Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Melindungi Keluarga dari Neraka

Cara Melindungi Keluarga dari Neraka
Kewajiban melindungi keluarga dari api neraka ini berdasarkan firman Allah Ta'ala dalam surat At-tahrim Ayat yang keenam yang mana Allah berfirman:

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakamya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."

Dalam ayat di atas, Allah Azza wa Jalla telah memerintahkan kaum mukminin untuk melindungi diri dan keluarganya dari api neraka. Karenanya, seorang suami tidak boleh egois dengan hanya memperhatikan dirinya sendiri, tanpa mau memperdulikan nasib istri dan keluarganya.

Untuk melindungi istrinya dari api neraka, hendaknya seorang suami mau mengajari istrinya hukum-hukum yang b berkenaan dengan haid, thaharah, shalat, hijab, dan larangan berikhtilath, membimbing dan menunjukinya kepada semua hal yang dibutuhkan dalam beragama, menakutinya dengan adzab Allah Subhanahu wa Ta'ala jika dia meremehkan masalah agama dan membantunya untuk menaati Allah dan memelihara shalat. Allah Ta'ala berfirman:

 وأمر أهلك بالصلوة وأصطبر عليها لا تسئلك رزقا نحن نرزقك والعاقبة للتقوى  [ طه: ۱۳۲ ]  

" Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat ( yang baik ) itu adalah bagi orang yang bertakwa." 

Seorang laki-laki harus senantiasa waspada dan sadar bahwa setan senantiasa berusaha untuk menggodanya melalui wanita. Wanita adalah senjata setan yang paling ampuh dalam menggoda kaum laki laki. 

Setan selalu mengintai wanita sembari menunggu waktu yang tepat, saat di mana pelindung dan pemelihara wanita itu lengah untuk selanjutnya menarik hatinya dan berusaha menyesatkannya agar mau tunduk padanya. 

Dengan demikian, seorang suami senantiasi berkompetisi dan bersaing dengan setan dalam mempengaruhi istrinya. Yang akan menjadi pembimbing si wanita, bisa suami bisa juga setan, kecuali wanita yang diberi rahmat oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Dia berikan petunjuk kepadanya. Tentunya, membiarkan istri dikendalikan setan merupakan tindakan zhalim. 

Dan untuk itu, seorang suami harus membayanya dengan harga yang sangat mahal, karena tujuan utama setan setelah berhasil menarik hati wanita adalah memisahkannya dengan sang suami.