Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

HADITS KEUTAMAAN BERMURAH HATI DALAM JUAL BELI

HADITS KEUTAMAAN BERMURAH HATI DALAM JUAL BELI
240- KEUTAMAAN BERMURAH HATI DALAM BERJUAL BELI

قَالَ اللهُ تَعَالَى: (هَلْ يَنْظُرُوْنَ إِلَّا أَنْ يَأْتِيَهُمْ اللهُ فِي ظُلَلٍ مِنَ الْغَمَامِ وَالْمَلَائِكَةِ وَقُضِيَ الْأَمْرُ وَإِلَى اللهِ تُرْجَعُ الأُمُوْرُ) [البقرة: 215]

Allah Ta’ala berfirman: “Dan apa saja kebaikan yang kamu perbuat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.” (Qs. Al Baqarah (02) : 215)

وَقَالَ تَعَالَى: (وَيَا قَوْمِ أَوْفُوْا الْمِكْيَالَ وَالْمِيْزَانَ بِالْقِسْطِ وَلَا تَبْخَسُوْا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ) [هود: 85].

Allah Ta’ala berfirman: “Hai kamuku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia atas hak-hak mereka.” (Qs. Hud (11) : 85)

وَقَالَ تَعَالَى: (وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِيْنَ, الَّذِيْنَ إِذَا اكْتَالُوْا علَىَ النَّاسِ يَسْتَوْفُوْنُ, وَإِذَا كَالُوْهُمْ أَوْ وَزَنُوْهُمْ يُخْسِرُوْنَ, أَلَا يَظُنُّ أُولَئِكَ أَنَّهُمْ مَبْعُوْثُوْنَ, لِيُوْمٍ عَظِيْمٍ, يَوْمَ يَقُوْمُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِيْنَ) [المطففين: 1-6]

Allah Ta’ala berfirman: “Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain, mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. Tidakkah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, pada suatu hari yang besar, (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semsesta alam?”. (Qs. Al Muthaafifin (83) : 1-6)

1375- وَ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا أَتَى النَّبِىَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَتَقَاضَهُ فَأَغْلَطَ لَهُ فَهَمَّ بِهِ أَصْحَابُهُ فقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: (( دَعُوْهُ فَإِنَّ لِصَاحِبِ الْحَقِّ مَقَالًا )) ثُم قَالَ: (( أُعْطُوْهُ سِنًّا مِثْلُ سِنِّهِ )) قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ لَانَجِدُ إِلَّا أَمْثَلَ مِنْ سِنِّه، قَالَ: (( أُعْطُوْهُ فَإِنَّ خَيْرَكُمْ أَحَسَنُكُمْ قَضَاءً )). مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1375. Dari Abu Hurairah, RA: “Ada seseorang datang kepada Nabi SAW untuk menagih hutang, kemudian ia berkata keras kepada beliau sehingga para sahabat bermaksud untuk memukulnya. Rasulullah SAW. pun bersabda, “Biarkanlah, karena bagi orang yang mempunyai hak itu ada kebebasan untuk berbicara.” Kemudian beliau bersabda, “Berikanlah kepadanya unta yang umurnya sama dengan unta yang aku pinjam.” Para sahabat menjawab: “Wahai Rasulullah, kami tidak mendapatkan unta yang umurnya sama, kami hanya mendapatkan unta yang umurnya lebih tua.” Beliau bersabda, “Berikanlah unta itu, karena sesungguhnya sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik dalam membayar hutangnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

1376- وَ عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ الله عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ: (( رَحِمَ اللهُ رَجُلًا سَمْحًا إِذَا بَاعَ وَإِذَا اشْتَرَى وَإِذَا اقْتَضَى )) رَوَاهُ الْبُخَارِى.

1376. Dari Jabir RA: “Rasulullah SAW. bersabda, “Semoga Allah memberi rahmat kepada seseorang yang bermurah hati sewaktu menjual, bermurah hati sewaktu membeli dan bermurah hati sewaktu menagih hutang.” (HR. Bukhari)

1377- وَ عَنْ أَبِى قَتَادَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُوْلُ: (( مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُنَجِّيَهُ اللهُ مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلْيُنَفِّسْ عَنْ مُعْسِرٍ أَوْ يَضَعْ عَنْهُ. رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1377. Dari Abu Qatadah RA, ia berkata: “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang ingin diselamatkan oleh Allah dari kesulitan-kesulitan hari kiamat, maka hendaklah ia mempermudah orang miskin, atau hendaklah ia membebaskan utangnya.” (HR. Muslim)

1378- وَ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ: كَانَ رَجُلٌ يُدَايِنُ النَّاسَ وَكَانَ يَقُوْلُ لِفَتَاهُ إِذَا أَتَيْتَ مُعْسِرًا فَتَجَاوَزْ عَنْهُ لَعَلَّ اللهُ أَنْ يَتَجَاوَزَ عَنَّا، فَلَقِى اللهُ فَتَجَاوَزَ عَنْهُ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1378. Dari Abu Hurairah RA: “Rasulullah SAW. bersabda, “Ada seseorang yang biasa memberi utang kepada orang-orang dan selalu berkata kepada pelayannya: ‘Jika kamu mendatangi (menagih) orang yang tidak bisa membayar, maka maafkanlah ia, semoga Allah memaafkan kami.” Orang itu (di akhirat) berhadapan dengan Allah, lalu Allah memaafkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

1379- وَ عَنْ أَبِى مَسْعُوْدٍ اَلْبَدْرِى رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: (( حُوْسِبَ رَجُلٌ مِمَّنْ كَانَ قَبَْكُمْ, فَلَمْ يُوْجَدْ لَهُ مِنَ الْخَيْرِ شَيْئٌ إِلَّا أَنَّهُ يُخَالِطُ النَّاسَ وَكَانَ مُوْسِرًا وكَانَ يَأْمُرُ غِلْمَانَهُ أَنْ يَتَجَاوَزَ عَنِ الْمُعْسِرُ. قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: نَحْنُ أَحَقُّ بِذَلِكَ مِنْه:ُ تَجَاوَزُوا عَنْهُ )) رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1379. Dari Abu Mas’ud Al Badri RA, ia berkata: “Rasulullah SAW. bersabda, “Ada seorang laki-laki dari umat terdahulu yang dihisab di hari kiamat, maka didapatkan, bahwa dirinya tidak mempunyai amal kebaikan apa pun, kecuali ia adalah orang kaya yang biasa memberi utang kepada orang-orang dan ia menyuruh pelayan-pelayannya untuk memaafkan orang yang tidak bisa membayar utangnya. Kemudian Allah Ta’ala berfirman: “Kami lebih pantas memaafkannya, maka maafkanlah orang itu.” (HR. Muslim)

1380- وَ عَنْ خُذَيْفَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: أَتَى اللهُ بِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِهِ آتَاهُ اللهُ مَالًا، فَقَالَ لَهُ: مَاذَا عَمِلْتَ فِى الدُّنْيَا؟ قَالَ: -وَلَا يَكْتُمُوْنَ اللهَ حَدِيْثًا- قَالَ: يَا رَبِّ آتَيْتَنِى مَالَكَ، فَكُنْتُ أُبَايِعُ النَّاسَ, وَكَانَ مِنْ خَلُقِى اَلِجَوازُ, فَكُنْتُ أَتَيَسَّرُ عَلَى الْمُوْسِرِ وَأُنْظِرُ الْمُعْسِرُ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: أَنَا أَحَقُّ بِذَا مِنْكَ تَجَاوَزُوْا عَنْ عَبْدِى. فَقَالَ عُقْبَةٌ بْنُ عَامِرٍ وَأَبُوْ مَسْعُوْدُ الأَنْصَارِي رَضِيَ الله عَنْهُمَا : هَكَذَا سَمِعْنَاهُ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ. رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1380. Dari Hudzaifah RA, ia berkata: “Apabila salah seorang dari hamba-hamba Allah yang telah dikaruania kekayaan dihadapkan kepada Allah, dan Allah bertanya kepadanya: “Apa yang telah kamu lakukan terhadap kekayaanmu di dunia?” Khudzaifah berkata: “Mereka tidak dapat menyembunyikan apa pun di hadapan Allah.” Kemudian orang itu menjawab: “Wahai Tuhanku, Engkau telah mengaruniakan harta kekayaan, dan saya mengadakan hubungan dagang dengan sesama manusia, saya biasa bersikap lunak dimana saya memberi keringanan kepada orang yang kaya dan menangguhkan hutang orang miskin.” Allah Ta’ala berfirman: “Aku yang lebih pantas untuk berbuat seperti itu. Maafkanlah hambak-Ku.” Kemudian Uqbah bin Amir dan Abu Mas’ud berkata: “Demikianlah kami mendengar dari lisan Rasulullah SAW.” (HR. Muslim)

1381- وَ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: (( مَنْ أَنْظَرَ مُعْسِرًا أَوْ وَضَعَ لَهُ أَظَلَّهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تَحْتَ ظِلِّ عَرْشِهِ يَوْمَ لَاظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ )) رَوَاهُ التِّرْمذِى وَ قَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ.

1381. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: “Rasulullah SAW. bersabda, “Barang siapa menangguhkan utang orang yang belum bisa membayar atau membebaskannya, maka kelak pada hari kiamat, Allah akan memberi naungan di bawah naungan ‘Arsy-Nya, dimana waktu itu tidak terdapat naungan, kecuali naungan-Nya.” (HR. Tirmidzi)

1382- وَ عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ الله عَنْهُ , أَنَّ النَّبِى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ، اشْتَرَى مِنْهُ بَعِيْرًا فَوَزَنَ لَهُ فَأَرْجَحَ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1382. Dari Jabir RA: “Nabi SAW. membeli seekor unta, kemudian beliau menimbang harganya dan melebihinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

1383- وَ عَنْ أَبِى صَفْوَانٍ, سُوَيْدُ بْنِ قَيْسٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: جَلَبْتُ أَنَا وَمَخْرَمَةُ الْعَبْدِيُّ بَزًّا مِنْ هَجَرَ, فَجَاءَنَا النَّبِىُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَسَاوَمَنَا سَرَاوِيْلَ, وَ عِنْدِى وَزَّانٌ يَزِنُ بِالْأَجْرِ فَقَالَ النَّبِى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ لِلْوَزَّانِ: زِنْ وَارْجِحْ. رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدُ وَ التِّرْمِذِى وَ قَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ.

1383. Dari Abu Sufyan, Suwaid bin Qais RA, ia berkata: “Saya dan Mukarramah Al Bady membawa dagangan dari Hajar, kemudian Nabi SAW datang kepada kami dan menawar beberapa celana. Saya mempunyai tukang timbang yang saya gaji, kemudian Nabi SAW. bersabda, “Timbanglah dan lebihi.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi. Tirmidzi berkata: “hadis ini hasan-shahih)