Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Wanita Adalah Perhiasan Dunia Terindah

Wanita Adalah Perhiasan Dunia Terindah

Wanita diciptakan bukan hanya sekedar terdiri dari jasad dan ruh saja. Akan tetapi, ia juga sangat memiliki peran di dalam menjalankan proses kehidupan. Seperti menyusui dengan kasih sayang (apabila telah menjadi ibu), mengalirkan kerinduan, mengubah masa kanak-kanak dan alam tak sadar menjadi sebuah kepastian serta kecerdasan di dalam menghidupkan makna-makna kemanusiaan dari segala seginya.


Untuk itu, siapa dari wanita (ibu) yang mendidik anak anak mereka dengan sesuatu yang tidak pada tempatnya, maka akan menjadikan anak-anak tersebut dari seorang bayi yang bersahaja menjadi seorang yang kejam, dari seorang bayi yang lucu menjadi seorang yang liar dan dari seorang bayi yang murah senyum menjadi seorang yang memiliki watak yang egois. Artinya, siapa saja dari para ibu yang menjadikan anak-anak mereka dalam kejahatan, maka ia telah memaksa untuk membuka rahasia kehidupan ini dengan cara yang tidak dibenarkan (batil).

Sedangkan siapa yang menabur bunga untuk kecantikannya dan untuk ketenangan serta kesabarannya, maka nantinya akan memetik hasil yang juga sangat menggembirakan. Begitu pula apabila menuangkan keharuman kepada curahan yang memalingkan guna menghilangkan padanya puncak dari kasih sayang, maka sudah tentu menghasilkan produk yang tidak akan mampu untuk menghadapi kerasnya kehidupan di masanya mendatang.

Baca juga: Pentingnya Menikah Dalam Islam

Wanita bukan saja berbentuk badan, akan tetapi (sebelum itu) melekat juga padanya rasa cinta yang suci, kecantikan, kelembutan, jiwa terdidik dan tempat menggantungkan keturunan. Seandainya ada laki-laki jenius mampu menghidupkan aspek kemanusiaan yang suci di dalam misi menggantikan kedudukan wanita, maka sungguh ia mampu menggantikannya. Namun, hal itu laksana menggantikan kehausan dari air yang bersih dengan tetesan buah dari perasannya.

Jika seseorang (laki-laki) merasa cukup dengan apa yang ada dari sisi jasmani seorang wanita, niscaya akan menjadi sempit dan pendek pandangan (penilaian) nya terhadap wanita tersebut. Ketika seorang lelaki terpesona kepada wujud jasad yang disimpulkan melalui bentuk-bentuk kasih sayang dan kecondongan terhadap canda tawanya, maka ia tidak akan mampu meningkatkan persepsinya ke tingkatan yang lebih benar. Maha Suci Allah yang telah menciptakan kecantikan. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

ومن آياته أن خلق لكم من أنفسكم أزواجا لتسكنوا إليها وجعل بينكم مودة ورحمة إن في ذلك لآيات لقوم يتفكرون.

”Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.”(Qs. Ar Ruum (30): 21)

Ayat ini mengisyaratkan makna yang tinggi dan menjelaskan bahwasanya hubungan antara laki-laki dan perempuan (suami-istri) bukan sekedar hubungan materi semata. Akan tetapi, merupakan hubungan yang memperteguh rasa cinta serta kasih sayang. Selain ayat di atas, masih banyak lagi ayat-ayat lain yang berkenaan dengan mengangkat derajat serta posisi kaum wanita dan usaha untuk memuliakannya. Rasulullah Shallallahu ' Alaihi wa Sallam bersabda:

حبب إلي من الدنيا النساء والطيب وجعل قرة عين عيني في الصلاة

”Di antara kesenangan dunia yang membuatku senang ialah ; wanita dan wewangian. Dan, dijadikan kecintaanku ada di dalam shalat.”(HR. Nasa'i, Ahmad dan Hakim dengan sanad shahih)

Sekalipun Rasulullah Shallallahu ' Alaihi wa Sallam sangat mencintai istri istrinya sampai pada Siti Aisyah, akan tetapi tidak mengurangi kecintaan beliau kepada Sang Khaliq, bahkan beliau pernah bersabda yang artinya,”Seandainya aku ditakdirkan hanya memiliki seorang sahabat di bumi ini, niscaya aku akan memilih Abu Bakar Radhiyallahu ' Anhu sebagai sahabatku.”

Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan kelebihan kasih sayang kepadaku (Nabi Muhammad) terhadap wanita dan wewangian yang lebih besar dibandingkan dengan yang lainnya. Sebab, wanita merupakan penghias dan penyejuk di dalam rumah tangga serta sumber keturunan Alangkah istimewanya wanita ! Sedangkan wewangian dapat memberikan gairah (semangat) bagi jiwa. Adapun di dalam shalat terdapat kenikmatan dan kesenangan dalam rangka bermunajat antara makhluk dan Sang Khaliq. Ini adalah salah satu keadaan yang sangat menyenangkan bagi manusia (“At-Taaj Aj Jaami Al Ushul”).

Al Imam Ibnu Jauzi menjelaskan di dalam kitabnya yang berjudul”Nawaadir Al Adzkiyaa”tentang seorang wanita. Dalam riwayat yang lain diriwayatkan tentang penyair yang membenci istrinya sebagaimana disebutkan,”Sesungguhnya wanita laksana syetan yang diciptakan untuk kami. Kami memohon perlindungan kepada Allah dari segala kejahatan yang terkutuk.”Akan tetapi dengan ramah sang istri menjawab,”Sesungguhnya wanita itu itu laksana wewangian untukmu (kaum lelaki), bukankah kamu semua sangat menyukai wewangian ?”

Pengarang kitab”Waajibul Adab”menceritakan,”Pada suatu hari Khalid bin Yazid bin Muawiyah mencela dan menuduh Abdullah bin Zubair sebagai orang yang kikir, sedangkan istri Khalid adalah adik perempuan Abdullah. la pun tertunduk tanpa berkata apa-apa. Khalid bertanya pada istrinya,”Mengapa kamu tidak membantah ? Apakah kamu senang dengan apa yang telah aku katakan atau kamu mambantah jawabanku ?”Sang istri pun langsung menjawab,”Aku tidak akan berpihak kepada siapa pun ! Sementara wanita tidak diciptakan untuk mencampuri urusan laki-laki. Kami hanya laksana wewangian yang tersedia untuk dicium dan dikumpuli. Maka Khalid pun merasa kagum atas waban dari istrinya, kemudian ia mencium kening sang istri.”

Kutipan Tulisan ini adalah dari Buku Tahfatul A'rus yang ditulis oleh Mahmud Mahdi Al-Istanbuli