Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

HADITS ANJURAN BERDOA DALAM ISLAM

HADITS ANJURAN BERDOA DALAM ISLAM
ANJURAN BERDOA

Allah SWT. Berfirman,

وَ قَالَ رَبُّكُمْ ادْعُوْنيِ أَسْتَجِبْ لَكُمْ

"Dan Tuhanmu berfirman, Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu." (Qs. Al Al Mu’min(40) : 60)

اُدْعُوْا رَبَّكُمْ تَضَرُّعُا وَ خُفْيَةُ إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَ

"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan merendah diri dan (dengan) suara yang lembut. Sesunguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (Qs. Al A'raaf(7): 55)

وَ إِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيْبٌ أُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa kepada-Ku. (Qs. Al Baqarah(2) : 186)

أَمَّنْ يُجِيْبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَ يَكْشِفُ السُّوْءَ

Allah SWT. Berfirman, "Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia bedoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan." (Qs. An Naml(27) : 62)

1473- وَعَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا, عَنِ الَّنِبيِّ  قَالَ: (( اَلدُّعَاءُ هَوَ الْعِبَادَةُ)), رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ وَالتُّرْمُذِيُّ.

1473. Dari Nu'man bin Basyir RA. dari Nabi SAW., beliau bersabda, "Doa itu adalah ibadah." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

1474- وَعَنْ عَاِئشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ : كَأَنَّ رَسُوْلَ اللهٍِْ , قَالَ : يُسْتَحَبُّ الْجَوَامِعَ مِنَ الدُّعَاءِ , وَيَدَعُ مَا سِوَى ذَلِكَ, رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ.

1474. Dari Aisyah RA., ia berkata, “Rasulullah SAW. menyukai doa yang mencakup segala macam tujuan permohonan, dan meninggalkan doa yang selain itu." (HR. Abu Dawud)

1475- وَعَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قاَل َ: كَانَ اَكْثَرُ دُعَاءِ النَّبِي : (( أَللَّهُمَّ أَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً , وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً , وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ))

1475. Dari Anas RA. ia berkata, "Doa yang sering dibaca oleh Rasulullah SAW. adalah ‘Allaahumma aatinaa fid dunyaa hasanatan wafil aakhirati hasanatan waqinaa adzaaban naar’ (Ya Allah berilah kebaikan kepada kami di dunia dan akhirat, serta selamatkanlah kami dari siksaan neraka)." HR. Bukhari dan Muslim)

زَادَ مُسْلِمٌ فِي رِوَايَتِهِ قَالَ : وَ كَانَ آنَسُ إِذَا أًرًادً اًنْ يَدْعُوَ بِدَعْوَةٍ دَعَا بِهَا , وَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَدْعُوَ بِدُعَاءٍ دَعَا بِهَا فِيْهِ

Dan di dalam riwayat Muslim terdapat tambahan, "Anas apabila hendak berdoa dengan sesuatu doa, maka ia berdoa dengan membaca doa ini lebih dahulu, atau apabila hendak berdoa dengan sesuatu doa, maka ia memasukkan doa ini ke dalam doa yang dibacanya."

1476- وَعَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ, كَانَ يَقُوْلُ : (( أللَّهُمَّ إِنِّي أّسْأَلُكَ الْهُدَى, وَالْعَفَافَ, وَالْغِنَى )), رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1476. Dari Abu Mas'ud RA. bahwasanya Nabi SAW. Senantiasa berdoa, ‘Alaahumma innii as’alukal hudaa wattuqaa wal’a­faa­fa wal ghinaa’ (Ya Allah, sesungguhnya saya mohon petunjuk, ketakwaan yang tinggi, terpeliharanya kehormatan diri, dan kekayaan kepada-Mu)." (HR. Muslim)

1477- وَعَنْ طَرِيْقِ بْنِ أَشِيَمٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: كَانَ الرَّجُلُ إِذَا أَسْلَمَ عَلَّمَهُ النَّبِيُّ  أَلصَّلاَةَ ثُمَّ أَمَرَهُ أَنْ يَدْعُوَ بِهَؤُلاَءِ الْكَلِمَاتِ : (( اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِي , وَارْحَمْنِي , وَأَهْدِنِي , وَعَافِنِي وَارْزُقْنِي )), رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1477. Dari Thariq bin Asy-yam RA. ia berkata, "Biasanya apabila seseorang masuk Islam, ia diajari shalat oleh Nabi SAW., kemudian Nabi memerintahkannya untuk berdoa dengan kalimat-kalimat berikut, ‘Allaahummaghfir lii warhamnii wahdinii wa’aafini warzuqnii’ (Ya Allah, berkenanlah Engkau mengampuniku, memberiku rahmat, menunjukiku, menyehatkanku dan memberiku rezki." (HR. Muslim)

وَفِي رِوَايَةٍ لَهُ عَنْ طَارِقٍ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُوْلَ اللهِ  , أَتَاه ُرَجُلٌ فَقَالَ : يَا رَسُوْلَ اللهِ كَيْفَ أَقُوْلُ حِيْنَ أَسْأَلُ رَبِّي ؟, قَالَ : قُلِ اللَّهُمَّ اغْفِرْ ليِ , وَ ارْحَمْنيِ , وَ عَافِنِي , وَاْرزُقْنِي , فَإِنَّ هَؤُلاَءِ تَجْمَعُ لَكَ دُنْيَاكَ وَ آخِرَتَك.

Dalam riwayat yang lain dikatakan dari Thariq bahwasanya Nabi SAW. kedatangan seseorang kemudian beliau bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana seharusnya yang aku ucapkan ketika aku hendak memohon kepada Tuhan-Ku?" Beliau bersabda, “Ucapkanlah, ‘Allaahummaghfir lii warhamnii wahdinii wa’aafinii warzuqnii’, karena kalimat-kalimat tersebut mengumpulkan urusan dunia dan akhiratmu."

1478- َوعَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو ْبِن الْعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ : (( اَللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوْبِ صَرِّفْ قُلُوْبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ )), رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1478. Dari Abdullah bin Amr bin Ash RA. Ia berkata, “Rasulullah SAW. Berdoa, ‘Allaahumma musharrifal quluubi, sharrif quluubanaa ‘alaa thaa’atika’ (Ya Allah, Zat yang mengubah hati, ubahlah hati kami untuk taat kepada-Mu)." (HR. Muslim)

1479- وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ , عَنِ النَّبِيِّ  , قَالَ : (( تَعَوَذُوْا بِااللهِ مِنْ جَهْدِ الْبَلاَءِ وَدَرَكِ الشَّقَاءِ , وَسُوْءِ الْقَضَاءِ , وَشَمَاتَةِ اْلأَعْدَاءِ )). ُمَّتفَقٌ عَلَيْهِ

1479. Dari Abu Hurairah RA., dari Nabi SAW., beliau ber­sab­da, "Minta perlindungandiri-lah kalian kepada Allah daripada beratnya cobaan, tertimpa kesulitan, jeleknya takdir dan dari cemoohan musuh.’” (HR. Bukhari dan Muslim)

1480- و عنه قال : كان رسول الله  يقول : اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ ليِ دِيْنيِ الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي , وَ أَصْلِحْ ليِ دُنْيَايَ الَّتِي فِيْهَا مَعَاشِي , وَ أَصْلِحْ ليِ آخِرَتيِ الَّتِي فِيْهَا مَعَادَي , وَاَجَعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةَ لِّي فِي كُلِّ خَيْرِ , وَاجَعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِي مِنْ كُلِّ شَرِّ )), رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1480. Dari Abu Hurairah RA., ia berkata, "Rasulullah SAW. Senantiasa berdoa dengan, ‘Allaahumma ashlih lii diinil ladzii huwa ‘ishmatu amrii, wa ashlih lii dunyaayal latii fiihaa ma’aasyii, wa ashlih lii aakhiratil latii fiiha ma’aadii, waj’alil hayaata ziyaadatan lii min kulli khair, waj’alil mauta raahatan lii min kulli syarrin’ (Ya Allah, berkenankanlah Engkau memperbaiki agamaku yang merupakan pemeliharaan urusanku, berkenanlah Engkau membuat baik duniaku yang aku hidup di dalamnya, berkenanlah Engkau membaikkan akhiratku tempat kembaliku. Berkenanlah Engkau menjadikan hidup sebagai tambahan bagiku dalam setiap kebaikan, dan menjadikan mati sebagai isirahat bagiku dari setiap kebaikan, dan menjadikan mati sebagai istirahat bagiku dari setiap kejahatan.’" (HR. Muslim)

1481- وَعَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : (( اَللَّهُمَّ اهْدِنِي , وَسَدِّدْنِي ))

1481. Dari Ali RA., ia berkata, “Rasulullah SAW. bersabda kepada saya, ‘Ucapkanlah, ‘Allaahummahdinii wasaddidnii’ (Ya Allah tunjukilah saya dan luruskanlah saya).’"

وَ فِي رِوَايَةٍ : اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ اْلهُدَي وَ السَّدَادَ, رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Dalam sebuah riwayat dikatakan, ‘Allaahumma innii as’alukal hudaa wassadaada’ (Ya Allah, sesungguhnya saya mohon petunjuk dan kelurusan kapada-Mu).’" (HR. Muslim)

1482- وَعَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : كَأَنَّ رَسُوْلَ اللهٍِْ  يَقُوْلُ : (( اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْعَجْزِ , وَاْلكَسَلِ , وَالْجُبْنِي , وَالْهَرْمِ , وَالْبُخْلِ , وَأَعُوْذ ُبِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ , وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ )). رَوَاهُ مُسْلِم

1482. Dari Anas RA. ia berkata, “Rasulullah SAW. sering berdoa, ‘Allaahumma innii a’uudzubika minal ‘ajzi wal kasalai wal jubni wal harami wal bukhlii wa a’uudzu bika min ‘adzaabil qabri wa a’uudzu bika min fithnatil mahyaa wal mamaat’ (Ya Allah, sesungguhnya saya berlindung kepada-Mu dari lemah, malas, takut, tua dan kikir. Saya berlindung diri kepada-Mu dari siksa kubur, fitnah hidup dan fitnah mati.’" (HR. Muslim)

1483- وَعَنْ أَبيِ بَكْرٍ الِّصدِّيْقِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ , أَنَّهُ قَالَ لِرَسُوْلِ اللهِ  : عَلِّمْنِبي دُعَاءً أَدْعُو بِهِ فِي صَلاَتِي , قَالَ : ((قُلْ : اَللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيْرًا , وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ اَنْتَ , فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ , وَارْحَمْنِي , إِنَّكَ اَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمَ )). ُمَّتفَقٌ عَلَيْهِ

1483. Dari Abu Bakar Ash Shiddiq RA. bahwasanya ia pernah berkata kepada Rasulullah SAW., “Ajarkanlah kepada saya suatu doa yang saya baca di dalam salat.’ Beliau bersabda, "Bacalah, ‘Allaahumma innii zhalamtu nafsii zhulman katsiiran wa laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta faghfirlii maghfiratan min ‘indika warhamnii innaka antal ghafuurur rahiim’ (Ya Allah, sesungguhnya saya telah berkali-kali menganiaya diri saya sendiri, dan tidak ada yang mengampuni dosa-dosa melainkan Engkau, maka ampunilah saya dengan suatu ampunan dari pada-Mu dan kasihanilah saya, sesung­guhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’" (HR. Bukhari dan Muslim)

1484- وَعَنْ أَبيِ مُوْسىَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ  , أَنَّهُ كَانَ يَدْعُوْ بِهَذضا الدُّعَاءِ : (( اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِي خَطِيْئَتِي وَجَهْلِي , وَإِسْرَافِي فِي أَمْرِي , وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي , اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِي جِدِّي وَهَزْلِي ؛ وَخَطَئِي وَعَمْدِي؛ وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِي اَللَّهُمَّ اَغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ , وَمَا اَسْرَرْتُ , وَمَا أَعْلَنْتُ , وَمَا اَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي , أَنْتَ الْمُقَدِّمُ , وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ , وَأَنْتَ عَلىَ كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ)). ُمَّتفَقٌ عَلَيْهِ

1484. Dari Abu Musa RA. dari Nabi SAW. bahwasanya beliau senantiasa berdoa dengan doa ini, ‘Allaahummaghfir lii khathiiathii wajahlii waisraafii fii amrii wamaa anta a’lamu bihii minnii, allaahummaghfirlii jaddii wahazlii wakhathaa-ii wa’amdii wakullu dzaalika indii, Allaahummaghfir lii maa qaddamtu wamaa akhkhartu wamaa asrartu wamaa a’lantu wamaa anta a’lamu bihii minni, antal muqaddimu wa antal muakhkhiru wa anta ‘alaa kulli syai-in qadiir’ (Ya Allah, berkenanlah Engkau mengampuni kesalahanku, kebodohanku, hal-hal yang berlebihan yang aku lakukan dalam segala hal, serta apapun yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku. Ya Allah, berkenanlah Engkau mengampuni kesungguhanku, kesalahanku dan kesengajaanku, yang mana kesemuanya itu terdapat pada diriku. Ya Allah, berkenanlah Engkau mengam­puni dosaku yang telah lalu, dosa yang akan datang, dosa yang kuperbuat dengan sembunyi-sembunyi, maupun terang-terangan, dan segala dosa yang mana Engkau lebih mengetahui daripada aku. Engkau adalah zat yang mendahulukan dan mengakhirkan, serta yang kuasa atas segala sesuatu).’" (HR. Bukhari dan Muslim)

1485- وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا , أَنَّ الَّنِبَّي  كاَنَ يَقُوْلُ فيِ دُعَاِئهِ :(( اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَمِلْتُ وَمِنْ شَرِّ مَا لَمْ أَعْمَل )), رَوَاهُ مُسْلِمُ .

1485. Dari Aisyah RA. bahwasanya Nabi SAW. membaca doa, ‘Allaahumma innii a’uudzubika min syarri maa amiltu wa min syarri maa lam a’mal’ (Ya Allah, sesungguhnya saya berlindung diri kepada-Mu dari kejelekan yang telah saya perbuat dan yang belum saya perbuat).’" (HR. Muslim)

1486- وَعَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا , قَالَ : كَانَ مِنْ دُعَاءِ رَسُوْلِ اللهِ  : (( أَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ , وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ , وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ , وَجَمِيْعِ سَخَطِكَ )), رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1486. Dari Abdullah bin Umar RA., ia berkata, "Diantara doa-doa Rasulullah SAW. Adalah, ‘Allaahumma innii a’uudzu bika min zawaali ni’matika watahawwuli aa’fitaika wafaa’atii ni’matika wajamii’i sakhtika.’ (Ya Allah,, se­sung­guhnya saya berlindung diri kepada-Mu dari hilangya nikmat-Mu, bergesernya kesejahteraan-Mu, mendadaknya coba­an-Mu, dan segala macam murka-Mu)." (HR. Muslim)

1487- وَعَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ رَضِيَ الله ُعَنْهُ ، قَالَ: كَأَنَّ رَسُوْلَ اللهٍِْ  ، يَقُوْلُ: (( اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذ ُبِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَالْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَالْهَرَمِ، وَعَذَابِ الْقَبْرِ، اَللَّهُمَّ أَتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا ، وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا ، اَنْتَ وَلِيُهَا وَمَوْلاَهَا ، اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذِ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَع ُ؛ وَمِنْ قَلْبِ لاَ يَخْسَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ ؛ وَمِنْ دَعْوَةِ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا )), رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1487. Dari Zaid bin Arqam RA. ia berkata, “Rasulullah SAW. Senantiasa berdoa dengan doa, ‘Allaahumma innii a’uudzu bika minal ‘ajzi wal kasali wal bukhli wal harami wa ‘adzaabil qabri, allaahumma aati nafsii taqwaaha wa zakkihaa anta khairu man zakkaahaa anta waliyyuhaa, allahumma innii as’aluka min ‘ilmin la yanfa’ wa nafsin laa tasyba’u, wa min da’watin la yustajaabu lahaa’. (Ya Allah, sesungguhnya saya berlindung diri kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, kikir, tua (lemah) dan siksa kubur, dan bersihkanlah hatiku, karena sesungguhnya Engkaulah Zat yang paling bisa membersihkannya, Engkau adalah pelindung dan pemiliknya. Ya Allah, sesungguhnya saya memohon perlindungan diri kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusuk (tenang), nafsu yang tidak pernah puas, dan doa yang tidak dikabulkan)." (HR. Muslim)

1488- وَعَنِ اْبنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، أَنَّ رَسُوْلَ اللهٍِْ  ، كَانَ يَقُوْلُ: (( اَللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ؛ وَبِكَ أَمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ! فَاغْفِرْلِي مَاقَدَّمْتُ، وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَشْرَرْتُ، وَمَا أَعْلَنْتُ ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ، وَأَنْتَ الْمَؤَخِّرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اَنْتَ )). ُمَّتفَقٌ عَلَيْهِ

1489. Dari Abdullah bin Abbas RA. bahwasanya Rasulullah SAW. Senantiasa berdoa dengan, ‘Allaahumma bika aslamtu, wa bika aamantu, wa’alaika tawakkaltu wa ilaika anabtu, wabika khaashamtu, wailaika haakamtu faghfirlii maa qaddamtu wa maa akhkhartu, wamaa asrartu wamaa a’lantu, antal muqaddimu wa antal muakhkhiru laa ilaaha illaa anta’ (Ya Allah, hanya kepada-Mu aku berserah diri, beriman, bertawakkal kembali, dan hanya kepada-Mu, aku bersandar dalam mengambil keputusan. Karena itu berkenanlah Engkau mengampuni dosaku yang telah lewat dan dosa yang akan terjadi, apa yang aku rahasiakan dan apa yang aku tampakkan. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan selain Engkau).
Dalam sebuah riwayat terdapat tambahan, ‘Laa haula walaa quwwata illa billah’ (Tiada daya dan kekuatan kecuali hanya dengan pertolongan Allah)." (HR. Bukhari dan Muslim)

1489- وَعَنْ عَائِشَةَ رَضَي اللهُ عَنْهَا، أَنَّ النَّبِيَّ  ، كَانَ يَدْعُو ْبِهَؤُلاَءِ الْكَلِمَاتِ : (( اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنْ فِتْنَةٍ النَّارِ، وَعَذَابِ النَّارِ، وَمْنْ شَرِّ الْغِنَى وَالْفَقْرِ )), رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ ، وَالتُّرْمُذِيُّ وَقاَلَ : حَدِيْثٌ حَسَنٌ صًَحِيْح. وَهَذاَ لَفْظُ أَبيِ دَاوُدَ.

1489. Dari Aisyah RA., bahwasanya Nabi SAW., sering membaca do’a ini, ‘Allaahumma a’uudzubika min fithnatinnaari wa min ‘adzaabin naari wa min syarril ghinaa wal faqri’ (Ya Allah, Aku berlindung kepadamu dari fitnah neraka dan siksanya, serta dari fitnah kekayaan dan kefakiran) (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

1490- وَعَنْ زِياَدِ عِلاقَََة عَنْ عَمِّهِ، وَهُوَ قُطْبَةُ بْنُ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: كاَنَ النَّبِيُّ  : (( اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ اَْلأَخْلاَقِ، وَاْلأَعْمَالِ، وَاْلأَهْوَاءِ )), رَوَاهُ الُّتْرمُذِيُّ وَقَالَ : حَدِيْثٌ حَسَنٌ.

1490. Dari Yazid bin ‘Ilaaqah, dari pamannya yaitu Quthbah bin Malik RA., ia berkata, “Nabi SAW. sering membaca do’a, ‘Allaahumma innii a’uudzubika min munkaraatil akhlaaqi wal a’maali wal ahwaa’i’ (Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari akhlak-akhlak yang munkar, serta dari amal–amal perbuatan dan hawa nafsu yang jelek).” (HR. Tirmidzi)

1491- وَعَنْ شَكَلِ بْنِ حَمِيْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ ، عَلِمِّنْي دُعَاءً، قَالَ: ((قُلْ: اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِي، وَمِنْ شَرِّ بَصَرِي، وَمِنْ شَرِّ لِسَانِي،

1491. Dari Syakal bin Humaid RA, ia berkata, “Saya bertanya, “Wahai Rasulullah, ajarkanlah aku satu do’a, kemudian beliau bersabda, “Ucapkanlah, ‘Allaahumma innii auudzu bika min syarri sam’ii wa min syarri basyarii wa min syarri lisaanii, wamin syarri qalbii, wamin syarri maniyyii’ ( Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari pendengaran dan penglihatanku yang jelek, dan dari kejelekan Ucapan serta hatiku, aku juga berlindung dari buruknya angan-anganku).” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

1492- وَعَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أََنَّ النَّبِيَّ  ، كَانَ يَقُوْلُ: (( اَللَّهُمَّ أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْبَرَصِ، وَالْْجُنُوْنِ، وَالْجُذَامِ، وَسَيِّءِ الأَسْقَامِ)), رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ بِإِسْنَادٍ صَحِيْحٍ.

1492. Dari Anas RA, bahwasanya Nabi SAW. sering membaca do’a, ‘Allaahumma innii a’uudzubika minal barashi wal junuuni wal judzaami wa sayyi’il asqaami. ( Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari penyakit belang, gila dan penyakit kusta, serta dari penyakit-penyakit berat lainya).” (HR Abu Dawud)

1493- وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: كَأَنَّ رَسُوْلَ اللهٍِْ  يَقُوْلٌُ: ((اَللَّهُمَّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ الْجُوْعِ، فَإِنَّهُ بِئْسَ الضَّجِيْعُ، وَ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْخِيَانَهِ ، فَإِنَّهَا بِئْسَتِ الْبَطَانَةُ)), رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ بِإِسْنَادٍهِ صَحِيْحٌ.

1493. Dari Abu Hurairah RA. ia bekata, “Rasulullah SAW. sering membaca do’a, ‘Allaahumma innii a’uudzu bika minal juu’i fainnahu bi’sadh dhajii’u wa a’uudzubika minal khiyaanati fainnahuu bi’sal bithaanatu’ ( Ya Allah aku berlindung kepadamu dari kelaparan, karena lapar adalah sejelek-jeleknya kawan dalam tidur, dan aku berlindung kepada-Mu dari Khianat karena sesungguhnya penghianat adalah sejelek-jeleknya sahabat).” (HR Abu Dawud)

1494- وَعَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ مَكَاتِبًا جَاءَهُ فَقَالَ: إِنِّي عَجِزْتُ عَنْ كِتَابَتِي فَأَعِنِّي، قَالَ: أَلاَ أُعَلِّمَكَ كَلِمَاتٍ عَلَّمَنِيَهُنَّ رَسُوْلُ اللهِ  لَوْكَانَ عَلَيْكَ مِثْلُ جَبَلٍ دَيْنًا أَدَّاهُ اللهُ عَنْكَ ؟ قُلْ: (( اَللَّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ، وَأغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ)), رَوَاهُ التُّرْمُذِيُّ وَقالَ حَدِيْثٌ حَسَنُ.

1494. Dari Ali RA., bahwasanya ada seorang budak mukaatab[1] menghampirinya dan berkata, “Sesungguhnya saya tidak sanggup membayar angsuran untuk memerdekakan diri saya, maka berilah saya bantuan.’ Kemudian Ali berkata, ‘Maukah kamu aku ajarkan beberapa kata yang diajarkan Rasulullah kepadaku, dimana jika kamu memiliki hutang setinggi gunung misalnya, niscaya Allah akan memberimu pertolongan agar dapat segera melunasinya, yaitu bacalah, ‘Allaahumma akfinii bihalaalika ‘an haramika wa aghninii bifadhlika ‘amman siwaaka’ (Ya Allah, cukupkanlah kepadaku rizki yang halal, dan jauhkanlah aku dari rizki yang haram, dan berilah aku kecukupan atas karunia-Mu dari segala sesuatu selain Engkau).” (HR. Tirmidzi)

1496- وَعَنْ أَبِي الْفَضْلِ الْعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَِّلِبِ رَضِيَ الله ُعَنْهُ قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ عَلِّمْنِي شَيْئًا أَسْأَلُهُ اللهَ تَعَالَى، قَالَ: ((سَلُوْا اللهَ الْعَافِيَةِ)) فَمَكَثْتُ أَيَّامًا، ثُمَّ جِئْتُ فَقُلْتُ: يَا رَسُوْلُ اللهِ عَلِّمْنِيْ شَيْئًا أَسْأَلُهُ اللهَ تَعَالَى، قَالَ لِي: (( يَا عَبَّاسُ يَا عَمَّ رَسُوْلِ اللهِ، سَلُوْا اللهِ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالأَخِرَةِ)), رَوَاهُ التُّرْمُذِيُّ وَقاَلَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ.

1496. Dari Abul Fadhl al-Abbad bin Abdul Muthalib RA., ia berkata, ‘Saya berkata, “Wahai Rasulullah, ajarilah aku sesuatu doa yang dengannya saya memohon kepada Allah ta’ala.’ Beliau bersabda, ‘Mohonlah kesejahteraan kepada Allah ta’ala.’ Setelah selang beberapa hari saya datang lagi dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, ajarkan sesuatu yang dengannya aku harus memohonnya kepada Allah.” Beliau bersabda kepadaku, ‘Wahai Abbas, paman Rasulullah, mohonlah kesejahteraan di dunia dan di akhirat kepada Allah).’” (HR. Tirmidzi)

1497- وَعَنْ شَهْرِ بْنِ حَوْشَبِ قَالَ: قُلْتُ لأُِمِّ سَلَمَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا، يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِيْنَ مَا كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ رَسُوْلِ اللهِ ، إِذَا كَانَ عِنْدَكَ؟ قَالَتْ: كَانَ أَكْثَرُ دُعَائِهِ: (( يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَي دِيْنِكَ)), رَوَاهُ التُّرْمُذِيُّ. وَقاَلَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ.

1497. Dari Syahr bin Hausyab berkata, “Saya pernah bertanya kepada Ummu Salamah RA., “Wahai Ummul mukminin, do’a apakah yang sering dibaca Rasulullah SAW, ketika beliau berada di tempatmu ?” Ummul Mukminin menjawab, ‘Do’a yang paling sering dibaca oleh beliau adalah, ‘Yaa, muqallibal quluub, tsabbit qalbii ‘alaa diinika’ (Wahai zat yang membolak-balik hati, tetapkanlah hatiku untuk memeluk agama-Mu).’” (HR. Tirmidzi)
1499- وَعَنْ أَنَسٍ رَضِيَ الله ُعَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ  : (( أَلِظُّوْا بـ-يَاذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَمِ)), رَوَاهُ التُّرْمُذِيُّ.
1499. Dari Anas RA., ia berkata, “Rasulullah SAW. Bersabda, ‘Perbanyaklah mengucapkan kalimat, ‘Yaa dzal jalaali wal ikraam’ (Wahai zat yang maha agung dan maha mulia).” (HR. Tirmidzi)[2]

1500- وَعَنْ أَبِي أُمَامَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قاَلَ دَعَا رَسُوْلُ اللهِ  بِدُعَاءٍ كَثِيْرٍ لَمْ نَخْفَظْ مِنْهُ شَيْئًا , قُلْنَا يَا رَسُوْلَ اللهِ دَعَوْتُ بِدُعَاءٍ كَثِيْرٍ لَمْ نَخْفَظْ مِنْهُ شَيْئًا , فَقَالَ : اَلاَ أَدُلُّكُمْ عَليَ مَا يَجْمَعُ ذَالِكَ كُلَّهُ ؟ تَقُوْلُ اللَّهُمَّ إِنَّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا سَأَلك مِنْهُ نَبِيُكَ مُحَمَّدٌ r وَ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا اسْتَعَاذَكَ مِنْهُ نَبِيُّكَ مُحَمَّدٌ  وَ أَنْتَ اْلُمْسَتعَانُ وَ عَلَيْكَ الْبَلاَغُ وَ لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ , رَوَاهُ التُّرْمُذِي.

1500. Dari Abu Umamah RA., ia berkata, “Rasulullah SAW. berdo’a dengan do’a yang panjang, dimana kami tidak dapat menghapalkannya walaupun sedikit saja, kemudian kami berkata, “Wahai Rasulullah engkau telah berdo’a dengan do’a yang panjang sehingga kami tidak dapat menghafalkanya walau sedikit,” Beliau bersabda, “Maukah kalian semua aku tun­juk­kan suatu do’a yang mencakup itu semua? Yaitu ucapkanlah, ‘Allaahumma inni as’aluka min khairi maa sa’alaka minhu nabiyyuka muhammadun shallallaahu ‘alaihi wa sallama, wa a’uudzu bika min syarri masta’aadzaka minhu nabiyyuka muhammadun shallallaahu ‘alaihi wasallama wa antal musta’aanu wa’alaikal balaaghu walaa haula walaa quwwata illaa billaah’ (Ya Allah, aku memohon kepada-Mu sebaik apa yang dimohon oleh Nabi-Mu Muhammad SAW, dan aku berlindung kepada-Mu dari apa yang dijauhi oleh Nabi-Mu Muhammad SAW dan memohon perlindungan atasnya dan hanya kepada-Mulah pantas disampaikan segala keluhan, tiada daya dan kekuatan melainkan dnegan pertolongan Allah.’” (HR. Tirmidzi)

[1] Budak yang dijanji untuk dimerdekakan oleh tuannya dengan syarat menebus diri.
[2] Hadits ini juga diriwayatkan oleh An-Nasaai dari Rabi’ah bin Amir Ash- Shahabiy.