Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kedudukan Guru dalam Penggunaan Metode Pembelajaran

metode pembelajaran

Kedudukan guru dalam penggunaan metode pembelajaran ada diposisi yang sangat penting, karena baik-buruknya dalam proses belajar mengajar sangat tergantung pada guru dalam penggunaan metode pembelajaran tersebut. Guru mempunyai kedudukan atau posisi yang sangat penting dan menentukan. 

Guru merupakan “ujung tombak yang strategis karena berhadapan langsung dengan sasaran tugasnya, yaitu peserta didik. Guru akan selalu dinilai, disorot oleh masyarakat, orang tua siswa, kepala sekolah, siswa dan oleh sesama rekan guru sendiri”. Dalam kedudukannya seperti itu, sepertinya guru tidak boleh berbuat yang negatif.

Guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang pontensial di bidang pembangunan. Oleh karena itu guru yang merupakan salah satu unsur di bidang kependidikan harus berperan serta secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga professional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. 

Sebenarnya kedudukan guru dalam penggunaan metode pembelajaran sangat tinggi dalam Islam. Salah satu hal yang amat menarik pada ajaran Islam ialah “penghargaan Islam yang sangat tinggi terhadap guru.begitu tingginya penghargaan itu sehingga menempatkan kedudukan guru setingkat di bawah kedudukan nabi rasul”.

Sebenarnya tingginya kedudukan guru dalam Islam merupakan “realisasi ajaran Islam itu sendiri. Islam memuliakan pengetahuan; pengetahuan itu didapati dari belajar dan mengajar, yang belajar adalah calon guru sedangkan yang mengajar adalah guru”. Tingginya kedudukan guru dalam Islam masih dapat disaksikan secara nyata pada zaman sekarang. 

Hal ini dapat kita lihat terutama di pesantren-pesantren atau di tempat-tempat balai pengajian baik di wilayah Aceh pada khususnya maupun di wilayah Indonesia pada umumnya. Santri bahkan tidak berani menantang mata kiainya, sebagian lagi membungkukkan badan takala menghadap kiainya. Pandangan ini selanjutnya akan menghasilkan bentuk hubungan yang khas antara guru dengan murid.

Kedudukan guru yang demikian tinggi dalam Islam kelihatannya memang berbeda dari kedudukan guru di dunia Barat. Perbedaan itu jelas karena di Barat keduduka itu tidak memiliki warna kelangitan. Hubungan guru denga murid juga berbeda. 

Begitu juga kita lihat di zaman sekarag, kedudukan guru di sekolah-sekolah maupun di perguruan tinggi tidak memeliki kedudukan sebagaimana yang dinyatakan dalam agama Islam. Kenyataan ini terlihat dari sisi guru di sekolah maupun di perguruan tinggi. Hal ini dapat kita lihat bahwa siswa maupun mahasiswa tidak segan maupun takut terhadap gurunya. 

Padahal kedudukan guru dalam proses belajar mengajar sangat tinggi, karena tanpa guru anak didik tidak akan berhasil dalam pendidikannya. Oleh karena itu, kedudukan guru dalam penggunaan metode pembelajaran sangat tinggi.