Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Al-Wala' dan Bara' Dalam Perspektif Ilmu Kalam

 

Al-Wala' dan Bara' Dalam Perspektif Ilmu Kalam

Memahami ajaran Islam secara menyeluruh adalah bagian dari manhaj Islam itu sendiri. Kita diperintahkan untuk menyelami seluk-beluk Islam, mulai dari hal yang sangat penting dan mendasar seperti akidah atau tauhid, hingga masalah hukum, ibadah, muamalah, dan lain-lain. Allah berfirman: “Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada (sesembahan, tuhan yang hak) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan.Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal.” (Muhammad: 19) “Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (darinya).” (al-A’raf: 30)

Salah satu ajaran Islam yang dewasa ini nyaris ditinggalkan dan dianggap tabu oleh sebagian orang, serta oleh sebagian lainnya digembar-gemborkan secara membabi-buta tanpa bimbingan dan ketentuan syar’i, adalah al-muwalah (sikap loyal/setia) dan al-mu’adah (permusuhan), atau yang diistilahkan dengan al-wala’ wal bara’.

Baca juga: Kajian Tentang Rukun Iman Perspektif Ilmu Kalam

Al-Wala` dan al-Bara` maksudnya adalah: mencintai orang-orang yang beriman dan loyal kepada mereka, membenci orang-orang kafir dan memusuhi mereka, berlepas diri dari mereka dan dari agama mereka. Inilahpengertian wala` dan bara`, seperti firman Allah SWT dalam surat al-Mumtahinah: Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaummereka:"Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran) mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian untuk selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. (QS. al-Mumtahinah: 4).

Realita yang memprihatikan hari ini, banyak dari kalangan muslim yang salah kaprah. Sebagaian mereka lebih mencintai dan memuliakan orang-orang kafir dari pada orang mukmin. Bahkan sebagian dari mereka mempercayai apa saja yang dipropragandakan orang-orang kafir walau hal itu menjadikan saudaranya dari orang-orang mukmin menderita. Kemudian mereka bersekongkol dengan musuh-musuh Allah dalam memerangi islam dan kaum muslim baik secara fisik (peperangan) maupun pemikiran. 

Padahalnya nyatalah di dalam kondisi yang paling parah dalam salahnya menempatkan Al-Wala’ dan Al-Bara’ ini akan menjadikan mereka justru bagian dari orang-orang kafir itu sendiri, begitulah ancaman Allah. Selain itu, Allah melarang orang-orang mukmin mengambil wali (pemimpin, pelindung dan penolong). Dari kalangan orang-orang Yahudi, Nasrani dan orang-orang kafir. Maka dari realita tersebut kami ingin membahas tentang Al-Wala’ dan Al-Bara’. 

Adapun untuk selengkapnya yang berhubungan dengan kajian tentang Al-Wala’ dan Al-Bara’ silakan download di sini...!!!