Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kajian Hadits Penyebab Bencana Dan Wabah Penyakit

Kajian Hadits Penyebab Bencana Dan Wabah Penyakit

Tentang persoalan wabah PENYAKIT dan BENCANA yang terjadi ditengah-tengah masyarakat, Nabi Muhammad telah mengingatkan kaum muslim tentang penyebab bencana atau wabah penyakit. Sebagaimana sabda beliau melalui hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Hakim. Imam Al-Albani menshahihkan Hadits ini. Hadits ini dari Ibnu Umar, Rasul bersabda:

" يا معشر المهاجرين
”Wahai sekalian kaum yang berhijrah dari Mekah Ke Madinah

خصال خمس إِذَا ابْتُلِيتُمْ بِهِنَّ
ada lima hal yang jika kalian semuanya terjebak ke dalam perbuatan itu

وَأَعُوذُ بِاللَّهِ 
dan aku (Rasulullah) meminta perlindungan kepada Allah

أَنْ تُدْرِكُوهُنَّ :
 supaya kalian semuanya tidak mendapatkan bencana tersebut

لَمْ تَظْهَرْ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ قَطُّ 
(1)Tidaklah tersebarnya zina di suatu kaum (masyarakat),

حَتَّى يُعْلِنُوا بِهَا
 sehingga dilakukan oleh orang-orang secara terang-terangan

إِلَّا فَشَا فِيهِمْ 
kecuali pada masyarakat tersebut akan tersebar

الطَّاعُونُ
 penyakit tha’un (wabah)

وَالْأَوْجَاعُ الَّتِي 
dan penyakit-penyakit yang

لَمْ تَكُنْ مَضَتْ فِي أَسْلَافِهِمْ الَّذِينَ مَضَوْا.
 tidak pernah terjangkit pada generasi sebelumnya,
َ
لَمْ يَنْقُصُوا
(2)Tidaklah mereka mengurangi

 الْمِكْيَالَ وَالْمِيزَانَ
  takaran dan timbangan

إِلَّا أُخِذُوا بِالسِّنِينَ 
kecuali akan ditimpa paceklik,

وَشِدَّةِ الْمَئُونَةِ
 susahnya penghidupan

وَجَوْرِ السُّلْطَانِ عَلَيْهِمْ .
dan kezaliman penguasa atas mereka.

وَلَمْ يَمْنَعُوا زَكَاةَ أَمْوَالِهِمْ
(3) Tidaklah mereka menahan zakat (tidak membayarnya)

إِلَّا مُنِعُوا الْقَطْرَ مِنْ السَّمَاءِ
kecuali hujan dari langit akan ditahan dari mereka (hujan tidak turun),

وَلَوْلَا الْبَهَائِمُ 
dan sekiranya bukan karena hewan-hewan,

لَمْ يُمْطَرُوا .
 niscaya manusia tidak akan diberi hujan

وَلَمْ يَنْقُضُوا عَهْدَ اللَّهِ وَعَهْدَ رَسُولِهِ
(4)Tidaklah mereka melanggar perjanjian mereka dengan Allah dan Rasul-Nya,

إِلَّا سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ غَيْرِهِمْ
kecuali Allah akan menjadikan musuh mereka (dari kalangan selain mereka; orang kafir) berkuasa atas mereka,

فَأَخَذُوا بَعْضَ مَا فِي أَيْدِيهِمْ .
lalu musuh tersebut mengambil sebagian apa yang mereka miliki

وَمَا لَمْ تَحْكُمْ أَئِمَّتُهُمْ بِكِتَابِ اللَّهِ
dan mengambil yang terbaik dari apa-apa yang diturunkan oleh Allah (syariat Islam),

وَيَتَخَيَّرُوا مِمَّا أَنْزَلَ اللَّهُ
(5) Dan selama pemimpin-pemimpin mereka (kaum muslimin) tidak berhukum dengan Kitabullah (al-Qur’an)

إِلَّا جَعَلَ اللَّهُ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ".
melainkan Allah akan menjadikan permusuhan di antara mereka.”

Baca juga: Nasehat Untuk Pelajar Muslim

Kekejian yang dimaksud dengan hadits di atas adalah perbuatan buruk yang melampaui batas. Perbuatan keji itu adalah seperti perilaku zina, homoseks, dan perilaku asusila lainnya yang bertentangan dengan akal sehat dan fitrah manusia. Sesungguhnya semua anggota tubuh manusia akan dimintai pertanggungjawabannya karena semuanya diciptakan demi kemaslahatan dan kemanfaatan manusia.

Ketika semua anggota tubuh itu dipergunakan untuk kejahatan dan dalam melakukan kemaksiatan dalam hidupnya, maka Allah akan menimpakan kehinaan dan penderitaan dan wabah penyakit kepada mereka. Orang yang melakukan kekejian dan keburukan berarti telah menyia-nyiakan amanat Allah. Setiap anggota badan badan manusia memiliki nilai, fungsi dan kemuliaan tersendiri sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah dalam surat Al-Isra’ ayat yang ke-70 Allah menyebutkan bahwa Allah telah memuliakan anak adam dengan diberikan kelebihan dengan berjalan di daratan dan berlayar di lautan dan diberika rezki yang baik-baik serta diberika kelebihan yang sempurna dibandingkan dengan makhluk lAllah yang lain.

Dengan demikian kemuliaan dan kehormatan jasad manusia tidak hanya berlaku ketika manusia masih hidup, tetapi juga terjaga setelah manusia itu mati. Allah memerintahkan hamba-hambanya untuk menjaga kehormatan mereka. Mereka juag tidak diperkenankan untuk menghina, menjelekkan, dan merendahkan sesama karena seluruh manusia adalah sama.

Kelebihan dan keunggulan dan kemuliaan di antara manusia semata-mata ditentukan oleh ketaqwaan yang mereka lakukan dalam rangka taat kepada Allah. Menjelek-jelekkan, menghina, memperlakukan jasad manusia dengan perlakuan yang buruk berarti menghina dan menjelek-jelekkan Zat yang mencitakannya atau juga berarti menentang ketetapan yang telah digariskan oleh Allah atas semua makhluknya.

Ada sejumlah ayat yang lainnya di dalam al-qur’an yang menegaskan larangan kepada selruh manusia dari perbuatan yang merusak dan membinasakan diri mereka sendiri dan orang lainnya. Sementara di dalam hadits yang telah kita sebutkan di atas, membuat kita merinding, karena berbagai kekjian dan keburukan yang dikatakannya telah dan sedang kita rasakan saat ini.

Berbagai bentuk kemungkaran dan kekejian telah menyebar luas diseluruh lapisan masyarakat. Saat ini kita saksikan banyak orang yang mempraktikkan berbagai perilaku yang pasti akan mengundang datangnya siksa Allah yang sangat pedih, termasuk wabah penyakit dahsyat yang belum pernah menimpa kaum terdahulu.

Peradaban barat dengan segala bentuk faham dan ajarannya telah merasuki kaum dan merusak akhlak mereka. Peradaban modern yang mengiringi perkembangan pengetahuan dan teknologi itu diboncengi oleh agendfa Zionis untuk merusak tatanan nilai dan moral masyarakat dunia. Tak heran, mereka berhasil menghalalkan dan membebaskan segala bentuk perilaku yang keji dan menyimpang.

Zina dan hubungan kebebasan lawan jenis mewabah dan menyebar di seluruh lapisan masyarakat dan di semua pelosok dunia, termasuk negara-negara muslim. Mereka juga menyebarkan berbagai jenis minuman keras, perjudian, dan obat terlarang (narkotika) dan lainnya. Terakhir mereka juga mengupakankan legitimasi undang-undang perkawinan sejenis melalui parlemen di Inggris, Amerika dan negara eropa lainnya bahka sampai kenegara muslim sekalipun.

Bahkan para psiater dan psikolog membenarkan perilaku buruk dan keji yang mereka lakukan. Pada akhirnya, mereka (kaum guy dan lesbi) dapat tampil secara terbuka dihadapan masyarakat tanpa rasa malu atau sungkan. Lebih jauh lagi mereka juga berani melakukan demonstrasi memperjuangkan kesamaan hak di bawah payung hukum bagi kelompok mereka. Sungguh ini merupakan suatu fenomena yang sangat menyakitkan bagi kaum muslimin di seluruh dunia.

Dan alangkah mengherankan lagi perilaku yang kotor dan keji juga banyak dilakukan oleh orang-orang terhormat, seperti oknum para menteri, pengusaha besar, pejabat pemerintah, dokter, insinyur, para dosen, para pendidik, dan bahkan dilakukan oleh oknum para pemuka agam, politisi, tokoh masyarakat dan lainnya.

Secara sistematik mereka menyebarkan berbagai informasi dan publikasi yang mendukung aksi mereka yang menyimpang. Mereka berkampanye menuntut persamaan hak dengan semua orang, melawan pihak-pihak yang menentang mereka dan mengajak siapa saja untuk bergabung dengan mereka. Membentuk komunitas dan organisasi yang secara rutin mengadakanpertemuan dan aneka perayaan tanpa rasa malu dan segan.

Mereka sungguh telah melumuri diri dengan kotoran dan dosa, menjadi hamba setan, menyalahi fitrah sehingga kedudukan mereka tak ada bedanya dengan binatang yang tak berakal. Maka Allah menimpakan siksa atas mereka berupa wabah penyakit yang merusak sistem kekebalan tubuh seperti HIV/AIDS dan penyakit berbahaya lainnya yang belum menjangkit kaum terdahulu.

Sungguh benar sabda Rasulullah yang menjelaskan bahwa Kerusakan yang dahsyat. Kerusakan itu tidak akan menimpa suatu kaum hingga kaum tersebut melakukan kekejian yang besar. Ketika itu mereka akan ditimpa wabah dan beragam bencana serta penyakit yang tidak pernah menimpa kaum terdahulu.

Kajian medis menguatkan pesan moral yang terkandung dalam hadits tersebut. Kenyatan dan bukti-bukti ilmiyah membenarkan bahwa Nabi senantiasa mendapat bimbingan dan wahyu dari Allah.