Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hadits Ke-18 Arbain An-Nawawi Tentang Adab-Adab Islam

Hadits Ke-18 Arbain An-Nawawi Tentang Adab-Adab Islam

Hadits Ke-18 Adab-Adab Islam

 عن أبي ذر جندب بن جنادة ، وأبي عبد الرحمن معاذ بن جبل ، عن رسول اللہ ﷺ قال: « اتق الله حيثما كنت ، وأتبع السيئة الحسنة تمحها ، وخالق الناس بخلق حسن  

Dari Abu Dzar Jundub bin Junadah dan Abu Abdirahman Mu'adz bin Jabal bahwa Rasulullah bersabda: " Bertakwalah kepada Allah di mana dan kapan saja kamu berada. Iringilah keburukan itu dengan kebaikan. Niscaya kebaikan itu akan menghapuskannya. Dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang mulia. " ( HR. Tirmidzi, dan ia mengatakan sebagai hadits hasan. Dan dalam tulisan lain disebut sebagai hasan shahih ) 

Baca juga:

Biografi Perawi 

la termasuk orang-orang yang mula-mula masuk Islam ( assabi qunal awwalun ). Saudaranya, Unais, masuk Islam melalui tangannya. Ketika Rasulullah tiba di Madinah, keluarganya yang lain pun masuk Islam. Ia termasuk manusia yang paling zuhud, dan termasuk salah seorang ahli ilmu. la diakui oleh Nabi sebagai orang yang punya dialek yang paling banyak. Tinggal di Rabadzah, di rumah seorang jamaah haji Iraq, jaraknya tiga marhalah " dari Madinah. Sahabat ini meninggal pada tahun 31 H. Darinya diriwayatkan sebanyak 281 hadits. 

Pengantar 

Hadits ini begitu agung dan merupakan salah satu di antara kaedah-kaedah agama yang lurus. Hadits ke-18 arbain An-NAwawi di atas melingkupi tiga hal kebaikan dalam islam yaitu: berkenaan dengan hak Allah, berkenaan dengan hak mukallaf, dan berkenaan dengan hak para hamba. 

  • Hak Allah itu adalah kapan dan di mana saja kamu berada, bertakwalah kepada-Nya. 
  • Hak mukallaf adalah menyertakan kebaikan terhadap keburukan.
  • Sedangkan hak hamba yaitu dengan cara mempergauli mereka dengan akhlak yang mulia. 

Penjelasan 

Sabda Nabi:

إتق الله حيثما كنت

 "Bertakwalah kepada Allah, kapan dan di mana saja kamu berada !"

Maksudnya, bertakwalah kepada-Nya dalam keadaan sendiri maupun ketika sedang berada di hadapan manusia. Bertakwalah kepada-Nya di segala waktu dan tempat. Di antara hal yang bisa membantu ketakwaan itu adalah selalu menyadari bahwa Allah senantiasa melihat dan mengawasi para hamba dalam segala keadaannya. Allah berfirman: "Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang melainkan Dia adalah yang keempatnya. " ( Al-Mujadilah ( 58 ): 7 ). 

Takwa adalah kata yang mencakup segala pelaksanaan kewajiban kewajiban dan menjauhi larangan-larangan. 

وأتبع السيئة الحسنة

" Iringilah perbuatan buruk itu dengan perbuatan baik." 

Maksudnya, jika engkau melakukan dosa, maka segeralah memo hon ampun kepada Allah atas perbuatan itu. 

Selanjutnya, lakukanlah amal kebaikan yang bisa menghapus perbuatan buruk itu. Ketahui lah bahwa lahiriah hadits ini menunjukkan bahwa satu kebaikan itu hanya bisa menghapuskan satu keburukan pula, sekalipun kebaikan itu akan dilipatkan pahalanya hingga sepuluh kali, dan bahwa perti paran itu tidak bisa menghapuskan keburukan atau dosa. Namun hal ini tidaklah sebagaimana lahiriahnya, akan tetapi satu kebaikan itu bisa menghapuskan sepuluh keburukan. Dalam hadits terdapat sabda Nabi yang menjadi dalilnya, yaitu sabda Nabi:

 تكبرون دبر كل صلاة عشرا وتحمدون عشرا وتسحون عشرا فذلك مائة وخمسون باللسان وألف وخمسمائة في الميران ، ثم قال أيكم تفعل في اليوم الواحد ألفا وخمسمائة سيئة 

"Engkau bertakbir setiap usai shalat sebanyak sepuluh kali, ber tahmid sepuluh kali, dan bertasbih sepuluh kali. Maka hal itu men jadi seratus lima puluh kebaikan dalam lisan, serta menjadi seribu lima ratus dalam timbangan. " Kemudian beliau bersabda, " Siapa di antara kalian yang dalam sehari mengerjakan seribu lima ratus keburukan ?!"  (Hadits riwayat Abu Daud dan Tirmidzi dan ia mengatakan sebagai hadits hasan shalih)

Ini menunjukkan bahwa perlipatan itu dapat menghapuskan keburukan. Lahiriah hadits itu menyebutkan bahwa kebaikan itu akan menghapuskan keburukan secara mutlak, termasuk keburukan yang berkaitan dengan hak Allah. 

Adapun keburukan yang berkaitan dengan hak manusia, seperti marah, ghibah, adu domba, maka ia tidak bisa terhapus kecuali harus dengan meminta penghalalan dari hamba yang bersangkutan. Dan ia juga berkewajiban menjelaskan kepada yang bersangkutan itu tentang kezhaliman yang dilakukan terhadapnya. Ini tentunya dengan menjelaskan kepada yang bersangkutan bahwa dia telah mengatakan begini dan begitu terhadap orang tersebut. 

Hadits ini menunjukkan bahwa mengintrospeksi diri adalah sesuatu yang wajib. Rasulullah bersabda, "Hisablah diri kalian sendiri sebelum diri kalian dihisab." (Disebutkan bahwa sebenarnya ini adalah perkataan Umar)

Dan Allah an berfirman, " Wahai orang orang yang beriman, ber takwalah kalian kepada Allah, dan hendaklah setiap jiwa memper hatikan apa yang sudah ia perbuat untuk hari esok. " ( Al-Hasyr [ 59 ]: 18 ) 
Sabda Nabi:
وخالق الناس بخلق حسن
"Dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik." 

Ketahuilah bahwa akhlak yang baik itu adalah segala yang men cakup perbuatan baik terhadap manusia lain dan juga menghindari tindakan menyakiti mereka. Nabi bersabda:

  إنكم لن تسعوا الناس بأموالكم فسعوهم ببسط الوجه وحسن الخلق. 

"Sesungguhnya kalian tidak akan bisa berbuat baik terhadap semua manusia dengan harta benda kalian. Karenanya, berbuat baiklah kepada mereka semua dengan wajah yang manis dan per gaulan ( akhlak ) yang baik." (Hadits riwayat Abu Yala dan Al Bazzar)

Nabi juga bersabda:

خيركم أحسنكم أخلاقا

 "Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik akhlaknya." (Hadis riwayat Ibnu Hibban)

Ada juga riwayat yang menjelaskan bahwa pernah ada seseorang yang datang kepada rasulullah dan selalu berkata, " Ya Rasulullah, apakah amalan yang paling utama itu ? " Lalu beliau menjawab, " Akhlak yang baik." (Hadits riwayat Abdurazaq dalam kitabnya)

Ini juga masih berkaitan dengan hadits yang telah dikemukakan di depan, " Jangan marah ! " 

Hal itu memang Aku jadikan sebagai bagian dari hal yang menyakitkanmu." 

Dari Abu Hurairah, diriwayatkan bahwa Rasulullah ber sabda:

 أكمل المؤمنين إيمانا أحسنهم خلقا وخيارهم خيارهم لنسائهم 

"Kaum beriman yang paling sempurna imannya adalah yang paling bagus akhlaknya, dan orang yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik terhadap istri-istri mereka." (Hadits riwayat Thabrani dalam Al Ausath) 

Nabi juga bersabda:

 إن الله اختار لكم الإسلام دينا فأكرموه بحسن الخلق والسخاء فإنه لا يكمل إلا بهما. 

"Sesungguhnya Allah telah memilihkan Islam untuk kalian seba gai agama, maka muliakanlah ia dengan akhlak yang baik dan kemurahan hati ; karena sesungguhnya ia tidak akan menjadi sempurna kecuali dengan keduanya." (Hadits riwayat Baihaqi)

Ketika turun firman Allah " Berilah maaf... ! ", maka dalam me nafsirkan hal itu Jibril sea berkata kepada Nabi, "Engkau harus memaafkan orang yang menzhalimimu, menyam bung hubungan dengan orang yang memutusmu, serta memberi kepada orang yang tidak mau memberimu." 

Allah berfirman: "Tolaklah kejahatan itu dengan hal yang lebih baik." ( Fushshilat [ 41 ]: 34 ) 

Tentang tafsir firman Allah. "Sungguh engkau ini berakhlak agung." ( Al-Qalam [ 68 ]: 4 ), disebutkan: Akhlak beliau adalah Al-Qur'an. Beliau menuruti apa yang diperintahkan oleh Al-Qur'an, men jauhi apa yang dilarang olehnya, serta ridha dan benci karena Allah.

Muatan Hadits 

  • Menjalankan ketaatan dan menjauhi larangan. 
  • Kebaikan itu bisa menghapuskan keburukan. 
  • Pentingnya Hidup bermasyarakat dalam islam dengan mengedepankan akhlak yang mulia. 

Fikih Hadits 

  1. Bertakwa kepada Allah adalah kewajiban setiap insan.
  2. Senantiasa bertakwa dalam segala kondisi. 
  3. Ketakwaan itu mempunyai pengaruh-pengaruh yang besar di da lam memperbaiki jiwa. 
  4. Bergegas di dalam melaksanakan ketaatan, selepas melakukan keburukan. 
  5. Seyogianya orang muslim itu berhias dengan akhlak y yang baik.
  6. Muamalahyang baik akan dapat menghilangkan ( menghapuskan ) muamalah yang buruk.