Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing

Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing

1. Pengertian Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing

Istilah strategi pertama kali digunakan dalam dunai militer yang berarti cara bagaimana menggunakan kekuatan untuk menegakkan perang. Sekarang ini dalam pembelajaran istilah strategi pun digunakan. Kemp dalam Sanjaya menjelaskan bahwa “Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efesien”. Sejalan dengan pandangan tersebut, Dick dan Carey dalam Sanjaya juga menyebutkan bahwa “strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa”. Berdasarkan kedua pendapat tersebut, bisa disimpulkan bahwa strategi pembelajaran digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran pada Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing.

Secara bahasa strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing berarti saling tukar pengetahuan. Dalam bukunya, Silberman mengungkapkan “Strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing adalah sebuah strategi untuk memberikan gambaran tentang materi yang diajarkan kepada siswa, dimana strategi ini dapat digunakan untuk membentuk tim belajar serta saling berbagi pengetauhan dengan teman lainnya”. Menurut Sutaryo dalam tulisan Badri mengatakan bahwa strategi Active Knowledge Sharing atau sering disebut dengan strategi saling tukar pengetahuan adalah strategi yang memberikan penekanan kepada siswa untuk saling berbagi dan membantu dalam menyelesaikan pertanyaan yang diberikan. Artinya ketika siswa yang tidak mampu menjawab suatu pertanyaan atau mengalami kesulitan, maka siswa lain yang mampu menjawab pertanyaan dapat membantu temannya untuk menyelesaikan pertanyaan yang telah diberikan.

Berdasarkan pengertian di atas, strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing yaitu suatu strategi pembelajaran yang memungkinkan siswa agar saling berbagi pengetahuan secara aktif baik secara individu maupun secara kelompok. Strategi ini merupakan cara bagus untuk mengenalkan siswa kepada materi pelajaran yang akan di ajarkan. Dimana dalam penggunaan strategi ini siswa lebih aktif dalam pembelajaran berlangsung.

Baca juga: Pentingnya Pembelajaran Matematika

2. Tujuan Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing

Tujuan pada penggunaan strategi active knowledge sharing dalam mata pelajaran yakni agar peserta didik mampu untuk: (a) Mengembangkan kemampuan untuk bertindak cakap dalam setiap situasi; (b) Mengembangkan sikap untuk dapat mendengarkan dan menaggapi sesuatu; (c) Mendiskusikan permasalahan, merumuskan masalah serta menyimpulkan suatu gagasan; (d) Mencari penyelesaian suatu masalah.

Berdasarkan tujuan di atas dapat kita ambil kesimpulan yang bahwa siswa dapat memecahkan suatu masalah dengan teman sekelasnya, dengan mencarikan jawaban yang tepat serta dapat dimengerti oleh siswa dan kemampuan berdiskusi dengan teman sekelasnya pun akan lebih aktif.

Baca juga: Silabus Ilmu Kalam

3. Karakteristik Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing

Adapun karakteristik yang dimilki oleh Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing adalah: (a) Belajar melibatkan seluruh pikiran dan tubuh, belajar tidak hanya menggunakan otak (sadar, rasional, memakai otak kiri dan verbal), tetapi juga melibatkan seluruh tubuh/pikiran dengan segala emosi, indra dan sarafnya; (b) Kerjasama membantu proses belajar. Bekerja sama dalam suatu komunitas belajar selalu akan lebih baik hasilnya dari pada beberapa individu yang belajar sendiri-sendiri.

Berdasarkan karakteristik yang dikemukakan diatas, maka Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing menghendaki siswa harus aktif dalam proses pembelajaran dan menekankan kepada keterlibatan dan keaktifan siswa secara penuh dalam pembelajaran.

4. Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Active knowledge Sharing

Silberman mengatakan bahwa langkah dari strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing adalah : (1) Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan; (2) Minta peserta didik untuk menjawab dengan sebaik-baiknya dengan kemampuan yang mereka miliki; (3) Minta semua peserta didik untuk berkeliling ruangan mencari teman yang dapat membantu menjawab pertanyaan yang tidak diketahui atau diragukan jawabannya.Berikan dorongan dan motivasi agar siswa mau saling membantu; (4) Minta peserta didik untuk kembali ketempat duduk mereka kemudian periksalah jawaban mereka; dan (5) Jawablah pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh peserta didik. Gunakan jawaban-jawaban yang muncul sebagai jembatan untuk mengenalkan topik yang penting dikelas.

Sehubungan dengan langkah-langkah tersebut siswa akan mencari jawaban yang tepat dan benar dengan berdiskusi bersama teman sekelasnya. Sehingga siswa akan dengan aktif dan semangat dalam berdiskusi dengan temannya, terkadang siswa lebih menangkap bahasa teman sebayanya ketimbang bahasa guru. Dengan demikian memori otak siswa akan tetap melekat dengan kata-kata yang mudah dimengerti.

Baca juga: Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa

5. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing

Setiap strategi pembelajaran yang di lakukan oleh guru tidak semuanya sempurna, ada kelebihan dan ada pula kekurangannya, sama halnya dengan stategi active knowledge sharing yang penulis lakukan, pada strategi ini ada beberapa kelebihan dan kekurangannya yang dikemukakan oleh Andi Nurdiansah diantaranya:
  1. Kelebihan strategi pembelajaranactive knowledge sharing adalah : (1) Pengetahuan siswa akan lebih luas dan sifat verbalismenya akan semakin berkurang; (2) Siswa lebih mendalami ilmu yang di pelajari dengan pertimbangan dari berbagai sumber; (3) Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktifitas belajar individu atau kelompok; (4) Memperluwas wawasan tentang suatu ilmu pengetahuan; dan (5) Menumbuhkan sikap sosial, dan solidaritas serta sistem belajar yang komunikatif.
  2. Kelemahan strategi pembelajaranactive knowledge sharing adalah : (1) Siswa sulit di kondisikan kecuali pada pembahasan yang mereka suka dan kuasai saja; (2) Pengetahuan siswa yang masih minim sehingga proses sharing kadang berjalan pasif; (3) Butuh persiapan yang matang bagi siswa untuk materi yang belum di ketahui siswa sama sekali.