Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

HADITS BANYAK JALAN KEBAIKAN

HADITS BANYAK JALAN KEBAIKAN

Allah SWT berfirman,

قَالَ الله ُ تَعَالىَ : {وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللهَ بِهِ عَلِيْمٌ} (البقرة : 215)

“Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.” (Qs. Al-Baqarah(2): 215)

وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ الله ُ

“Dan apa saja yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya.” (al Baqarah(2) : 198)

فَمَْن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ

“Siapa saja yang mengerjakan kebaikan seberat Zarrah sekalipun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. (Qs. Al-Zalzalah(99) : 7)

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ

“Siapa saja yang mengerjakan amal shaleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri.” (Qs. Fush-Shilat(41): 46)

100- الأَوَّلُُ : عَنْ أَبِي ذَرٍّ جُنْدُبِ بْنِ جُنَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ أَيُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ ؟ قَالَ : "الإِْيمَانُ باِللهِ وَالْجِهَادُ فيِ سَبِيْلِهِ". قُلْتُ : أَيُّ الرِّقَابِ أَفْضَلُ ؟ قَالَ : "أَنْفَسُهَا عِنْدَ أَهْلِهَا وَ أَكْثَرُ ثَمَنُا". قُلْتُ : فَإِنْ لَمْ أَفْعَلْ ؟ قَالَ : "تُعِيْنُ صَانِعُا أَوْ تَصْنَعُ لأَِخْرُقَ". قُلْتُ : يَارَسُوْلَ اللهِ أَرَأَيْتَ إِنْ ضَعُفْتُ عَنْ بَعْضِ اْلعَمَلِ ؟ قَالَ : "تَكُفُّ شَرَّكَ عَنِ النَّاسِ فَإنَّهَا صَدَقَةٌ مِنْكَ عَلَى نَفْسِكَ", مُتَفَقٌ عَلَيْهِ.

119. Dari Abu Dzarr Jundub bin Junadah RA, ia bertanya kepada Rasulullah SAW, “Amal apa yang paling utama?. Beliau menjawab, ‘iman kepada Allah dan berjuang di jalan-Nya. Saya bertanya, ‘Memerdekakan budak yang bagaimana paling utama?’. Beliau menjawab, ‘Memerdekakan budak yang paling disayang oleh tuannya dan paling mahal harganya.’ Saya bertanya, ‘Seandainya saya tidak mampu berbuat yang demikian itu, lalu bagaimana?’. Beliau menjawab, ‘Kamu membantu orang yang bekerja atau kamu menyibukkan diri agar hidupmu tidak sia-sia. Saya bertanya lagi, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana jika saya tidak mampu untuk melakukan sebagian pekerjaan itu?’ Belaiu menjawab, ‘Jangan berbuat kejahatan terhadap sesama manusia, karena yang demikian itu termasuk sedekah untuk dirimu.’” (HR. Bukhari dan Muslim)

101- الثَانِي : عَنْ أَبِي ذَرٍّ أَيْضًا رَضِيَ الله عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ الله صَلىَّ الله عَلَيْهِ وسَلَّم قَالَ : "يَصْبَحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ، فَكُلُّ تَسْبِيْحَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلٌّ تَحْمِيْدَةٍ صَدَقَةُ، وَكُلُّ تَهْلِيْلَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَكْبِيْرَةٍ صَدَقَةٌ، وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوْفِ صَدَقَة.ٌ وَنَهْيٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ، وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى", رَوَاهُ مُسْلِمٌ.

120. Dari Abu Dzar RA, ia berkata, “Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, ‘Setiap pagi pada ruas tulang kalian terdapat sedekah, setiap ucapan ‘Tahmid’ (Alhamdulillaah) adalah sedekah, setiap ucapan tahlil (Laa Ilaaha Illallaah) adalah sedekah, setiap ucapan takbir (Allaahu akbar) adalah sedekah, menyeru kebaikan adalah sedekah, mencegah kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat yang dikerjakan seseorang pada shalat Dhuha telah mencakup semuanya.” (HR. Muslim)

102- الثَالِثُ : عَنْهُ قَالَ : قَالَ النَِبيّ صَلىَّ الله عَلَيْهِ وسَلَّم : "عُرِضَتْ عَلَيَّ أَعْمَالُ أُمَّتِي حَسَنهَا وَسَيِّئَهَا فَوَجَدْتُ فيِ مَحَاسِنِ أَعْمَالِهَا الأَذَى يُمَاطُ عَنِ الطَّرِيْقِ، وَوَجَدْتُ في ِمَسَاوِئِ أَعْمَالهِاَ النُّخَاعَةُ تَكُوْنُ فيِ الْمَسْجِدِ لاَ تُدْفَنُ", رَوَاهُ مُسْلِم.

121. Dari Abu Dzar RA, ia berkata, “Nabi SAW bersabda, ‘Diperlihatkan kepadaku amal-amal perbuatan umatku, yang baik maupun yang buruk. Dari kelompok yang baik aku dapatkan di antara perbuatannya menghilangkan rintangan (duri) dari jalan, dan perbuatan dari kelompok yang buruk adalah ingus yang dibiarkan di Masjid tanpa ditutupi atau dibuang.” (HR. Muslim)

103- الرَّابِعُ : عَنْهُ أَنَّ نَاسًا قَالُوا : يَا رَسُوْلَ اللهِ : ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُوْرِ باِلأُجُوْرِ، يُصَلُّوْنَ كَمَا نُصَليِّ، وَيَصُوْمُوْنَ كَمَا نَصُوْمُ، وَيَتَصَدَّقُوْنَ بِفُضُوْلِ أَمْوَالِهِمْ، قَالَ: "أولَيْسَ قَدْ جَعَلَ الله ُ لََكُمْ مَا تصَدَّقُوْنَ بِهِ : إِنَّ بِكُلِّ تَسْبشيْحَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَكْبِيْرَةٍ صَدَقَةٌ, وَكُلُّ تَهْلِيْلَةٍ صَدَقَةٌ، وَأَمْرٌ باِلْمَعْرُوْفِ صَدَقَةٌ ونَهْيٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَفيِ بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ" قَالُوا : يَارَسُوْلَ اللهِ أَيَأْتيِ أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَ يَكُوْنُ لَهُ فِيْهَا أَجْرٌ ؟ قَالَ : "أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فيِ حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ وِزْرٌ ؟ فَكَذَالِكَ إِذَا وَضَعَهَا فيِ الْحَلاَلَ كَانَ لَهُ أَجْرٌ", رَوَاهُ مُسْلِم.

122. Dari Abu Dzar RA, ia berkata, “Orang-orang protes kepada Rasulullah SAW, ‘Wahai Rasulullah, orang-orang kaya telah memborong pahala, mereka mengerjakan shalat sebagaimana kami shalat, dan mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa. Tapi mereka bersedekah karena memiliki kelebihan harta.’ Nabi bersabda, ‘Bukankah Tuhan telah menciptakan apa yang ada padamu agar dapat disedekahkan? Sesungguhnya tiap-tiap tasbih, tahmid, adalah sedekah, menyeru kebaikan, mencegah kemungkaran dan bersetubuh dengan istri adalah sedekah.’ Mereka lalu bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kami bisa mendapatkan pahala sedangkan ia menuruti syahwatnya?.’ Rasulullah bersabda, ‘Bukankah seseorang yang menyalurkan syahwatnya pada yang haram (bukan istrinya) akan berdosa?, maka demikian pula apabila ia menempatkan syahwatnya itu pada yang halal, ia akan mendapatkan pahala.’” (HR. Muslim)

104- الخَامِسُ : عَنْهُ قَالَ : قَالَ لي النَِبيُّ صَلىَّ الله عَلَيْهِ وسَلَّمَ : "لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوْفِ شَيئُا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهِ طَل}قٍ", رَوَاهُ مُسْلِم.

123. Dari Abu Dzar RA, ia berkata, “Nabi SAW bersabda, ‘Jangan sekali-kali engkau meremehkan suatu kebaikan walaupun hanya menemui saudaramu (selama semusim) dengan wajah yang ramah.” (HR. Muslim)

105- السَّادِسُ : عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْل الله صَلىَّ الله عَلَيْهِ وسَلَّم : "كُلُّ سُلاَمَى مِنَ النَّاسِ عَلَيْهِ صَدَقَةٌ كُلُ يَوْمٍ تَطْلَعُ فِيهِ الشَّمْسُ : تَعْدِلُ بَيْنَ الإِثْنَيْنِ صَدَقَةٌ، وَتُعِيْنُ الرَّجُلِ فيِ دَابَّتِهِ، فَتَحْمِلُهُ عَلَيْهَا أَوْ تَرْفَعُ لَهُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقَة،ٌ وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ، وَبِكُلِّ خُطْوَةٍ تَمْشِيْهَا إِلَى الصَّلاَةِ صَدَقَةٌ، وَتُمِيْطُ الأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ صَدَقَةٌ", مُتَفَقٌ عَلَيْهِ.

124. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Setiap ruas tulang manusia sebaiknya disedekahi (oleh pemiliknya). Setiap hari terbitnya matahari (sebagai pernyataan syukur kepada Allah untuk keselamatan tulang-tulangnya). Dan bentuk sedekah itu bervariasi, di antaranya berlaku adil diantara dua orang yang sedang bertengkar, membantu teman ketika hendak menaiki tunggangannya atau memuatkan barang bawaan teman ke atas punggungnya, berkata yang baik, langkah untuk melakukan shalat, menyingkirkan sesuatu yang membahayakan orang dari jalan, adalah sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

وَرَوَاهُ مُسْلِمٌ أَيْضًا مِنْ رِوَايَةِ عَائِشَةَ رَضِيَ الله عَنْهَا قَالَتْ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : "إنَّهُ خَلَقَ كُلَّ إِنْسَانٍ مِنْ بَنيِ آدَمَ عَلَى سِتِّينَ وثَلاَثمِِائَةٍ مِفْصَلٍ، فَمَنْ كَبَّرَ الله َ وَحمَِدَ الله َ وَهَلَّلَ اللهَ وسَبَحَ الله َ وَاسْتَغْفَرَ الله َوَعَزَلَ حَجَرًا عَنْ طَرِيق النَّاسِ أَوْ شَوْكَةً أًوْ عَظَمًا عَنْ طَرِيْقِ النَّاسِ أَوِ أَمَرَ بِمَعْرُوفٍ أَوْ نَهَى عَنْ مُنْكَرٍ عَدَدَ السِتِّينَ والثَلاَثُمِائَة فَأِنَّهُ يمَْشِي يَوْمَئِذٍ وَقَدْ زَحْزَحَ نَفْسَهُ عَنِ النَّارِ".

Hadits riwayat Muslim dan Aisyah RA, ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Sesungguhnya setiap anak cucu Adam diciptakan sebanyak 360 ruas tulang. Maka siapa saja mengagungkan Allah (membaca takbir), memuji Allah (membaca hamdalah), membaca tasbih, membaca istighfar, menyingkirkan batu dari jalan, menyingkirkan duri atau tulang dari jalan umum, menyeru kebaikan dan mencegah kemungkaran, hingga genap tiga ratus enam puluh kali, berarti pada sore hari ia telah menjauhkan dirinya dari neraka.”

106- السَابِعُ : عَنْهُ عَنِ النَِبيِّ صَلىَّ الله عَلَيْهِ وَسَلَّم قَالَ : "مَنْ غَدضا إِلَى الْمَسْجِدِ أَوء رَاحَ، أَعَدَّ الله ُ لَهُ في ِاْلجَنَّةِ نُزُلاٍ كُلَّمَا غَدَا أَوْ رَاحَ", مُتَفَقٌ عَلَيْهِ.

125. Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW, beliau bersabda, ‘Siapa saja yang pergi ke masjid di pagi maupun sore hari, Allah menyediakan hidangan surga baginya sepanjang pagi maupun sore.” (HR. Bukhari dan Muslim)

107- الثَّامِنُ : عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْل الله صَلىَّ الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : "يَا نِسَاءَ الْمُسْمِاَتِ لاَ تَحْقِرَنَّ جَاَرةٌ لِجَارَتِهَا وَلَوْ فِرْسِنَ شَاةٍ", مُتَفَقٌ عَلَيْهِ.

126. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, “Rasulullah SAW, bersabda, ‘Wahai muslimah, jangan sekali-kali membuat seorang tetangga merasa terhina untuk memberi sedekah kepada tetangganya, walaupun hanya berupa kikil[1].” (HR. Bukhari dan Muslim)

108- التَّاسِعُ : عَنْهُ عن النَِبيّ صَلىَّ الله عَلَيْهِ وسَلَّم قَالَ : "الإْيمَان بضع وسبعون أو بضع وستون شعبة : فأفضلهَا قول لا إله إلا الله، وأدناهَا إماطة الأذى عن الطَرِيق، والحياء شعبة من الإْيمَان", مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

127. Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Iman memiliki tujuh atau enam puluh cabang, yang paling utama adalah mengucapkan, ‘Laa Ilaaha Illallaah’ (tiada tuhan selain Allah), dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Sedangkan malu adalah cabang dari iman.” (HR. Bukhari dan Muslim)
109- العَاشِرُ : عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلىَّ الله عَلَيْهِ وسَلَّمَ قَالَ : "بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشيِ بِطَرِيْقٍ اشْتَدَّ عَلَيْهِ الْعَطَشُ، فَوَجَدَ بِئْرًا فَنَزَلَ فِيْهَا فَشَرِبَ، ثُمَّ خَرَجَ فَإِذَا كَلْبٌ يَلْهَثُ يَأْكُلُ الثَّرَى مِنَ اْلعَطَشِ، فَقَالَ الرَّجُلُ : لَقَدْ بَلَغَ هَذَا اْلكَلْبُ مِنَ الْعَطَشِ مِثْلُ الَّذِي كَان َقَدْ بَلَغَ مِنِّي فَنَزَلَ الْبِئْرَ فَمَلأَ خُفَّهُ مَاءً ثُمَّ أَمْسَكَهُ بِفِيهِ حَتَّى رَقِيَ فَسَقَي اْلكَلْبض فَشَكَرَ اللهَ لَهُ فَغَفَرَ لَهُ" قَالُْوا : يَارَسُوْلَ اللهِ إِنَّ لَنَا فيَ الْبَهَائِمِ أَجْرًا ؟ فَقَالَ : "فيِ كُلِّ كَبِدٍ رَطْبَةٍ أَجْرٌ", مُتَفَقٌ عَلَيْهِ.
وَفيِ رِوَايَةٍ لِلْبُخَارِيِّ : "فَشَكَرَ اللهُ لَهُ فَغَفَرَ لَهُ فََأدْخَلَهُ الجَنَّةَ" وَفيِ رِوَايَةٍ لَهُمَا : "بَيْنَمَا كَلْبُ ُيطِيْفُ بِرَكِيَّةٍ قَدْ كَادَ يَقْتُلُهُ الْعَطَشُ إِذْ رَأَتْهُ بَغِيٌّ مِنْ بَغَايَا بَنيِ إِسْرَائِيلَ، فَنَزَعَتْ مُوْقَهَا فَاسْتَقَتْ لَهُ بِهِ فَسَقَتْهُ فَغَفَرَ لهََََاَ بِهِ".

128. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, “Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, ‘Pada suatu hari ada seorang lelaki yang berjalan. Di tengah perjalanan ia kehausan, ia menemukan sebuah sumur, maka iapun turun ke dalamnya dan meminumnya. Kemudian ia keluar, tiba-tiba ada seekor anjing yang menjilat-jilat tanah karena kehausan, lantas orang itu berkata, ‘Anjing ini benar-benar kehausan sebagaimana diriku.’ Kemudian ia turun lagi dan mengisi sepatunya dengan air sampai penuh, kemudian ia menggigit sepatunya dan naik ke atas lalu ia memberinya minum. Allah memuji perbuatan orang itu karena menolong anjing dan Allah mengampuni dosanya.’ Para sahabat bertanya, 'Wahai Rasulullah, apakah menolong binatang juga memperoleh pahala?’. Beliau menjawab, ‘Menolong setiap makhluk yang mempunyai limpa itu mendapatkan pahala.’” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam hadits riwayat Bukhari disebutkan, “Allah memuji perbuatan orang itu dan memberi ampunan kepadanya serta memasukanya kedalam surga.”

Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim yang lain disebutkan. “Suatu ketika ada seekor anjing yang berputar-putar mengelilingi sumur, ia hampir mati karena kehausan, ada seorang penjahat dari Bani Israil yang melihat anjing itu. Menyaksikan pemandangan itu, ia melepaskan sepatunya dan mengambil air untuk diminumkan kepada anjing itu. Karena perbuatanya itu maka diampunilah segala dosa-dosanya.”

110- الحَادِي عَشَرَ: عَنْهُ عَنِ النَِّبيّ صَلىَّ الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : "لَقَدْ رَأَيْتُ رَجُلاً يَتَقَلَّبُ فيِ الجَنَّةِ فيِ شَجَرَةٍ فَطَعَهَا مِنْ ظَهْرِ الطَّرِيْقِ كاَنَتْ تُؤْذِي المُسْلِمِيْنَ", رَوَاهُ مُسْلِم.
وَفيِ رِوَايَةٍ : "مَرَّ رَجُلُ بِغُصْنِ شَجَرَةٍ عَلَى ظَهْرِ طَرِيْقٍ فَقَالَ: وَاللهِ َلأُنْحِيَنَّ هَذَا عَنْ المُسْلِمِيْنَ لاَيُؤْذِيْهِمْ. فَأَدْخَلَ اْلجَنَّة".

وَفيِ رِوَايَةٍ لَهُمَا : "بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشيِ بِطَرِيْقِ وَجَدَ غُصْنَ شَوْكٍ عَلَى الطَّرِيْقِ فَأَخَّرَهُ فَشَكَرَ الله ُ لَهُ فَغَفَرَ لَهُ".

129. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Kulihat ada seseorang yang bersenang-senang dalam surga disebabkan ketika di dunia ia memotong dahan yang berada di tengah jalan, karena mengganggu kaum muslimin yang lewat.’” (HR. Muslim)

Dalam riwayat lain, “Ada seseorang yang berjalan dan ia terganggu sepotong dahan yang menghalanginya, kemudian ia berkata, ‘Demi Allah, saya akan menyingkirkan dahan ini dari jalan, agar tidak mengganggu kaum muslimin yang lewat. Kaerna perbuatanya itu iapun masuk surga.”

Dalam riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan, “Ada seorang yang berjalan dan menemukan dahan yang berduri di jalan, kemudian ia menyingkirkanya, maka Allah memuji orang itu dan mengampuni dosa-dosanya.”

111- الثَّانِي عَشَرَ: عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْل ُ اللهِ صَلىَّ الله ُ عَلَيْهِ وسَلَّمَ : "مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحَسَنَ الْوُضُوْءَ، ثُمَّ أَتَى اْلجُمُعَةَ فَاسْتَمَعَ وَأَنْصَتَ غَفَرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ اْلجُمُعَةِ وَزِيَادَةُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ، وَمَنْ مَسَّ الْحَصَا فَقَدْ لَغَا", رَوَاهُ مُسْلِم.

130. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, ‘Rasulullah SAW bersabda, ‘Siapa saja yang berwudhu dengan sempurna, kemudian menunaikan shalat Jumat dan mendengarkan serta memperhatikan khutbah, maka diampunilah dosa-dosa yang dikerjakannya antara hari itu sampai hari Jumat berikutnya, ditambah tiga hari berikutnya. Dan siapa saja yang ‘mempermainkan batu’[2] sewaktu ada khutbah maka sia-sialah Jumatnya.” (HR. Muslim)

112- الثَّالِثُ عَشَرَ : عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلىَّ الله عَلَيْهِ وسَلَّم قَالَ : "إِذَا تَوَضَّأَ الْعَبْدُ المُسْلِمُ، أَوِ الْمُؤْمِنُ فَغَسَلَ وَجْهَهُ خَرَجَ مِنْ وَجْهِهِ كُلُّ خَطِيْئَةٍ نَظَرَ إِلَيْهَا بِعَيْنَيْهِ مَعَ الْمَاءِ، أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ اْلمَاءِ، فَإِذَا غَسَلَ يَدَيْهِ خَرَجَ مِنْ يَدَيْهِ كُلَّ خَطِيْئَةٍ كَانَ بَطَشَتْهَا يَدَاهُ مَعَ الْمَاءِ، أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ اْلَماءِ حَتَّى يَخْرُجَ نَقِيًّا مِنَ الذُّنُوْبِ، فَإِذَا غَسَلَ رِجْلَيْهِ خَرَجَتْ كُلُّ خَطِيْئَةٍ مَسَّتْهَا رِجْلاهُ مَعَ اْلمَاءِ أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ حَتَّى يَخْرُجَ نَقِيًّا مِنَ الذُّنُوْبِ", رَوَاهُ مُسْلِم.

131. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Jika orang muslim atau mukmin berwudhu, maka ketika ia membasuh mukanya maka keluarlah setiap dosa yang dilakukan oleh kedua matanya, akibat melihat sesuatu yang diharamkan. Hilangnya bersama-sama dengan air itu atau bersamaan dengan tetesan air terakhir. Jika ia membasuh kakinya, maka keluarlah dosa yang diperbuat oleh kedua kakinya, akibat digunakan untuk melangkah pada jalan yang tidak benar, bersama-sama dengan air atau bersamaan dengan tetesan air terakhir, sehingga ia bersih dari dosa.’” (HR. Muslim)

113- الرَّابِعُ عَشَرَ : عَنْهُ عَنْ رَسُوْلِ للهِ صَلىَّ اللهُ ُ عَلَيْهِ وسَلَّمَ قَالَ : "الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ، وَاْلجُمُعَةُ إِلَى الجُمُعَةِ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌُُ لمِاَ بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتُنِبَتِ الْكَبَاِئُر", رَوَاهُ مُسْلِم.

132. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Shalat lima waktu antara shalat Jumat yang satu menuju shalat Jumat berikutnya, dan puasa di bulan Ramadhan sampai Ramadhan berikutnya, menjadi penebus atas dosa-dosa yang dilakukan, selama dosa-dosa besar dijauhinya.” (HR. Muslim)

114- الخَامِسُ عَشَرَ : عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْل الله صَلىَّ الله ُ عَلَيْهِ وسَلَّمَ : "أَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُوْ اللهُ بِهِ الْخَطَايَا وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ؟" قَالُوْا : بَلَى يَا رَسُوْلَ اللهِ، قَالَ : "إِسْبَاغُ الْوُضُوْءِ عَلَى الْمَكَارِهِ وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ، وَانْتِظَارُ بَعْدَ الصَّلاَةِ فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ", رَوَاهُ مُسْلِم.

123. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, “Rasulullah SAW bertanya, ‘Maukah kalian aku tunjukan amalan yang dapat menghapus dosa-dosa dan dapat mengangkat derajat (di surga)?”. Para Sahabat menjawab, ‘Tentu, wahai Rasulullah.’ Yaitu menyempurnakan wudhu pada waktu-waktu yang tidak disukai, memperbanyak langkah ke mesjid dan menunggu shalat setelah selesai shalat. Itulah yang harus kalian utamakan.’” (HR. Muslim)

115- السَّادِسُ عَشَرَ : عَنْ أَبِي مُوْسَى الأَشْعَرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ الله ُ عَلَيْهِ وسَلَّمَ : "مَنْ صَلىَّ الْبَرْدَيْنِ دَخَلَ الجَنَّةَ", مُتَفَقٌ عَلَيْهِ.

124. Dari Abu Musa al-Asy’ari RA, ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Siapa saja yang menjaga shalat Shubuh dan Ashar niscaya ia masuk surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)

116- السَّابِعُ عَشَرَ : عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ الله ُعَلَيْهِ وسَلَّمَ : إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مِثْلَ مَا كَانَ يَعْمَلُ مَقِيْمًا صَحِيْحاً", رَوَاهُ البُخَارِي.

135. Dari Abu Musa al-Asy’ari RA, ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Apabila seseorang menderita sakit atau sedang bepergian, maka dicatatlah pahala baginya amal perbuatan yang biasa dikerjakanya pada waktu tidak bepergian dan pada waktu sehat.’” (HR. Bukhari)

117- الثَّامِنُ عَشَرَ : عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ الله ُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ الله عَلَيْهِ وسَلَّمَ : "كُلُّ مَعْرُوْفٍ صَدَقَةٌ", رَوَاهُ البُخَارِي. ورَوَاهُ مُسْلِمٌ مِنْ رِِوَايَةِ حُذَيْفَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ.

132. Dari jabir RA, ia berkata. “Rasulullah SAW bersabda, ‘Setiap perbuatan baik adalah sedekah.’” (HR. Bukhari)

118- التَّاسِعُ عَشَرَ : عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْل ُ اللهِ صَلىَّ الله عَلَيْهِ وسَلَّمَ : "مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرسُ غَرْسًا إِلاَّ كَانَ مَا أَكَلَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةٌ، وَمَا سُرِقَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةٌ، وَلاَ يَزْرَؤُهُ أَحَدٌ إِلاَّ كاَنَ لَهً صَدَقَةٌ", رَوَاهُ مُسْلِمٌ. وَفيِ رِوَايَةِ لَهُ : "فَلاَ يَغْرِسُ المُسْلِمُ غَرْسًا فَيَأْكُلَ منِهْ ُإنِسَانُ وَلاَ دَابَّةٌ وَلاَ طَيْرٌ إِلاَّ كَانَ لَهُ صَدَقَةٌ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. وَفيِ رِوَايَةٍ لَهُ : "لاَ يَغْرِسُ المُسْلِم ُ غَرْسًا وَلاَ يَزْرَعُ زَرْعًا فًيَأْكُلَ مِنْهُ إِنْسَانٌ وَلاَ دَابَّةٌ وَلاَ شَيْءٌ إِلاَّ كَانَتْ لَهُ صَدَقَةٌ"

138. Dari Jabir RA, ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Seorang muslim yang menanam tanaman, kemudian ia makan dari hasil tanaman itu termasuk sedekah baginya, juga bila hasil tanaman itu dicuri atau diambil orang, maka termasuk sedekah baginya.’” (HR. Muslim)

Dalam riwayat lain disebutkan, “Seorang muslim yang menanam tanaman atau menabur benih kemudian hasil tanamannya itu dimakan oleh manusia, binatang atau makhluk lain, maka semua itu merupakan sedekah darinya sampai hari kiamat.”

119- وَرَوَيَاهُ جَمِيْعًا مِنْ رِوَايَةِ أَنَسٍ رَضِيَ الله عَنْهُ.

138. Imam Bukhari dan Muslim juga meriwayatkan hadis dari Anas RA dengan makna yang sama.

120- العِشْرُوْنَ : عَنْهُ قَالَ : أَرَادَ بَنُوْ سَلِمَةَ أَنْ يَنْتَقِلُوْا قُرْبَ الْمَسْجِدِ فبَلَغَ ذَالِكَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ الله عَلَيْهِ وسَلَّمَ فقَالَ لَهُمْ : "إِنَّهُ قَدْ بَلَغَنيِ إنَّكُمْ تُرِيْدُوْنَ أَنْ تَنْـتَقِلُوْا قُرْبَ الْمَسْجِدِ" ؟ فَقَالُوْا : نَعَمْ, يَا رَسُوْلَ اللهِ قَدْ أَرَدْناَ ذَلِكَ فَقَالَ : "بَنيِ سَلِمَةَ دِيَارُكُمْ تُكْتَبْ آثاَرُكُمْ، دِيَارَكُمْ تُكْتَبْ آثَارُكُمْ", رَوَاهُ مُسْلِمٌ. وفي رِوَايَة : "إِنَّ بِكُلِّ خُطْوَةٍ دَرَجَةٌ", رَوَاهُ مُسْلِم.

139. Dari Jabir RA, ia berkata, ”Orang-orang Bani Salimah ingin berpindah rumah dekat dengan masjid, kemudian berita itu terdengar oleh Rasululah SAW, maka beliau bersabda kepada mereka, ‘Aku mendengar bahwa kalian ingin pindah tempat yang dekat dengan masjid.’ Mereka menjawab: ‘Benar wahai Rasulullah, kami ingin pindah rumah dekat dengan masjid.’ Beliau bersabda, ‘Wahai Bani Salimah, tetaplah kamu di rumahmu yang sekarang, karena bekas langkahmu akan dicatat, dari rumahmu dicatat langkah-langkahmu ke masjid.’” (HR. Muslim)
Dalam riwayat lain dikatakan, ‘Setiap satu langkah ada pahalanya.’

121- رَوَاهُ البُخَارِيُّ أَيْضًا بِمَعْنَاهُ رِوَايَة أنس رَضِيَ الله عَنْهُ.

140. Ada juga riwayat Bukhari dari Anas dengan makna yang sama

122- الْحَادِي وَالْعِشْرُوْنَ : عَنْ أَبِي المْنُْذِرِ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ رَضِيَ الله ُ عَنْهُ قَالَ : كَانَ رَجُلٌ لاَ أَعْلَمُ رَجُلاً أَبْعَدُ مِنَ الْمَسْجِدِ مِنْهُ، وَ كاَنَ لاَ تُخْطِئُهُ صَلاَةٌ، فَقِيْلَ لَهُ أَوْ فَقُلْتُ لَهُ : لَوِ اشْتَرَيْتَ حِمَاًرا تَرْكَبهُ ُفي ِالظَّلْمَاءِ وَفيِ الرَّمْضَاءِ؟ فَقَالَ : مَا يَسُرُّنيِ أَنَّ مَنْزِليِ إِلَى جَنْبِ اْلَمْسجِدِ إِنىِّ أُرِيْدُ أَنْ يُكْتَبَ ليِ مَمْشَايَ إِلَى المْسَْجِدِ وَرُجُوْعِي إِذَا رَجَعْتُ إِلَى أَهْلِي فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ الله عَلَيْهِ وسَلَّمَ : "قَدْ جَمَعَ الله ُ لَكَ ذَالِِكَ كُلَّهُ", رَوَاهُ مُسْلِم.

وفي رِوَايَة : "إن لك ما احتسبت".

141. Dari Abu Mundzir Ubay bin Ka’ab RA, ia berkata, “Ada seseorang yang sepanjang pengetahuan saya, tidak ada seorangpun yang rumahnya lebih jauh dari masjid dan ia tidak pernah tertinggal shalat di Masjid. Ada seorang yang menyarankan, ‘Seandainya kamu membeli keledai yang dapat kamu naiki pada waktu gelap dan pada waktu panas, niscaya kamu tidak akan begitu lelah.’ Ia menjawab, ‘Saya tidak suka bila rumah saya dekat dengan masjid, Sesungguhnya saya menginginkan agar perjalanan saya, baik ketika berangkat ke mesjid atau pulang ke rumah selalu dicatat.’ Kemudian Rasulullah SAW bersabda, ‘Allah telah mengumpulkan semua catatan itu untukmu.’” (HR. Muslim)
Dalam riwayat lain dikatakan, “Bagimu apa yang kamu inginkan.”

123- الثَانِي وَالْعِشْرُوْنَ : عَنْ أَبِي مُحَمَّدٍ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ الله ُ عَنْهُمَا قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ الله ُ عَلَيْهِ وسَلَّمَ : "أَرْبَعُوْنَ خَصْلَةً أَعْلاَهَا مَنِيْحَةُ الْعَنْزِ مَا مِنْ عَامِلٍ يَعْمَلُ بِخَصْلَةٍ مِنْهَا رَجَاءَ ثَوَاِبهَا وَتَصْدِيْقَ مَوْعُوْدِهَا إِلاَّ أَدْخَلَهُ الله ُ بِهَا الجَنَّةَ", رَوَاهُ البُخَارِيُّ.

142. Dari Abu Muhammad Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash RA, ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Ada empat puluh perbuatan dan yang paling utama adalah mendermakan seekor kambing untuk diperah susunya. Dan siapa saja yang mengerjakan salah satu dari empat puluh amalan itu hanya untuk mendapatkan pahala dan melaksanakan apa yang pernah dijanjikannya niscaya Allah akan memasukanya ke dalam surga karena amalnya.’” (HR. Bukhari)

124- الثَّالِثُ وَالْعِشْرُوْنَ: عَنْ عَدِيِّ بْنِ حَاتِمٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ النَِبيّ صَلىَّ الله ُعَلَيْهِ وسَلَّمَ يَقُوْلُ: "ِاتََّقُوا النَّارّ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ", مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
وَ فيِ رِوَايَةٍ لهَمُاَ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَليَّ اللهَ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ سَيُكَلِّمُهُ رَبُّهُ لَيْسَ بَيْنَهُ وَ َبْيَنهُ تَرْجُمَانٌ, فَيَنْظُرُ أَيْمَنَ مِنْهُ فَلاَ يَرَي إِلاَّ مَا قَدَّمَ. وَ يَنْظُرُ أَِِشْأَمَ مِنْهُ فَلاَ يَرَي إِلاَّ مَا قَدَّمَ, وَ يَنْظُرُ بَيْنَ يَدَيْهِ فَلاَ يَرَي إِلاَّ النَّارَ تِلْقَاءَ وَجْهِهِ فَاتَّقُوْا النَّارَ وَ لَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ, فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ.

143. Dari ‘Adiy bin Hatim RA, ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda. ‘Takutlah kamu sekalian terhadap api neraka walaupun hanya bersedekah dengan separuh biji kurma.’” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat lain disebutkan, “Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, ‘Salah seorang di antara kalian nanti akan berbicara langsung dengan Tuhannya, padahal antara dia dengan Tuhanya tidak ada penerjemah, kemudian ia melihat ke kanan tiada terlihat kecuali amal yang pernah dilakukanya, kemudian ia melihat ke kiri tiada terlihat kecuali api terlihat di depan mukanya, maka takutlah kalian kepada api itu walaupun hanya bersedekah dengan separuh biji kurma. Siapa yang tidak mampu maka cukup dengan mengucapkan kata-kata baik.”

125- الرَّابِعُ وَالْعِشْرُوْنَ: عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : "إِنَّ الله َ لَيَرْضَى عَنِ الْعَبْدِ أَنْ يَأْكُلَ الأَكْلَةَ فَيَحْمَدُهُ عَلَيْهَا أَوْ يَشْرَبَ الشربة فيحمده عَلَيْهَا" رَوَاهُ مُسْلِم.

144. Dari Anas RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah ridha terhadap seseorang yang apabila memakan makanan (Aklah)[3] dan selalu memuji kepada-Nya.” (HR. Bukhari)

126- الخَامِسُ وَاْلعِشْرُوْنَ : عَنْ أَبِي مُوْسَى رَضِيَ الله ُ عَنْهُ عَنِ النَِبيّ صَلىَّ الله عَلَيْهِ وسَلَّم قَالَ : "عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ صَدَقَةٌ" قَالَ : أَرَأَيْتَ إِنْ لَمْ يَجِدْ ؟ قَالَ : "يَعْمَلُ بِيَدَيْهِ فَيَنْفَعُ نَفْسَهُ وَيَتَصَدَّقُ" قَالَ : أَرَأَيْتَ إِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ؟ قَالَ : "يُعِيْنُ ذاَ اْلحَاجَةِ اْلَملْهُوْفَ" قَالَ : أَرَأَيْتَ إِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ, قَالَ : "يَأْمُرُ باِلْمَعْرُوْفِ أَوْ الْخَيْرِ" قَالَ "أَرَأَيْتَ إِنْ لَمْ يَفْعَلْ؟ قَالَ : "يَمْسِكُ عَنِ الشَّرَِ فَإِنهَّاَ صَدَقَةٌ", مُتَفَقٌ عَلَيْهِ.

145. Dari Abu Musa RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Setiap orang Islam itu wajib bersedekah.’ Salah seorang sahabat bertanya, ‘Bagaimana jika ia tidak mempunyai apa-apa?”. Beliau menjawab, ‘Hendaklah ia berbuat dengan kedua tanganya, sehingga hasilnya dapat dimanfaatkan untuk dirinya dan dapat pula untuk disedekahkan!”. Ia bertanya, ‘Bagaiman seandainya ia tidak mampu untuk berbuat seperti itu?’. Beliau menjawab, ‘Hendaklah ia membantu orang yang sangat membutuhkan bantuannya!’. Ia bertanya lagi, ‘Bagaimana seandainya ia tidak mampu memberi bantuan?.’ Beliau menjawab, ‘Hendaknya ia menyeru orang lain agar berbuat kebajikan!’. Ia bertanya lagi, ‘Bagaimana seandainya ia juga tidak mampu untuk berbuat seperti itu?’. Beliau menjawab, ‘Hendaklah ia mencegah dirinya dari melakukan perbuatan keji, karena berusaha mencegah diri melakukan perbuatan keji termasuk sedekah!’” (HR. Bukhari dan Muslim)

[1] Imam Jauhary mengartikan “Firsin” adalah kikil Unta, walaupun pemaknaan ini adalah kias dari kikil kambing.

[2] Mempermainkan batu : Melakukan suatu aktifitas yang membuatnya tidak memperhatikan Khutbah Jumat

[3] Aklah: makan malam dan makan siang