Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

HADITS KONSISTEN DENGAN AMAL PERBUATAN

HADITS KONSISTEN DENGAN AMAL PERBUATAN
Allah SWT. berfirman, 

قَالَ اللهُ تَعاَلىَ:) أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللهِ وَمَانَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلاَيَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكْتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ(

“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati–hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras.“ (Qs. Al Hadiid(57) : 16)

وَقَفَّيْنَا بِعِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ وآتَيْنَاهُ الإنْجِْيلَ وَجَعَلْنَا في قُلُوبِ الَّذِينَ اتَّبَعُوهُ رَأْفَةً وَرَحْمَةً وَرَهْبَانِيَةً ابْتَدَعُوهَا مَاكَتَبْنَاهَا عَلَيْهِمْ إِلاَّ ابْتِغَاءَ رِضْوَانِ اللهِ فَمَا رَعَوْهَا حَقَّ رِعَايَتها))

“Dan kami iringi (pula) dengan Isa Putra Maryam dankami berikan kepadanya Injil dan kami jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. Dan mereka mengada-adakan Rahbaniyyah padahal kami tidak mewajibkannya kepada mereka tetapi (mereka sendirilah yang telah mengada-adakannya) untuk mencari keridhaan Allah, lalu mereka tidak memeliharanya dengan pemeliharaan yang semestinya. “ (Qs. Al Hadiid(57) : 27)

 “Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah mulai dipintal dengan kuat, menjadi bercerai-berai kembali.” (Qs. Al Hijr(15) : 92)

وَآعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

“Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).” (Qs. Al Hijr(15) : 99)

حَدِيْثُ عَائِشَة : (وَ كَانَ أحَبُّ الدِّين إلَيْه مَا دَاوَمَ صَاحِبُهُ عَلَيْهِ) وَقَدْ سَبَقَ في الْبَاب قَبْلَهُ.

Hadis yang diriwayatkan dari Aisyah RA. Rasulullah SAW. bersabda, “Sebaik-baik amalan yang disukai oleh Allah SWT. adalah yang terus-menerus dikerjakan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

157- وَعَنْ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّاب رَضِيَ الله ُعَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ r : (( مَنْ ناَمَ عَنْ حِزْبِه مِنَ اللَّيْلِ أوْ عَنْ شَيْءٍ مِنْهُ فَقَرَأَهُ مَا بَيْنَ صَلاةِ اْلفَجْرِ وَصَلاةِ الظُّهْرِ كُتِبَ لَهُ كَأنمَّاَ قَرَأَهُ مِنَ اللَّيْلِ )), رواه مسلم .

157. Dari Umar bin Khatthab RA., ia berkata, “Rasulullah SAW. bersabda, ’Siapa saja yang tertidur tidak membaca hizibnya (bacaan wirid yang biasa dibacanya) atau bacaan lainnya pada waktu malam kemudian ia membacanya pada waktu antara shalat Subuh dengan Dhuhur (waktu pagi), maka ditulis baginya seolah-olah ia membaca pada waktu malam.” (HR. Muslim)

158- وَ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ الله ُعَنْهُمَا قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ r : (( يَا عَبْدَ اللهِ لاَ تَكُنْ مِثْلَ فُلاَنَ كاَنَ يَقُومُ اللَّيْلَ فَتَرَكَ قِياَمَ اللَّيْلِ )) مُتًّفًقٌ عَلَيْهِ .

158. Dari Abdullah bin Amr bin Ash RA., ia berkata, “Rasulullah SAW. bersabda, ‘Wahai Abdullah,janganlah kamu seperti si Fulan, tadinya ia suka shalat malam, kemudian ia meninggalkan shalat malamnya.’” (HR. Bukhari dan Muslim)

159- وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ الله ُعَنْهَا قَالَتْ : كَانَ رَسُوْلُ اللهِ r إذَا فَاتَتْهُ الصَّلاةُ مِنَ اللَّيْلِ مِنْ وَجَعٍ أوْ غَيْرِهِ صَلَّى مِنَ النَّهَارِ ثِنْتَيْ عَشَرَةَ رَكْعَةً , رواه مسلم .

159. Dari Aisyah RA., ia berkata, “Rasulullah SAW. apabila tidak mengerjalan shalat malam, baik disebabkan sakit atau sesuatu yang lain, maka beliau mengerjakannya pada waktu siang dengan dua belas rakaat.” (HR. Muslim)