Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Waspadai Sifat Buruk Yang Membahayakan ...!!!

Waspadai Sifat Buruk Yang Membahayakan ...!!!
Nabi Muhammad adalah Rasul yang mulia. beliau senantiasa mengingatkan umatnya mulai dari perkara yang besar sampai epada yang kecil. Beliau juga mengingatkan umatnya untuk mengerjakan amalan yang dapat memasukkan manusia kedalam surga dan memperingatkan umatnya agar terhindar dari sifat buruk yang merusak dirinya dan orang lain. diantara peringatan Nabi adalah seperti sabda beliau:
...ثلاث مهلكات : شحّ مطاع, وهوي متبع, واعجاب المرء بنفسه
Tiga perkara yang membinasakan: kebakhilan yang ditekuni, hawa nafsu yang dituruti dan ta‘ajub (bangga) pada diri sendiri (Hr. Bazzar dalam Musnadnya)


Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. Bakhil yang ditekuni: bakhil atau pelit merupakan bahaya yang harus dihindari karena dapat mencelakan diri. orang yang bakhil berat hatinya mengeluarkan hartanya untuk disedekahkan, sulit memberi bantuan kepada saudaranya yang membutuhkan, tidak mau tau dengan penderitaan orang lain meskipun itu adalah orangtua kandungnya atau saudaranya.
Ramadhan mengajarkan kita untuk menjadi orang dermawan, kerena sebaik-sebaik sedekah adalah sedekah pada bulan Ramadhan, bahkan Rasulullah meningkatkan kedermawanannya pada bulan Ramadhan, tingkat kedermawanan Rasulullah melebihi angin yang yang bertiup kencang. orang yang mudah memberi maka Allah juga semakin mudah membukakan pintu-pintu rezeki kepadanya.

2. Hawa Nafsu yang terus dituruti: hawa nafsu yang terus dituruti tanpa memperhatikan rambu-rambu agama maka akan membinasakan, ingin cepat kaya maka dia menghalalkan segala cara dengan mengambil harta yang tak halal baginya, memperturutkan nafsu biologisnya, iapun melanggar perintah Allah dengan menyentuh perempuan/laki-laki yang tak halal baginya.
Puasa Ramadhan mengajarkan kita terbiasa meninggalkan yang halal agar terdidik dan terlatih meninggalkan apa yang Allah haramkan.

3. Ta'ajub (bangga) terhadap diri sendiri: pangkat, jabatan, kekayaan, ilmu, ketenaran, kecantikan, ketampanan dan hal yang sejenisnya terkadang membuat orang bangga terhadap dirinya. kebanggaan pada diri ini berlanjut pada haus pujian, ingin selalu disanjung, igin selalu dihormati, ingin selalu diberikan posisi. marasa resah hati bila ada yang memberi kritikan atau cacian. hal semacam ini tentu membahaykan karena dapat membuat seseorang lupa diri dan amalannya menjadi sia-sia.

puasa ramadhan mengajarkan kita untuk rendah hati, posisi kita sama semua sebagai hamba Allah, sama2 sedang merasakan kesulitan dan kesusahan karena dalam posisi lapar dan haus.
semoga Allah melindungi kita dari sifat yang membahayakan ini.