Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sifat Lemah Yang Muncul Dalam Bulan Ramadhan

 

Sifat Lemah Yang Muncul Dalam Bulan Ramadhan

Bulan ramadhan merupakan bulan yang agung lagi penuh keberkahan. Bulan ramadhan juga merupakan bulan yang mulia yang di dalamnya dilipat gandakan pahala dari amal orang yang beriman. orang yang mengerjakan amalan yang wajib maka dihitung pahalanya sama dengan 70 kali mengerjakan amalan fardhu dibulan yang lain. Orang yang mengerjakan amalan sunat untuk mendekatkan dirinya kepada Allah maka dihitung pahalanya itu sama nilainya dengan mengerjakan amalan waji dibulan yang lain. dibulan ini juga yang pahala puasanya diperuntukkan untuk Allah saja dan Allah yang langsung dibalas oleh Allah. bahkan di bulan Ramadhan menurut Rasululah melalui hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah bahwa ketika datang Bulan Ramadhan maka dibuka pintu Surga dan ditutup pintu neraka dan dibelenggu setan-setan.

Baca juga: Waspadai Sifat Buruk Yang Membahayakan..!!!

Sangat mudahlah orang yang beriman untuk melakukan ibadah dalam bulan ramadhan karena dipastikan tidak akan digoda oleh setan karena setan telah dibelenggu (sulit Menggoda orang yang beriman). Akan tetapi dalam bulan Ramadhan itu akan muncul sifat yang dapat menghalangi orang Islam untuk meningkatkan ibadah di Buan Ramadhan. sifat yang muncul itu adalah sebagai berikut:

1. Merasa diri lemah ketika Ramadhan.

Ketika orang menahan diri untuk tidak makan dan minum mulai terbit fajar sampai terbenam matahari maka muncullah sifat dasar manusia yang bersifat lemah sebagaimana firman Allah dalam surat An-nisa ayat yang keduapuluh delapan:

وَخُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيفًا

". . . Dan manusia diciptakan bersifat lemah"

Dalam menafsirkan ayat di atas Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa kelemahan diri manusia itu mencakup secara umum yaitu mencakup
ضعيف البنية (lemah fisik), ضعيف القوة (lemah kekuatan), ضعيف الإرادة (lemah keinginan), ضعيف العلم (lemah ilmu), dan ضعيف الصبر (lemah kesabaran).

selain dari pada itu tentang sifat lemah manusia dan berkeluh kesah itu Allah jelaskan dalam surat al-ma'arij: 
إِنَّ الْإِنسَانَ خُلِقَ هَلُوعاً
" Sesungguhnya manusia itu diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir"

Imam Al-Qurthubi menyebutkan:
 أنه لا يصبر على خير ولا شر حتى يفعل فيهما ما لا ينبغي 
bahwa sesungguhnya manusia itu tidak akan bersabar dengan kebaikan atau kejahatan sampai dia melakukan apa yang seharusnya itu tidak pantas dikerjakan.

2. Sifat Malas ketika Puasa

Ketika sifat lemah itu dapat teratasi seiring dengan berjalannya waktu rasa lapar dan haus itu sudah terasa karena sudah terbiasa puasa maka kemudian muncul sifat malas daam beribadah. sehingga memasuki paruh kedua ramadhan maka ibadah yang diawal ramadhan giat dilakukan kian berkurang dan sudah banyak disibukkan dengan perkara lain yang bersifat keduniaan. Saf shalat berjamaah yang yang penuh di awal ramadhan sudah mulai berkurang. Nilai berpuasa disiang hari ramadhan juga sudah hambar seakan hanya sebagai rutinitas biasa yang harus di jalani. Ibadah yang dilakukan jauh dari rasa tenang dan tenteram dibulan yang berkah ini. 


Oleh karena itu Rasullullah mengingatkan kita untuk bisa menyingkirkan dua sifat tersebut yang muncul di dalam bulan ramadhan dengan persiapan Ramadhan itu Harus matang dengan keimanan dan harapan yang sempurna akan pahala dari Allah yang dijanjikan dalam bulan Ramadhan (Hadits Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah). 

Kemudian dalam buan Ramadhan juga Harus memperbanyak Amalan ShaLat Malam, Membaca Al-qur'an, berzikir dan banyak infak dan memberi makan orang yang berbuka. itu semuanya harus dilakukan dalam rangkan menyingkirkan sifat lemah dan malas yang muncu dalam bulan Ramadhan

Kalau tidak mampu meningkatkan amalan dan mampu menghilangkan dua sifat tersebut maka kita akan sukses dalam berpuasa dan menggapai gelar taqwa. Akan tetapi kalau gagal dalam beramal dan sifat lemah dan malas tidak dapat dihilangkan maka akan merugilah kita dan puasa yang kita lakukan akan sia-sia dan tidak dapat meningkatkan nilai taqwa kita.