Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hadits Keutamaan Pergi Ke Masjid

Hadits Keutamaan Pergi Ke Masjid
189- KEUTAMAAN PERGI KE MASJID

1060- عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ النَّبِيَّ  قَالَ: ((مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ أوْ رَاحَ، أعَدَّ اللهُ لَهُ فِي الجَنَّةِ نُزُلاً كُلَّمَا غَدَا أوْ رَاحَ)) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1060. Dari Abu Hurairah RA: “Nabi SAW. bersabda, “Barangsiapa yang pergi ke masjid pada waktu pagi atau sore, maka Allah menyediakan untuknya hidangan di surga setiap pergi pada waktu pagi dan sore.” (HR. Bukhari dan Muslim)

1061- وَ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ  قَالَ: ((مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ، ثُمَّ مَضَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ، لِيَقْضِي فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللهِ، كَانَتْ خُطُوَاتُهُ، إحْدَاهَا تَحُطُّ خَطِيئَةً، وَالأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً)) رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1061. Dari Abu Hurairah RA: “Nabi SAW. bersabda, “Barangsiapa membersihkan diri di rumahnya, kemudian pergi ke salah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid) untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban yang telah ditentukan Allah, maka langkahnya yang sebelah menurunkan dosanya dan yang lain menaikkan derajatnya.” (HR. Muslim)

1062- وَ عَنْ أُبيِّ بْنِ كَعْبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: كَانَ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ لاَ أَعْلَمُ أَحَدًا أبَعْدَ مِنَ الْمَسْجِدِ مِنْهُ، وَكَانَتْ لاَتُخْطِئُهُ صَلاَةٌ فَقِيلَ لَهُ: لَوْ اشْتَرَيْتَ حِمَارًا لِتَرْكَبَهُ فِي الظُّلْمَاءِ وَفِي الرَّمْضَاءِ قَالَ: مَايَسُِرُّنِي أنَّ مَنْزِلِي إِلَى جَنْبِ الْمَسْجِدِ، إنِّي أَرِيدُ أنْ يُكْتَبَ لِي مَمْشَايَ إِلَى الْمَسْجِدِ، وَرُجُوعِي إذَا رَجَعْتُ إِلَى أهْلِي. فقَالَ رَسُوْلُ الله: ((قَدْ جَمَعَ اللهُ لَكَ ذلِكَ كُلَّهُ)) رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1062. Dari Ubay bin Ka’ab RA, ia berkata: “Ada seorang laki-laki dari sahabat Anshar -yang aku ketahui tidak ada seorangpun yang rumahnya lebih jauh dari masjid daripada rumahnya-, tetapi ia tidak pernah terlambat shalat. Kemudian dikatakan kepadanya: “andai kamu membeli seekor keledai yang dapat kamu tunggangi pada waktu malam (waktu gelap) dan pada hari yang sangat panas.” Dia menjawab: “Tidaklah menggembirakan seandainya rumahku berada di samping masjid. Karena aku menginginkan langkahku menuju ke masjid dicatat disisi Allah, begitu juga kepulanganku kepada keluargaku.” Rasulullah SAW. bersabda, “Allah telah mengumpulkan untukmu semua itu (pahala perjalanan pulang-perginya dari masjid dan ke rumahnya).” (HR. Muslim)

1063- وَ عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: خَلَتَ البِقاعُ حَوْلَ المَسْجِدِ، فَأَرَادَ بَنُوْ سَلِمَةَ أَنْ يَنْتَقِلُوا قُرْبَ المَسْجِدِ، فَبَلَغَ ذلَك َالنَّبِيُّ  فقَالَ لَهُمْ: ((بَلَغَنِي أنَّكُمْ تُريدُونَ أنْ تَنْتَقِلُوا قُرْبَ المَسْجِدِ؟)) قَالُوْا: نَعَمْ يَا رَسُوْلَ الله قَدْ أرَدْنَا ذَلِكَ، فقَالَ: ((بَنِي سَلِمَةَ دِيَارَكُمْ تُكْتَبُ آثارُكُمْ، دِيَارَكُمْ تُكْتَبُ آثارُكُمْ)) فقَالُوْا: مَا يَسُرُّنَا أنَّا كُنَّا تَحَوَّلْنَا. رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1063. Dari Jabir RA, ia berkata: “Beberapa tempat di sekitar masjid terlihat kosong. Karenanya, Bani Salimah bermaksud untuk pindah ke tempat itu, supaya mereka dekat ke masjid. Berita itu terdengar oleh Nabi SAW. Maka beliau pun berkata kepada mereka: “Aku mendengar bahwa kalian bermaksud untuk pindah ke dekat masjid?“ Mereka menjawab: “Benar wahai Rasulullah, kami bermaksud demikian.” Beliau bersabda, “Wahai Bani Salimah tetaplah di rumah kalian, karena bekas-bekas langkahmu itu tercatat (di sisi Allah) sebagai amal kebaikan.” Mereka pun berkata: “(jika demikian) Kami tidak akan merasa senang, sekiranya kami jadi pindah.“ (HR. Muslim)

1064- وَ عَنْ أَبِي مُوْسَى رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ الله  : ((إنَّ أَعْظَمَ النَّاسِ أجْرًا فِي الصَّلاَةِ أبْعَدُهُمْ إلَيْهَا مَمْشًى، فَأَبْعَدُهُمْ، وَالَّذِي يَنْتَظِرُ الصَّلاَةَ حَتَّى يُصَلِّيَهَا مَعَ الإماَمِ أعْظَمُ أجْرًا مِنَ الَّذِي يُصَلِّيْهَا ثُمَّ ينَاَمُ)) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1064. Dari Abu Musa RA, ia berkata: “Rasulullah SAW. bersabda, “Orang yang paling besar pahalanya dalam shalat adalah yang jauh perjalanannya menuju ke tempat shalat, dan yang lebih jauh lagi. Dan orang yang menunggu shalat sampai ia selesai shalat bersama imam, adalah lebih besar pahalanya dibandingkan orang yang shalat sendiri kemudian segera pulang tidur.” (HR. Bukhari dan Muslim)

1065- وَ عَن بُرَيْدَة رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ  قَالَ: ((بَشِّرُوا المُشَّائِيْنَ فِي الظُّلَمِ إِلَى المَسَاجِدِ باِلنُّورِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ)) رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدُ، وَ التِّرْمِذِي.

1065. Dari Buraidah RA, dari Nabi SAW. Beliau bersabda, “Sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang pergi ke masjid dalam kegelapan malam, karena bagi mereka telah disediakan cahaya yang terang benderang di hari kiamat.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

1066- وَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُوْلَ الله  قَالَ: ((أَلاَ أدُلُّكُمْ عَلَى مَايَمْحُوا اللهُ بِهِ الخَطَايَا، وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ؟)) قَالُوْا: بَلَى يَارَسُوْل الله؟ قَالَ: ((إسْبَاغُ الوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ، وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ، وَأنْتِظَارُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ، فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ، فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ)) رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1066. Dari Abu Hurairah RA: “Rasulullah SAW. bersabda, “Maukah kalian aku tunjukkan tentang sebab yang dengannya, Allah menghapus dosa dan meninggikan derajat seseorang?“ Para sahabat menjawab: “Tentu, Ya Rasulullah!” Rasulullah bersabda, “Menyempurnakan wudhu pada hal-hal yang tidak disukai (misalnya pada waktu udara sangat dingin), memperbanyak langkah menuju masjid dan menunggu shalat sesudah shalat (sebelumnya). Inilah yang disebut ar ribath (ikatan jiwa atas perbuatan taat yang disukai), inilah yang disebut ar Ribaath[1].” (HR. Muslim)[2]

[1] Lihat hadis sebelumnya, dengan nomor 133
[2] Lihat hadis sebelumnya, dengan nomor 1037