَجَهَّزُ بِهِ، قَالَ: (( أِئْتِ فُلَانًا فَإِنَّهُ قَدْ كَانَ تَجَهَّزَ فَمَرِضَ )) فَأَتَاهُ فَقَالَ: أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ  يُقْرِؤُكَ السَّلَامَ وَيَقُوْلُ أَعْطِنِى الَّذِى تَجَهَّزْتَ بِهِ. قَالَ: يَا فُلَانَةُ أَعْطِيْهِ الَّذِى كُنْتُ تَجَهَّزْتُ بِهِ، وَلَا تَحْبِسِى عَنْهُ شَيْئًا، فَوَاللهِ وَلَاتَحْبِسِى مِنْهُ شَيْئًا فَيُبَارَكَ لَكَ فِيْهِ )) رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1316. Dari Anas RA: “ada seorang pemuda dari suku Aslam berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya ingin ikut berperang, tetapi saya tidak mempunyai bekal apa-apa.” Rasulullah bersabda, “Datanglah kepada si Fulan karena ia telah siap untuk berperang tetapi tiba-tiba sakit.” Kemudia ia datang kepada si Fulan dan berkata: “Sesungguhnya Rasulullah SAW. mengirimkan salam untukmu,” dan ia berkata, “Berikanlah kepadaku bekal yang telah engkau persiapkan.” Si Fulan berkata kepada isterinya: “Wahai Fulanah berikanlah kepadanya bekal yang telah aku persiapkan dan janganlah engkau menahannya sedikitpun juga. Demi Allah janganlah kamu menahannya sedikitpun juga dari bekal iu, niscaya kamu akan mendapatkan berkah.” (HR. Muslim)

1317- وَ عَنْ أَبِى سَعِيْدٍ اَلْخُدْرِى رَضِيَ الله عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ بَعَثَ إِلَى بَنِى لَحْيَانَ، فَقَالَ: (( لَيَنْبَعِثْ مِنْ كُلِّ رَجُلَيْنِ أَحَدُهُمَا، وَالْأَجْرُ بَيْنَهُمَا )) رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1317. Dari Abu Sa’idd Al Khurdiy RA: “Rasulullah SAW. mengutus pasukan kepada Bani Lahyan. Beliau bersabda, “Setiap keluarga yang memiliki dua orang laki-laki, hendaklah mengirimkan salah seorang dari keduanya itu, sedangkan pahalanya dibagi antara kedua orang itu.” (HR. Muslim)[2]

1318- وَ عَنِ الْبَرَّاءِ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: أَتَى النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ رَجُلٌ مُقَـنَّـعٌ بِالْحَدِيْدِ، فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ أُقَاتِلُ أَوْ أُسْلِمَ؟ قَالَ: أَسْلِمْ ثُمَّ قَاتِلَ. (( فَأَسْلَمَ ثُمَّ قَاتَلَ فَقُتِلَ )) قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: (( عَمِلَ قَلِيْلًا وَأُجِرَ كَثِيْرًا )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1318. Dari Al Barra’ RA, ia berkata, “Ada seseorang berpakaian besi datang kepada Nabi SAW. dan bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah saya berperang dulu atau masuk Islam dulu?” Beliau menjawab: “Masuk Islamlah dulu kemudian berperanglah.” Maka ia pun masuk Islam kemudian berperang sampai terbunuh. Kemudian Rasulullah SAW. bersabda, “Ia beramal sedikit tetapi mendapat banyak pahala.” (HR. Bukhari dan Muslim)

1319- وَ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ الله عَنْهُ أَنَّ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ: (( مَا أَحَدٌ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ يُحِبُّ أَنْ يَرْجِعَ إِلَى الدُّنْيَا وَلَهُ مَا عَلَى الْأَرْضِ مِنْ َشْيٍئ إِلَّا الشَّهِيْدُ، يَتَمَنَّى أَنْ يَرْجِعَ إِلَى الدُّنْيَا فَيُقْتَلُ عَشْرَ مَرَّاتٍ، لِمَا يَرَى مِنَ الْكَرَامَةِ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

1319. Dari Anas RA: “Nabi SAW. bersabda, “Tidak ada seorang pun yang telah masuk surga ingin kembali ke dunia, walaupun mempunyai kekayaan besar di dunia, kecuali orang yang mati syahid, dimana ia ingin bisa kembali ke dunia kemudian terbunuh (dalam berjihad) sebanyak sepuluh kali, karena ia melihat kehormatan yang diberikan kepadanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)[3]

1320- وَ عَنْ عَبْدِ الله بْنِ عَمْرُو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ الله عَنْهُمَا أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ: (( يَغْفِرُ اللهُ لِلشَّهِيْدِ كُلَّ شَيْئٍ إِلَّا الدَّيْنَ )) رَوَاهُ مُسْلِمُ

1320. Dari Abdullah bin ‘Amru bin Ash RA:
Rasulullah SAW. bersabda, “Allah mengampuni semua dosa orang yang mati syahid, kecuali hutangnya.” (HR. Muslim)
Dan di dalam riwayat yang lain dikatakan: “Mati swaktu berujuang di jalan Allah itu dapat menebus semua dosa kecuali hutang.”

1321- وَ عَنْ أَبىِ قَتَادَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَامَ فِيْهِمْ فَذَكَرَ أَنَّ الْجِهَادَ فِى سَبِيْلِ اللهِ وَالْإِيْمَانَ بِاللهِ أَفْضَلُ الْأَعْمَالِ، فَقَامَ رَجُلٌ فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ أَرَأَيْتَ إِنْ قُتِلْتُ فِى سَبِيْلِ اللهِ أَتُكَفَّرُ عَنِّى خَطَايَايَ؟ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : (( نَعَمْ, إِنْ قُتِلْتَ فِى سَبِيْلِ اللهِ وَأَنْتَ صَابِرٌ مُحْتَسِبٌ مُقْبِلٌ غََيْرُ مُدْبِرٌ )) ثم قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : كَيْفَ قُلْتَ؟ أَرَيْتَ إِنْ قَتَلْتُ فِى سَبِيْلِ اللهِ أَتُكَفَّرُ عَنِّى خَطَايَايَ؟ فَقَالَ لَهُ رَسُوْل اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : (( نَعَمْ وَأَنْتَ صَابِرٌ مُحْتَسِبٌ مُقْبِلٌ غَيْرُ مُدْبِرٍ، إِلَّا الدَّيْنِ فَإِنَّ جِبْرِيْلَ عَلَيِهِ السَّلَامُ قَالَ لِى ذَلِكَ. رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1321. Dari Abu Qathadah RA: “Rasulullah SAW. berdiri di tengah-tengah para sahabat (berpidato). Beliau menjelaskan bahwa jihad di jalan Allah dan beriman kepada Allah adalah perbuatan yang paling utama. Kemudian ada seseorang yang berdiri dan bertanya: “Wahai Rasulullah, kalau saya terbunuh sewaktu berjuang di jalan Allah apakah dosa-dosa saya terampuni?” Rasulullah bersabda kepadanya: “Benar, jika kamu terbunuh sewaktu berjuang di jalan Allah sedangkan kamu sabar, ikhlas, maju terus dan pantang mundur.” Kemudian Rasulullah bertanya: “Apa yang kamu tanyakan tadi?” Ia menjawab: “Bagaimana kalau saya terbunuh sewaktu berjuang di jalan Allah, apakah dosa-dosa saya akan terampuni?” Rasulullah bersabda kepadanya: “Benar, apabila kamu terbunuh sewaktu berjuang di jalan Allah sedangkan kamu sabar, ikhlas dan maju terus pantang mundur, kecuali hutang. Karena sesungguhnya Jibril AS. berkata demikian kepadaku.” (HR. Muslim)

1322- وَ عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَجُلٌ : أَيْنَ أَنَا يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنْ قُتِلْتُ؟ قَالَ: (( فِى الْجَنَّةِ )) فَأَلْقَى تَمَراتٍ كُنَّ فِى يَدِهِ ثُمَّ قَاتَلَ حَتىَّ قُتِلَ. رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1322. Dari Jabir RA, ia berkata, “Ada seseorang bertanya: “Wahai Rasulullah, dimanakah tempat saya nanti seandainya saya terbunuh?” beliau menjawab: “Di dalam surga.” Ia pun melemparkan butiran kurma yang ada ditangannya, lantas ia berperang sampai terbunuh.” (HR. Muslim)

1323- وَ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: انْطَلَقَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَأَصحَابُهُ حَتَّى سَبَقُوْا الْمُشْرِكِيْنَ إِلَى بَدْرٍ وَجَاءَ الْمَشْرِكُوْنَ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: لَايُقَدِّمَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمْ إِلَى شَيْئٍ حَتَّى أَكُوْنُ أَنَا دُوْنَهُ فَدَنَا الْمُشْرِكُوْنَ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: قُوْمُوْا إِلَى جَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأََرْضُ. يَقُوْلُ عُمَيْرُ بْنُ الْحَمَّامِ الْأَنْصَارِى رَضِيَ الله عَنْهُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ جَنَّةٌ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ؟ قَالَ: نَعَمْ, بَجْ بَجْ! فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : مَا َيَحْمِلُكَ عَلَى قَوْلِكَ بَجْبَجْ؟ قَالَ: لَا وَاللهِ يَا رَسُوْلَ اللهِ إِلَّا رَجَاءَ أَنْ أَكُوْنَ مِنْ أَهْلِهَا. قَالَ: (( فَإِنَّكَ مِنْ أَهْلِهَا )) فَأَخْرَجَ تَمَرَاتٍ مِنْ قَرْنِهِ، فَجَعَلَ كُلٌّ مِنْهُنَّ ثُمَّ قَالَ: لَئِنْ أَنَا حَيِيْتُ حَتَّى آكُلَ تَمَراتِى هَذِهِ إِنَّهَا لَحَيَاتٌ طَوِيْلَةٌ، فَرَمَى بِمَا كَانَ مَعَهُ مِنَ التَّمْرِ ثُمّ َ قَاتَلَهُمْ حَتَّى قُتِلَ. رَوَاهُ مُسْلِمُ

1323. Dari Anas RA, ia berkata, “Rasulullah SAW. berangkat bersama para sahabat, hingga mendahului kaum musyrikin menuju Badar. Ketika orang-orang musyrik datang, Rasulullah SAW. bersabda, “Janganlah sekali-kali salah seorang diantara kalian mendahului maju, sebelum aku maju terlebih dahulu.” Tatkala kaum musyirikin semakin dekat, Rasulullah bersabda lagi: ”Berangkatlah menuju surga yang luasnya, seluas langit dan bumi.” Pada waktu itu Umair bin Human Al Anshariy RA. bertanya: “Wahai Rasulullah, surga yang seluas langit dan bumi?” Jawab Rasulullah: ”Ya”. Umair berkata: “bagus...bagus.” Rasulullah bersabda, “Apa yang membuatmu mengatakan bagus, bagus?” Umair menjawab: “Tidak ada, demi Allah wahai Rasulullah, kecuali harapan bahwa aku termasuk ahli surga.” Rasulullah bersabda, “Sungguh engkau termasuk ahlinya.” Umair lalu mengeluarkan kurma-kurma dari wadahnya, dan memakannya, kemudian ia berkata: “Seandainya aku hidup sampai habis memakan kurma-kurma ini, sungguh itu merupakan hidup yang lama. Kemudian ia melempar kurma-kurma yang masih ada, lalu menyerbu musuh, sampai terbunuh.” (HR. Muslim)

1324- وَ عَنْهُ قَالَ: جَاءَ نَاسٌ إِلَى النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَنِ ابْعَثْ مَعَنَا رِجَالًا يُعَلِّمُوْنَا الْقُرْآنَ وَالسُّنَّةَ, فَبَعَثَ إِلَيْهِمْ سَبْعِيْنَ رَجُلًا مِنَ الْأنْصَارِ يُقَالُ لَهُمْ: القُرَّاءُ فِيْهِمْ خَالِى حَرَامٌ يَقْرَؤُوْنَ الْقُرْآنَ وَيَتَدَارَسُوْنَ بِاللَّيْلِ يَتَعَلَّمُوْنَ، وَكَانَ بِالنَّهَارِ يَجِيْئُوْنَ بِالْمَاءِ فَيَضَعُوْنـَهُ فِى الْمَسْجِدِ وَيَخْتَطِبُوْنَ فَيَبِيْعُوْنَهُ وَيَشْتَرُوْنَ بِهِ الطَّعَامَ لِأَهْلِ الصُّفَّةِ وَلِلْفُقَرَاءِ فَبَعَثَهُمُ النَّبِى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَعَرَضُوْا لَهُمْ فَقَتَلُوْهُمْ قَبْلَ أَنْ يَبْلِغُوْا الْمِكِانَ فَقَالُوْا: اَللَّهُمَّ بَلِّغْ عَنَّا نَـبِيِّنَا أَنَّا قَدْ لَقِيْنَكَ فَرضِيْنَا عَنْكَ رَضِيْتَ عَنَّا، وَأَتَى رَجُلٌ حَرَامًا خَالَ أَنَسٍ مِنْ خَلْفِهِ فَطَعَنَهُ بِرُمْحٍ حَتَّى أَنْفُذُهُ فَقَالَ حَرَامٌ: فُزْتُ وَرَبِّ الْكَعْبَةِ, فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : (( إِنَّ إِخْوَانَكُمْ قَدْ قُتِلُوْا وَإِنَّهُمْ قَالُوْا اَللَّهُمَّ بَلِّغْ عَنَّا نَبِّيَّنَا أَنَّا قَدْ لَقِيْنَاكَ فَرَضِيْنَا عَنْكَ وَرَضِيْتَ عَنَّا )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1324. Dari Anas RA, ia berkata, “Ada beberapa orang yang datang kepada Nabi SAW. agar beliau berkenan mengirimkan beberapa sahabat yang dapat mengajarkan Al Qur’an dan As Sunnah bersama-sama mereka. Kemudian beliau mengutus tujuh puluh sahabat Anshar yang terkenal sebagai Al Qurra’, yang mana diantaranya adalah pamanku yang bernama Haram. Ketujuh puluh sahabat itu mahir membaca Al Qur’an, dan biasa mempelajarinya pada waktu malam, sedangkan kalau siang hari para sahabat itu mengambil air dan meletakkannya di dekat Masjid serta mencari kayu bakar untuk mereka jual. Dengan hasil penjualan kayu bakar itu mereka membelikan makanan untuk ahli Shuffah dan orang-orang fakir. Kemudian Nabi mengutus para sahabat itu, tetapi malang, mereka terbunuh oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab sebelum mereka sampai di tempat tujuan. (sebelum meninggal) mereka berdoa: “Ya Allah, sampaikanlah berita tentang nasib kami kepada Nabi kami, dan beritakan pula bahwa kami telah bertemu dengan Engkau dimana kami telah ridha kepada-Mu dan Engkau telah meridhai kami.” Dan ada seseorang yang mendekati Haram (paman Anas) dari belakang, kemudian menikamnya dengan tombak hingga meninggal. (sebelum menghembuskan nafas terakirnya) Haram berkata: “Demi Tuhannya Ka’bah, aku telah menang.” Kemudian Rasulullah SAW. bersabda, “Sesungguhnya kawan-kawanmu sudah terbunuh, dan mereka berdoa: “Ya Allah, sampaikanlah berita tentang nasib kami kepada Nabi kami, dan beritakan pula bahwa kami telah bertemu dengan Engkau dimana kami telah ridha kepada-Mu dan Engkau telah meridhai kami.” (HR. Bukhari dan Muslim)

1324- وَ عَنْهُ قَالَ: غَابَ عَمِّى أَنَسُ بْنُ النَّضَرِ رَضِيَ الله عَنْهُ , عَنْ قِتَالِ بَدْرٍ فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ غِبْتُ عَنْ أَوَّلِ قِتَالٍ قَاتَلْتَ الْمُشْرِكِيْنَ، لَئِنِ اللهُ أَشْهَدَنِى قتِاَلَ الْمُشْرِكِيْنَ لَيَرَيَنَّ اللهُ مَا أَصْنَعُ. فََلَمَّا كَانَ يَوْمَ أُحُدٍ انْكَشَفَ الْمُسْلِمُوْنَ فَقَالَ اللَّهُمَّ إِنَّى أَعْتَذِرُ إِلَيْكَ مِمَّا صَنَعَ هَؤُلَاءِ- يَعْنِى أَصْحَابَهُ- وَأُبَرِّأُ إِلَيْكَ مِمَّا صَنَعَ هَؤُلَاءِ –يَعْنِى الْمُشْرِكِيْنَ- ثُمَّ تَقَدَّمَ فَاسْتَقَبَلَهُ سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ فَقَالَ : يَا سَعْدَ بْنَ مُعَاذٍ الْجَنَّةَ وَربِّ النَّضْرِ، إِنَّى أَجِدُ رِيْحَهَا مِنْ دُوْنِ أُحُدٍ! فَقَالَ سَعْدٌ فَمَا اسْتَطَعْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ مَا صَنَعَ! قَالَ أَنَسٌ: فَوَجَدْنَا بِهِ بِضْعًا وَ ثَمَانِيْنَ ضَرْبَةً بِالسَّيْفِ, أَوْ طَعْنَةً بِرُمْحٍ أَوْ رَمْيَةً بِسَهْمٍ, وَ وَجَدْنَاهُ قَدْ قُتِلَ وَ مَثَّلَ بِهِ اْلمُشْرِكُوْنَ, فَمَا عَرَفَهُ أَحَدٌ إِلَّا أُخْتُهُ بِبِنَانِهِ. قاَلَ أَنَسٌ: كُنَّا نَرَى - أو نَظُنُّ أَنَّ هَذِهِ الْآيَةَ فِيْهِ وَفِى أَشْبَاهِهِ: [مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ رِجَالٌ صَدَقُوْا مَا عَاهَدُوْا اللهَ عَلَيْهِ فَمِنْهُمْ مَنْ قَضَى نَحْبَهُ] (الأحزاب: 23) إِلَى آخِرِهَا. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1325. Dari Anas RA, ia berkata, “Pamanku, Anas bin Nadhir RA. absen dari perang Badar, lalu ia berkata, “Wahai Rasulullah, aku tidak ikut perang pertama (perang Badar) yang engkau lakukan dalam memerangi kaum musyirikin. Demi Allah, Seandainya Allah mentakdirkan dirikut bisa mengikuti peperangan melawan kaum musyirikin, niscaya Allah mengetahui apa yang akan aku perbuat.” Ketika terjadi perang Uhud (Anas bin Nadhr ikut), kaum muslimin kocar-kacir. Anas bin Nadhr pun berkata: “Ya Allah, aku memohon ampunan-Mu atas apa yang telah mereka (para sahabat) perbuat (bercerai berainya kaum muslimin yang melarikan diri ) dan aku berlepas diri dari apa yang telah mereka (kaum musyrikin) perbuat.” Kemudian Nadhr maju dan bertemu dengan Sa’ad bin Mu’adz. Ia berkata: “Hai Sa’ad bin Mu’adz, demi Tuhannya Nadlr marilah kita ke surga, sungguh aku telah mencium bau surga sebelum sampai ke Uhud ini.” Sa’ad bin Mu’adz berkata (melapor kepada Rasulullah saw): “Wahai Rasulullah, saya tidak mampu berbuat seperti apa yang telah diperbuat oleh Anas bin Nadhr.” Anas bin Malik melanjutkan ceritanya: (setelah perang usai dan kaum musyrikin telah mundur), saya mendapati delapan puluh tujuh luka baik karena pedang, tombak atau luka karena panah di tubuh Anas bin An Nadhr. Saya menemukan beliau telah terbunuh. Kaum musyrikin telah mencacahnya, sehingga tidak seorangpun mengenalnya, kecuali saudara perempuannya (yang bernama Ar Rabi’ yang ikut berangkat perang) lantaran ada ciri yang terdapat pada jarinya.” Anas bin Malik meneruskan: “Saya berpendapat atau mengira bahwa ayat berikut ini turun berkaitan dengan Anas bin An Nadhr dan orang-orang semacamnya. Yaitu ayat: MINAL MU’MINIINA RIJAALUN SHADAQUU MAA ‘AAHADULLAHA ‘ALAIH FAMINHUM MAN QADLAA NAHBAH WA MINHUM MAN YANTAZHIR WAMAA BADDALUU TABDIILAA” (Diantara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah, maka diantara mereka ada yang gugur. Dan diantara mereka ada pula yang menunggu-nunggu dan mereka sedikitpun tidak merubah janjinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

1326- وَ عَنْ سَمُرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: (( رَأَيْتُ اللَّيْلَةَ رَجُلَيْنِ أَتَيَانِى فَصَعِدَا بِى الشَّجَرَةَ فَأَدْخَلَانِى دَارًا هِىَ أَحْسَنُ وَأَفْضَلُ, لَمْ أَرَى قَطُّ أَحَسَنَ مِنْهَا، قَالَا: أَمَّا هَذِهِ الدَّارِ فَدَارَ الشُّهَدَاءِ )) رَوَاهُ الْبُخَارِى.

1326. Dari Samurah RA, ia berkata, “Rasulullah SAW. bersabda, “Tadi malam aku bermimpi ada dua orang datang kepadaku dan mengajakku untuk naik ke sebuah pohon, kemudian memasukkan aku ke sebuah rumah yang sangat bagus dan sangat lengkap yang belum pernah aku lihat bandingannya. Kedua orang tadi berkata: “Rumah ini adalah rumah orang-orang yang mati syahid.” (HR. Muslim)

1327- وَ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ الله عَنْهُ , أَنَّ أُمَّ الرَّبِيْعِ بِنْتَ البَّرَاءِ رَضِيَ الله عَنْهُ وَهِىَ أُمُّ حَارِثَةُ بْنُ سَرَقَةَ، أَتَتِ النَّبِىَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَقَالَتْ: يَا رَسُوْلَ اللهِ أَلَا تُحَدِّثُنِى عَنْ حَارِثَةَ- وَكَانَ قُتِلَ يَوْمَ بَدْرٍ, فَإِنْ كَانَ فِى الْجَنَّةِ صَبَرْتُ، وَإِنْ كَانَ غَيْرَ ذَلِكَ اِجْتَهَدْتُ عَلَيْهِ فِى الْبُكَاءِ. فَقَالَ: (( يَا أُمِّ حَارِثَةَ إِنَّهَا جِنَانٌ فِى الْجَنَّةِ، وَإِنَّ ابْنَكَ أَصَابَ الْفِرْدَوْسَ الْأَعْلَى )) رَوَاهُ الْبُخَارِى.

1327. Dari Anas RA: “Ummu Rabi’ binti Barra’, yakni Ummu Haritsh bin Suraqah datang kepada Nabi SAW. dan berkata: “Wahai Rasulullah, sukakah engkau menceritakan kepadaku tentang Haritsah, dimana ia terbunuh pada peperangan Badar. Apabila ia berada di surga maka aku akan bersabar, dan apabila ia tidak di surga maka aku akan berusaha untuk meratapinya.” Beliau bersabda, “Wahai Ummu Haritsah sesungguhnyaa surga itu bertingkat-tingkat dan putramu berada di surga Firdaus, suatu tingkatan yang sangat tinggi.” (HR. Bukhari)

1328- وَ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ الله رَضِيَ الله عَنْهُمَا قَالَ: جِيْءَ بِأَبـِى إِلَى النَّبِى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَدْ مُثِّلَ بِهِ فَوَضَعَ بَيْنَ يَدَيْهِ فَذَهَبْتُ أَكْشِفُ عَنْ وَجْهِهِ فَنَهَانِى قَوْمِى, فَقَالَ النَّبِى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : [ مَا زَالَتِ الْمَلَائِكَةُ تُظْلـِّهُ بِأَجْنِحَتِهَا ] مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1328. Dari Jabir bin Abdullah RA, ia berkata, “Ayahku yang telah meninggal karena dicincang oleh musuh dibawa kepada Rasulullah SAW. dan diletakkan di depanku, kemudian aku ingin membuka mukanya tetapi para sahabat melarangku. Nabi SAW. lantas bersabda, “Malaikat masih terus menaunginya dengan sayapnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

1329- وَ عَنْ سَهْلِ بْنِ حَنِيْفٍ رَضِيَ الله عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ: (( مَنْ سَأَلَ اللهَ تَعَالَى الشَّهَادَةَ بِصِدْقٍ بَلَّغَهُ اللهُ مَنَازِلَ الشَّهَدَاءِ وَإِنْ كَانَتْ عَلَى فِرَاشِهِ )) رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1329. Dari Sahl bin Hunaif RA: “Rasulullah SAW. bersabda, “Barangsiapa yang benar-benar minta kepada Allah Ta’ala untuk mati syahid, maka Allah akan menyampaikannya ke tingkatan orang-orang yang mati syahid, walaupun ia meninggal di atas tempat tidurnya.” (HR. Muslim)

1330- وَ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: (( مَنْ طَلَبَ الشَّهَادَةَ صَادِقًا أُعْطِيَهَا وَلَوْ لَمْ تُصِبْهُ )) رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1330. Dari Anas RA, ia berkata, “Rasulullah SAW. bersabda, “Barangsiapa yang benar-benar meminta syahadah (mati syahid), maka ia akan dikabulkan walaupun ia tidak mati terbunuh.” (HR. muslim)

1331- وَ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: (( مَايَجِدُ الشَّهِيْدُ مِنْ مَسِّ الْقَتْلِ إِلَّاكَمَا يَجِدُ أَحَدُكُمْ مِنْ مَسِّ الْقَرْصِ )) رَوَاهُ التِّرْمِذِى, وَ قَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ.

1331. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, “Rasulullah SAW. bersabda, “Tidak ada yang dirasakan oleh orang yang mati syahid sewaktu terbunuh, kecuali seperti salah seorang di antara kalian merasakan cubitan.” (HR. Tirmidzi. Dia berkata: “hadis ini hasan-shahih)

1332- وَ عَنْ عَبْدِ الله بْنِ أَبِي أَوْفَى رَضِيَ الله عَنْهُمَا, أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِى بَعْضِ أَيَّامِهِ الَّتِى لَقِىَ فِيْهَا الْعَدُوَّ انْتَظَرَ حَتَّى مَالَتِ الشَّمْسُ ثُمَّ قَامَ فِى النَّاسِ فَقَالَ: (( أَيَّّهَا النَّاسِ لَا تَتَمَنَّوْا لِقَاءَ الْعَدُوَّ، وَاسْأَلُوْا اللهَ الْعَافِيَةَ فَإِذَا لَقِيْتُمُوْهُمْ فَاصْبِرُوْا؛ وَاعْلَمُوْا أَنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ ظِلَالِ السُّيُوْفِ. ثُمَّ قَالَ: اللَّهُمَّ مُنْزِلَ الْكِتَابِ وَمُجْرِيَ السَّحَابِ وَهاَزِمَ الْأَحْزَابَ اهْزِمْهُمْ وَانْصُرْنَا عَلَيْهِمْ)) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1332. Dari Abdullah bin Abu Aufa RA: “Rasulullah SAW. pada suatu hari dari hari-hari penantian beliau terhadap musuh-musuhnya, beliau menunggu sampai matahari tergelincir ke barat. Lalu beliau berdiri di tengah-tengah para sahabatnya dan bersabda, “Wahai sekalian manusia, janganlah kalian mengharapkan kedatangan musuh dan memohonlah keselamatan kepada Allah. Dan apabila kalian menghadapi musuh maka bersabarlah dan ketahuilah bahwa surga itu berada di bawah ayunan pedang.” Kemudian beliau berdoa: “ALLAHUMMA MUNZILAL KITAABI WA MUJRIYAS SAHAABI WA HAAZIMAAL AHZAABI IHZIMHUM WANSHURNAA ‘ALAIHIMA” (Ya Allah Dzat yang menurunkan Al Kitab, yang menjalankan awan dan yang mengalahkan musuh, kalahkanlah mereka dan tolonglah kami di dalam menghadapi mereka).” (HR. Bukhari dan Muslim)

1333- وَ عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعِيْدٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ ثِنْتَانِ لَا تُرَدَّانِ أَوْ قَلَّمَا تُرَدَّانِ: (( اَلدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِ وَ عَنْ عِنْدَ الْبَأْسِ حِيْنَ يُلْحِمُ بَعْضُهُمْ بَعْضًا )) رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدُ بِإِسْنَادٍ صَحِيْحٍ.

1333. Dari Sahl bin Sa’ad RA, ia berkata, “Rasulullah SAW. bersabda, “Ada dua doa yang tidak tertolak atau sedikit sekali akan tertolak, yaitu doa sewaktu azan, dan doa sewaktu serunya peperangan, yakni ketika pasukan yang satu menyerang pasukan yang lain (musuhnya).” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shahih)

1334- وَ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ إِذَا غَزَا قَالَ: (( اَللَّهُمَّ أَنْتَ عَضُدِىْ وَنَصِيْرِى، بِكَ أَحُوْلُ , وَ بِكَ أَصُوْلُ, وَبِكَ أُقَاتِلُ )) رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدُ وَ التِّرْمِذِى وقَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ .

1334. Dari Anas RA, ia berkata, “Apabila Rasulullah SAW. berperang, beliau berdoa: ALLAHUMMA ANTA A’DhUDII WA NASHIIRII BIKA AHUULU WABIKA ASHUULU WABIKA UQAATILU (Ya Allah, Engkaulah sandaran dan penolongku, hanya karena Engkaulah aku berdaya, hanya karena Engkaulah aku dapat mencapai tujuan, dan hanya karena Engkaulah aku berperang).” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi. Tirmidzi berkata: “hadis ini hasan.”)

1335- وَ عَنْ أَبِى مُوْسَى رَضِيَ الله عَنْهُ أَنَّ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ كَانَ إِذَا خَافَ قَوْمًا قَالَ: (( اللَّّهُمَّ إِنَّا نَجْعَلُكَ فِى نُحُوِرِهِمْ وَنَعُوْذُبِكَ مٍنْ شُرُوْرِهِمْ )) رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدُ بِإِسْنَادٍ صَحِيْحٍ.

1335. Dari Musa RA: “Nabi SAW. apabila merasa gentar sewaktu berhadapan dengan sesuatu kaum, beliau berdoa: ALLUMMA INNAA NAJ’ALUKA FII NUHUURIHIM WA NA’UUDZUBIKA MIN SYURUURIHIM (Ya Allah, sesungguhnya kami menjadikan Engkau di depan mereka, dan kami berlindung kepada-Mu dari kejahatan mereka).” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shahih)

1336- وَ عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ الله عَنْهُمَا أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ: (( اَلْخَيْلُ مَعْقُوْدٌ فِى نَوَاصِيْهَا الْخَيْرُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1336. Dari Umar RA: “Rasulullah SAW. bersabda, “Kuda itu selalu diikat pada ubun-ubunnya dengan kebaikan sampai hari kiamat.” (HR. Bukhari)

1337- وَ عَنْ عُرْوَةَ الْبَارِقِى رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: أَنَّ النَّبِى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ: اَلْخَيْلُ مُعْقُوْدٌ فِى نَوَاصِيْهَا الْخَيْرُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ: الْأَجْرُ وَ الْمَغْنَمُ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1337. Dari Urwah Al Baariqy RA: “Nabi SAW. bersabda, “Kuda itu selalu diikat pada ubun-ubunnya dengan kebaikan sampai pada hari kiamat, (yaitu dengan) pahala dan hasil rampasan perang.” (HR. Bukhari dan Muslim)

1338- وَ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : (( مَنْ احْتَبَسَ فَرَسًا فِى سَبِيْلِ اللهِ إِيْمَانًا بِاللهِ وَتَصْدِيْقًا بِوَعْدِهِ فَإِنَّ شِبَعَهُ وَرَيَّهُ وَرَوْثَهُ وَبَوْلَهُ فِى مِيْزَانِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ )) رَوَاهُ الْبُخَارِى.

1338. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: “Rasulullah SAW. bersabda, “Barangsiapa memelihara kuda (yang dimaksudkan sebagai persiapan sewaktu-waktu terjadi perang) di jalan Allah, maka sesungguhnya makanan yang mengenyangkan kudanya, minuman yang menghilangkan dahaganya, kotoran dan kencingnya termasuk dalam timbangan amal orang itu, kelak pada hari kiamat.” (HR. Bukhari)

1339- وَ عَنْ أَبِى مَسْعُوْدٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ بِنَاقَةٍ مَخْطُوْمَةٍ فَقَالَ: هَذِهِ فِى سَبِيْلِ اللهِ . فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : ((لَكَ بِهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَبْعُمِائَةِ نَاقَةٍ كُلُّهَا مَخْطُوْمَةٌ. رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1339. Dari Abu Mas’ud RA, ia berkata: “Suatu ketika datang seorang lelaki kepada Nabi SAW. dengan membawa unta yang diberangus moncongnya, seraya berkata: “Unta ini untuk perang di jalan Allah.” Rasulullah SAW. bersabda, “Untukmu (karena unta itu) kelak di hari kiamat, tujuh ratus ekor unta yang semuanya terberangus moncongnya.” (HR. Muslim)

1340- وَ عَنْ أَبِى حَمَادٍ يُقَالُ أَبُوْ سَعَادٍ: أَبُوْ أَسَدٍ وَ يُقَالُ: أَبُوْ عَامِرٍ, يُقَالُ أَبُوْ عَمْرُو, وَ يُقَالَ: أَبُوْ اْلأَسْوَدِ، وَ يُقَالَ: أَبُوْ عَبَسٍ- عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ اَلْجُهَنِى رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَهُوَ عَلَى الْمِنْبَرِ يَقُوْلُ: (( وَأَعِدُّوْا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ أَلَا إِنَّ الْقُوَّةَ الرَّمْيُ، أَلَا إِنَّ الْقُوَّةَ الرَّمْيُ, أَلَا إِنَّ الْقُوَّةَ الرَّمْيُ )) رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1340. Dari Abu Hammad, -ada yang menamakan Abu Su’ad, Abu Usaid, Abu Amir, Abu ‘Amru, Abu Aswad-, Abu Uqbah bin Amir al Juhaniy RA, ia berkata: “Saya mendengar Rasulullah SAW sewaktu beliau berada di atas mimbar bersabda, “Persiapkanlah kekuatan apa saja untuk menghadapi musuh kalian, sesuai kemampuan! Ingat, kekuatan adalah memanah! Ingat, kekuatan adalah memanah! Ingat, kekuatan adalah memanah!” (HR. Muslim)

1341- وَ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُوْلُ: (( سَتُفْتَحُ عَلَيْكُمْ أَرْضُوْنَ وَيَكْفِيْكُمْ اللهُ فَلَا يَعْجِزُ أَحَدُكُمْ أَنْ يَلْهُوَ بِأَسْهُمِهِ )) رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1341. Dari Abu Hammad RA, ia berkata: “Saya mendengar Rasulullah SAW. bersabda, “Nanti akan terbuka bagimu beberapa negri, dan Allah akan mencukupi kalian, maka janganlah salah seorang di antara kalian merasa malas untuk memainkan panahnya.” (HR. Muslim)

1342- وَ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: (( مَنْ عُلِّمَ الرَّمْيُ ثُمَّ تَرَكَهُ فَلَيْسَ مِنَّا, أَوْ فَقَدْ عَصَى )) رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1342. Dari Abu Hammad RA, ia berkata: “Rasulullah SAW. bersabda, “Barang siapa yang pandai memanah, kemudian meninggalkannya, maka ia tidak termasuk golongan kami, atau ia benar-benar durhaka.” (HR. Muslim)

1344- وَ عَنْ سَلِمَةَ بْنِ اْلأَكْوَعِ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: مَرَّ النَّبِى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ عَلَى نَفَرٍ يَنْتَضِلُوْنَ، فَقَالَ: (( اِرْمُوْا بَنِى إِسْمَاعِيْلَ فَإِنَّ أَبَاكُمْ كَانَ رَامِيًا )) رَوَاهُ الْبُخَارِى.

1344. Dari Salamah bin Akwa RA, ia berkata: “Nabi SAW. melewati sekelompok orang yang sedang latihan memanah, kemudian beliau bersabda, “Memanahlah kalian!, hai anak cucu Ismail. Karena, sesungguhnya nenek moyang kalian adalah pemanah.” (HR. Bukhari)

1345- وَ عَنْ عَمْرُو بْنِ عَبَسَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُوْلُ: (( مَنْ رَمَى بِسَهْمٍ فِى سَبِيْلِ اللهِ فَهُوَ لَهُ عِدْلٌ مُحَرَّرَةٌ )) رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدُ وَ التِّرْمِذِى وقَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ.

1345. Dari Amru bin Absah RA, ia berkata: “Saya mendengar Rasulullah SAW. bersabda, “Barang siapa yang memanahkan satu anak panah sewaktu berjuang di jalan Allah, maka hal itu sama dengan memerdekakan seorang budak. (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi. Tirmidzi berkata: “hadis ini hasan-shahih)[4]

1346- وَ عَنْ أَبِى يَحْيَ, خُرَيْمُ بْنُ فَاتِكٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: رَسُوْل اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: (( مَنْ أَنْفَقَ نَفَقَةً فِى سَبِيْلِ اللهِ كُتِبَ لَهُ سَبْعُمِائَةِ ضِعْفٍ )) رَوَاهُ التِّرْمِذِى وَ قَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ.

1346. Dari Abu Yahya, Khuraim bin Fatik RA, ia berkata: “Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang menafkahkan sesuatu (untuk keperluan berjuang) di jalan Allah, maka dicatatkan baginya tujuh ratus kali lipat.” (HR. Tirmidzi. Dia berkata: “Hadis ini hasan.”)

1347- وَ عَنْ أَبِى سَعِيْدٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: (( مَا مِنْ عَبْدٍ يَصُوْمُ يَوْما فِى سَبِيْلِ اللهِ إِلِّا بَاعَدَ اللهُ بِذَ لِكَ اليَوْمِ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِيَن خَرِيفًا )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1347. Dari Abu Sa’id RA, ia berkata: “Rasulullah SAW. bersabda, “Tidaklah seorang hamba berpuasa satu hari lamanya di jalan Allah (ketika berjihad), melainkan Allah akan menjauhkan dirinya dari api neraka, sejauh perjalanan tujuh puluh tahun.” (HR. Bukhari dan Muslim)

1348- وَ عَنْ أَبِى أُمَامَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ عَنِ النَّبِى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ: (( مَنْ صَامَ يَوْمًا فِى سَبِيْلِ اللهِ جَعَلَ اللهُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ النَّار خَنْدَقًا كُما بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ )) رَوَاهُ التِّرْمِذِى وَ قَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ.

1348. Dari Abu Umamah RA, dari Nabi SAW. Beliau bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa sehari di jalan Allah, maka Allah akan menjadikan antara dirinya dan api neraka suatu parit sejauh langit dan bumi.” (HR. Tirmidzi. Dia berkata: “Hadis ini hasan.”)

1349- وَ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: (( مَنْ مَاتَ وَلَمْ يَغْزُ وَلَمْ يُحَدِّثْ نَفْسَهُ بِالغَزْوِ، مَاتَ عَلَى شُعْبَةٍ مِنَ النِّفَاقِ )) رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1349. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: “Rasulullah SAW. bersabda, “Barangsiapa mati tanpa pernah berperang dan tidak pernah terlintas dalam hatinya untuk berperang, maka ia (sama saja dengan) mati pada salah satu cabang (sifat) kemunafikan.” (HR. Muslim)

1350- وَ عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: كُنَّا مَعَ النَّبِى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِى غَزْوَة فقَالَ: (( إِنَّ بِالْمَدِيْنَةِ لَرِجَالًا مَا سِرْتُمْ مَسِيْرًا وَلَا قَطَعْتُمْ وَادِيًا إِلَا كَانُوْا مَعَكُمْ، حَبَسَهُم الْمَرَضُ )) رَوَاهُ الْبُخَارِى.

1350. Dari Jabir RA, ia berkata: “Ketika kami bersama Nabi SAW. dalam suatu peperangan, beliau bersabda, “Sesungguhnya di Madinah ada beberapa orang, dimana kalian, tidaklah berjalan atau menyeberangi suatu lembah, melanikan mereka selalu bersama kalian, (sekarang) mereka terhalang oleh suatu penyakit.” (HR. Bukhari)[5]

1351- وَ عَنْ أَبِى مُوْسَى رَضِيَ الله عَنْهُ أَنَّ أَعْرَبِيَّا أَتَى النَّبِى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ, اَلرَّجُلُ يُقَاتِلُ لِلْمَغْنَمِ والرَجُلُ يُقَاتِلُ لِيُذْكَرَ والرَجُلُ يُقَاتِلَ لِيُرَى مَكَانُهُ – وَ فِى رِوَايَةٍ : يُقَاتِلُ شَجَاعَةً, وَ يُقَاتِلُ حَمِيَّةً. وَ فِى رِوَايَةٍ : يُقَاتِلُ غَضَبًا, فَمَنْ فِى سَبِيْلِ الله؟ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ : مَنْ قَاتَلَ لِتَكُوْنَ كَلِمَةُ اللهِ هِيَ الْعُلْيَا, فَهُوَ فِي سَبِيْلِ الله. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1351. Dari Abu Musa RA: “Seorang badui datang kepada Nabi SAW, lalu berkata: “Wahai Rasulullah, ada seorang lelaki berperang demi harta rampasan, ada yang berperang agar dirinya disebut-sebut orang dan ada pula yang berperang supaya dilihat kedudukannya.” Dalam riwayat lain dikatakan: “Berperang karena keberanian dan berperang lantaran kesombongan.” Dalam riwayat lain yang lain dikatan: “Berperang karena marah,” maka siapakah di antara mereka, yang bisa dikatakan berjuang di jalan Allah? Rasulullah SAW. bersabda, “Barangsiapa berperang demi tegaknya kalimat Allah yang tinggi, maka dialah yang berjuang di jalan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

1352- وَ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ الله عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: (( مَا مِنْ غَازِيَةٍ أَوْ سَرِيَةٍ تَغْزُو فَتَغْنَمُ وَتَسْلَمُ إِلَّا كَانُوْا قَدْ تَعَجَّلُوْا ثُلُثَىْ أُجُوْرَهُمْ وَمَا مِْن غَازِيَةٍ أَوْ سَرِيَّةٍ تُخْفِقُ وَتَضَارَبَ إِلَّا تَمَّ لَهُمْ أُجُوْرَهُمْ )) رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1352. Dari Abdullah bin ‘Amru bin Ash RA, ia berkata: “Rasulullah SAW. bersabda, “Barangsiapa yang maju berperang, kemudian ia mendapatkan barang rampasan dan selamat, maka ia telah memperoleh dua pertiga dari pahalanya di muka. Dan barangsiapa yang maju berperang kemudian terdesak dan terbunuh, maka sempurnalah pahalanya.” (HR. Muslim)

1353- وَ عَنْ أَبِى أُمَامَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ ائْذَنْ لِى فِى السِّيَاحَةِ, فقَالَ النَّبِى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: (( إِنَّ سِيَاحَةَ أُمَّتِى الْجِهَادُ فِى سَبِيْلِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ )) رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدُ بِإِسْنَادٍ جَيِّدٍ.

1353. Dari Abu Umamah RA: “Ada seseorang berkata: “Wahai Rasulullah! Izinkanlah saya untuk merantau.” Nabi SAW. pun bersabda: “Sesungguhnya merantaunya umatku adalah berjuang di jalan Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang baik)

1354- وَ عَنْ عَبْدِ الله بْنِ عَمْرُوْ بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ الله عَنْهُمَا عَنِ النَّبِى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ: (( قَفْلَةٌ كَغَزْوَةٍ )) رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدُ بِإِسْنَادٍ جَيِّدٍ.

1354. Dari Abdullah bin ‘Amru bin Ash RA, dari Nabi SAW. Beliau bersabda, “Kembali dari perang itu pahalanya seperti berperang.” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang baik)

1355- وَ عَنِ السَّائِبِ بْنِ يَزِيْدٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: لَمَّا قَدِمَ النَّبِى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ مِنْ غَزْوَةِ تَابُوْكٍ تَلَقَّاهُ النَّاسُ فَلَقِيْتـُهُ مَعَ الصِّبْيَانِ عَلَى ثَنِيَّةِ الْوَدَاعِ. رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدُ بِإِسْنَادٍ صَحِيْحٍ.

1355. Dari Saib bin Yazid RA, ia berkata: “Ketika Nabi SAW kembali dari perang Tabuk, beliau disambut oleh orang-orang dan saya mendapatkan beliau bersama anak-anak di Tsaniyyatil Wada.” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shahih)
Dan dalam riwayat Bukhari disebutkan: “Kami pergi dan bertemu dengan Rasulullah SAW. bersama anak-anak ke Tsaniyyatul Wada’.”

1356- وَ عَنْ أَبِى أُمَامَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ: (( مَنْ لَمْ يَغْزُو أَوْ يُجَهِّزُ غَازِيًا أَوْ يَخْلُفُ غَازِيًا فِى أَهْلِهِ بخَيْرٍ، أَصَابَهُ الله بِقَارِعَةٍ قَبْلَ يَوْم الْقِيَامَةِ )) رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدُ بِإِسْنَادٍ صَحِيْحٍ.

1356. Dari Abu Umamah RA, dari Nabi SAW. Beliau bersabda, “Barangsiapa tidak ikut berperang atau tidak mempersiapkan diri untuk berperang, atau tidak menjaga keluarga orang yang berperang dengan baik, maka ia akan ditimpa musibah sebelum datangnya hari kiamat.” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shahih)[6]

1357-وَ عَنْ أنَسٍ رَضِيَ الله عَنْهُ أَنَّ النَّبِىَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ: (( جَاهِدُوْا الْمُشْرِكِيْنَ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ وِأَلْسِنَتِكُمْ )) رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدُ بِإِسْنَادٍ صَحِيْحٍ.

1357. Dari Anas RA: “Nabi SAW. bersabda, “Perangilah orang-orang musyrik dengan harta kalian, jiwa kalian dan dengan lidah kalian.” (HR Abu Dawud dengan sanad yang shahih)

1358- وَ عَنْ أَبِى عَمْرُو وَ يُقَالَ: أَبُوْ حَكْيْمٍ- النُّعْمَانُ بْنِ مُقَرَّنٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: شَهِدْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ إِذَا لَمْ يُقَاتِلْ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَخَّرَ الْقِتَالَ حَتَّى تَزُوْلَ الشَّمْسُ وَتَهِبَ الرِّيْحُ وَيَنْزِلَ النَّصَرُ. رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدُ، وَ التِّرْمِذِى وَ قَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ.

1358. Dari Abu ‘Amru, -ada yang menamakannya: Abu Hakim-, Nu’man bin Muqarrin RA, ia berkata: “Saya menyaksikan Rasulullah SAW. apabila beliau tidak memulai peperangan pada pagi hari, beliau menangguhkan peperangan itu sampai matahari tergelincir ke barat, dan menantikan bertiupnya angin, serta menunggu-nunggu saat yang tepat untuk mendapatkan kemenangan.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi. Tirmidzi berkata: “hadis ini hasan-shahih)

1359- وَ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: (( لَا تَتَمَنَّوْا لِقَاءَ الْعَدُوَّ وَاسْأَلُوْا اللهَ الْعَافِيَةَ، فَإِذَا لَقِيْتُمُوْهُمْ فَاصْبِرُوْا )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1359. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: “Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kalian mengharap-harapkan bertemu musuh dan mohonlah pada Allah keselamatan, dan apabila kalian bertemu dengan mereka, maka bersabarlah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

1560- وَ عَنْهُ عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ الله عَنْهُمَا أَنَّ النَّبِى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ: اَلْحَرْبُ خَدْعَةٌ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1360. Dari Abu Hurairah dan Jabir RA: Nabi SAW. bersabda, “Perang adalah adu siasat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

[1] Dan didalam riwayat Bukhari dikatakan, bahwasanya ada seorang laki-laki berkata: “Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepada saya sesuatu amal perbuatan yang bisa menyamai jihad?” Beliau bersabda, “ Aku tidak mendapatkannya. “Kemudian beliau bersabda, “Apakah kalian mampu apabila orang yang berjihad itu keluar untuk berperang lalu kau terus masuk masjid untuk shalat dengan tidak henti-hentinya, dan kamu berpuasa dengan tanpa berbuka?” Beliau bersabda lagi:”Siapakaah yang mampu untuk berbuat seperti itu?”

[2] Dan dalam riwayat yang lain dikatakan: “Setiap ada dua orang laki-laki hendaklah mengutus salah seorang dari keduanya, kemudian beliau bersabda kepada orang yang tetap berada dalam rumah: “Siapa saja yang tinggal di rumah untuk menjaga keluarga dan harta orang yang berjuang itu dengan baik, maka ia mendapat sebagian dari pahala orang yang berangkat untuk berjuang.”

[3] Dan di dalam riwayat yang lain dikatakan: “Karena ia melihat kelebihan orang yang berjihad.”

[4] Lihat Shahih Sunan Tirmidzi bi Ikhtishaaris Sanad nomor 1326 (2/124). Lihat juga Shahih Sunan Ibnu Maajah bi Ikhtishaaris Sanad nomor 2268 (2/132)

[5] Di dalam riwayat yang lain dikatakan: “Mereka bersekutu dengan kalian dalam pahala.” (HR. Bukhari dan Anas, dari riwayat Muslim dari Jabir)

[6] Menurut Syaikh Nashir dalam rangkaian sanadnya terdapat Walid bin Muslim, seseorang yang suka menyembunyikan salah satu nama perawi dari hadis yang diriwayatkannya (mudallis). Lihat kitab At Ta’liiq ar Ragiib 2/200. Karenannya, bisa dipahami bahwa hadis ini, menurutnya adalah dhaif, padahal tidak demikian. Karena Walid telah menjelaskan rangkain sanadnya secara jelas seperti yang terdapat dalam kitab Ibnu Majah (2/123) dan Ad Daarimi (2/209). Syaikh Nashir sendiri dalam kitab Shahih Sunan Ibnu Majah dengan ringkasan sanad, berpendapat bahwa hadis ini hasan. Lihat hadis nomor 2231.