Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Unsur Dalam pembelajaran kooperatif

Unsur Dalam pembelajaran kooperatif

a. Saling ketergantungan postif (Positive Interdependence)

Dalam pembelajaran kelompok, keberhasilan suatu penyelesaian tugas sangat tergantung kepada usaha yang dilakukan setiap anggota kelompoknya. Untuk terciptanya kelompok kerja yang efektif, setiap anggota kelompok masing-masing perlu membagi tugas sesuai dengan tujuan kelompoknya. Tugas tersebut tentu saja disesuaikan dengan kemampun setiap anggota kelompok. Inilah hakikat ketergantungan positif, artinya tugas kelompok tidak mungkin bisa diselesaikan manakala ada anggota yang tidak bisa menyelesaikan tugasnya, dan semua ini memerlukan kerjasama yang baik dari masing-masing anggota kelompok. Anggota kelompok yang mempunyai kemampuan lebih, diharapkan mau dan mampu membantu temannya untuk menyelesaikan tugasnya.

b. Tanggung jawab perseorangan (Individual Accountability)

Unsur ini merupakan konsekuensi dari unsur yang pertama. Oleh karena keberhasilan kelompok tergantung pada setiap anggotanya, maka setiap anggota kelompok harus memiliki tangung jawab sesuai dengan tugasnya. Setiap anggota harus memberikan yang terbaik untuk keberhasilan kelompoknya. Untuk mencapai hal tersebut, guru perlu memberikan penilaian terhadap individu dan juga kelompok. Penilaian individu bisa berbeda, akan tetapi penilaian kelompok harus sama.

Baca juga: Model Pembelajaran Kooperatif Type Jigsaw

c. Interaksi tatap muka (Face to Face Promotion Interaction)

Pembelajaran kooperatif memberi ruang dan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka saling memberikan informasi dan saling membelajarkan. Interaksi tatap muka akan memberikan pengalaman yang berharga kepada setiap anggota kelompok untuk bekerja sama, menghargai setiap perbedaan, memamfaatkan kelebihan masing-masing anggota, dan mengisi kekurangan masing-masing. Kelompok belajar kooperatif dibentuk secara heterogen, yang berasal dari budaya, latar belakang sosial, dan kemampuan akademik yang berbeda. Perbedaan semacam ini akan menjadi modal utama dalam proses saling memperkaya antar-anggota kelompok.

d. Partisipasi dan Komunikasi ( Participation Communication)

Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk dapat mampu berpatisipasi aktif dan berkomunikasi. Kemampuan ini sangat penting sebagai bekal mereka dalam kehidupan dimasyarakat kelak. Oleh sebab itu sebelum melakukan kooperatif, guru perlu membekali siswa dengan kemampuan berkomunikasi. 
Untuk dapat melakukan partisipasi dan komunikasi, siswa perlu dibekali dengan kemampuan-kemampuan berkomunikasi. Misalnya, cara menyatakan ketidaksetujuan atau cara menyanggah pendapat orang lain secara santun, tidak memojokkan, cara menyampaikan gagasan dan ide-ide yang dianggapnya baik dan berguna. 

e. Evaluasi proses kelompok

Dengan menggunakan evaluasi proses kelompok, guru hendaknya menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerjasama mereka agar selanjutnya bisa bekerjasama lebih efektif. Evaluasi ini tidak perlu dilaksanakan setiap kali ada kerja kelompok melainkan bisa diadakan selang beberapa waktu setelah beberapa kali siswa terlibat dalam pembelajaran kooperatif.

2. Manfaat pembelajaran kooperatif

Setiap guru dalam menyajikan mata pelajaran berbeda metode atau pendekatan yang mereka gunakan. Ada yang menggunakan model ceramah dan ada pula menggunakan model pembelajaran kooperatif. Dalam pembelajaran kooperatif terdapat beberapa mamfaat, yaitu: (a) Rasa harga diri lebih tinggi, (b)Memperbaiki kehadiran, c) Pemahaman akan materi pelajaran lebih tinggi, (d)Motivasi belajar lebih besar, (e) Perilaku mengganggu lebih kecil, (f) Konflik antar pribadi kurang, (g) Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi, (h)Hasil belajar lebih tinggi.

Baca juga: Strategi Pembelajaran Open-Ended

3. Kelebihan dan kekurangan pembelajaran kooperatif

Sebenarnya semua model, metode, strategi pengajaran dan pembelajaran itu baik, dan semuanya itu tergantung bagaimana guru mampu mengelola proses pelaksanaannya. Dan masing-masing itu juga memiliki kelebihan dan kekurangan, akan tetapi semua itu sangat tergantung kepada pemahaman dan keterampilan guru dalam pelaksanaannya.

Adapun kelebihan pembelajaran kooperatif adalah: (a)Pembelajaran kooperatif mengajarkan siswa menjadi percaya pada guru dan lebih percaya lagi pada kemampuan sendiri untuk berfikir, mencari informasi dari sumber lain, dan belajar dari siswa lain, (b)Pembelajaran kooperatif mendorong siswa untuk mengungkapkan idenya secara verbal dan membandingkannya dengan ide temannya, (c)Pembelajaran kooperatif membantu siswa belajar menghormati siswa yang pintar dan siswa lemah dan menerima perbedaan ini. Ini dapat mempercepat ketergantungan positif antar siswa, (d)Pembelajaran kooperatif suatu strategi efektif bagi siswa untuk mencapai hasil belajar dan sosial termasuk meningkatkan prestasi, percaya diri, dan hubungan interpersonal positif antara sesama siswa, meningkatkan keterampilan manajemen waktu, dan sikap positif terhadap sekolah, (e)Pembelajaran kooperatif banyak menyediakan kesempatan kepada siswa untuk membandingkan jawabannya dan menilai kecepatan jawaban itu, (f)Pembelajaran kooperatif suatu strategi yang dapat digunakan secara bersama dengan orang lain, (g)Pembelajaran kooperatif mendorong siswa lemah untuk tetap berbuat dan membantu siswa pintar mengidentifikasikan celah-celah dalam pemahamannya, (h)Pembelajaran kooperatif dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk meningkatkan bertanya dan mengomentari berbagai ragam masalah, (i)Pembelajaran kooperatif dapat memudahkan siswa melakukan interaksi sosial, menghargai ide orang lain yang dirasa lebih baik, dan meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif.

Adapun kelemahan dari pembelajaran kooperatif adalah: (a)Beberapa siswa mungkin pada awalnya segan mengeluarkan ide, takut dinilai temannya dalam grup, (b)Tidak semua siswa secara otomatis memahami dan menerima filosofi pembelajaran kooperatif. Guru banyak tersita waktu untuk mensosialisasikan siswa belajar dengan cara ini, (c)Penggunaan pembelajaran kooperatif dapat menghabiskan waktu menghitung hasil prestasi grup, (d)Meskipun kerjasama sangat penting dalam ketuntasan belajar, namun banyak aktifitas kehidupan didasarkan pada usaha individual. Pada sisi lain siswa harus belajar percaya diri, dan ini susah untuk dicapai karena memiliki latar belakang berbeda, (e)Sulit membentuk kelompok yang solit yang dapat bekerja sama secara harmonis, (f)Penilaian individual menjadi sulit, karena tersembunyi dibelakang kelompok.