Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hadits Anjuran Berzikir Dan Keutamaannya

Hadits Anjuran Berzikir Dan Keutamaannya
KEUTAMAAN DAN ANJURAN BERDZIKIR

Allah SWT. Berfirman,

وَ لَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

“Dan sesungguhnya mengingat Allah itulah yang paling besar.” (Qs. Al Ankabuut(29) : 45)

فَاذْكُرُوْنيِ أَذْكُرْكُمْ

“Ingatlah kami kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu." (Qs. Al Baqarah(2) : 152)

وَاذْكُرْ رَبَّكَ فيِ نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وً خِيْفَةً وَ دُوْنَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَ الآصاَلِ وَ لاَ تَكُنْ مِنَ اْلغَافِلِيْنَ

“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan jangalah kamu termasuk orang-orang yang lalai. (Qs. Al A’raaf: 205)

وَاذْكُرُوْ اللهَ كَثِيْرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

“Dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung. (Qs. Al Anfaal)8) : 45)

إِنَّ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَاْلقَانِتِيْنَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِيْنَ وَالصَّاِدقَاتِ وَالصَّابِرِيْنَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِيْنَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِيْنَ وَاْلُمَتصَدِّقَاتِ وَالصَّاِئِمْينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْخَاِفظِيْنَ فُرُوْجَهُمْ وَاْلخَاِفظَاتُ وَالَّذاكِرِيْنَ اللهَ كثَيِرْاً وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدّض اللهُ لهَمُ ْمَغْفِرَةً وً أَجْرَا عَظِيْماً.

“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (Qs. Al Ahzaab(33): 35)

يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ آمَنُوْا اذْكُرُوْ اللهَ ذِكْرًا كَثِيْرًا وً سَبِّحُوْهُ بُكْرَةُ وَ أَصِيْلاً

"Hai orang-orang yang berimana, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (Qs. Al Ahzaab(33): 41 - 42)

1416- وَعَنْ اَبِي هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ  ((كَلِمَتَانِ خَفِيْفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ، ثَقِيْلَتَانِ فِي الْمِيْزَانِ، حَبِيْبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ : سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللهِ العظيمِ )), مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1416. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, “Rasulullah SAW. bersabda, ‘Ada dua kalimat yang ringan pada lisan, berat pada timbangan amal, disukai oleh Allah Yang Maha Pengasih, yaitu, ‘Subhaanallaahi w abihamdihii, subhaanallaahil azhiim’ (Maha suci Allah dengan memuji kepada-Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung).’” (HR. Bukhari dan Muslim)

1417- وَعَنْهُ رَضِى اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ  : (( لأَنْ أَقُوْلَ: سُبْحَانَ اللهِ : وَالْحَمْدُ ِللهِ، وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ, وَاللهُ أَكْبَرُ، أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ)), رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1417. Dari Abu Hurairah RA., ia berkata, “Rasulullah SAW. bersabda, ‘Sungguh, jika aku mengucapkan, ‘Subhaanallaahi, walhamdulillaahi, walaa ilaaha illallaahu, wallaahu akbar, (Maha Suci Allah dan segala puji bagi Allah, Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar), itu lebih aku sukai, daripada semua yang terkena cahaya matahari(dunia). (HR. Muslim)

1418- وَعَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهٍِْ  قاَلَ : (( مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْك وَلَهُ الْحَمْدُ: وَهُوَ عَلَى شَيْءٍ قَدِيْرٌ، فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍٍ وَكُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ، وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ، وَكَانَتْ لَهُ حِرْزاَ مِنَ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِي، وَلَمْ يَأْتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلاَّ رَجُلٌ عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْهُ )).

1418. Dari Abu Hurairah RA, “Rasulullah SAW. bersabda, ‘Barang siapa mengucapkan, ‘Laa ilaaha illallahh, wahdahuu laa syariika lahu. Lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai’in qadiir’ (Tidak ada Tuhan Selain Allah, Dzat Yang Maha Esa, Tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kekuasaan dan segala puji. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu) dalam sehari seratus kali, maka baginya (pahala) sama dengan memerdekakan sepuluh budak dan dituliskan baginya seratus kebaikan, dihapus darinya seratus keburukan dan ucapan itu menjadi pemelihara baginya dari ganggunan setan pada hari tersebut sampai petang, serta tidak seorangpun datang pada hari kiamat kelak dengan membawa yang lebih utama dari apa yang ia bawa, kecuali seseorang yang beramal lebih banyak dari pada itu.” Dan beliau bersabda pula, ‘Barangsiapa membaca, ‘Subhaanallaahu wa bihamdihii’, dalam sehari seratus kali, maka turunlah kesalahan-kesalahannya, meskipun kesalahan-kesalahannya itu sebanyak buih di laut.” (HR. Bukhari dan Muslim)

1419- وَعَنْ أَبيِ أَيُّوْبٍ الأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيّ  ، قَالَ: (( مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ ؛ وَلَهُ الْحَمْدُ: وَهُوَ عَلَىكُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، عَشْرَ مَرَّاتٍ. كَانَ كَمَنْ أَعْتَقَ أَرْبَعَةَ أَنْفُسٍ مَنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيْلَ)), مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1419. Dari Abu Ayyub Al Anshari, dari Nabi SAW., beliau bersabda, “Barangsiapa mengucapkan, ‘Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lahuu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai’in qadiir’” sepuluh kali, maka ia laksana orang yang memerdekakan empat jiwa dari keturunan Ismail.’” (HR. Bukhari dan Muslim)

1420- وَعَنْ أَبيِ ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ  : (( أَلاَ أَخْبِرُكَ بِأَحَبِّ الْكَلاَمِ إِلَى اللهِ ؟ إِنَّ أَحَبَّ الكَلاَمِ ألى اللهِ : سَبُحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ)), رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1420. Dari Abu Dzar RA, ia berkata, “Rasulullah SAW. bersabda kepada saya, ‘Apakah kalian mau aku beritahukan kalimat yang paling disukai Allah?. (Yaitu) Sesungguhnya kalimat yang paling disukai oleh Allah adalah : ‘Subhaanallaahi wabihamdihii.’” (HR. Muslim)

1421- وَعَنْ أَبيِ مَالِكٍ الأَشْعَرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ  : (( اَلطُهُوْرِ شَطْرُ الإيْمَانِ، وَالْحَمْدُ ِللهِ تَمْلأُ الْمِيْزَانِ، وَسُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ ِللهِ تَمْلاَنِ-أَوْ تَمْلأُ- مَابَيْنَ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ )), رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1421. Dari Abu Malik Al Asy’ari RA, ia berkata, “Rasulullah SAW. bersabda, ‘Bersuci adalah sebagian dari iman, Alhamdulillah memenuhi amal dan Subhaanallaah wal hamdu lillaah memenuhi apa yang ada di antara langit dan bumi.” (HR. Muslim)

1422- وَعَنْ سَعْدِ بْنِ أَبيِ وَقَّاصٍ رَضِيَ اللُه عَنْهُ قاَلَ: جَاءَ أَعْرَبِيُّ إِلىَ رَسُوْلِ اللهِ  ، فَقَالَ: عَلِّمْنِي كَلاَمًا أُقُوْلُهُ. قاَلَ : (( قُلْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، أَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا, وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْراً، وَسُبْحَانَ اللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ ,وَلاَ حَوْلاَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِااللهِ الْعَزِيْزِ الْحَكِيْمِ )) قال: فَهَؤُلاَءِ لِرَبِّي، فَمَالِي ؟ قال: (( قُلْ : اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِي، وَارْحَمْنِي وَاهْدِنِي، وَارْزُقْنِي), رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1422. Dari Sa’ad bin Abu Waqqash RA, ia berkata, “Ada seorang Badui yang datang kepada Rasulullah SAW, dan berkata, ‘Ajarkanlah aku, suatu kalimat (ucapan) yang harus aku baca.’ Beliau bersabda, ‘Bacalah, ‘Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lahuu, allaahu akbar kabiira, wal hamdu lillaahi katsiira, wa subhaanallahi rabbil ‘aalamiin, wa laa haula walaa quwwata illaa billaahi aziizil hakiim’ (Tiada Tuhan selain Allah, Dzat Yang Maha Esa, Tiada sekutu bagi-Nya, Allah yang Maha Besar, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-banyaknya. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam, dan tiada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah, Dzat yang Maha Mulia dan Maha Bijaksana).” Orang badui itu berkata, “Semua itu adalah untuk Tuhanku, kemudian mana yang untuk kepentingannku?” Beliau bersabda, ‘Allaahummaghfir lii warhamnii wahdinii warzuqnii’ (Ya Allah, ampunilah dosaku, rahmatilah aku, berilah aku petunjuk dan berilah aku rizki).” (HR. Muslim)

1423- وَعَنْ ثَوْبَانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: كَأَنَّ رَسُوْلَ اللهٍِْ  ، إِذاً انْصَرَفَ مِنْ صَلاَتِهِ اسْتَغْفَرَ ثَلاَثاً, وَقَالَ: (( اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلاَمُ , تَبَرَكْتَ يَاذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ )) قَيْلَ لِلأَوْزَاعِيِّ, وَهُوَ أَحَدُ رُوَاةِ الْحَدِيْثِ: كَيْفَ اْلإِسْتِغْفَارُ؟ قاَلَ: يَقُوْلُ: أَسْتَغْفِرُ الله، أَسْتَغْفِرُ الله, رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1423. Dari Tsauban RA, ia berkata, “Rasulullah SAW., apabila selesai dari shalatnya, beliau beristighfar kepada Allah tiga kali dan mengucapkan, ‘Allaahumma antas salaam, waminkas salaam, tabaarakta rabbanaa yaa dzal jalaali wal ikraam’ (Ya Allah, Engkau adalah Dzat Yang Maha Sejahtera, dan dari Engkaulah kesejahteraan. Engkaulah yang senantiasa memberi berkah, wahai Dzat Yang Maha Agung dan Maha Mulia).’ Ditanyakan kepada Al Auzai (salah seorang perawi hadis ini), ‘Bagaimanakah istighfar itu?’. Ia menjawab, “Astaghfirullaah, astaghfirullaah.” (Saya memohon ampunan kepada Allah, Saya memohon ampunan kepada Allah).” (HR. Muslim)

1424- وَعَنِ الْمُغِيْرَةِ بْنِ شُعْبَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ, أَنَّ رَسُوْلَ اللهٍِْ  كَانَ إِذَا فَرَغَ مِنَ الصَّلاَةِ وَسَلَّمَ قَالَ: (( لاَ إِلَهَ إلا الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَىكُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ، اَللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ)). مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1424. Dari Al Mughirah bin Syu’bah RA., “Rasulullah SAW., setiap selesai shalat dan mengucapkan salam, beliau membaca, ‘Laa ilaaha illallaahu, wahdahuu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syaiin qadiir, allaahumma laa maani’a limaa a’thaita walaa mu’thiya limaa mana’ta, wa laa yanfau dzal jaddi minkal jaddu’ (Tidak ada Tuhan Selain Allah, Dzat Yang Maha Esa, Tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kekeuasaan dan segala puji. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah tidak ada yang dapat menghalangi terhadap apa yang Engkau berikan, tdak ada yang dapat memberi apa yang Engkau halangi, dan tidak berarti apa-apa kekayaan bagi orang yang kaya, karena semua berasal dari pada-Mu).” (HR. Bukhari dan Muslim)

1425- وَعَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ الزُبَيْرِ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُمَا اِنَّهُ كَانَ يَقُوْلُ دُبُرَ كُلِّ صَلاَة، حِيْنَ يُسَلِّمُ (( لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ, وَهُوَ عَلَىكُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ، لاَحَوْلاَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِا اللهِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله، وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ، لَهُ النَعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الْثَنَاءُ الْحَسَنُ، لاَ إِلَهِ إِلاَّ الله مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ )) قَالَ ابْنُ الزُبَيْرِ : وَكَانَ رَسُوْ لُ الله r ، يُهَلَّلُ بِهِنَّ دُبُرَ كُلُّ صَلاَةٍ، رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1425. Dari Abdullah bin Zubair RA., “Apabila dia selesai shalat, setelah mengucapkan salam, ia senantiasa mengucapkan, ‘Laa ilaaha illallaahu, wahdahuu laa syariika lahu, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syaiin qadiir, wa laa haula walaa quwwata illa billaahi, laa ilaaha illallaah, walaa na’budu illaa iyyaahu, lahun ni’matu wa lahul fadhlu, wa lahuts tsanaaul hasanu, laa ilaah illallaah, mukhlishiina lahuddiina wa lau karihal kaafiruun’ (Tidak ada Tuhan Selain Allah, Dzat Yang Maha Esa, Tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kekeuasaan dan segala puji. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolonga Allah. Tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah kecuali hanya kepada-Nya. Bagi-Nya segala ni’mat keutamaan dan segala pujian yang baik. Tiada Tuhan selain Allah, (dalam beribadah) kami dengan ikhlas menganut agama, meskipun orang-orang kafir membenci).’ Abdullah bin Zubair berkata, “Rasulullah SAW. biasa membaca bacaan tersebut setiap selesai shalat.” (HR. Muslim)

1426- وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، اَنَّ فُقَرَاءَ الْمُهَاجِرِيْنِ أَتَوْا رَسُوْلُ اللهِ  ، فَقَالُوْا: ذَهَبَ أَهْلِ الدُّثْورِ باِلدَّرَجَاتِ الْعُلَى، وَالْنَعِيْمِ الْمُقِيْمِ، يُصَلُّوْنَ كَمَا نُصَلِّي، وَيَصُوْمُوْنَ كَمَا نَصُوْمُ، وَلَهُمْ فَضْلٍ مِّنْ أَمْوَالٍ، يَحُجُّوْنَ، وَيَعْتَمِرُوْنَ، وَيُجَاهِدُوْنَ، وَيَتَصَّدَقُوْنَ. فَقَالَ: (( أَلاَ أُعَلِّمُكُمْ شَيْئًا تُدْرِكُوْنَ بِهِ مِنْ بَعْدِكُمْ، وَلاَ يَكُوْنُ اَحَدٌ أَفْضَلُ مِنْكُمْ إِلاَّ مَنْ صَنَعَ مِثْلَ مَا صَنَعْتُمْ ؟ )) قَالُوْا : بَلَى يَا رَسُوْلَ اللهِ، قَالَ: (( تُسَبِّحُوْنَ، وَتَحْمَدُوْنَ، وَتُكَبِّرُوْنَ خَلْفَ كُلِّ صَلاَةٍ ثَلاَثًا وَثَلاَثِيْنَ )) قَالَ أَبُوْ صَالِحٍ الرَّاوِي عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، لَمَّا سُئِلَ عَنْ كَيْفِيَةِ ذِكْرِهِنَّ قَالَ: سُبْحَانَ الله وَالْحَمْدُ ِللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ، حَتَّي يَكُوْنَ مِنْهُنَّ كُلُّهُنَّ ثَلاَثَا وَثَلاَثِيْنَ, مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1426. Dari Abu Hurairah RA, “Orang-orang dari kalangan shahabat Muhajirin datang kepada Rasulullah SAW. dan berkata, ‘Orang-orang kaya telah memperoleh derajat yang tinggi dan kebahagian yang abadi, dimana mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, mereka mempunyai kelebihan harta sehingga dapat menunanikan ibadah haji, umrah, berjuang dan bersedekah. Rasulullah SAW bersabda, ‘Maukah kalian aku ajari sesuatu yang dapat mengejar pahala orang-orang yang telah mendahului kamu dan juga orang-orang yang sesudah nanti, serta tidak ada seorang pun yang lebih utama dari kamu, kecuali orang yang berbuat seperti apa yang kalian perbuat?’. Mereka menjawab, ‘Mau,’ Wahai Rasulullah.’ Beliau bersabda, ‘Yaitu kalian membaca tasbih, tahmid dan takbir setiap selesai shalat sebanyak tiga puluh tiga kali.’ Abu Shalih, orang yang meriwayatkan hadis ini dari Abu Hurairah, RA. berkata, ‘Ketika beliau ditanya tentang bagaimana mengucapkannya, beliau bersabda, ‘Subhaanaallaah, Alhamdulillaah, dan Allaahu akbar’ masing-masing dari tiga kalimat itu dibaca tiga puluh tiga kali.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Di dalam riwayat Muslim terdapat tambahan, ‘Kemudian orang-orang fakir Muhajirin datang lagi kepada Rasulullah SAW. dan berkata, ‘Setelah saudara-saudara kami yang kaya itu mendengar apa yang kami kerjakan, maka mereka mengerjakan seperti yang saya kerjakan.’ Kemudian Rasulullah SAW. bersabda, ‘Itulah karunia Allah yang diberikan kepada siapa yang dikehendaki-Nya.’”

1427- وَعَنْهُ، عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ، قَالَ: (( مَنْ سَبَّحَ اللهُ فِي دُّبُرٍ كُلُّ صَلاَةٍ ثَلاَثًا وَثَلاَثِيْنَ، وَحَمِدَ اللهَ َوَثَلاَثًا وَثَلاَثِيْنَ، وَكَبَّرَ اللهُ ثَلاَثًا وَثَلاَثِيْنَ، وَقاَلَ تَمَامَ الْمِائَةِ: لاَ َإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَىكُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ، غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَأَنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ )), رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1427. Dari Abu Hurairah RA, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Barangsiapa membaca tasbih tiga puluh tiga kali setiap selesai shalat, membaca tahmid tiga puluh tiga kali dan membaca takbir tiga puluh tiga kali, kemudian melengkapinya dengan membaca, ‘Laa ilaaha illallaah wahdahuu laa syariika lahu, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai’in qadiir’, maka diampunilah dosa-dosanya, walaupun dosa-dosa itu seperti buih di lautan.’” (HR. Muslim)

1328- وَعَنْ كَعْبِ بْنِ عُجْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَنْ رَسُوْلِ اللهِ  قَالض : مَعَقِّبَاتُ لاَ يَخِيْبُ قَائِلُهُنّ َ-أَوْ فَاعِلُهُنَّ- دُبُرَ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةٍ: ثَلاَثٌ وَثَلاَثُوْنَ تَسْبِيْحَةٌ. وَثَلاَثُ وَثَلاَثُوْنَ تَحْمِيْدَةٌ، وَأَرْبَعٌ وَثَلاَثٌوْنَ تَكْبِيْرَةً )), رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1328. Dari Ka’ab bin Ujzah RA, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Ada beberapa bacaan setelah shalat fardhu yang tidak sia-sia orang-orang yang membacanya atau mengerjakannya adalah: tasbih tiga puluh tiga kali, tahmid tiga puluh tiga kali dan takbir tiga puluh tiga kali.” (HR. Muslim)

1429- وَعَنْ سَعْدِ بْنِ أَبيِ وَقَّاصٍ رَضِيَ الله ُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُوْلَ اللهٍِْ  ، كَانَ يَتَعَوِّذُ دُبُرَ الصَّلَوَاتِ بَهَؤُلاَءِ الْكَلِمَاتِ: (( اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوْذُبِكَ مِنْ أَنْ اَرَدَّ إِلَى أَرْذَلُ الْعُمُرِ وَأَعُوْذُبِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا، وَأَعُوْذُبِكَ مِنْ فِتْنَةِ القَبْرِ )), رَوَاهُ الْبُخاَرِي.

1329. Dari Sa’ad bin Abu Waqqash RA. “Rasulullah SAW. senantiasa berlindung diri sehabis shalat, yaitu dengan mengucapkan, ‘Allaahumma inni a’uudzubika minal jubni wal bukhli wa a’uudzu bika min an arudda ilaa ardzalil umuri wa auudzu bika min fitnatiddunyaa wa auudzu bika min fithnatil qabri (Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung diri kepada-Mu dari sifat penakut dan kikir. Aku berlindung diri kepada-Mu daripada dilanjutkan usia hingga umur yang hina/tidak mampu untuk berbuat apa-apa. Dan aku berlindung diri kepada-Mu dari fitnah dunia dan aku berlindung diri kepada-Mu dari fitnah kubur).” (HR. Bukhari)

1430- وَعَنْ مُعَاذٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُوْلَ اللهٍِْ  ، أَخَذَ بِيَدِهِ وَقاَلَ: (( يَامُعَاذُ ، وَاللهِ إِنِّي َلأُحِبُّكَ، فَقَالَ: (( اُوْصِيْكَ يَا مَعَاذُ لاَ تَدَعَنَّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ تَقُوْلُ: اَللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ، وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ )), رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ بِإِسْنَادٍ صَحِيْحٍ.

1430. Dari Muadz RA. “Rasulullah SAW. memegang tangannya sambil bersabda, ‘Hai Muadz, demi Allah, aku sungguh sayang kepadamu.” Kemudian beliau bersabda lagi, ‘Aku berwasiat kepadamu hai Muadz, jangan sekali-kali, setiap kamu selesai shalat, kecuali kamu membaca, ‘Allaahumma ‘ainni ‘alaa dzikkrika wa syukrika wa husni ibaadatika’ (Ya Allah, bantulah saya untuk selalu menyebut nama-Mu dan bersyukur kepada-Mu serta memperbaiki ibadah kepada-Mu).’” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shahih)

1431- وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله ُعَنْهُ، أَنَّ رَسُوْلَ اللهٍِْ  ، قَالَ: (( إِذَا تَشَهَّدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَعِذْ باِللهِ مِنْ اَرْبَعٍ، يَقُوْلُ: اَللَّهُمَّ اِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ )), رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1431. Dari Abu Hurairah RA, ‘Rasulullah SAW. bersabda, ‘Apabila salah seorang di antara kalian bertasyahud, maka hendaklah ia berlindung diri kepada Allah dari empat perkara, dengan membaca, ‘Allaahumma inni ‘auudzubika min ‘adzaabi jahannama, wamin adzaabil qabri, wamin fithnatil mahyaa wal mamaati, wa min fithnatil masiihid dajjal” (Ya Allah, sesungguhnya saya berlindung diri kepada-Mu dari siksaan neraka jahannam, dari siksaan kubur, dari fitnah hidup dan mati dan dari kejahatan fitnah Dajjal).” (HR. Muslim)

1432- وَعَنْ أَبِي عَلِيٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، كَأَنَّ رَسُوْلَ اللهٍِْ  ، إِذَا قَامَ إِلَى الصَّلاَة ِيَكُوْنُ مِنْ أَخِرِ مَا يَقُوْلُ بَيْنَ التَّشَهُّدِ وَالتَسْلِيْمِ: (( اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَسْرَفْتُ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمَؤَخِّرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ )), رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1432. Dari Ali RA., ia berkata, “Adalah Rasulullah SAW. Jika mengerjakan shalat, maka pada akhir bacaan, yaitu antara tasyahhud dan salam, beliau membaca, ‘Allaajummaghfirlii maa qaddamtu wamaa akhkhartu, wa maa asrartu, wamaa a’lanyu, wamaa asraftu, wamaa anta a’lamu bihii minni, antal muqaddimu waantal muakhkhiru, laa ilaaha illaa anta’ (Ya Allah, ampunilah dosaku yakni dosa yang telah lalu, dosa yang akan datang, dosa yang saya lakukan dengan sembunyi-sembunyi, dosa yang saya lakukan dengan terang-terangan, dosa karena terlalu berlebihan, dan dosa yang Engkau lebih mengetahuinya daripadaku sendiri. Engkau adalah Dzat Yang Mendahulukan dan Dzat Yang Mengakhirkan. Tidak ada Tuhan, kecuali Engkau).” (HR. Muslim)

1433- وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: كَانَ النَّبِيُّ  يُكْثِرُ أَنْ يَقُوْلَ فِي رُّكُوْعِهِ وَسُجُوْدِهِ: (( سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ، اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِي )), مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1433. Dari Aisyah RA, ia berkata, “Rasulullah SAW. pada waktu ruku’ dan sujud, beliau sering membaca, ‘Subhaanakallaahumma rabbanaa wa bihamdika, allaahummaghfir lii’ (Maha suci Engkau, Ya Allah, Tuhan kami, dan dengan memuji kepada-Mu, Ya Allah, ampunilah dosaku).” (HR. Bukhari dan Muslim)

1434- وَعَنْهَا أَنَّ رَسُوْلَ اللهٍِْ  كَانَ يَقُوْلُ فِي رُكُوْعِهِ وَسُجُوْدِه : (( سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّ الْمَلاَئِكَةِ وَالرُّوْحِ )), رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1434. Dari Aisyah RA. “Rasulullah SAW, ketika ruku’ dan sujud, beliau membaca, ‘Subbuuhun qudduusun rabbul malaaikati war ruuh’ (Maha suci Allah, Tuhannya malaikat dan Jibril).’” (HR. Muslim)

1435- وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِىَ الله ُعَنْهُمَا، أَنَّ رَسُوْلَ اللهٍِْ  قاَلَ: (( فَأَمَّا الرُّكُوْعُ فَعَظِّمُوْا فِيْهِ الرَّبَّ عَزّ َو َجَلَّ، وَأَمَّا السُّجُوْدُ فَاجْتَهِدُوا فِى الدُّعَاءِ، فَقَمِنٌ أَنْ يُّسْتَجَابَ لَكُمْ )), رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1435. Dari Abdullah bin Abbas RA., “Rasulullah SAW. bersabda, ‘Di saat ruku’, maka agungkanlah nama Tuhan, dan pada waktu sujud, maka bersungguh-sungguhlah dalam berdoa karena sudah sepantasnya apabila doamu pada waktu sujud itu dikabulkan.” (HR. Muslim)

1436- وَعَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُوْلَ اللهٍِْ  قَالَ: (( أَقْرَبُ مَا يَكُوْنُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ، فَأَكْثِرُوا اَلدُّعَاءَ )), رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1436. Dari Abu Hurairah RA, “Rasulullah SAW. bersabda, ‘Sedekat-dekat hamba kepada Tuhannya, yaitu ketika ia sujud, oleh karena itu perbanyaklah berdoa.’” (HR. Muslim)

1437- وَ عَنْهُ، أَنَّ رَسُوْلَ اللهٍِْ  ،كَانَ يَقُوْلٌ فِى سُجُوْدِهِ: اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِى ذَنْبِى كُلَّهُ: دِقَّهُ وَ جِلَّهُ وَ أَوَّلَهُ وَأَخِرَهُ، وَعَلاَنِيَتَهُ وَسِرَّهُ )), رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1437. Dari Abu Hurairah RA., “Rasulullah SAW. pada waktu sujud, sering membaca, ‘Allaahummaghfir lii dzanbii kullahuu, diqqahuu wajillahuu, wa awwalahu wa aakhirahu, wa ‘alaaniyyatahu wa sirrahu’ (Ya Allah, ampunilah dosaku, baik dosa kecil maupun besar, dosa pertama maupun dosa terakhir, dosa yang terang-terangan maupun dosa yang tersembunyi).’” (HR. Muslim)

1438- وَ َعنْ عَائِشَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهَا، قَالَتْ: ِافَْتَقَدْتُ الَّنِبَّى  ذَاتَ لَيْلَةِ، فَتَحَسَّسْتُ، فَإِذَا هُوَ رَاكِعٌ- أَوْ سَاجِدٌ- يَقُوْلُ ((سُبْحَانَكَ وَ بِحَمْدِكَ ،لآ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ))
وَ فِى رِوَايَةٍ : فَوَقَعْتُ يَدَىَّ عَلَى بَطْنِ قَدَمَيْهِ، وَ هُوَ فىِ الْمَسْجِدِ وَهُمَا مَنْصُوْبَتَانِ، وَهُوَ يَقُوْلُ: أللَّهُمَّ إِنَّى أَعُوْذُ بِكَ بِِرِضَاكَ مِنْ سَخْطِكَ، وَ بِمُعَافَاِتكَ مِنْ عُقُوْبَتِكَ، وَ أَعُوْذُ بِكَ مِنْكَ، لاَ أَُحْصِى ثَنَاءَ عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلىَ نَفْسِكَ)), رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1438. Dari Aisyah RA, ia berkata, “Pada suatu malam, Nabi SAW. Pergi tanpa sepengetahuanku, kemudian aku mencari-cari beliau. Akhirnya saya mendapatkan beliau sedang ruku’ dan sujud dengan membaca, ‘Subhaanaka wa bihamdika laa ilaaha illaa anta.’”
Dalam riwayat lain dikatakan, “Kemudian tangan saya menyentuh kedua telapak kaki beliau yang sedang ditegakkan dan waktu itu beliau berada dalam masjid, beliau membaca, ‘Allaahumma innii a’udzu biridhaaka min sakhtika wabi muaafatika min uquubatika, wa a’uudzu bika minka laa uhshii tsanaa’an ‘alaika anta kamaa atsnaita ‘alaa nafsika.’ (Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung diri dengan keridhaan-Mu dari murka-Mu, dengan kesejahteran-Mu dari siksaan-Mu Dan aku berlindung diri dengan rahmat-Mu dari siksaan-Mu, aku tidak dapat menghitung berapa banyak pujian bagi-Mu sebagaimana Engkau memuji kepada Dzat-Mu sendiri).” (HR. Muslim)

1439- وَ عَنْ سَعْدِ بْنِ أَبىِ وَقَّاصٍ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: كُنَّا عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ  ، فَقَالَ (( أَيُعْجِزُ أَحَدُكُمْ أَنْ يَكْسِبَ فِى كُلِّ يَوْمٍ أَلْفَ حَسَنَةٍ !)) فَسَأَلَهُ سَائِلٌ مِنْ جُلَسَائِهِ :كَيْفَ يَكْسِبُ أَلْفَ حَسَنِةٍ ؟ قَالَ : (( يُسَبِّحُ مِائَةَ تَسْبِيْحَةٍ فَيُكْتَبُ لَهُ أَلْفُ حَسَنَةٍ، أَوْ يُحَطُّ عَنْهُ أَلْفُ خَطِيْئَةٍ )), رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1439. Dari Sa'ad bin Abi Waqqash RA. ia berkata, "Ketika kami berada di hadapan Rasulullah SAW. beliau bertanya, 'Apakah masing-masing dari kalian tidak mampu untuk mengerjakan seribu kebaikan setiap hari?". Kemudian salah seorang di antara kami yang sedang duduk itu menanyakan tentang bagaimana mungkin seseorang itu dapat mengerjakan seribu kebaikan, beliau lantas bersabda, 'Seseorang yang membaca tasbih seratus kali yaitu dituliskan baginya seribu kebaikan atau baginya dihapuskan seribu dosa.'" (HR. Muslim)

1440- وَعَنْ أَبيِ ذَرًّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُوْلَ اللهٍِْ ، قَالَ: (( يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَي مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ، فَكُلُّ تَسْبِيْحَةٍ صَدَقَةٌ, وَكُلُّ تَحْمِيْدَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلَّ تًهْلِيْلَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَكْبِيْرَةٍ صَدَقَةٌ، وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوْفِ صَدَقَةٌ، وَنَهْيٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ، وَيُجْزِىءُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى )), رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1440. Dari Abu Dzar RA. bahwasanya Rasulullah SAW. Bersabda, "Pada waktu pagi, setiap persendian masing-masing dari kamu harus disedekahi. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap bacaan tahmid adalah sedekah, setiap bacaan tahlil adalah sedekah, setiap bacaan takbir adalah sedekah, amar ma'ruf adalah sedekah.[1] Semua itu bisa dipenuhi dengan dua rakaat Dhuha yang ia kerjakan.'" (HR. Muslim)

1441- وَعنْ أُمِّ الْمُؤْمِنِيْنَ جَوِيْرِيَّةَ بِنْتَ الْحَارِثِ رَضِيَ الله عَنْهَا، أَنَّ رَسُوْلَ اللهٍِْ  ، خَرَجَ مِنْ عِنْدِهَا بُكْرَةً حِيْنَ صَلَّى الصُّبْحَ وَهِيَ فِي مَسْجِدِهَا، ثُمَّ رَجَعَ بَعْدَ أنْ أضْحَىَ وَهِيَ جَالِسَةٌ، فَقاَلَ: (( مَا زِلْتِ عَلَى الْحَالِ الَّتِي فَارَقْتُكِ عَلَيْهَا؟ )) قَالَتْ: نَعَمْ، فَقَالَ النَّبِيِّ  (( لَقَدْ قُلْتُ بَعْدَكِ أَرْبَعَ كَلِمَاتٍ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ، لَو وًزِنَتْ بِمَا قُلْتِ مُنْذُ الْيَوْمِ لَوَزَنَتْهُنَّ: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ، وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ, رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1441. Dari Ummul Mukminin 'Juwairiyah binti Harits RA. "Bahwasanya Nabi SAW. pagi-pagi benar telah keluar untuk mengerjakan shalat Subuh, sedangkan ia sendiri (Juwariyah) sudah duduk di Masjid. kemudian ketika beliau pulang setelah mengerjakan shalat Dhuha, ia pun masih tetap duduk. Beliau lantas bersabda, 'Sejak pagi engkau tetap saja belum beranjak?'. Juwairiyah menjawab, 'Benar.' Nabi SAW. Bersabda, 'Aku tadi membaca empat kalimat tiga kali, yang seandainya ditimbang dengan apa yang kamu baca sejak tadi niscaya seimbang yaitu, 'Subhaanallaah wabihamdihii adada khalqihii waridlaa nafsihii wazinata arsyihii wamidaada kalimaatih' (Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya sebanyak bilangan makhluk-Nya, seridha Zat-Nya, seberat 'Arasy-Nya dan sepanjang kalimat-Nya).'" (HR. Muslim)

1442- وَعَنْ أَبِي مُوْسَى الأَشْعَرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ ، قَالَ: (( مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَ الَّذِيْ لاَ يَذْكُرُهُ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ )), رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ.

1442. Dari Abu Musa Al Asy'ariy RA. dari Nabi SAW. beliau bersabda, "Perumpamaan orang yang berzikir kepada Tuhannya dengan orang yang tidak, seperti orang yang hidup dengan orang yang mati." (HR. Bukhari)
Dalam riwayat Muslim dikatakan, "Perumpamaan rumah yang digunakan untuk zikir kepada Allah dengan yang tidak, bagaikan orang yang hidup dengan orang yang mati."

1443- وَ عَنْ أَبيِ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُوْلَ اللهٍِْ  قَالَ: (( َيقُوْلُ اللهُ تَعاَلىَ: أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَني، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ، ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي، وَإْنْ ذَكَرِنِي فِي ملإِ ذَكَرْتُهُ فِي مَلإَِ خَيْرٍ مِنْهُمْ )), مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1443. Dari Abu Hurairah RA. bahwasanya Rasulullah SAW. Bersabda, "Allah SWT. berfirman, 'Aku senantiasa mengikuti firasat (sangkaan) hamba-Ku, Aku selalu bersamanya selama ia ingat kepada-Ku. Apabila ia ingat kepada-Ku di dalam dirinya, maka aku pun mengingatnya di dalam Zat-Ku, dan apabila ia ingat kepada-Ku di tengah-tengah majelis, maka Aku pun mengingatnya dalam kelompok (kumpulan orang) yang lebih baik dari kelompok majelisnya.'" (HR. Bukhari dan Muslim)

1444- وَعَنْهُ قاَلَ: قَالَ رَسُوْلُ الله ِ : (( َسَبقَ الْمُفَرِّدُوْنَ )) قاَلُوْا: وَمَا الْمُفَرَّدُوْنَ يَا رَسُوْلَ الله ِ؟ قَالَ: (( الذَّاكِرُونَ الله كَثِيْرًا وَالذَّاكَرَاتِ)), رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1444. Dari Abu Hurairah RA., ia berkata, “Rasulullah SAW. Bersabda. ‘Telah sampai lebih dahulu Al Mufarriduun. Para sahabat bertanya, ‘Apakah Al Mufarriduun itu?, Belaiu menjawab, ‘Yaitu orang-orang yang banyak berzikir kepada Allah, baik laki-laki maupun perempuan.” (HR. Muslim)

1445- وَعَنْ جَاِبٍر رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ  يَقُوْلُ: (( أَفْضَلُ الذِّكْرِ: لا َإِلَهَ إِلاَّ اللهُ )), رَوَاهُ التُّرْمُذِيُّ وَقَالَ : حَدِيْثٌ حَسَنٌ.

1445. Dari Jabir RA., ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah SAW. Bersabda, “Seutama-utama zikir adalah “Laa ilaaha illallaah”, (Tiada Tuhan selain Allah).” (HR. Tirmidzi.

1446- عَنْ عَبْدَ اللهِ بْنِ يَسَرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ رَجُلاً قَالَ: يَا رَسُوْلَ الله ِ، إِنَّ شَرْائِعَ اْلإِسْلاَمِ قَدْ كَثُرَتْ عَلَيَّ، فَأَخْبِرْنِي بِشَيْءٍ أََتَشَبَّتُ بِهِ قَالَ: (( لاَ يَزَالُ لِسَانُكَ رَطِبًا مِنْ ذِكْرِ اللهِ )), رَوَاهُ التُّرْمُذِيُّ وَ قَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ.

1446. Dari Abdullah bin Busr RA., ia berkata, “Ada seseorang berkata, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya syariat-syariat Islam yang saya terima itu lebih banyak, kemudian beritahukanlah kepada saya tentang sesuatu yang benar-benar harus saya pegang baik-baik. Beliau bersabda, ‘Hendaklah lisanmu selalu basah untuk berzikir kepada Allah.” (HR. Tirmidzi)

1447- وَعَنْ جَاِبٍر رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: عَنِ الَّنِبَِي :(( مَنْ قَالَ: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، غُرِسَتْ لَهُ نَخْلَةٌ فِي الْجَنَّةِ )), رَوَاهُ الُّتْرمُذِيُّ وَقَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ.

1447. Dari Jabir RA. ia berkata, “Nabi SAW., bersabda, “Baragsiapa mengucapkan ‘Subhaanallaah Wabihamdih,’ maka ditanamkan baginya sebatang pohon di surga.” (HR. Tirmidzi)

1448- وَعَنْ أَبيِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنءهث قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ  : (( لَقِيْتُ إِبْرَاهِيْمً لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي، فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ أَقْرِئَْ أُمَّتَكَ مِنَّي السَّلاَمَ ؛ وَأَخْبِرْهُمْ أَنَّ الْجَنَّةَ طَيِّبَةُ التُّرْبَةِ، عَذْبَةُ الْماءِ، وَأَنَّهَا قِيَعَانٌ وَأَنَّ غِرَاسَهَا: سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ ِللهِ ، وَلاَ إِلَهَ إِلاَ اللُه، وَاللهُ أَكْبَرُ )), رَوَاهُ التُّرْمُذِيُّ وَقاَلَ : حَدِيْثٌ حَسَنٌ.

1448. Dari Abdullah bin Mas’ud RA., ia berkata, “Rasulullah SAW. Bersabda, Saya bertemu dengan Ibrahim AS pada malam Israa’ dan beliau berkata, “Wahai Muhammad, sampaikan salamku kepada ummatmu dan sampaikanlah kepada mereka bahwa surga itu tanahnya subur dan airnya segar. Surga itu adalah taman dan tanamannya adalah, “Subhaanallah walhamulillaah wa laa ilaaha illallaah wallaahu akbar.” (HR. Tirmidzi)

1449- وَعَنْ أَبيِ الدَّرْدَاءِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ : (( أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِ أَعْمَالِكُمْ، وَأَذْكَاهَا عِنْدَ مَلِيْكِكُمْ، وَأَرْفَعِهَا فِي دَرَجَاتِكُمْ، وَخَيْرٍ لَكُمْ مِنْ إِنْفَاقِ الذَّهِبِ واَلفِضَّةِ. وَخَيْرٍ لَكُمْ مِنْ أَنْ تَلْقَوْا عَدُوَّكُمْ فَتَضْرِبُوا أَعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوا أَعْنَا قَكُمْ ؟ )) قَالُوْا :بَلَى، قاَلَ: (( ذِكْرُ الله تَعَالَى)), رَوَاهُ التُّرْمُذِيُّ، قَالَ اْلَحاكِمُ أَبُوْ عَبْدِ اللهِ : بِإِسْنَادٍ صَحِيْحٍ.

1449. Dari Abu Darda’ RA., ia berkata, “Rasulullah SAW. Bersabda, ‘Sudikah kalian saya beritahu tentang amalan yang paling baik di sisi Tuhanmu dan tertinggi derajatnya serta lebih baik daripada menafkahkan emas dan perak. Bahkan lebih baik daripada kamu menghadapi musuh, kemudian kamu penggal leher mereka dan mereka memenggal lehermu?, Para sahabat menjawab, ‘Tentu,’ Beliau bersabda, ‘Yaitu zikir kepada Allah SWT.’” (HR. Tirmidzi)

1451- وَعَنْ أًبِي مُوْسَي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ لِي رسُولُ اللهِ : (( ألاَ أَدُلُّكَ عَلَى كُنْزٍ مِنْ كُنُوْزِ الْجَنَّةِ )) فَقُلْتُ: بَلىَ يَا رَسُوْلَ اللهِ قَالَ: (( لاَحَوْلاَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِااللهِ )), مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1451. Dari Abu Musa RA., ia berkata, “Rasulullah SAW. Bersabda, “Maukah kalian saya tunjukkan salah satu fasilitas surga?’, Saya menjawab, ‘Mau’ wahai Rasulullah.” Kemudian beliau menjawab, ‘Yaitu ucapan ‘Laa haula walaa quwwata illaa billah.’ (Tiada daya dan kekuatan kecuali dari pertolongan Allah).” (HR. Bukhari dan Muslim)