Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Politikus Pengejar kekuasaan

Politik yang kosong dari cahaya wahyu dan penjelasan syariah serta mahkota agama, tidak lebih dari omong kosong dan tipu daya

MARI kita semua berlindung kepada Allah Azza wa Jalla dari para politikus pengejar kekuasaan Karena sesungguhnya politik itu, sekali dia merasuk ke dalam hati pasti akan mengganggunya, dan tidaklah sekali - kali dia menyusup ke dalam akal, kecuali dia akan melemahkannya. 

Dia akan membuat keindahan ilmu menjadi buram, keindahan ibadah menjadi gelap. Dia memiliki kobaran dalam hati laksana penyakit anjing gila di dalam raga. Dia menjadi penutup pikiran sebagaimana bahan pemabuk dalam minuman keras. Barangsiapa yang meminumnya sekali maka, dia tidak akan pernah merasakan wangi afiat.

Politik telah membunuh Husein, menyalib Ibnu Zubair dan menjagal Said bin Jubair Politik telah menutup lingkaran lingkaran keilmuan, pelajaran tentang penyadaran keimanan dan langgar - langgar ilmu pengetahuan Politik itu laksana bunglon yang setiap harinya berubah warna. Dia laksana ular, jika lembut diraba, namun membunuh jika telah mengeluarkan bisa.

Dia laksana rayhanah, baunya sedap namun rasanya pahit. Tujuan politik yang sebenarnya, hanyalah mengejar kedudukan, mencari popularitas dan nama. Namun ia ditampakkan sebagai sarana untuk memperbaiki alam, menyelamatkan manusia dan membahagiakan mereka. Barangsiapa melakukan politik tanpa ada takwa dan ridha Allah, maka dia akan lupa urusan akhiratnya dan dia akan menjual agamanya. Dia akan merugi sendiri, disia-siakan nasibnya, digadaikan ruhnya dan dia kehilangan kepalanya.

Politik yang kosong dari cahaya wahyu dan penjelasan syariah serta mahkota agama, tidak lebih dari omong kosong dan tipu daya. Dia adalah sama dengan palsunya kemunafikan, gumpalan kebatilan dan tumpukan kebohongan Allah Azza wa Jalla berfirman:

 "Gelap gulita yang bertindih - tindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya." (AN-Nuur : 40)

Politik tanpa syariah hanya akan membolehkan penumpahan darah, perampokan terhadap harta benda, perbudakan atas manusia. Hanya akan membuka tiga aurat manusia ! Politik tanpa syariah adalah jerat bagi orang-orang tak berdosa, dan menjadi jaring bagi orang-orang yang bodoh. Orang yang tertipu dengan politik, jika kau biarkan dia, maka dia akan menjulurkan lidahnya. Dan jika dibebankan padanya, maka dia juga akan menjulurkan lidahnya.

Dia akan menumpahkan darah dengan alasan untuk menjaga agama Merampok harta benda dengan landasan sebagai sarana awal untuk menjaga hak-hak manusia dan memperbudak manusia dengan alasan untuk menjaga kesatuan kalimat Orang-orang yang terbaik selalu menghindari politik. Mereka menjauhi pintunya yang berhadapan dengan dunia. Meskipun mereka diminta untuk memasukinya, namun mereka lari.

Pada mereka ditawarkan kesenangan - kesenangan, namun mereka enggan menerima. Mereka diiming - imingi kemenangan, namun mereka menolak. Sayangnya, setelah mereka datang orang-orang yang antre di depan pintunya, sementara pintu-pintu politik itu telah tertutup.



Sumber:
Buku "Hadaa'iq Dzatu Bahjah" yang di tulis oleh 'Aidh Abdullah Al-Qarni