Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sejarah Pertumbuhan Ilmu Hadits

 

Sejarah Pertumbuhan Ilmu Hadits
Hadits Nabi Muhammad merupakan dasar tasyri’ yang kedua setelah Al-Quran. Dalam perkembangannya Hadits Nabi telah melalui beberapa tahapan yang cukup panjang mulai dari masa awal islamsampai kepada masa kontemporer. Sehingga para ulama berbeda pandangan dalam menentukan periodisasi perkembangan dan pentadwinan Hadits Nabawi. Akan tetapi dalam makalah ini penulis mengambil pandangan para ulama yang menjelaskan perkemangan ilmu dalam dalam empat periode yaitu masa Rasulullah masih hidup sebagai sumber awal dan masa awal perkembangan islam, kemudian sahabat yaitu masanya orang yang pernah bertemu dengan Nabi secara langsung, kemudian masa tabi’in yaitu muridnya para sahabat Nabi , dan masa kodifikasi (tadwin Hadits)yaitu masa hadits Nabi mulai dibukukan.
  1. Hadits Pada Masa Nabi Muhammad
Selama masa hidup Nabi Mhammad mulai dari beliau menerima wahyu dari Allah sebagai tanda kenabian dan kerasulan beliau maka seluruh perbuatan, ucapan serta tingkah laku Nabi dijadikan panutan hidup bagi para shahabat semuanya. Pada masa ini para Shahabat dapat secara langsung memperoleh Hadits dari Rasulullah sebagai sumber Hadits. Tidak ada jarak atau hijab yang dapat menghambat pertemuan sahabat dengan Nabi Muhammad baikmelalui pusat pembinaan kaum muslimin seperti diMekkah adalah Baitul Arqam dan di Madinah adalah Masjid Nabawi. Ataupun penyebaran Hadits Nabi dengan perjumpaan langsung dengan para shahabat yang menanyakan setiap persoalan kepada Nabi. Selain dari pada itu juga penyebaran Hadits dengan proses ceramah atau pidato Rasulullah ditempat terbuka, seperti haji wada’ dan futuh makkah dan lainnya. Para shahabat yang menerima hadits dari Nabi berpegang kepada kekuatan hafalan, dan juga ada sebagian shahabat yang mendapatkan ijin untuk menulis setiap Hadits Nabi.

2.  Hadits Pada Masa Shahabat Nabi. 

Pada Periode ini terutama pada Masa Khulafa Ar-Rasyidin yaitu sekitar tahun 11 H. Sampai dengan tahun 40 H. Periwayatan Hadits mash sangat terbatas. Karena fokus Shahabat untuk kodifikasi Al-Qur'an. dan mereka sangat berhati-hatidalam meriwayatkan apalagi dalam membukukan hadits karena dikhawatirkan akan bercampur dengan Al-Qur'an. Di samping dari pada itu para shahabat tidak perlumeriwayatkan hadits karena rata-rata dari mereka pernah mendengar langsung dari Nabi. Kecuali periwayatn hadits oleh shabat tertentu yang fakih dan paling banyak tau tentang hadits Nabi karena memang mereka sering bersama Nabi.

3. Hadits Nabi Pada Masa Tabi'in 

Sesudah masa kekhalifahan Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib, timbullah usaha yang lebih serius untuk mencari dan menghfal Hadits Nabi untuk menyebarkannya ke masyarakat luas. Cara mereka mengumpulkan Hadits dengan melakukan perlawatan untuk mencari Hadits dari Para Shahabat Nabi yang masih Hidup. karena pada masa tersebut Shahabat sudah banyak tersebar diseluruh pejuru negri karena wilayah kekuasaan kaum muslimin sudah sangat luas. Sehingga ada beberapa kota pada saat itu menjadi pusat pendidikan dan pembelaran ilmu hadits seperti  kota Madinah ,Makkah, Kufah, Basrah, Syam, Mesir dan lainnya.

4. Masa pembukuaan Hadits.

Pada periode ini sudah mulai kodifikasi Hadits secara resmi berdasarkan perintah kepala negara, dengan melibatkan para Ulama yang ahli dalam bidang Hadits. Para periode ini terdapat tahapan Pembukuan Ilmu Hadis secara terpisah dan juga Periode penyusunan Kitab-Kitab Induk ‘Ulum al-Hadis. serta pentashihan Hadits.

Untuk lebih lengkapanya tentang Sejarah pertumbuhan dan Pembukuan Ilmu Hadits silakan download di sini...!!!