Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pentingnya Memenuhi Hak Sesama Muslim

Pentingnya Menolong dan Menutupi Aib SaudaraMenolong dan Menutupi Aib Saudara Di antara faktor penunjang keberhasilan dalam menjalin hubungan pertemanan dan persaudaraan adalah dengan mengamalkan apa yang telah disabdakan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam hadits berikut, " Barangsiapa menghilangkan satu dari beberapa kesulitan dunia yang diderita oleh seorang mukmin, maka kelak pada Hari Kiamat Allah akan menghilangkan satu dari beberapa kesulitan akhirat yang dideritanya, Barangsiapa yang memudahkan orang yang sedang berada dalam sebuah kesusahan, maka Allah akan memudahkannya baik di dunia maupun di akhirat. Barangsiapa menutupi ( aib ) seorang muslim, maka Allah akan menutupi ( aib ) nya baik di dunia maupun di akhirat. Dan Allah akan selalu menolong hamba Nya salama hamba itu menolong saudaranya.” 

Melalui hadits ini, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menunjukkan sejumlah amal perbuatan dan etika yang harus dikerjakan oleh seorang muslim terhadap saudara muslimnya yang lain, agar dia mendapatkan balasan yang setimpal. Tindakan menghilangkan kesulitan seperti tersebut dalam hadits, berarti menghilangkan kegelisahan dan kegundahan yang ada pada saudaranya. 

Apabila ia melakukannya, maka balasan yang akan diterimanya pun serupa dengan perbuatannya, di mana Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menghilangkan kesulitan yang dihadapinya pada Hari Kiamat kelak. Sedangkan memberi kemudahan bagi orang yang mengalami kesulitan adalah bersabar dalam menghadapi orang yang kesulitan untuk membayar hutangnya. 

Dalam Al-Qur'an, Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memerintahkan hal tersebut, di mana Dia berfirman, " Dan jika ( orang berhutang itu ) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan ( sebagian atau semua utang ) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” 

Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam sendiri telah bersabda, " Barangsiapa member tongguh kepada orang yang kesulitan atau membebaskan pelunasan hutang, maka Allah akan menaunginya di bawah naungan-Nya.

Buraidah dalam riwayatnya berkata, " Aku mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, " Barangsiapa memberi tangguh kepada orang yang sedang dalam kesulitan, maka baginya shadaqah yang semisal setiap hari. Kemudian aku mendengar beliau juga bersabda, " Barangsiapa memberi tangguh kepada orang yang kesulitan, maka baginya shadaqah dua kali semisal setiap hari.” Mendengar itu, Aku berkata, " Bukankah aku mendengar engkau telah bersabda, " Barangsiapa memberi tangguh kepada orang yang sedang dalam kesulitan, maka baginya shadaqah semisal setiap hari.” Kemudian aku juga mendengar engkau bersabda, " Barangsiapa memberi tangguh kepada orang yang kesulitan, maka baginya shadaqah dua kali semisal setiap hari.” 

Beliau pun bersabda, " Baginya setiap hari shadaqah sebelum hutang dibayar. Jika hutang telah dibayar, lalu ia berikan tangguh, maka baginya setiap hari shadaqah dua kali semisalnya.” 

Termasuk memberi kemudahan kepada orang yang kesulitan adalah membebaskan sebagian hutang atau bahkan keseluruhan hutang Allah Azza wa Jalla telah menjanjikan atas tindakan tersebut dengan kebaikan dan pahala yang banyak, di mana Dia berfirman, " Dan menyedekahkan ( sebagian atau semua utang ) itu, lebih baik bagi kalian, jika kalian mengetahui.” 

Dalam sebuah riwayat, Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam telah mengisahkan bahwa " Ada seorang saudagar yang sering memberikan piutang kepada orang-orang. Lalu, jika dia mendapati ada orang yang kesulitan dalam membayar hutangnya, dia berkata kepada pegawainya, ' Bebaskan hutangnya, semoga Allah membebaskan kita. Maka, Allah pun membebaskannya.” 

Sedangkan orang muslim yang menutup aib seorang muslim lainnya dan tidak merusak penutup aibnya atau menyebarluaskan aibnya kepada orang-orang, maka Allah Ta'ala akan menutupi aibnya, baik di dunia maupun di akhirat. 

Demikian juga orang muslim yang selalu memberikan pertolongan kepada saudaranya, yaitu dengan memenuhi kebutuhannya, atau memberikan manfaat kepadanya, baik melalui ilmu, harta yang dimilikinya, pertolongan, saran dan pertimbangan untuk suatu kemaslahatan atau nasehat, dan lain sebaginya, maka sesungguhnya Allah Azza wa Jalla akan senantiasa membantunya. 

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, " Amal perbuatan yang paling disukai Allah Azza wa Jalla adalah kebahagiaan yang diberikan kepada orang muslim atau menghilangkan kesulitan darinya atau membayarkan hutang untuknya, atau menghilangkan rasa lapar darinya. Bagiku, dengan berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk memenuhi suatu keperluan lebih aku sukai daripada beri'tikaf di dalam masjid selama satu bulan. dan barangsiapa berjalan bersama saudara muslimnya untuk memenuhi suatu keperluan sehingga diteguhkan untuknya, maka Allah Ta'ala akan meneguhkan kakinya pada hari di mana kaki-kaki banyak tergelincir.” 

Menolong Saudara Baik dalam Keadaan Zhalim Maupun Dizhalimi 

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, " Tolonglah saudaramu, baik dalam keadaan zhalim maupun dizhalimi.” 

Para sahabat berkata, " Wahai Rasulullah, orang ini kami tolong sebagai orang yang dizhalimi, lalu bagaimana kami harus menolong orang yang zhalim ? " 

Beliau menjawab, " Yait u, dengan memegang ( menahan ) tangannya ( dari berbuat zhalim ).” 

Dalam sebuah riwayat disebutkan, " Engkau menahan atau mencegahnya dan perbuatan zhalim, maka yang demikian itulah cara menolongnya.

Mengunjungi Saudara 

Dalam sebuah hadits, Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bercerita, " Ada seseorang yang mengunjungi saudaranya di kampung lain. Kemudian Allah mengutus malaikat untuk memantau perjalanannya Ketika mendatanginya, malaikat itu bertanya, ' Hendak ke mana engkau ? Dia menjawab, ' Aku hendak menjenguk saudaraku yang ada di kampung ini. Malaikat bertanya, Apakah engkau memiliki suatu kenikmatan ( hajat ) yang engkau inginkan darinya ? " Dia menjawab, Tidak hanya saja, aku mencintainya karena Allah Azza wa Jalla Malaikat itu berkata, " Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu ( untuk memberitahukah ) bahwa Allah telah mencintaimu sebagaimana engkau mencintainya, " 

Rasulullah juga bersabda, " Barangsiapa menjenguk orang sakit, atau mengunjungi saudaranya karena Allah, maka akan ada penyeru yang menyeru kepadanya, ' Engkau telah berbuat baik dan perjalananmu pun baik dan engkau pun akan menempati satu posisi di surga. 

Di dalam kedua hadits di atas terdapat keutamaan mengunjungi saudara dan teman serta keutamaan cinta karena Allah dan bahwa semuanya bisa menyebabkan datangnya cinta Allah. Tidak diragukan lagi bahwa mengunjungi dan membesuk orang sakit bisa menjadi sebab menguatnya ikatan persaudaraan dan pertemanan, selain akan menghasilkan pahala yang banyak. 

Mendoakan Saudara yang Bersin 

Dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, 

إذا عطس أحدكم فليقل الحمد لله وليقل له أخـوه أو صاحبه يرحمك الله فإذا قال له يرحمك الله فليقل يهديكم الله ويصلح بالكم 

" Jika salah seorang di antara kalian bersin, maka hendaklah dia mengucapkan hamdalah. Lalu hendaklah saudaranya -atau temannya mengucapkan, ' Semoga Allah memberi rahmat kepadamu. Dan jika dia berkata kepadanya, ' Semoga Allah memberi rahmat kepadamu. Maka hendaklah dia ( orang yang bersin ) mengucapkan, ' Semoga Allah memberi petunjuk kepada kalian dan memperbaiki keadaan kalian.” 

Berdasarkan hadits tersebut, di antara hak seorang muslim atas saudara muslimnya adalah mendoakan jika saudaranya itu bersin dan mengucapkan hamdalah. Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam secara gamblang menyebutkan hal tersebut dalam riwayat yang lain, di mana beliau bersabda: "Jika salah seorang di antara kalian bersin dan memanjatkan pujian ( alhamdulillah ), maka wajib bagi setiap muslim yang mendengarnya untuk mengucapkan kepadanya, ' Semoga Allah memberi rahmat kepadamu. 

Apabila saudaranya yang bersin tidak mengucapkan " Alhamdulillah ", maka dia tidak perlu mendoakannya 

Memberikan Senyuman Kepada Saudaranya 

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda dalam sebuah hadits, " Janganlah engkau menghina kebaikan sedikit pun, meski hanya dengan menampilkan diri kepada saudarmu dengan wajah berseri.

Dalam hadits lain, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam juga bersabda, " Setiap kebaikan itu adalah shadaqah. Dan di antara perbuatan baik adalah engkau menemui saudaramu dengan wajah berseri-seri serta menuangkan dari embermu ke dalam bejana saudaramu.” 

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam juga bersabda, " Senyummu ke wajah saudaramu merupakan shadaqah bagimu.” 

Di dalam beberapa hadits tersebut di atas, terdapat perintah untuk mengutamakan perbuatan baik dan melakukan kebaikan apa saja yang mudah untuk dilakukan meskipun nilainya kecil, misalnya menampilkan wajah yang berseri-seri saat berpapasan dengan orang lain. Sebab, hal seperti itu akan menambah keakraban dan cinta kasih di antara sesama saudara dan teman.