Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

BAB II (C) Metode Tabyin Dalam Perspetif A-qur'an

Metode Tabyin

A. Penerapan Metode Tabyin Dalam Pendidikan Islam.

Pendidikan islam sebuah Usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam, memikirkan, menentukan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta mempunyai rasa tanggung jawab. sedangkan Ar-Rasyidin mengatakan bahwa pendidikan islam terdiri dari empat unsur pendekatan yaitu,

  • Memelihara dan menjaga fitrah anak didik menjelang dewasa (baligh)
  • Mengembangkan seluruh potensi menuju kesempurnaan,
  • Mengarahkan seluruh fitrah menuju kesempurnaan dan
  • Melaksanakan pendidikan bertahap.
Oleh karena itu, Pendidikan Islam adalah pendidikan yang perfect atau yang paling sempurna, hal ini benar menurut hemat penulis, karena pendidikan Islam bukan hanya pendidikan yang hanya saja mengutamakan pada nilai teori atau nilai “angka rapor” saja, akan tetapi tujuan pendidikan Islam juga mengharapkan dan mengutamakan (value) atau nilai-nilai yang dianya dapat kita ukur dan dapat kita aplikasikan baik secara lahiriyah maupun secara bathiniyah.

Oleh sebab itu, dalam proses bejajar mengajar pendidikan Islam kaya dengan metode yang digalai dari sumbernya yaitu al-Qur’an dan hadit Nabi. Seperti “metode Tabyin” yang merupakan sebuah metode yang sangat cocok diterapkan dalam pendidikan islam dengan menggunakan penggabungan dengan beberapa teknik tertentu seperti:

  1. Teknik mendengar, yaitu Teknik mendengar dan menyimak dengan baik penjelasan yang disampaikan. Sebagaimana kita ketahui bahwa mendengar masih terus dipakai sebagai alat untuk mencapai dan mendapatkan ilmu pengetahuan.
  2. Memahami informasi dengan tepat dan akurat sehingga dapat diambil suatu kesimpulan yang lebih dekat dengan kebenaran.
  3. Teknik membaca, yaitu Teknik memahami teks dari setiap yang didapatinya dengan cara menyelami dan berfikir apa yang tersirat dari setiap kalimat atau kata.
  4. Teknik mengalihkan realitas indrawi kepada realitas kejiwaan, yaitu Teknik untuk memperkuat dan meyakini sebuah teori ilmu pengetahuan.
  5. Teknik pertanyaan untuk menyelami kecerdasan dan pemahaman,[1] yaitu metode dengan mengajukan pertanyaaan yang materinya belum pernah di bahas sama sekali. Hal ini dapat dilakukan oleh seorang guru sebelum memulai pelajaran. Tehknik ini sering di sebut dengan “free test”.
  6. Teknik argumentasi adalah keterampilan berbicara yang diajarkan di sekolah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi baik secara individu maupun kelompok. Salah satu kemampuan berbicara yang harus dikuasai siswa adalah berargumentasi dalam sebuah forum. Salah satu teknik diskusi yang dapat dikembangkan dalam kelas adalah diskusi debat. Debat sangat menarik untuk dicobakan karena debat adalah jenis diskusi yang dapat dipertandingkan. Melalui debat siswa dapat memberikan argumentasi dengan bukti yang relevan untuk mempertahankan argumen yang disampaikan.
  7. Teknik mengarahkan kepada pemikiran yang bernilai tinggi, yaitu tehknik melihat dan memahami sesuatu bukan hanya hanya dari satu sudut pandang saja.
  8. Teknik mendekatkan realitas abstrak dalam bentuk konkret, yaitu Teknik mendekatkan kenyataan yang ghaib (abstrak) dalam bentuk nyata yang seolah-olah dapat dilihat dan di raba (konkret).[2]
  9. Teknik Menjelaskan suatu kebenaran yang sesuai dengan hakikatnya dengan gamblang dan objektif .
[1]Abdul Fattah Abu ghuddah, 40 Metode Pendidikan dan Pengajaran Rasulullah Saw, penerjemah Moechtar Zoerni, (Bandung: Irsyad Baitus salam, 2009), hal. 117
[2]Heri Jauhari Muchtar, Fikih Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hal. 234