Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hadits Kedudukan Orang Mukmin Di Surga

Hadits Kedudukan Orang Mukmin Di Surga
372- FASILITAS BAGI ORANG MUKMIN DI SURGA

Allah swt berfirman:

إِنَّ الْمُتَّقِيْنَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُوْنٍ، ادْخُلُوْهَا بِسَلاَمٍ آمِنِينَ، وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُوْرُهِمْ مِنْ غِلٍّ إِخْوَاناً عَلَى سُرُرٍ مُتَقَابِلِيْنَ، لاَيَمَسُّهُمْ فِيْهَا نَصَبٌ وَمَا هُمْ مِنْهَا بِمُخْرَجِيْنَ[ ] سورة الحجر الآية : 45 - 48[ 

“Sesungguhnya orang yang bertakwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir). (Dikatakan kepada mereka), “Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman.” Dan kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan. Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya.” (Qs. Al Hijr (15): 45 -48)

Allah Ta’ala berfirman:

يَا عِبَادِ لاَ خَوْفٌ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ وَلاَ أَنْتُمْ تَحْزَنُوْنَ، الَّذِيْنَ آمَنُوْا بِآيَاتِنَا وَكَانُوْا مُسْلِمِيْنَ، ادْخُلُوا الْجَنَّةَ أَنْتُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ تُحْبَرُوْنَ، يُطَافُ عَلَيْهِمْ بِصِحَافٍ مِنْ ذَهَبٍ وَأَكْوَابٍ وَفِيْهَا مَا تَشْتَهِيْهِ الأَنْفُسُ وَتَلَذُّ الأَعْيُنُ وَأنْتُمْ فِيْهَا خَالِدُوْنَ، وَتِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِي أُوْرِثْتُمُوْهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ، لَكُمْ فِيْهَا فَاكِهَةٌ كَثِيْرَةٌ مِنْهَا تَأْكُلُونَ[ ] سورة الزخرف الآية : 68-73[.

“Hai hamba-hamba-Ku, tiada kekhawatiran terhadapmu pada hari ini dan tidak pula kamu bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami dan adalah mereka dahulu orang-orang yang berserah diri. Masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan isteri-isteri kamu digembirakan. Diedarkan kepada mereka, piring-piring dari emas, dan piala-piala dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya. Dan itulah surga yang diwariskan kepada kamu, disebabkan amal-amal kamu yang dahulu kamu kerjakan. Di dalam surga itu, ada buah-buahan yang banyak untukmu yang sebagiannya kamu makan.” (Qs. Az Zukhruf (43): 68-73)

Allah SWT berfirman:

إِنَّ الْمُتَّقِيْنَ فِي مَقَامٍ أَمِيْنٍ، فِي جَنَّاتٍ وَعُيُوْنٍ، يَلْبَسُوْنَ مِنْ سُنْدُسٍ وَإِسْتَبْرَقٍ مُتَقَابِلِيْنَ، كَذلِكَ وَزَوَّجْنَاهُمْ بِحُوْرٍعِيْنٍ، يَدْعُوْنَ فِيْهَا بِكُلِّ فاَكِهَةٍ آمِنِيْنَ، لاَ يَذُوْقُوْنَ فِيْهَا الْمَوْتَ إِلاَّ الْمَوْتَةَ الأُوْلَى وَوَقَاهُمْ عَذَابَ الْجَحِيْمِ، فَضْلاً مِنْ رَبِّكَ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ[ ] سورة الدخان الآية :51 - 57[.

“Sesunguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman. (Yaitu) di dalam taman-taman dan mata air-mata air, mereka memakai sutera yang halus dan tebal, (duduk) berhadap-hadapan. Demikianlah dan Kami berikan kepada mereka bidadari. (Di dalamnya) mereka meminta segala macam buah-buahan dengan aman (dari segala kekhawatiran), mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya kecuali mati di dunia. Dan Allah memelihara mereka dari adzab neraka, sebagai karunia dari Tuhanmu. Yang demikian itu adalah keberuntungan yang besar.” (Qs. Ad Dukhan (44): 51 - 57)

Allah SWT berfirman:

وقَالَ تعالى: ]إِنَّ الْأَبْرَارَ لَفِي نَعِيْمٍ، عَلَى الأَرَائِكِ يَنْظُرُوْنَ، تَعْرِفُ فِي وُجُوْهِهِمْ نَضْرَةَ النَّعِيْمِ، يُسْقَوْنَ مِنْ رَحِيْقٍ مَخْتُوْمٍ، خِتَامُهُ مِسْكٌ وَفِي ذلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُوْنَ، وَمِزَاجُهُ مِنْ تَسْنِيْمٍ، عَيْنًا يَشْرَبُ بِهَا الْمُقَرَّبُوْنَ[ ] سورة المطفقين الآية : 22-28[.

“Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar (surga). Mereka (duduk) di atas dipan-dipan[1] sambil memandang. Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan hidup mereka yang penuh kenikmatan. Mereka diberi minum dari khamar murni yang dilak (tempatnya), lak-nya adalah kesturi. Dan untuk yang demikian itu, hendaknya orang berlomba-lomba. Dan campuran khamar murni itu adalah dari Tasnim, (yaitu) mata air yang minum daripadanya orang-orang yang didekatkan kepada Allah.” (Qs. Al Muthaffifin (83): 22 - 28)

1889- وَعَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ  : ((يَأْكُلُ أَهْلُ الْجَنَّةِ فِيْهَا، وَيَشْرَبُوْنَ، وَلاَ يَتَغَوَّطُوْنَ، وَلاَ يَمْتَخِطُوْنَ، وَلاَ يَبُوْلُوْنَ، وَلَكِنْ طَعَامُهُمْ ذَلِكَ جُسَاءٌ كَرَشْحِ الْمِسْكِ، يُلْهَمُوْنَ التَّسْبِيْحَ وَالتَّكْبِيْرَ، كَمَا يُلْهَمُوْنَ النَّفَسَ)) رَوَاهُ مُسْلِمٌ 

1889. Dari Jabir RA, ia berkata, “Rasulullah SAW. bersabda, “Ahli surga itu, makan dan minum di dalam surga, tetapi mereka tidak buang air besar, tidak buang ingus dan tidak kencing. Akan tetapi apa yang mereka makan di dalam surga itu, menjadi sendawa seperti bau minyak kesturi. Mereka diilhamkan untuk bertasbih dan bertakbir sebagaimana mereka diilhamkan untuk bernafas.” (HR. Muslim)

1890- وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ  : ((قَالَ اللهُ تَعَالَى: أَعْدَدْتُ لِعِبَادِيَ الصَّالِحِينَ مَالاَ عَيْنٌ رَأَتْ، وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ، وَاقْرَؤُوْا إِنْ شِئْتُمْ: ]فَلاَ تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ[ ] سورة السجة الآية : 17[)) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.


1890. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, “Rasulullah SAW. bersabda, “Allah SWT berfirman, “Aku menyediakan untuk hamba-hamba-Ku yang shalih kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga dan belum pernah pula terbesik pada hati manusia. Dan bacalah jika kalian berkehendak: FA LAA TA’LAMU NAFSUN MAA UKHFIYA LAHUM MIN QURRATI A’YUN (Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka, yaitu berbagai nikmat yang menyedapkan pandangan mata.” (HR. Bukhari dan Muslim)

1891- وَعَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ  : ((أَوَّلُ زُمْرَةٍ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ عَلَى صُوْرَةِ الْقَمَرَ لَيْلَةَ الْبَدْرِ، ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ عَلَى أَشَدِّ كَوْكَبٍ دُرِّيٍّ فِي السَّمَاءِ إِضَاءَةً، لاَ يَبُوْلُوْنَ، وَلاَ يَتَغَوَّطُوْنَ، وَلاَ يَتْفُلُوْنَ، وَلاَ يَمْتَخِطُوْنَ. أَمْشَاطُهُمُ الذَّهَبُ، وَرَشْحُهُمُ الْمِسْكُ، وَمَجَامِرُهُمُ الأُلُوَّةُ – عُودُ الطِّيبِ – أَزْوَاجُهُمُ الْحُورُ الْعَيْنُ، عَلَى خَلْقِ رَجُلٍ وَاحِدٍ، عَلَى صُورَةِ أَبِيْهِمْ آدَمَ سِتُّونَ ذِرَاعًا فِي السَّمَاءِ)) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

1891. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, “Rasulullah SAW. bersabda, “Kelompok pertama yang masuk surga itu menurut bentuk bulan pada malam pertama, kemudian orang-orang di belangnya menurut bentuk bintang yang paling gemerlap cahayanya di langit. Mereka ini tidak kencing, tidak berak, tidak meludah dan tidak membuang ingus. Sisir-sisir mereka adalah emas, peluh mereka adalah minyak kesturi, perapian mereka adalah kayu gaharu yang sangat harum, isteri-isteri mereka adalah bidadari-bidadri yang bening matanya. Bentuk dan besar badan mereka sama rata, menurut bentuk kakek moyang mereka Adam, enam puluh hasta di langit.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat Bukhari[2] dan Muslim yang lain, dikatakan, “Bejana mereka di dalam surg terbuat dari emas, keringat mereka berbau minyak kesturi. Masing-masing dari mereka mempunyai dua isteri yang dapat terlihat sumsum betisnya dari balik daging karena sangat cantiknya. Diantara mereka tidak pernah terjadi pertengkarang maupun saling membenci. Hati mereka seperti orang satu. Mereka senantiasa bertasbih kepada Allah, baik pagi maupun sore.”

1892- وَعَنِ الْمُغِيْرَةَ بْنِ شُعْبَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَنْ رَسُوْلِ اللهِ  ، قَالَ: ((سَأَلَ مُوْسَى  رَبَّهُ: مَا أَدْنَى أَهْلِ الْجَنَّةِ مَنْزِلَةً؟ قَالَ: هُوَ رَجُلٌ يَجِيءُ بَعْدَ مَا أُدْخِلَ أهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةِ، فَيُقَالُ لَهُ: ادْخُلِ الْجَنَّةَ. فَيَقُوْلَ: أيْ رَبِّ كَيْفَ وَقَدْ نَزَلَ النَّاسُ مَنَازِلَهُمْ، وَأَخَذُوْا أَخَذَاتِهِمْ؟ فَيُقَالَ لَه: أَتَرْضَى أَنْ يَكُونَ لَكَ مِثْلُ مُلْكِ مَلِكٍ مِنْ مُلوْكِ الدُّنْيَا؟ فَيَقُوْلُ: رَضِيْتُ رَبِّ، فَيَقُوْلُ: لَكَ ذَلِكَ وَمِثْلُهُ وَمِثْلُهُ وَمِثْلُهُ وَمِثْلُهُ، فَيَقُوْلُ فِي الخَامِسَةِ. رَضِيْتُ رَبِّ، فَيَقُولُ: هَذَا لَكَ وَعَشَرَةُ أَمْثَالِهِ، وَلَكَ مَا اشْتَهَتْ نَفْسُكَ، وَلَذَّتْ عَيْنُكَ. فَيَقُولُ: رَضِيْتُ رَبِّ. قَالَ: رَبِّ فَأَعْلاَهُمْ مَنْزِلَةً؟ قَالَ: أُولئِكَ الَّذِيْنَ أَرَدْتُ؛ غَرَسْتُ كَرَامَتَهُمْ بِيَدِي، وَخَتَمْت عَلَيْهاَ، فَلَمْ تَرَ عَيْنٌ، وَلَمْ تَسْمَعْ أُذُن،ٌٌ وَلَمْ يَخْطُرْ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ)) رَوَاهُ مُسْلِمٌ .

1892. Dari Mughirah bin Syu’ban RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Nabi Musa AS. bertanya kepada Tuhan, “Bagiamana tingkatan ahli surga yang paling rendah?” Tuhan menjawab, “Yaitu seseorang yang datang setelah ahli surga dimasukkan ke dalam surga, kemudian diperintahkan kepadanya, “Masuklah kamu ke dalam surga. Ia berkata, “Wahai Tuhan, bagaimana saya harus masuk sedangkan manusia telah masuk pada masing-masing tempatnya dan telah mengambil bagiannya?” Dikatakan kepadanya, “Puaskah kamu bila disediakan bagimu seluas kerjaaan seorang raja di dunia?” Ia menjawab, “Wahai Tuhan, saya puas.” Tuhan berfirman, “Bagimu seluas itu dan sepadan dengan itu.” Sewaktu Tuhan berfirman untuk yang kelima kalinya, ia berkata, “Wahai Tuhan, saya puas.” Tuhan berfirman, “Inilah bagianmu dan sepuluh kali dari itu, serta segala apa yang diingin dan disenangi oleh nafsu dan matamu.” Ia berkata, “Wahai Tuhan, saya puas.”

Nabi Musa bertanya, “Wahai Tuhan, bagaimana setiggi-tinggi tingkatan ahli surga itu?” Tuhan berfirman, “Yaitu orang-orang yang telah Aku sediakan kehormatan mereka dengan tangan-Ku dan kemulian Aku tutup, sehingga tidak terlihat oleh mata, tidak didengar oleh telinga dan tidak terlintas di hati manusia.” (HR. Muslim)

1893- وَعَنِ ابْنِ مَسْعًوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ  : ((إِنِّي لَأَعْلَمُ آخِرَ أَهْلِ النَّارِ خُرُوْجًا مِنْهَا، وَآخِرَ أَهْلِ الْجَنَّةِ دُخُوْلاً الْجَنَّةَ. رَجُلٌ يَخْرُجُ مِنَ النَّارِ حَبْوًا؛ فَيَقُوْلُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُ: اذْهَبْ فَادْخُلِ الْجَنَّةَ، فَيَأْتِيْهَا، فَيُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهَا مَلأَى، فَيَرْجِعُ، فَيَقُولُ: يَا رَبِّ وَجَدْتُهَا مَلأَي، فَيَقُوْلُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُ: اذْهَبْ فَأدْخُلِ الْجَنَّةَ، فَإنَّ لَكَ مِثْلَ الدُّنْيَا وَعَشْرَةَ أَمْثَالِهَا؛ أَوْ إِنَّ لَكَ مِثْلَ عَشْرَةِ أَمْثَالِ الدُّنْيَا، فَيَقُوْلُ: أَتَسْخَرُ بِي، أَوْ تَضْحَكُ بِي وأنْتَ الْمَلِكُ)) قَالَ: فَلَقَدْ رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ  ضَحِكَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ فَكَانَ يَقُوْلُ: ((ذَلِكَ أَدْنَى أَهْلِ الْجَنَّةِ مَنْزِلَةً)) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

1893. Dari Ibnu Mas’ud RA, ia berkata, “Rasulullah SAW. bersabda, “Sesungguhnya saya mengetahui ahli neraka yang terakhir keluar dari neraka dan ahli surga yang terakhir masuk ke dalam surga, yaitu seseorang yang keluar dari neraka dengan merangkak, kemudian Allah SWT berfirman kepadanya, “Pergilah dan masuklah ke dalam surga.” Kemudian pergilah ia menuju surga dan ia membayangkan bahwa surga itu telah penuh.” Maka ia kembali dan berkata, “Wahai Tuhanku, saya mendapatkan surga itu telah penuh.” Allah SWT berfirman kepadanya, “Pergilah dan masuklah ke dalam surga, karena bagimu seluas dunia dan sepuluh kali lipat daripada dunia.” Kemudian ia berkata, “Apa Engkau mengejek saya atau menertawakan saya, sedangkan Engkau adalah Maha Raja?” Ibnu Mas’ud berkat, “Sungguh saya melihat Rasulullah SAW. tertawa, sehingga tampak gigi-gigi gerahamnya, serta beliau bersabda, “Demikian itulah, serendah-rendah tingkatan ahli surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)

1894- وَعَنْ أَبِي مُوْسَى رَضِيَ اللهُ عَنُْه، أَنَّ النَّبِيّ  قَالَ: ((إِنَّ لِلْمُؤْمِنِ فِي الْجَنَّةِ لَخَيْمَةً مِنْ لُؤْلُؤَةٍ وَاحِدَةٍ مُجَوَّفَةٍ طُوْلُهَا فِي السَّماءِ سِتُّوْنَ مِيْلاً. لِلْمُؤْمِنِ فِيهَا أَهْلُوْنَ يَطُوْفُ عَلَيْهِمُ الْمُؤْمِنُ فَلاَيَرَى بَعْضُهُمْ بَعْضًا)) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

1894. Dari Abu Musa RA, bahwasanya Nabi SAW. bersabda, “Sungguh untuk orang mukmin di surga disediakan kemah yang terbuat dari satu mutiara berongga, tingginya di langit enam puluh mil. Bila keluarga orang mukmin itu berada dalam kemah tersebut, lalu ia mengitari mereka, maka satu sama lain tidak dapat melihat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

1895- وَعَنْ أَبِي سَعِيْدِ الْخُدْرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ r، قَالَ: ((إِنَّ فِي الجَنَّةِ شَجَرَةً يَسِيْرُ الرَّاكِبُ الْجَوَادَ الْمُضَمَّرَ السَّريعَ مِائَةَ سَنَةٍ مَايَقْطَعُهَا)) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

1895. Dari Abu Sa’id Al Khudriy RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Sesungguhnya di dalam surga ada sebuah pohon yang mana apabila seorang memacu kuda dengan cepat untuk mengeliling pohon itu selama seratus tahun, niscaya ia tidak dapat mengelilinginya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Bukhari dan Muslim dalam kitab Shahih-nya juga meriwayatkan dari Abu Hurairah RA. bahwasanya Nabi SAW. bersabda, “Orang yang berkendaraan berjalan di bawah naungannya selama seratus tahun tidak dapat mengelilinginya.”

1896- وَعَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ  قَالَ: ((إِنَّ أَهْلَ الْجَنَّةِ لَيَتَرَءَوْنَ أَهْلَ الْغُرَفِ مِن فَوْقِهِمْ كَمَا تَرَاءَوْنَ الْكَوْكَبَ الدُّرِّيَّ الْغَابِرَ فِي الأُفُقِ مِنَ الْمَشْرِقِ أَوِ الْمَغْرِبِ لِتَفَاضُلِ مَا بَيْنَهُمْ)) قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ؛ تِلْكَ مَنَازِلُ الأَنْبِيَاءِ لاَ يَبْلُغُهَا غَيْرُهُمْ قَالَ: ((بَلَى وَالَّذي نَفْسِي بِيَدِهِ رِجَالٌ آمَنُوا بِاللهِ وَصَدَّقُوا الْمُرْسَلِينَ)) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1896. Dari Abu Sa’id Al Khudriy RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Sesungguhnya ahli surga itu dapat melihat penghuni kamar-kamar yang berada di atas mereka, sebagaimana mereka melihat bintang gemerlap yang tinggi pada kaki langit, baik di timur atau di barat, karena kelebihan yang ada para penghuni kamar-kamar itu.” Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah! Mungkin iti tingkat para Nabi yang tidak dapat dicapai orang lain?” Jawab Nabi SAW, “Benar, tingkat orang-orang yang beriman kepada Allah dan membenarkan para utusan-Nya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

1897- وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ، قَالَ: ((لَقَابُ قَوْسٍ في الْجَنَّةِ خَيْرٌ مِمَّا تَطْلُعُ عَلَيْهِ الشَّمْسُ أوتَغْرُبُ)) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

1897. Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda, “Sungguh! Jarak antara dua ujung panah adalah lebih baik dari apa jarak terbit atau terbenam matahari di atasnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

1898- وَعَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ  قَالَ: ((إِنَّ في الْجَنَّةِ سُوْقًا يَأْتُوْنَهَا كُلَّ جُمُعَةٍ. فَتَهُبُّ رِيْحُ الشَّمَالِ، فَتَحْثُو فِي وُجُوهِهِمْ وَثِيَابِهِمْ، فَيَزَدَادُ حُسْناً وَجَمَالاً فَيَرْجِعُوْنَ إِلَى أَهْلِيهِمْ، وَقَدْ ازْدَادُوْا حُسْنًا وَجَمَالاً، فَيَقُوْلُ لَهُمْ أَهْلُوهُمْ: وَاللهِ لَقَدِ أزْدَدْتُمْ حُسْنًا وَجَمَالاً ! فَيَقُولُونَ : وَأَنْتُمْ واللهِ لَقَدِ أزْدَادْتُمْ بَعْدَنَا حُسْنًا وَجَمَالاً!)) رَوَاهُ مُسْلِمٌ 

1898. Dari Anas RA, Rasulullah SAW. bersabda, “Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah pasar[3] yang ramai dikunjungi setiap hari Jumat. Maka mereka tertiup angin utara mengenai muka dan pakaian mereka, tiba-tiba mereka bertambah cantik dan indah. Lantas mereka pulang untuk menemui isterinya dan bertambahlah cantik dan keindahan mereka, kemudian isterinya berkata, “Demi Allah, engkau benar-benar tambah cantik dan indah.” Mereka pun menjawab, “Dan kamu, demi Allah sungguh telah bertambah cantik dan indah sepeninggal kami.” (HR. Muslim)

1899- وَعَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ  قَالَ: ((إِنَّ أَهْلَ الْجَنَّةِ لَيَتَرَاءَونَ الغُرَفَ فِي الْجَنَّةِ كَمَا رَاءَوْنَ الْكَوكَبَ فِي السَّمَاءِ)) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

1899. Dari Abu Said RA, bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda, “Sesungguhnya ahli surga itu dapat melihat kamar-kamar di surga, sebagaimana kamu dapat melihat bintang di langit.” (HR. Bukhari dan Muslim)

1900- وَعَنْ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ، شَهِدْتُ مِنَ النَّبيَّ ، مَجْلِسًا وَصَفَ فِيهِ الْجَنَّةَ حَتَّى انْتَهَى، ثُمَّ قَالَ فِي آخِرِ حَدِيْثِهِ: ((فِيْهَا مَالاَ عَيْنٌ رَأَتْ، وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ)) ثُمَّ قَرَأَ: ]تَتَجَافَى جُنُوْبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ [ إلى قوله تعالى: ] فَلاَ تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةٍ أَعْيُنٍ[ ] سورة السجدة الآية : 16-17[. رَوَاهُ الْبُخَارِي

1900. Dari Sahl bin Sa’ad RA, ia berkata, “Saya pernah menghadiri majlis Rasulullah SAW., beliau menceritakan tentang surga hingga tuntas, kemudian pada akhir ceritanya beliau bersabda, “Di dalam surga terdapat kenikmata yang belum pernah terlihat oleh mata, belum pernah mendengar oleh telinga dan belum terlintas di dalam hati manusia, kemudian beliau membaca ayat: “Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya . . . sampai dengan “Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan matanya).” (HR. Bukhari)

1901- وَعَنْ أَبِي سَعِيْدِ وَ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ  قَالَ: ((إِذَا دَخَلَ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ يُنَادِي مُنَادٍ: إِنَّ لَكُمْ أَنْ تَحْيَوْا، فَلاَ تَمُوْتُوْا أَبَدًا، وَإِنَّ لَكُمْ أنْ تَصِحُّوْا، فَلاَ تَسْقَمُوْا أَبَداً، وَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَشُبُّوْا، فَلاَ تَهْرَمُوْا أَبَدًا، وَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَنْعَمُوْا، فَلاَ تَبْأَسُوْا أَبَدًا)) رَوَاهُ مُسْلِمٌ 

1901. Dari Abu Sa’id dan Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda, “Apabila ahli surga telah masuk ke dalam surga, maka berserulah orang memanggil, “Sesungguhnya kalian akan hidup dan tidak akan mati selama-lamanya. Sesungguhnya kamu sekalian akan sehat dan tidak akan sakit selama-lamanya. Sesungguhnya kamu sekalian akan muda terus dan tidak akan tua selama-lamanya. Sesungguhnya kamu sekalian akan selalu merasakan kenikmatan dan tidak terputus selama-lamanya.” (HR. Muslim)

1902- وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، أنَّ رَسُوْل اللهِ  قَالَ: ((إنَّ أدْنَى مَقْعَدٍ أَحَدِكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ أَنْ يَقُولَ لَهُ: تَمَنَّ، فَيَتَمَنَّى وَيَتَمَنَّى فَيَقُوْلُ لَهُ: هَلْ تَمَنَّيْتَ؟ فَيَقُوْلُ: نَعَمْ، فَيَقُوْلُ لَهُ: فَإِنَّ لَكَ مَا تَمَنَّيْتَ وَمِثْلَهُ مَعَهُ)) رَوَاهُ مُسْلِمٌ 

1902. Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda, “Sesungguhnya kedudukan yang paling rendah dari salah seorang di antara kamu sekalian di dalam surga yaitu dikatakan kepadanya, “Sebutkanlah keinginanmu.” Maka ia menyebutkan keinginannya dan menghitung keinginannya. Kemudian ditanyakan kepadanya, “Apakah kamu telah menyebutkan semua keinginanmu?” Ia menjawab, “Ya, sudah.” Kemudian dikatakan kepadanya, “Sesungguhnya bagimu apa yang kamu inginkan dan yang sepadan dengan apa yang kamu inginkan.” (HR. Muslim)

1903- وَعَنْ أَبِي سَعِيْدِ الْخُدْرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ  قَالَ: ((إِنَّ الله عَزَّ وَجَلَّ يَقُوْلُ لِأَهْلِ الْجَنَّةِ: يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ، فَيَقُوْلُوْنَ: لَبَّيكَ رَبَّنَا وَسَعْدَيْكَ، وَالْخَيْرُ فِي يَدَيْكَ، فَيَقُوْلُ: هَلْ رَضِيْتُمْ ؟ فَيَقُوْلُوْنَ: وَمَا لَنَا لاَ نَرْضَى يَا رَبَّنَا وَقَدْ أَعْطَيْتَنَا مَالَمْ تُعْطِ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، فَيَقُوْلُ: أَلاَ أُعْطِيْكُمْ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ؟ فَيَقُوْلُوْنَ : وَأّيُّ شَيءٍ أَفْضَلُ مِنْ ذَلِكَ؟ فَيَقُوْلُ: أُحِلُّ عَلَيْكُمْ رِضْوَانِي فَلاَ أَسْخَطُ عَلَيْكُمْ بَعْدَهُ أَبَدًا)) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

1903. Dari Abu Sa’id Al-Khudry RA, bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT berfirman kepada ahli surga, “Wahai ahli surga!” Ahli surga menyahut, “Hamba senantiasa menenuhi panggilan-Mu, wahai Tuhan kami, dan segala kebaikan berada di dua tangan (kekuasaan)-Mu.” Allah bertanya, “Apakah kalian senang?” Mereka menjawab, “Bagaimana kami tidak merasa senang, sedangkan Engkau telah memberi kami apa yang tidak Engkau berikan satu pun dari makhluk-Mu yang lain.” Allah berfirman, “Apakah tidak ingin Aku beri yang lebih istimewa dari kenikmatan ini?” Mereka menjawab, “Apakah sesuatu yang istimewa itu?” Allah berfirman, “Aku turunkan keridhaan-Ku kepada kalian, lalu tidak akan murka kepada kalian sesudah itu selamanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

1904- وَعَنْ جَرِيْرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: كُنَّا عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ r فَنَظَرَ إلَى الْقَمَرِ لَيْلَةً الْبَدْرِ وَقَالَ: ((إنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ عَيَانًا كَمَا تَرَوْنَ هَذَا الْقَمَرَ، لاَ تُضَامُوْنَ فِي رُؤْيَتِهِ)) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

1904. Dari Jabir bin Abdullah RA, ia berkata, “Kami sedang berada di sisi Rasulullah SAW, lalu beliau memandang bulan pada malam purnama, dan bersabda, “Sungguh, kalian akan dapat melihat Tuhan dengan mata telanjang,[4] sebagaimana kalian melihat bulan ini. Kalian tidak akan tertimpa bahaya dalam melihat-Nya.[5]” (HR. Bukhari dan Muslim)

1905- وَعَنْ صُهْيبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ  قَالَ: ((إذَا دَخَلَ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ يَقُوْلُ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: تُرِيْدُوْنَ شَيْئًا أَزِيْدُكُمْ؟ فَيَقُوْلُوْنَ: أَلَمْ تُبَيِّضْ وُجُوْهَنَا؟ أَلَمْ تُدْخِلْنَا الْجَنَّةَ وَتُنَجِّنَا مِنَ النَّارِ؟ فَيَكْشِفُ الْحِجَابَ، فَمَا أُعْطُوْا شَيْئًا أَحَبَّ إِلَيْهِمْ مِنَ النَّظَرِ إِلَى رَبِّهِمْ)) رَوَاهُ مُسْلِمٌ 

1905. Dari Shuhaib RA. Bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda, “Apabila ahli surga telah memasuki surga, maka Allah SWT berfirman, “Apakah kalian menginginkan sesuatu untuk Aku tambahkan?” Ahli surga menjawab, “Tidakkah Engkau telah mencemerlangkan wajah-wajah kami, bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam surga dan menyelamatkan kami dari api neraka?” Lalu Allah menyingkap hijab,[6] maka tidak sesuatupun yang diberikan kepada mereka, yang lebih mereka sukai daripada memandang Tuhan mereka.” (HR. Muslim)

قَالَ الله تعلى: ]إِنَّ الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ يَهْدِيهِمْ رَبُّهُمْ بِإِيَمَانِهِمْ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمْ الأَنْهَارُ فِي جَنَّاتِ النَّعِيمِ، دَعْوَاهُمْ فِيْهَا: سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَتَحِيَّتُهُمْ فِيهَا : سَلاَمٌ، وَآخَرُ دَعْوَاهُمْ أَنِ الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ[ ] سورة يونس الآية : 16-17[ 

الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلاَ أَنْ هَدَانَ اللهُ. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَآلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ، كَمًا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِي الْعَالَمِينَ إنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shaleh, mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya, di bawah mereka mengalir sungai-sungai di dalam surga yang penuh kenikmatan. Doa mereka di dalamnya ialah SUBHAANAKALLAAHUMMA dan salam penghormatan mereka adalah ‘salam’. Dan penutup doa mereka adalah ALHAMDULILLAHI RABBIL ‘AALAMIN.” (Qs. Yunus (10): 10 - 11)

Segala puji hanya bagi Allah, Dzat yang telah memberi petunjuk kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini, dan kami tidak akan mendapatkan petunjuk seandainya Allah tidak memberikan petunjuk kepada kami. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada nabi Muhammad yang menjadi hamba-Mu dan utusan-Mu, Nabi yang ummi, serta limpahkanlah pula rahmat-Mu kepada keluarga, isteri-isteri dan anak cucu Muhammad sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Limpahkanlah berkah kepada Muhammad, Nabi yang ummi, serta limpahkanlah pula rahmat-Mu kepada keluarga, isteri-isteri dan anak cucu Muhammad sebagaimana Engkau telah melimpahkan berkah kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Di alam semesta ini, sesungguhnya Engkaulah Dzat Yang Terpuji, lagi Maha Agung.

Pengarang kitab ini berkata: Aku telah merampungkan menghimpun kitab Riyadhu as-Shalihin ini pada hari Senin tanggal 4 Ramadhan 670 H di Damaskus

[1] . Maksudnya adalah kasur-kasur di kamar sambil memandang kenikmatan yang diberikan kepada mereka.
[2] . Saya katakan: Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari Muslim. Adapun riwayat lain diriwayatkan oleh imam Muslim saja. Adapun riwayat imam Bukhari dinisbatkan adanya ‘dugaan’. Oleh karena itu lihatlah shahih Muslim 4/2180, al-Fathu 6/362 dan Lu’lu`u wal Marjaan 3/289.
[3] . Maksudnya adalah tempat berkumpul, sebagaimana manusia bergerumul di pasar-pasar sewaktu hidup di dunia (setiap hari Jum’at), maksudnya setiap minggu. Adapun ‘angin utara’ maksudnya angin yang berasal dari belakang kiblat diiringi dengan hujan, dan mereka mengaharapkan awan cerah.
[4] . maksudnya melihat secara langsung.
[5] . Maksudnya kalian tidak akan tertimpa rabun mata, atau tidak tertimpa bahaya sedikitpun tatkala melihat-Ku.
[6] . Maksudnya: Allah membuka hijab untuk hamba-hamba-Nya, agar mereka dapat menatap-Nya. Maka Allah membuka tabir dan mereka dapat menatap-Nya. Kita memohon kepada Allah SWT agar menganugerahkan kepada kita nikmat melihat wajah-Nya yang Maha Mulia. Alhamdulillaahi rabbil Aalamiin.