Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kedudukan Sunnah Dalam Islam

 

Kedudukan Sunnah Dalam Islam
As-Sunnah adaah penafsiran praktis terhadap A-Qur'an, impementasi realistis, dan juga implementasi ideal dalam Islam. Pribadi Nabi Muhammad itu sendiri merupakan penafsiran Al-Qur'an dan pengenjawatahan Islam.

Pengertian ini telah diketahui olehUmmul Mukminin Aisyah dengan peahaman dan pengetahuannya dan dengan pergaulannya bersama Nabi Muhammad. Maka ia mengungkapkannya dengan ungkapan cemerlang mengandung kedalaman arti. Ketika Aisyah ditanya tentang budi pekerti Rasulullah, beliau menjawab: خلقه القران "Budi pekerti Nabi Muhammad adalah Al-Qur'an". 

Maka siapa saja yang ingin mengetahui metode praktis Islam dengan segala karateristik dan rukun-rukunnya, maka hendaknya ia mengetahuinya secara rinci dan dengan pengejawantahan dalam As-sunnah An-Nabawiyah, baik dari segi ucapan, perbuatan ataupun persetujuan. Adapun Metode dalam memahami sunnah adalah sebagai berikut:

Metode Universal

Adalah metode yang bersifat universal untukkehidupan manusia seluruhnya, secara panjang,lebar dan dalam. Yang dimaksud dengan panjang adalah eksistensi temporal dan vertikal yang mencakup kehidupan manusia dari sejak lahir hingga meninggal dunia. Bahkan sejak periode janin hingga kehidupan setelah mati.

Yang dimaksud dengan lebar adalah eksistensi horizontal yang mencakup semua lapangan kehidupan, dimana berjalan bersamanya  petunjuk Nabi dirumah,pasar, masjid,jalan, pekerjaan berhubungan dengan Allah, berhubungan dengan diri sendiri, dengan keluarga dan orang lain. Bahkan menyangkut hubungan antara manusia dengan binatang dan benda mati sekalipun.

Yang dimaksud dengan dalam adalah eksistensi dalam kedalaman kehidupan manusia, mencakup tubuh, akal, dan ruh. juga mencakup lahir batin,ucapan, perbuatan dan niat.

Metode Berimbang

Ia adalah metode yang juga bersifat berimbang, seimbang antara ruh dan tubuh, antara akal dan hati, antara dunia dan akhirat, antara ideal dan realita, antara teori dan praktek  antara ghaib dan nyata, antara kebebasan dan tanggung jawab antara individu dan masyarakat dan antara mengikuti dan kreasi.

Ia adalah metode adil untuk umat yang adil dan pilihan. Lantaran itu bila rasulullah melihat sebagian shahabatnya cenderung untuk melakukan halyang berlebihan atau lalai, beiau memaksanya kembali kesikap pertengahan, memperingatkan mereka darisikap berlebihan dan lalai.

Oleh karena itu bila rasulullah tidak menerima sikap tiga orang yang bertanya tentang ibadah beliau, seakan mereka ingin mengungguli ibadah beliau dan tidak puas dengan ibadah yang ada. Salah seorang dari mereka telah membulatkan tekat untuk berpuasa wishal. Yang lainnya hendak hendak melakukan shalat sepanjang malam tanpa tidur dimalam hari. Yang ketika dari mereka hendak menjauhkan diri dari wanita dan hidupmelajang seumur hidupnya. Ketika Rasulullah mendengar ucapan mereka, Beliau bersabda:

وَعَنْ أَنَسٍ ، قَالَDari Anas ia berkata,: جَاءَ ثَلَاثَةُ رَهْطٍ إِلَى بُيُوْتِ أزْوَاجِ النَّبِيِّ Ada tiga orang mendatangi rumah istri-istri Nabi  يَسْأَلُوْنَ عَنْ عِبَادَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَmereka bertanya tentang ibadah Beliau فَلَمَّا أُخْبِرُوْا كَأَنَّهُمْ تَقَالُّوْهَا Lalu setelah mereka diberitahukan (tentang ibadah Beliau), mereka menganggap ibadah mereka itu sedikit sekali.، وَقَالُوْا: أَيْنَ نَحْنُ مِنَ النَّبِيِّ ؟Mereka berkata, “Kita ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Nabi ! وَقدْ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ.Beliau telah diberikan ampunan atas semua dosa-dosanya baik yang telah lewat maupun yang akan datang.  قَالَ أَحَدُهُمْ: أَمَّا أَنَا فَأُصَلِّيْ اللَّيْلَ أَبَداً،Salah seorang dari mereka mengatakan, “Adapun saya, maka saya akan shalat malam selama-lamanya  وَقَالَ الْآخَرُ: وَأَنَا أَصُوْمُ الدَّهْرَ أَبَداً وَلَا أُفْطِرُ،.” Lalu orang yang lainnya menimpali, “Adapun saya, maka sungguh saya akan puasa terus menerus tanpa berbuka.” وَقَالَ الْآخَرُ: وَأَنَا أَعْتَزِلُ النِّسَاءَ فَلَا أَتَزَوَّجُ أَبَداًKemudian yang lainnya lagi berkata, “Sedangkan saya akan menjauhi wanita, saya tidak akan menikah selamanya.. فَجَاءَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَيْهِمْ،Kemudian, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi mereka  فَقَالَ: أَنْتُمُ الَّذِيْنَ قُلْتُمْ كَذَا وَكَذَا ؟, seraya bersabda, “Benarkah kalian yang telah berkata begini dan begitu?  أَمَا وَاللهِ إِنِّيْ لَأَخْشَاكُمْ لِلهِ وَأَتْقَاكُمْ لَهُ،Demi Allâh! Sesungguhnya aku adalah orang yang paling takut kepada Allâh dan paling taqwa kepada-Nya di antara kalian  لَكِنِّيْ أَصُوْمُ وَأُفْطِرُ، Akan tetapi aku berpuasa dan aku juga berbuka (tidak puasa)  وَأُصَلِّي وَأَرْقُدُ، وَأَتَزَوَّجُ النِّسَاءَ، aku shalat (malam) dan aku juga tidur, dan aku juga menikahi wanita   فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِيْ فَلَيْسَ مِنِّيْ Maka, barangsiapa yang tidak menyukai sunnahku, maka ia tidak termasuk golonganku ( al-Bukhâri (no. 5063); Muslim (no. 1401) dan Ahmad (III/241, 259, 285);

Metode Yang Mudah diterapkan

Di antara karakteristik metode ini adalah mudah dan toleran. Di antara sifat Rasulullah memudahkan dan tidak menyulitkan manusia dalamkehidupan beragama. Bahkan Allah menjelaskan bahwa tujuan diutus Rasul adalah untuk menjadi rahmat bagi alam semesta (Al-anbiya: 197).